From group 2
Our Name
01 02 03 04
Luluk Putri Shafa Siti
Handayani Naqiyansyah Tasya S Shofiatur
Reaksi Obat
Reaksi obat yang tidak dikehendaki didefinisikan sebagai
respon terhadap suatu obat yang berbahaya dan tidak
diharapkan serta terjadi pada dosis lazim yang dipakai oleh
manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis maupun terapi.
Reaksi obat yang tidak dikehendaki ini dapat berupa
kontraindikasi maupun efek samping obat (adverse drug
reactions).
01 02
Kontraindikasi
Efek Samping
Kontraindikasi adalah efek obat yang secara Efek samping obat adalah efek yang tidak menjadi tujuan
nyata dapat memberikan dampak kerusakan utama pengobatan (efek sekunder), namun efek ini dapat
fisiologis atau anatomis secara signifikan, bermanfaat ataupun mengganggu (merugikan) tergantung dari
memperparah penyakit serta lebih lanjut dapat kondisi dan situasi pasien. Beberapa faktor penyebab yang
membahayakan kondisi jiwa pasien. dapat menimbulkan kontraindikasi (atau menimbulkan efek
samping obat)
Efek Samping
Obat
Antara lain :
01 02 03 04
Waktu Dosis Sifat Permasalahan Pengalaman
Pencegahan reaksi obat
yang tidak dikehendaki
ini dapat melalui cara
sebagai berikut:
Jangan menggunakan obat Alergi dan idiosinkrasi Tanyakan kepada pasien jika
bila tidak diindikasikan merupakan penyebab sedang menggunakan obat –
dengan jelas. penting reaksi obat yang obat lainnya termasuk obat
tidak dikehendaki. yang dipakai sebagai
swamedikasi (self
medication).
Usia dan penyakit hati atau Resepkan obat sesedikit Jika kemungkinan
ginjal dapat mengubah mungkin dan berikan terjadinya reaksi obat tak
metabolisme dan ekskresi petunjuk yang jelas kepada dikehendaki cukup serius,
obat, sehingga diperlukan pasien lanjut usia dan pasien pasien perlu diperingatkan.
dosis yang lebih kecil. yang kurang memahami
petunjuk yang rumit.
Mengatasi munculnya efek samping obat dapat menggunakan
prinsip farmakoterapi
yang rasional yaitu 5M dan 4T + 1W. Prinsip 5M yaitu
01 02 03 04
Mengenali gejala- Menegaskan Memilih Memantau dan
gejala dan tanda- diagnosis penyakit. tatalaksana terapi mengevaluasi
tanda penyakit. (non-farmakologik, output pengobatan.
farmakologik,
gabungan
nonfarmakologik
dan farmakologik).
Langkah – langkah prosedural untuk dapat mengatasi
kemungkinan memburuknya
efek samping obat sedangkan pengobatan harus tetap
dilakukan adalah :
1 2 3
Umur. Pada pasien anak-anak (khususnya Genetik dan kecenderungan untuk alergi. Pada Penyakit yang diderita. Untuk pasien
bayi) sistem metabolismenya belum orang-orang tertentu dengan variasi atau yang mengidap suatu penyakit
sempurna sehingga kemungkinan kelainan genetik, suatu obat mungkin dapat tertentu, hal ini memerlukan
terjadinya efek samping dapat lebih besar, memberikan efek farmakologi yang berlebihan perhatian khusus. Misalnya untuk
begitu juga pada pasien geriatrik (lansia) sehingga dapat menyebabkan timbulnya efek pasien yang memiliki gangguan hati
yang kondisi tubuhnya sudah menurun. samping. Genetik ini juga berhubungan dengan atau ginjal, beberapa obat dapat
kecenderungan terjadinya alergi. Contohnya menyebabkan efek samping serius,
pada penisilin, sekitar 1-5% orang yang maka harus dikonsultasikan pada
mengonsumsi penisilin mungkin mengalami dokter mengenai penggunaan
reaksi alergi. obatnya.
Faktor intrinsik dari obat, yaitu sifat dan potensi obat untuk menimbulkan
efek samping, seperti pemilihan obat, jangka waktu penggunaan obat, dan
adanya interaksi antar obat.
1 2 3
Pemilihan obat. Setiap obat tentu memiliki Jangka waktu penggunaan obat. Efek samping Interaksi obat. Interaksi obat juga
mekanisme kerja yang berbeda-beda, beberapa obat dapat timbul jika dikonsumsi merupakan salah satu penyebab efek
tempat kerja yang berbeda, dan tentunya dalam jangka waktu yang lama. Contohnya samping. Ada beberapa obat ketika
efek yang berbeda pula. Maka dari itu, penggunaan parasetamol dosis tinggi pada dikonsumsi secara bersamaan, akan
harus diwaspadai juga efek samping yang waktu lama akan menyebabkan hepatotoksik muncul efek yang tidak diinginkan.
mungkin terjadi dari obat yang dikonsumsi atau penggunaan kortikosteroid oral pada Contohnya kombinasi antara obat
jangka waktu lama juga dapat menimbulkan hipertensi inhibitor ACE dengan
efek samping yang cukup serius seperti diuretik potasium-sparing
moonface, hiperglikemia, hipertensi, dan (spironolakton) dapat menyebabkan
lainlain. hiperkalemia.
Waspada pada penggunaan obat untuk mencegah timbulnya
efek samping. Hal-hal yang dapat kita lakukan antara lain: