Anda di halaman 1dari 21

STATUS UJIAN

ASMA
Disusun Oleh :
Mirsalina Sukma Prabowo – 2016730131
Penguji :
Dr.dr. Muhammad Fachri, Sp.P, FISR, FAPSR
dr. O. Kurniawan
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. E
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat/Tanggal Lahir: Bandung, 1 September 1969
Usia : 51 Tahun
Alamat : Koja, Jakarta Utara
Agama : Islam
Status : Menikah
Bangsa : Indonesia, Suku Sunda
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Tanggal Pemeriksaan: Selasa, 16 Februari 2021
ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 16 Februari 2021
Keluhan Utama
 Kontrol pengobatan asma.
Keluhan tambahan
 Pasien kadang mengeluh adanya sesak, batuk, hidung tersumbat dan suara ngik-
ngik saat cuaca dingin sekitar 1 minggu 2 kali.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
 Pasien datang ke Poliklinik Paru RSIJ Sukapura untuk kontrol pengobatan asma
dan mengeluhkan sesak, batuk, hidung tersumbat dan suara ngik-ngik sekitar 1
minggu 2 kali. Sesak, batuk, dan suara ngik-ngik timbul terutama saat cuaca
dingin. Keluhan pasien berkurang setelah pasien beristirahat dan, mengkonsumsi
obat yang sudah diberikan oleh dokter setiap bulan.
 Pasien juga mengatakan batuk bersamaan dengan keluhan sesak. Batuk ada dahak
berwarna putih kental tanpa disertai darah terutama pada cuaca dingin juga.
 Pasien menyangkal adanya demam, nyeri dada, pusing dan terbangun di malam
hari karena sesak. Keluhan penurunan berat badan drastis disangkal.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
 Pasien terdiagnosis asma sejak tahun 2008. Awal mulanya, pasien di rawat di Rumah Sakit Koja
dengan keluhan sesak nafas. Sesak dirasakan setelah pasien menghirup bubuk, cairan berbau
asam, tixocil di Pabrik tempat pasien bekerja. Sesak disertai dengan batuk berdahak putih kental
tanpa disertai darah. Sesak dirasakan membaik Ketika posisi duduk. Saat sesak, pasien juga
mengeluh nafasnya menjadi cepat, bicara nya menjadi sedikit tapi masih bisa membentuk
kalimat, tapi tidak kehilangan kesadaran.
 Pasien rutin konsumsi obat Seretide diskus yang berisi Salmeterol (golongan beta-agonis kerja
panjang) dan Fluticasone Propionate (kortikosteroid) , Ventolin inhaler jika sesak, dan kapsul
racikan.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

 Pasien pernah dirawat rumah sakit karena demam dengue tahun 2016.

 Pasien tidak memiliki riwayat Diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung, dan penyakit ginjal.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


 Nenek pasien merupakan penderita asma.

 Ibu pasien juga merupakan penderita asma.


RIWAYAT PENGOBATAN
Pada tahun 2008 pasien pernah berobat ke RS Koja namun merasa tidak cocok dan tidak ada
perbaikan (lupa obat), lalu 6 bulan setelah berobat di RS Koja pasien mulai berobat di RSIJ
Sukapura dan merasakan adanya perbaikan.

RIWAYAT ALERGI
 Pasien memiliki alergi terhadap cuaca dingin, asma langsung kambuh.
 Pasien alergi terhadap serbuk, cairan asam, dan tixocil pada pabrik tempat pasien bekerja, asma juga
langsung kambuh.
 Pasien memiliki alergi obat Ponstan berupa gatal dan nyeri perut setelah mengkonsumsinya.
 Pasien menyangkal memiliki alergi terhadap seafood.
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
 Pasien tinggal bersama istri dan 2 orang anaknya.
 Pasien tidak mengkonsumsi kopi, komsumsi teh sesekali.
 Pasien tidak merokok dan konsumsi alkohol.
 Pasien jarang berolahraga, khawatir apabila sesaknya dapat kambuh.
 Pasien tidak memilki hewan peliharaan di rumah.
 Pasien bekerja sebagai karyawan di salah satu pabrik bubuk sejak tahun 1991.
Pasien masih bekerja disana, tetapi sudah pindah posisi karena keluhannya.
STATUS GENERALIS
o Keadaan umum : tidak tampak sakit o Suhu : 36,5º C
Kesadaran : compos mentis, GCS E4 V5 M6 o Pernapasan : 20x/menit, reguler, kedalaman
o Tekanan darah : 114/ 77mmHg cukup, tidak terdapat pernafasan patologis.
o Nadi : o Gizi:
 Frekuensi : 67 x/menit  Tinggi badan : 160 cm
 Irama denyut nadi : reguler  Berat badan : 67 kg
 Isi nadi : cukup  Kesan Gizi : Obesitas 1 (BMI = 26,17)
 Kualitas nadi : kuat
PEMERIKSAAN FISIK
KULIT MATA
Warna : Sawo matang Palpebra: Edema -/-, hiperemis -/-
Pucat : Tidak ada Konjungtiva : Konjungtiva pucat
KEPALA
Jaringan parut : Tdak ada (-/-)
Bentuk : Normocephal
Turgor : Baik (<2 detik) pada glabela Pupil : Isokor diameter 3 mm
Lain-lain : Tidak ada Rambut : Warna hitam, tidak
Skelra ikterik : -/-
mudah dicabut
Refleks cahaya : langsung (+/+),
Hematom : (-)
tidak langsung (+/+)
PEMERIKSAAN FISIK

