• Proses Ovulasifertilisasiembryo (blastosis)implantasi
• Implantasi proses penanaman , terdiri dari : 1. penghancuran zona pleusida embryo mudah lengket 2. aposisi dengan endometrium 3. perkembangan dini tropoblas Perkembangan plasenta selama aposisi dengan endomterium terbentuk trophoblast yang berproliferasi menjadi 2 lapis yi lapisan dalam sitotrophoblast dan sinsitiotrophoblast terus berkembang terbentuk sirkulasi uteroplasental (maternal) dan sirkulasi fetoplasental yang dipisahkan oleh membran plasenta Proses implantasi sempurna terjadi pada hari ke 10-11 pasca ovulasi • Sirkulasi uteriplasenta : sirkulasi darah ibu di ruang intervillus (500-600ml /menit) • Sirkulasi fetoplasenta : sirkulasi darah janin dalam vili vili (400ml/menit) • Sirkulasi uteroplasenta dan fetoplasenta dipisahkan oleh membrana plasenta (placental barier) yang terdiri dari : - lapisan sinsitiotrophoblas - lapisan sitotrophoblas - membrana basalis - stroma villi - endotel kapiler Setelah mencapai batas usia tertentu plasenta mengalami penuaan white infarct kalsifikasi Fungsi Plasenta 1. Transfer nutrien dan zat sisa antara ibu dan janin (funsi respirasi, eksresi dan nutritif) Bagaimana mekanisme transfer zat melalui plasenta TUGAS 2. Menghasilkan hormon dan enzim yang dibutuhkan untuk memelihara kehamilan Jelaskan hormon hormon dan enzim enzim yang dihasilkan oleh plasenta TUGAS 3. Sebagai barier dan imunologis NUTRISI JANIN DAN TRANSFER PLASENTA
• Pada fase balstokis nutrisi dari cairan intersisial
endometrium dan jaringan ibu • Pada minggu ke 4 sistim kardiovaskuler janin terbentuk nutrisi melalui hubungan sirkulasi janin ibu • Transfer zat nutrisi di plasenta : 1. Glukosa difusi fasilitasi (protein pembawa) 2. Asam lemak dan trigliserida endositosis 3. Asam amino difusi 4. Protein molekulbesar (IgG,IgA, IgM) endositosis 5. Ion , mineral, kalsium aktif (protein pengikat kalsium) 6. Vit A protein pengikat dan prealbumin DINAMIKA CAIRAN AMNION • Pada awal kehamilan cairan amnion diproduksi oleh sel amnion, difusi tali pusat dan kulit janin • Setelah janin berkembang cairan amnion dihasilkan dari urine dan cairan paru. FUNGSI CAIRAN AMNION 1. Memungkinkan janin bergerak perkembangan system otot rangka 2. Membentuk perkembangan traktus digestivus 3. Sebagai cairan dan makanan janin 4. Perkembangan paru paru janin 5. Mencegah kompresi tali pusat 6. Menjaga suhu janin 7. Sebagai bakteriostatik mencegah infeksi 8. Melindungi janin dari trauma Indeks cairan amnion selama kehamilan • Gangguan pada produksi urine janin, janin IUGR, Postterm, KPD, Anomali janin- aneuplodi, iatrogenik Oligohidramnion USG AFI < 5 cm • Penyebab • Gangguan proses menelan pada janin, ibu dengan Diabetes, janin dengan kelainan / obstruksi gastrointestinal polihidramnion jmlh cairan amnion > 2000ml USG AFI >26cm SISTIM KOMUNIKASI JANIN IBU • Sistim komunikasi janin ibu diperlukan untuk keberhasilan implantasi balstosis, pengenalan maternal pada kehamilan, penerimaan imunologis, peran janin untutk perawatan kehamilan, adaptasi ibu terhadap kehamilan, nutrisi janin dan peran janin dalam memulai persalinan. • Dua lengan utama sistim komunikasi : 1. Lengan plasenta yang menjalankan funsi nutrisi, endokrin, dan imunologis bag proksimal komunikasi lengan plasenta yaitu darah janin, sisnsitium dan darah ibu 2. Lengan parakrin untuk fungsi pemeliharaan, penerimaan imunologis, homeostatis jumlah cairan ketuban, perlindungan fisis janin dan persalinan. komunikasi interaksi antar sel yang terdiri darai cairan ketuban, selaput ketuban, chorion leave dan desidua parietalis.