Anda di halaman 1dari 24

Laporan Kasus Infeksi Saluran Kemih

Aisha Putri Setiowati


200070200011045
Supervisor: dr. Achmad Rifai, SpPD

Bagian / SMF Ilmu Penyakit Dalam


Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
RSUD Saiful Anwar
Malang
Identitas Pasien
• Nama : NY. Y
• Umur : 19 tahun
• Agama : Islam
• Alamat : Gaton 2/1 Duren
Bandungan Kab. Semarang
• Suku bangsa : Jawa
• Tanggal masuk : 12-12-2014
• No RM : 056499
Anamnesis
• Keluhan utama: Demam
• Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD rumah sakit dengan keluhan demam sejak 1 hari
SMRS. Demam dirasakan mendadak dan terus menerus, pusing (+)
disertai mual (+) muntah (-). ± 2 hari sebelumnya pasien mengeluh nyeri
perut bagian kanan dan kiri bawah. Nyeri terasa terus menerus dan
mangkel. Pasien juga mengeluh nyeri saat kencing (+), terasa perih dan
panas, anyang – anyangan (+), hematuria (+) 1x, kencing batu (-), kencing
pasir (-), keputihan (+). Pasien pernah mengalami sakit yang sama ± 2
bulan yang lalu, namun sembuh setelah periksa ke dokter. BAB tidak ada
keluhan.
•  
• Riwayat penyakit dahulu dan pengobatan :

Tidak terdapat riwayat penyakit dahulu dan pengobatan sebelumnya.


• Riwayat keluarga :

Tidak didapatkan keluhan yang sama pada keluarga pasien. Asma (-), HT (-), DM (-).
• Riwayat pribadi :
1. Kebiasaan minum air putih : sedikit
2. Kebiasaan ganti celana : 3 – 4x sehari
3. Kebiasaan menahan kencing : diakui

• Riwayat sosial :
Biaya pengobatan pasien ditanggung oleh BPJS. Kesan ekonomi cukup

• Keluhan sistem : mual (+), BAK jumlah sedikit dan sering (+), nyeri saat BAK (+), panas saat
BAK (+)
Pemerisaan Fisik
a. Keadaan umum : tampak sakit ringan, composmentis

a. Tanda Vital  
b.  Tekanan Darah : 130/80
Nadi : 83x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 370C, axiler
Kulit : warna coklat, sama seperti warna sekitar

Kepala : bentuk mesosephal, rambut warna hitam, lurus, luka (-)

Wajah : moon face (-), luka (-)


Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikteri (-/-), mata cekung (-)

Telinga : sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoid (-), nyeri tekan
tragus (-)
Hidung : sekret (-), napas cuping hidung (-), epistaksis (-)
Thorax : normochest, simetris
Jantung
• Inspeksi: ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V Mid-Clavicula
sinistra
• Perkusi : sonor seluruh lapang paru
• Auskultasi : bunyi vesikuler, suara tambahan (-)

Abdomen
• Inspeksi: perut terlihat membesar, ikterik (-), sikatrik (-),
caput medusa (-)
• Auskultasi : bising usus (+) normal
• Perkusi : tympani (+), nyeri ketok CVA (-/-)
• Palpasi : nyeri tekan pada lumbal dextra et sinistra (+),
distensi (-), defans muskular (-), hepar tidak teraba
• Ekstremitas
• Atas : luka (-), akral hangat, edema (-), crt<2
• Bawah : luka (-), akral hangat , edema (-), crt<2
Pemeriksaan Lab 13-12-2014
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

Darah rutin      

Hemoglobin 11.4 12.5-15.5 g/dl

Leukosit 5.1 4 – 10 Ribu


Eritrosit 4.46 3.8 – 5.4 Juta
Hematokrit 38.1 35-47 %

Trombosit 279 150 - 400 Ribu

MCV 85.4 82 – 98 Mikro m3


MCH 25.6 >= 27 Pg
MCHC 29.9 32 – 36 g/dl
RDW 13.7 10 -16 %
MPV 7.7 7 – 11 Mikro m3
Limfosit % 44.2 25 – 40 %
Monosit % 7.2 2–8 %
Pemeriksaan Urin 13-12-2014
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Urin Rutin      
Warna Kuning - -
Kekeruhan Agak keruh - -
Protein Urine Negatif Negatif g/dl
Glucose urin Negatif Negatif mmol/L
PH 5.0 5-9 -
Bilirubine urine 0 Negatif Umol/l

