Anda di halaman 1dari 4

Nama : Chelsya Yvanka Wijaya

Nim : 180406100
Mata Kuliah : Fisika Bangunan

SISTEM AKUSTIK BIOSKOP

Kata “akustik” berasal dari kata Yunani ακουστικός (akoustikos), yang berarti “dari atau
untuk pendengaran, siap untuk mendengar” dan bahwa dari ἀκουστός (akoustos), “dengar,
terdengar”, yang merupakan kata kerja ἀκούω (akouo), “saya mendengar”. Akustik adalah ilmu yg
mempelajari tentang suara, bagaimana suara diproduksi/dihasilkan, perambatannya, dan
dampaknya,serta mempelajari bagaimana suatu ruang / medium meresponi suara dan karakteristik
dari suara itu sendiri yang sensasinya dirasakan oleh telinga. Akustik juga merupakan cabang dari
ilmu Fisika. Oleh karena itu setiap pembuktian kegiatan akustik dapat dijelaskan secara empiris.
Akustik bertujuan untuk mencapai kondisi pendengaran suara yang sempurna ysitu murni, merata,
jelas, dan tidak berdengung sehingga sama seperti astinya, bebas dari cacat dan kebisingan.
Studio bioskop merupakan tempat untuk menampilkan film. Film yang bisa dinikmati dengan
nyaman, atau sebaliknya antara lain bergantung atas kualitas akustik ruang. Perancang interior ikut
berperan dalam mempengaruhi sukses tidaknya suatu pertunjukan yaitu dalam menciptakan kualitas
karakter akustik. Ketika mendesain studio bioskop, perancang perlu memikirkan faktor-faktor
estetika bunyi pada akustik. Kriteria akustik yang baik dalam suatu studio utamanya dipengaruhi oleh
bentuk denah dan dimensi ruang, di mana keduanya dapat menciptakan parameter akustik yang
bersifat obyektif dan subjektif. Pengaturan tata letak dan bahan dari tempat duduk, jalur pandang
yang bebas, serta bentuk dan sifat bahan finishing pada bidang (reflektif atau absortif) yang
melingkupi studio merupakan elemen penting yang perlu mendapat perhatian.

SIFAT DAN ERILAKU SUARA DI RUANGAN DENGAN SISTEM AKUSTIK


Untuk ruang yang diberikan sistem akustik, gelombang suara yang dipancarkan dari sumber
akan melewati tahapan berikut sebelum menghilang. Atau, sebelum mencapai suara ke telinga kita,
suara itu mengalami hal-hal berikut:
1. Penyerapan - Penyerapan gelombang suara mengurangi intensitas suara.
2. Difusi - Difusi gelombang suara hamburan suara dalam arah yang terdistribusi secara
merata.
3. Refleksi - Refleksi gelombang suara menguatkan suara di sebuah ruangan.
Absorpsi merupakan hal terpenting dalam objektif perancangan sebuah bioskop. Berbeda
dengan gedung konser di mana suara harus dipantulkan sebanyak mungkin, maka pada gedung
bioskop suara justru harus diserap sebanyak mungkin. Pada gedung bioskop, pantulan suara harus
diminimalisasi. Penyerapan suara biasanya disiasati dengan pemasangan kain tirai pada dinding
samping kiri dan kanan, serta dinding pada bagian belakang. Selain itu bahan jok dan sandaran kursi
harus dipilih yang tidak menyerap suara, tetapi tetap membuat penonton nyaman. Prinsipnya, dalam
keadaan kosong atau diduduki, diusahakan agar tingkat penyerapan suara sama. Waktu dengung (
Reverberation Time) adalah rentang waktu antara saat bunyi terdengar hingga melenyap. Gedung
bioskop dianggap baik ketika memiliki waktu dengung sekitar 1,1 detik.
Ada tiga macam material yang mampu menyerap suara yang secara teknis sering digunakan
yaitu:
1. Porous Material
2. Resonant Absorber
3. Membrant Absorber

SURVEY SISTEM AKUSTIK PADA BIOSKOP


DATA SURVEY
Lokasi : Studio 3 CINEPOLIS Sun Plaza Medan
Alamat : Jl. KH Zainul Arifin No.7 (Lt.4)
Bentuk ruang : Persegi

Denah Bioskop
Sumber suara berasal dari banyak speaker disekeliling ruangan ditambah dengan beberapa
speaker yang terletak dibelakang layar.

Posisi tempat duduk pada bioskop menyerupai tangga yang semakin kebelakang semakin
tinggi. Hal ini dibuat sedemikian agar selain penonton dibelakang bisa melihat layar juga berfungsi
supaya suara dari depan tidak menghalangi penonton bagian belakang untuk mendengarnya. Hal ini
juga mencegah pemantuaan suara yang akan menyebabkan suara yang diterima kurang jelas ( blur).

Sumber bunyi terbesar pada studio ini berasal dari loudspeaker yang berada didepan
(dibelakang layar). Namun untuk mencegah waktu tunda (delay) pada penonton dari baris tengah ke
belakang maka terdapat juga speaker pada bagian kanan, kiri, dan belakang studio. Speaker pada
bagian kanan dan kiri disusun bertingkat sama seperti tempat duduk. Hal ini bertujuan agar suara
dapat setiap penonton mendapat suara yang maksimal. Pada bagian belakang, speaker disusun secara
sejajar.
Lantai studio ditutupi dengan
karpet, pada dinding dipasang busa
yang juga terdapat di langit – langit
studio yang berfungsi sebagai
peredam suara. Hal ini bertujuan
untuk mencegah terjadinya
pemantulan suara yang dapat
menyebabkan gema dan menggangu
sistem akustik pada bioskop.
Absorber pada dinding juga berfungsi
untuk mencegah suara dari dalam
bioskop terdegar sampai keluar.
Karena pada setiap sisi dinding
dipasang absorber maka estetika
ruangan sangat ditentukan oleh
design absorber itu sendiri. Pada
baguian lantai selain dipasang karpet
juga dipasang lampu strip yang
berfungsi untuk menuntun penonton
ke kursi mereka. Pada bagian hallway
luar juga dipasang peredam suara
sehingga suara dari luar juga tidak
menggangu studio.
Akses masuk studio terletak ada sebelah belakang kiri studio
yang menyebabkan penonton harus melalui sebuah koridor lalu
menaiki tangga untuk samai ke tempat duduk mereka. Akses
keluar terletak di bagian depan kanan studio.
Secara keseluruhan kualitas akustik pada studio ini
tergolong memuaskan karena dari beberapa paramater diatas
menunjukan hasil yang baik, contoh :
1. Echo ; Setelah didengar dari beberapa posisi,
tidak ada terdengar adanya echo di studio ini.
2. Resonance ; Pendistribusian suara pada biokop juga
bagus, tidak ada gaung/gema yang terhasilkan.
3. External Noise; Kebisingan yang tidak diinginkan
seperti suara keramaian dari luar dan suara latar belakang yang
dihasilkan oleh peralatan mekanikal atau eletrikal di dalam
ruangan seperti pendingin udara. Semua dapat diredam dengan
baik sehingga penonton dapat menikmati pertunjukan film
tanpa gangguan kebisingan dari luar yang tidak diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai