Anda di halaman 1dari 33

Multiple Myeloma

Wahyu Ramadhan

Pembimbing : dr. Abdul Waris, Sp. Rad

KEPANITERAAN KLINIK RADIOLOGI


PERIODE 2 SEPTEMBER 2019 – 5 OKTOBER 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSTAS YARSI
RSUD KABUPATEN BEKASI
DEFINISI
Multiple myeloma merupakan keganasan hematologi yang berasal dari sumsum
tulang; proliferasi sel plasma yang berasal dari sel B limfosit. Yang membentuk
tumor di beberapa lokasi pada lebih dari 1 tulang (cranium, vertebra, costa, dan
pelvis).

Setelah sumsum tulang dcostantikan oleh sel plasma ganas, sel normal sumsum
tulang terdepresi, sel hemopoietik normal terdestruksi, akhirnya sumsum tulang
mengalami kegagalan total, destruksi matriks tulang menimbulkan
osteosklerosis, lesi osteolitik, fraktur patologis, dan nyeri tulang.
INSIDEN DAN
EPIDEMIOLOGI
1% dari semua jenis kanker
10% dari semua jenis keganasan hematologik.
Setiap tahun lebih dari 30.000 kasus baru didiagnosis di Amerika Serikat
Di Jerman ada sekitar 6500 kasus baru setiap tahunnya.

Kasus multiple myeloma meningkat setiap tahun.


2011 terdapat 19 kasus sedangkan tahun 2012
meningkat mencapai 23 kasus.
ETIOLOGI

1. Paparan
2. Genetik 3.Onkogen
radiasi
PATOFISIOLO
GI
MANIFEESTASI KLINIS
Multiple Myeloma : simtomatik / asimtomatik
Gejala umum
 Lemah
 Nyeri pada tulang dengan atau tanpa fraktur ataupun infeksi
 Anemia
 Lesi pada tulang
 Kerusakan ginjal
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK LABORATORIUM
 Pucat  Proteinuria
Ekimosis/purpura  Apusan darah tepi : F. Rouleaux
 Perubahan tingkat sensori, lemah  Normositik normokrom
 Gangguan fungsi organ  Pansitoenia
 Gangguan koagulasi
Peningkatan LED
PATOLOGI ANATOMI
Sel plasma berproliferasi di dalam
sumsum tulang.
ukuran 2 – 3 kali dari limfosit
DIAGNOSIS BANDING
Metastasis tumor ke tulang
80% penyebaran tumor ganas ke tulang disebabkan oleh keganasan
primer payudara, paru, prostat, ginjal dan kelenjar gondok.
FOTO KONFENSIONAL
Beberapa gambaran lucen bulat
dalam tengkorak , sangat
kompatibel dengan myeloma
Foto skull lateral yang
menggambarkan sejumlah lesi litik
“punch out lesion” yang khas pada
calvaria, yang merupakan
karakteristik dari gambaran multiple
myeloma.
Sebuah gambaran lucen 6,5mm bulat
terlihat pada tulang femur distal dan
berdekatan dengan korteks lateral
diaphysis distal.
lesi litik yang banyak
sepanjang tulang femur
Lateral radiografi tulang
belakang. Menunjukkan lesi
litik destruktif pada vertebra
yang dihasilkan dari suatu
plasmacytoma
Foto femur menunjukkan adanya
endosteal scalloping (erosi pada
cortex interna) pada pasien
dengan multiple myeloma
Foto pelvic yang menunjukkan
fokus litik kecil yang sangat
banyak sepanjang tulang pelvis
dan femur yang sesuai dengan
gambaran multiple myeloma.
CT-SCAN
CT THORAX

Demineralisasi difus dan lesi


litik yang terlihat pada hampir
seluruh dada, konsisten dengan
multipel myeloma

Kompresi dari vertebra T9.


dengan deformitas
Lytic expansile mass dari C5. Pada
CT Scan tranversal C5 menunjukkan
adanya perluasan massa jaringan
lunak (expansile soft-tissue mass)
pada sepanjang sisi kanan Vertebra
Cervikal 5 dengan kerusakan tulang
terkait
MRI
Potongan sagital T1 – gambaran
weighted pada vertebra lumbalis
menunjukkan adanya infiltrasi difus
sumsum yang disebabkan oleh
multiple myeloma.
Pada T10 terdapat adanya focal
mass-like lesion yang
menunjukkan suatu
plasmacytoma.
Foto potongan sagital T1
weighted-MRI pada lumbar-
sakral memperlihatkan adanya
diffusely mottled marrow yang
menunjukkan adanya diffuse
involvement pada sumsum tulang
dengan multiple myeloma. Juga
didapatkan gambaran fraktur
kompresi pada seluruh vertebra
yang tervisualisasi.
A.Foto polos lateral view vertebra
lumbal memperlihatkan beberapa
lesi litik, salah satunya di L5
(panah)
B.MDCT terlihat lesi yang sama
pada foto polos di L5 (panah)
C.MRI T1-weigted potongan sagital
terlihat signal homogen pada L5
tanpa lesi fokal
RADIOLOGI NUKLIR
FDG PET scan pada pasien multiple
myeloma dengan difuse yang berat
disertai focal disease.
DIAGNOSIS BANDING
1. METASTASE TUMOR

Foto pelvic pada metastasis tumor


payudara ke tulang memberikan
gambaran osteolytic.
METASTASE TULANG
Bone scan pada penderita kanker
payudara, tampak peningkatan
uptake pada vertebra dan pelvis
METASTASE TULANG

Bone scan pada pasien dengan


kanker prostat, tampak peningkatan
uptake pada vertebra, pelvis dan
extremitas
TATALAKSANA
Pasien dengan myeloma asimtomatik tidak membutuhkan terapi
dengan segera (follow up setiap 3 sampai 6 bulan untuk melihat
perkembangan penyakit.
Jika progresif maka dilakukan terapi sistemik. (melphalan dan
kortikosteroid)
Terapi lainnya : lenalidomide, thalidomide, dan bortezomid disertai
transplantasi sel stem autologous.
PROGNOSIS
Lima tahun angka harapan hidup pada multipel mieloma sekitar
45%, harapan hidup lebih tinggi pada penderita usia muda dan
harapan hidup yang lebih rendah pada penderita usia lanjut.
Y O U
A NK
TH

Anda mungkin juga menyukai