Urobilinogen 0 Negatif Umol/L


Berat Jenis urine 1020 1000 – 1030 -

Keton Urine Negatif Negatif Mmol/L


Leukosit Negatif Negatif Sel/mL
Erirosit Negatif Negatif Sel/mL
Nitrit Negatif Negatif -
Sedimen      
Epitel Bergerombol 5-20 <4 /LPB

Eritrosit 0-3 <5 /LPB


Lekosit Bergerombol >30 <5 /LPB

Silinder Negatif Negatif /LPK


Kristal Negatif Negatif /LPB
Lain-lain Bakteri +   -
Cue and Clue Problem List I(dx) P(dx) P(tx) P(mo) & P(ed)

Ny. Y/19 Tahun /Semarang 1. UTI 1.1 pyelonefritis Kultur Urine Non Famakologis: PMo:
Subjektif: 1.2 sistisis - Bedrest - Subjektif (nyeri saat
-Pasien mengeluh demam sejak 1 1.3 urethritis - Perbanyak BAK, nyeri pinggang)
hari SMRS. Demam mendadak minum air putih - UOP
dan terus menerus. Pasien - Menjaga - Darah rutin
mengeluh disuria (+), BAK nyeri higienitas area Ped :
terasa perih (+), terasa panas, genital - Edukasi terkait
anyang – anyangan (+), penyakit, terapi,
hematuria (+) 1x, kencing batu Farmakologis: komplikasi, dan
(-), leukorhea (+), keputihan (+). • Inf RL 20 Tpm prognosis.
• Inj. Ceftriaxon 2 x
-Pasien pernah juga mengalami 1 - Edukasi untuk
sakit yang sama ± 2 bulan yang • Paracetamol 3 x menjaga higienitas
1 tab (j/p)
lalu, namun sembuh setelah area genital.
periksa ke dokter. BAB tidak ada   - Edukasi untuk
 
keluhan.   memperbanyak
 
minum air putih.
Objektif:
KU tampak sakit sedang
TD 130/80 mmHg
HR 83x/menit
RR 20x/menit
Tax 37 °C
Abdomen nyeri tekan
Cue and Clue Problem List I(dx) P(dx) P(tx) P(mo) & P(ed)

Ny. Y/ 19 Tahun /Semarang 2. Demam akut Non farmakologis: PMo:


Subjektif: - Bedrest - Subjektif
-Pasien mengeluh demam sejak 1 (demam)
hari SMRS. Demam mendadak Farmakologis: - Vital sign
dan terus menerus. Pasien • Inf RL 20 Tpm
• Paracetamol 3 x
mengkonsumsi obat paracetamol 1 tab (j/p) Ped :
sebelum berobat ke RSUD Ngudi   - Edukasi terkait
Waluyo. penyakit,
terapi,
Objektif: komplikasi, dan
KU tampak sakit sedang, CM prognosis.
TD 130/80 mmHg
HR 83x/menit
RR 20x/menit
Tax 37 °C
Cue and Clue Problem List I(dx) P(dx) P(tx) P(mo) & P(ed)

Ny. Y/ 19 Tahun /Semarang 2. Dispepsia Non farmakologis: PMo:


Subjektif: - Bedrest - Klinis
- Pasien ± 2 hari sebelumnya - Vital sign
mengeluh nyeri perut bagian Farmakologis:
kanan dan kiri bawah. Nyeri • Inf RL 20 Tpm Ped :
• Paracetamol 3 x
terasa terus menerus dan 1 tab (j/p) - Edukasi terkait
mangkel, mual (+) muntah (-), • Inj. Ranitidin 2 x penyakit,
1
nyeri ulu hati (+), pusing (+) • Inj. Ondansetron terapi,
Objektif: 2x1 komplikasi, dan
 
KU : Baik, CM prognosis.
TD : 104/67
S : 36,5
N : 67x
RR : 24x
Abd : BU(+) n, NT (+) epigastrium.
DEFINISI ISK

Infeksi yang dikarenakan


terbentuknya koloni kuman di
saluran kemih ditunjukan dengan
adanya mikroorganisme dalam urin
ditunjukan dengan pertumbuhan
mikroorganisme murni lebih dari 105
(cfu/ml) pada biakan urin

(Sobel dan Kaye, 2010)