TELINGA HIDUNG DAN SINUS


PARANASAL
Bentuk : Normal Nafas cuping hidung : (-)
Daun telinga : Luka (-/-), kotor Nyeri tekan : (-)
(-/-) Sekret : (-)
Pendengaran : Normal Darah : (-)
Sekret : (-) Konka : Tidak menyempit
Massa : (-)
PEMERIKSAAN FISIK

MULUT LEHER
Bau pernapasan : (-) Trakea : Tidak deviasi
Faring : Tidak hiperemis Kelenjar tiroid :
Tonsil : T1/T1, tidak hiperemis Tidak ada pembesaran
Lidah : Tidak deviasi, tidak atrofi, lidah Kelenjar limphonodi : Pembesaran
kotor (-) kelenjar getah bening (-/-)
Uvula : Tidak deviasi
PEMERIKSAAN FISIK
TORAKS
Inspeksi
• Bentuk dada simetris kanan dan kiri, pergerakan dinding dada sebelah kanan
tidak tertinggal, retraksi dinding dada (-), hematom (-)
Palpasi
• Fremitus Vokal (FV) dan Fremitus Taktil (FT) baik, nyeri tekan (-), teraba massa
(-), krepitasi (-)
Perkusi
• Sonor pada seluruh lapang paru.
Auskultasi
• Suara nafas utama vesikuler pada lapang paru, ronki (-/-), wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
JANTUNG PEMERIKSAAN
EKSTREMITAS
Inspeksi
 Iktur kordis tidak tampak  Atas : Akral hangat
Palpasi +/+, edema -/-, CRT < 2
 Iktus kordis tidak teraba
detik
Perkusi
 Batas-batas jantung normal.
Auskultasi  Bawah : Akral hangat +/+,
 BJ I-II reguler, bising (-), murmur edema -/-, CRT < 2 detik
(-)
PEMERIKSAAN FISIK
ABDOMEN
Inspeksi
o Datar, simetris, caput meduse (-)

Auskultasi
o Bising usus (+) 6x/menit (normal)

Perkusi
o Timpani pada seluruh kuadran, shifting dullness (-)

Palpasi
o Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)
RESUME
 Tn. E, Laki-Laki, 51 Tahun datang dengan keluhan kontrol asma dan
mengeluhkan dyspneu, batuk, hidung tersumbat dan wheezing sekitar
1 minggu 2 kali. Batuk ada dahak berwarna putih kental tanpa
disertai darah. Keluhan timbul terutama saat cuaca dingin. Keluhan
pasien berkurang setelah pasien beristirahat dan mengkonsumsi obat.
 Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan pasien dalam batas
normal, kecuali pada status gizi didapatkan pasien obesitas.
DAFTAR MASALAH
 Asma Bronkial Persisten Ringan
ASSESSMENT
 Asma Bronkial Persisten Ringan
Sesak timbul terutama ketika cuaca dingin. Sesak berkurang setelah pasien beristirahat dan, mengkonsumsi
obat. Pasien merasakan batuk ada dahak berwarna putih kental tanpa disertai darah. Gejala yang dirasakan
pasien sekitar 1 minggu 2 kali. Pasien pertama kali mengalami gejala serupa pada tahun 2008 setelah
menghirup bubuk di pabrik tempat bekerjanya. Nenek dan ibu pasien memiliki riwayat asma. Pasien alergi
terhadap cuaca dingin. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan pasien dalam batas normal.

Diagnosis: asma bronkial persisten ringan


PLANNING DAN TATA LAKSANA
 Tipe Perawatan : Rawat jalan
 Rencana Pemeriksaan : Spirometri, Tes Provokasi Bronkus, Peak Flow Meter, Skin Prick Test
 Rencana Terapi :
 Farmakologi
 Controller : ICS+LABA (fluticasone+salmeterol) 2x1 setiap hari
 Reliever : SABA (Salbutamol) 3x1 jika sesak
 Konsul dokter spesialis paru.
 Non Farmakologi
 Edukasi pasien untuk menghindari factor pencetus.
 Diet untuk menurunkan berat badan.
PROGNOSIS
o Ad vitam : bonam

o Ad sanationam : Dubia ad bonam

o Ad functionam : Dubia ad bonam


ALHAMDULILLAH,
TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai