Anda di halaman 1dari 16

REFERAT

STANDAR PROSEDUR PENYERAHAN LAPORAN VeR KEPADA PENYIDIK

  OLEH :
DISUSUN
Moh. Wahid Agung N 111 17 103
I Made Mustika N 111 17 104
Juliana Sihombing N 111 17 139

DIBUAT DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABELOTA DONGGALA
PALU
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang BAB 1
• Kini banyak sekali muncul kasus-kasus kejahatan yang diberitakan
tidak hanya melibatkan harta benda tetapi nyawa seseorang. Dalam
perjalanan menelusuri kasus-kasus tersebut pihak kepolisian
melakukan penyelidikan yang kemudian berakhir di peradilan. Dalam
proses penyidikan dalam kasus yang melibatkan nyawa seseorang
terkadang penyidik meminta bantuan dari ahli misalnya dokter dalam
bentuk keterangan yang disebut visum et repertum.
• Visum et Repertum merupakan salah satu bentuk bantuan dokter
dalam penegakan hukum dan proses peradilan, serta menjadi alat
bukti yang sah dalam proses peradilan sehingga harus memenuhi hal-
hal yang disyaratkan dalam sistem peradilan.
Latar Belakang BAB 1
• Penyerahan hasil Visum Et Repertum diserahkan kepada
pihak penyidik atau polisi. Sebagai tanda bukti penyerahan
visum penyidik atau polisi menuliskan nama dan
membubuhkan tanda tangan pada buku pengambilan Visum
et Repertum. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
penyalahgunaan hasil Visum et Repertum.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Visum Et Repertum BAB 2

Visum et Repertum adalah keterangan tertulis yang dibuat dokter atas


permintaan tertulis (resmi) penyidik tentang pemeriksaan medis
terhadap seseorang manusia baik hidup maupun mati ataupun bagian
dari tubuh manusia, berupa temuan dan interpretasinya, di bawah
sumpah dan untuk kepentingan peradilan
Peranan dan Fungsi Visum Et Repertum
BAB 2

Visum et Repertum adalah salah satu alat bukti yang sah sebagimana
tertulis dalam tertulis dalam pasal 184 KUHAP. Visum et Repertum
turut berperan dalam proses pembuktian suatu perkara pidana
terhadap kesehatan dan jiwa masnusia. Visum et Repertum
menguraikan segala sesuatu tentang hasil pemeriksaan medik yang
tertuang di dalam bagian pemberitaan, yang karenanya dapat
dianggap sebagai pengganti benda bukti.
Bagian –Bagian Visum et Repertum BAB 2

Visum et Repertum memiliki 5 bagian yang tetap, yaitu ;


• Kata Pro justicia yang dicantumkan di kiri atas, dengan demikian
VeR tidak perlu bermaterai.
• Bagian pendahuluan,
• Bagian Pemberitaan (hasil pemeriksaan).
• Bagian Kesimpulan.
• Bagian Penutup.
Standar Prosedur Penyerahan Laporan VeR Kepada Penyidik
BAB 2

Petugas pelaksana di unit rekam medis, menyimpan surat


permohonan kepolisian yang sudah disetujui direktur dan
mengcopi formulir hasil visum disimpan dalam map hasil visum
pada filling. Penyerahan dilakukan di unit rekam medis,
kepolisian dihubungi oleh petugas pelaksana bahwa hasil visum
bisa diambil. Kepolisian akan mengambil dengan membayar biaya
administrasi diloket, mendatangani buku penyerahan hasil visum.
Standar Prosedur Penyerahan Laporan VeR Kepada Penyidik
BAB 2

Hasil visum et repertum diserahkan langsung kepada pihak


pemohon yaitu penyidik / polisi yang diserahkan langsung kepada
pihak pemohon yaitu penyidik yang pertama kali meminta visum
et repertum tersebut dan pihak pemohon langsung mengambil ke
rumah sakit yang menangani visum et repertum di bagian rekam
medis dan menandatangani di buku ekspedisi
BAB 3 KESIMPULAN
KESIMPULAN BAB 3

Visum et Repertum adalah keterangan tertulis yang dibuat


dokter atas permintaan tertulis (resmi) penyidik tentang
pemeriksaan medis terhadap seseorang manusia baik hidup
maupun mati ataupun bagian dari tubuh manusia, berupa
temuan dan interpretasinya, di bawah sumpah dan untuk
kepentingan peradilan.
KESIMPULAN BAB 3

Visum et Repertum memiliki 5 bagian yang tetap, yaitu ;


• Kata Pro justicia yang dicantumkan di kiri atas, dengan
demikian VeR tidak perlu bermaterai.
• Bagian pendahuluan,
• Bagian Pemberitaan (hasil pemeriksaan).
• Bagian Kesimpulan.
• Bagian Penutup.
KESIMPULAN BAB 3

Tata cara permintaan visum et repertum sesuai peraturan perundang undang


adalah diminta oleh penyidik, permintaan tertulis, dijelaskan pemeriksaan
untuk apa, diantar langsung oleh penyidik, mayat dibuat label.
Surat keterangan ahli/visum et repertum juga hanya boleh diserahkan pada
pihak penyidik yang memintanya saja. Dapat terjadi dua instansi penyidikan
sekaligus meminta surat visum et repertum. Penasehat hukum tersangka tidak
diberi kewenangan untuk meminta visum et repertum kepada dokter, demikian
pula tidak boleh meminta salinan visum et repertum langsung dari dokter.
Penasehat hukum tersangka dapat meminta salinan visum et repertum dari
penyidik atau dari pengadilan pada masa menjelang persidangan.
KESIMPULAN BAB 3

Pelaksanaan penyerahan visum et repertum di RSUD Kabelota Donggala


terdapat beberapa pelaksanaan yang sudah sesuai dengan prosedur tetap yaitu
Petugas kesehatan meyerahkan hasil Visum et repertum kepada penyidik.
Apabila pengambilan visum et repertum diwakilkan maka pihak yang
diwakilkan harus membawa surat kuasa dan kartu identitas dari instansinya
sebagai bukti penyerahan visum et repertum, akan tetapi pada prosedur tetap
tidak dijelaskan, sedangkan di dalam teori menyebutkan hasil visum
diserahkan langsung ke penyidik yang datang dengan korban dengan
menandatangani buku ekpedisi.
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai