Anda di halaman 1dari 16

MASTOTERMITIDAE

(Tugas Mata Kuliah Termitologi)


 
Dosen Pengampu: Anisa Oktina Sari Pratama, M.Pd

Disusun Oleh:
 
 
Anita Iska Maulida 1811060411
Herlina Azhar 1811060356
Tri Padzila Ulya 1811060203
Yusfa Rinda Oktavianti 1811060049

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2021
2.1 Klasifikasi Mastotermitidae

Kingdom : Animalia
Divisi : Arthopoda
Kelas : Insecta
Ordo : Blattodea
Family : Mastotermitidae
Genus : Mastotermes
Spesies : Mastotermes darwiniensis
2.2 Morfologi dan fisiologi

A. Morfologi rayap

Mastotermis darwiniensis
Kepala (head)

Semua rayap bersayap memiliki mata dan


sepasang ocelli yang terletak lateral pada
permukaan dorsal. Mata dibutuhkan selama
penyebaran dan pengenalan pasangan.
Mastotermes darwiniensis memiliki sepasang
antena yang berfungsi sebagai alat sensor.
Struktur antena pada rayap ini berbentuk tipis
panjang, tidak bercabang dan tidak mengelompok.
Struktur di sisi bawah kepala lebih kompleks.
Dada (thorax)

Dada atau thoraks pada rayap terbagi atas tiga


segmen, yaitu prothorax, mesothorax, dan
melathorax. Setiap segmen thoraks memiliki
sepasang kaki. Mesothoraks dan melathoraks
juga memiliki sepasang sayap. Kaki dan sayap
tertancap pada lempengan sepanjang thoraks.
Prothoraks memiliki lempengan yang lebih kecil
dan tidak berkembang baik sebagaimana pada
mesothoraks dan melathoraks.
 Sayap

Keberadaan sayap hanya ditemukan pada saat


periode mencari pasangan yang dikenal sebagai
periode swarming yang terjadi hanya beberapa
jam saja di malam hari. Sayap depan dan sayap
belakang sangat serupa. Sayap terletak paralel
dengan tubuh saat istirahat dan tegak lurus pada
saat terbang.
 Kaki

Kaki yang terdapat pada rayap ini berfungsi


sebagai alat penggerak utama. Kaki cukup
konstan pada semua kasta, kecuali pada kaki
prajurit seringkali lebih berat dan lebih
menyolok. Kaki rayap mengikuti pola standard
dari serangga. Bagian yang terdekat dengan
tubuh adalah coxa, trochanter, femur, tibia, dan
tarsus.
Perut (abdomen)

Perut rayap memiliki 10 segmen yang tersusun atas


lempengan atas (tergite) dan lempengan bawah
(sternite). Sembilan dari 10 tergite berukuran besar
dan lebar, sedangkan segmen kesepuluh memanjang
dan runcing.
B. Fisiologi rayap

1. Sistem respirasi pada rayap


Seperti kebanyakan serangga, penyerapan O2,
transportasi ke jaringan serta pengeluaran CO2
dilakukan oleh spirakel dan trakea. Sistem ini di kenal
sebagai tracheal system or ventilatory system.
2. Sistem pencernaan
Pencernaan dan absropsi makanan terjadi pada saluran,
yang berupa pembuluh yang memanjang dari mulut
sampai anus, yang disebut dengan elimentary cenal.
Saluran pencernaan dibagi menjadi 3 yaitu : usus depan
(feregut), usus tengah (midgut), dan usus belakang
(hindgut).

3. Sistem reproduksi
Siklus hidup rayap dimulai dengan penerbangan untuk
kawin (mating flight), dimana jantan dan betina bersayap
berkerumun meninggalkan koloni dan berkembang biak.
Periode ini disebut sebagai swarming. Peristiwa ini dapat
terjadi beberapa hari hingga beberapa minggu sekali atau
dua kali per tahun, dan disinkronkan di antara koloni oleh
pemicu lingkungan.
4. Sistem Saraf
Sel saraf merupakan suatu sel yang dapat
menghantarkan rangsangan dan dapat mengadakan
perpaduan stimulus yang datang dari luar ataupun dari
dalam tubuh, Sel-sel saraf inilah yang berkumpul dan
membentuk jaringan saraf. Sel saraf berfungsi untuk
menerima informasi (visual, kimiawi, mekanisme dari
sekeliling dan dari tubuh serangga itu sendiri.
Tempat dan Perilaku Rayap

Habitat Mastotermes darwiensis pada umumnya pada


daratan rendah, terkhusus disekitar perdesaan. Juga di
jumpai di daerah perkotaan, di taman yang luas dan
perkebunan. Walaupun dijumpai di daratan rendah
namun tidak sering. Mulai dari ketinggian 160 meter
dari permukaan laut. Dan tidak di jumpai pada
perbukitan dan tanah curam.
 Peran rayap bagi kehidupan

 Rayap ini biasa berperan dalam menjaga daur hidup rantai dan jaring-
jaring makanan disuatu ekosistem. Di bidang pertanian, apabila
serangga penyerbukan tidak ditemukan maka keberhasilan proses
penyerbukan akan terhambat.

 Rayap dipandang memiliki isi menguntungkan.

 Rayap ini merupakan serangga yang cukup yang cukup penting bagi
kehidupan manusia dimana rayap akan mengkomsumsi bahan
tumbuhan, baik yang masih berupa biomassa maupun yang sudah
menjadi nekromassa,bahkan juga mengkomsumsi yang telah menjadi
humus
 Faktor – faktor lingkungan yang mempengaruhi
kehidupan rayap

suhu • 1

Kelembapan
• 2
udara

Kelembapan • 3
tanah

Anda mungkin juga menyukai