Berdasarkan bagian anatomi:

• Upper (pyelonephritis) KLASIFIKASI


• Lower (urethritis, cystitis) ISK
• Systemic (urosepsis)

Berdasarkan gejala klinis:

• Symptomatic UTI

• Asymptomatic UTI

Berdasarkan komplikasi :
• Uncomplicated UTI
• Complicated UTI
FAKTOR RESIKO

Jenis kelamin & aktivitas seksual

Usia Faktor Virulensi

Penggunaan kateter Faktor genetik

Obstruksi Refluks Vesikauretra


PATOGENESIS urethritis
Clinic
al
sign
(+)
Enteric
bacteria gains Colonization in
Poor hygiene
access to distal urethra
urethra

Bacteria
Bacteria reach Bacteria reach
ascend to
kidney(s) bladder
ureter(s)
Clinic Clinic Clinic
al al al
sign sign sign
(+) (+) (+)
pyelonephritis ureteritis cystitis
KASUS
TEORI
Anamnesis : Anamnesis:
• Wanita
• Ketika anamnesis, dapat ditemukan keluhan yang
• keluhan demam sejak 1 hari sebelum
sesuai dengan lokasi infeksi. Pada Pielonefritis akut,
masuk rumah sakit. Demam dirasakan
infeksi akut pada parenkim dan pelvis ginjal dengan
mendadak dan terus menerus, disertai
sindroma klinis berupa demam, dan nyeri pinggang
mual (+) muntah (-).
yang berhubungan dengan bakteriuria.
• ± 2 hari sebelumnya pasien mengeluh
• Demam dapat disebabkan adanya proses
nyeri perut bagian kanan dan kiri
peradangan atau inflamasi. Pada pasien ini
bawah. Nyeri terasa terus menerus dan
didapatkan keluhan pada BAKnya. Kedua keluhan
mangkel.
tersebut berhubungan, adanya rasa nyeri pada saat
• Pasien juga mengeluh nyeri saat BAK (+),
BAK dapat disebabkan oleh bakteri. Jika bakteri
terasa perih dan panas, anyang –
berkoloni dalam jumlah yang banyak ditambah dari
anyangan (+), hematuria (+) 1x,
kebersihan sekitar alat kelamin kurang maka dapat
keputihan (+). Pasien pernah mengalami
menyebabkan peradangan disekitar yang salah
sakit yang sama ± 2 bulan yang lalu,
satunya dapat menyebabkan nyeri saat BAK. Selain
namun sembuh setelah periksa ke
itu bakteri tersebut juga dapat menyebabkan
dokter.
timbulnya keputihan.
KASUS ANALISIS
Pemeriksaan Fisik: Nyeri pada suprapubik dan sekitarnya
Pemeriksaan Fisik: khas terjadi pada pasien dengan ISK. Pada daerah yang
mengalami peradangan akan terasa nyeri apalagi bila daerah
Pemeriksaan Fisik: tersebut di tekan. Sedangkan pada pemeriksaan CVA tidak
didapatkan hasil yang bermakna.
Pasien tampak sakit ringan
GCS: 456 TEORI
TD : 130/80 mmHg
Pemeriksaan Ginjal: Inspeksi bisa didapatkan
Nadi : 83 bpm, reguler isi tegangan cukup pembesaran pada daerah pinggang atau abdomen
RR : 20x/menit kuadran atas. Palpasi dilakukan secara bimanual bisa
Tax: 370C didapatkan pembesaran ginjal. Perkusi yaitu dengan
pemeriksaan ketok ginjal dan didapatkan nyeri ketok.
CVA -/-

Pemeriksaan Buli-buli: Pemeriksaan buli-buli


diperhatikan adanya pembesaran suprasiimfisis
karena buli buli yang terisi penuh oleh adanya
retensi urine. Dengan palpasi didapatkan nyeri tekan
dan perkusi bisa didapatkan dullness karena retensi
urin.
KASUS ANALISIS
Laboratorium : • Dalam pemeriksaan lab darah, terbukti ada
Hb : 11,4 g/dl peningkatan jumlah limfosit diatas batas
normal yang menandakan bahwa pasien
Leukosit : 5.100/uL mengalami infeksi, dan jumlah Hb di bawah
Limfosit: 44,2% normal akibat adanya hematuria.
Urinalisis:
• Warna yang agak keruh pada hasil urin
Urin keruh, Berat jenis 1.020, bakteri berhubungan dengan adanya bakteri pada
(+) hematuria (+) urin.

• Banyaknya bakteri pada urin menyebabkan


tubuh mengaktifkan sel darah putih yang
bercampur dengan urin dan bakteri –
bakteri, sehingga didapatkan urin berwarna
agak keruh.

• Banyaknya jumlah bakteri yang dapat


diamati dari urinalisis belum diketahui
sehinga perlu dilakukan uji kultur urin lebih
lanjut.
TEORI TEORI
• Tes dipstik urin menunjukkan nitrit positif atau
leukosit esterase yang sugestif dari ISK (Smith’s 3. Bakteriologis ISK
General Urology, 2009).
Pemeriksaan mikroskopis dapat digunakan urin segar tanpa
• Pemeriksaan Urinalisis : terdapat peningkatan diputar atau tanpa pewarnaan gram. Dinyatakan positif bila
jumlah limfosit diatas normal. dijumpai 1 bakteri /lapangan pandang minyak emersi.
• Deteksi jumlah bermakna kuman patogen
(significant bacteriuria) dari kultur urin masih Biakan bakteri untuk memastikan diagnosis ISK yaitu bila
merupakan Gold Standard untuk diagnosis ISK. ditemukan bakteri dalam jumlah bermakna sesuai dengan criteria
Hasil pemeriksaan urin dikatakan bakteriuria Cattell (2006) :
jika didapatkan ≥105 cfu/ml urin pada
pengambilan sampel urin porsi tengah, • Wanita, simtomatik >102 10 organisme koliform/ml urin plus
sedangkan pada pengambilan sampel urin
piuria, atau Adanya pertumbuhan organisme pathogen
melalui aspirasi suprapubik
dikatakanbakteriuria bermakna jika didapatkan apapun pada urin yang diambil dengan cara aspirasi
>105 cfu per ml. suprapubik organisme pathogen apapun/ml urin, atau

• Leukosuria atau piuria merupakan salah satu • Laki-laki, simtomatik >103


petunjuk penting adanya ISK. Leukosuria positif
bila terdapat lebih dari 5 leukosit/lapang • Pasien asimtomatik organisme patogen/ml urin 105
pandang besar (LPB) sediment air kemih.
organisme patogen/ml urin pada 2 contoh urin berurutan.
• Adanya hematuria positif bila terdapat 5-10
eritrosit/LPB sediment air kemih.
KASUS TEORI
1. Kultur urine 
• Mengidentifikasi adanya organisme
spesifik. Biasanya didapatkan koloni
Escherichia coli, Proteus mirabilis,
Klebsiella pneumonia, Enterobacter atau
Pseudomonas.
2. Hitung koloni
• Hitung koloni sekitar 100.000 koloni per
milliliter urin dari urin tampung aliran
tengah atau dari specimen dalam kateter
dianggap sebagai kriteria utama adanya
infeksi.
KASUS TEORI
Tatalaksana Tatalaksana
• Bedrest
• Ampisilin tunggal 3 gr
• Perbanyak intake
cairan • Trimetropin tunggal
200 mg
• Menjaga higienitas • Tetrasiklin 4 x250-500
area genital mg
• Inf RL 20 Tpm • Ciprofloxacin 250-
• Inj. Ceftriaxon 2 x 1 500 mg IV
• Cefoperazone
tunggal 1-2 gr
• Sesuai tes sensitivitas
KESIMPULAN

Dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang


telah didapatkan pada kasus ini. Pada pasien ini terdapat keluhan demam
sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, mual tanpa muntah, serta nyeri
pinggang kanan. Pasien juga mengeluhkan nyeri dan perih saat BAK, anyang-
anyangan dan lebih sering BAK, daan hematuria. Pada pemeriksaan
penunjang laboratorium berupa urinalisis didapatkan warna agak keruh
serta terdapat bakteriuria. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pasien
menderita ISK yaitu pyelonephritis. Pada pasien ini diberikan ceftriaxon
untuk terapi ISK.

Pada pasien ini direncanakan dilakukan pemeriksaan lanjutan berupa


kultur urin sebagai modalitas untuk terapi penyakit dasar. Pada pasien juga
diperlukan monitoring tanda klinis, perbaikan terapi, efek samping dan
edukasi terhadap penyakit yang diderita pasien.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai