Jantung
1.Pemantauan status kalium jika pasien mendapatkan terapi deuretik; pada hipokalemia,
kalium dapat diberikan dalam bentuk makanan yang banyak mengandung kalium seperti
kacang hijau atau suplemen kalium.
2.Pembatasan asupan garam (natrium) hingga 2-3 g natrium perhari (konsumsi garam yang
berlebihan dapat menyebabkan retensi cairansehingga menambah berat gejala edema yang
biasa terjadi pada decompensasi jantung ). Diet rendah natrium merupakan kontraindikasi
pada salt-depleting renal diseases seperti pielenofritis yang menggangu fungsi tubulus ginjal
dalam menyerap natrium.
Penyesuaian pembatasan cairan
dilakukan menurut :
a. Respons pasien terhadap
pengobatan
b. Kepatuhan terhadap pembatasan
natrium
c. Intensitas / prorestifitas penyakit
Tujuan Diet pada Penyakit Jantung
Memberikan makanan secukupnya tanpa
memberatkan pekerjaan jantung
Menurunkan berat badan penderita bila penderita
mengalami obesitas
Mencegah dan menghilangkan penimbunan
garam dan air
Menurunkan kadar kolesterol dibawah 130 mg/dl
dan kadar kolesterol total sebesar 200 mg/dl.
Syarat Diet Jantung
Nutrisi preventif
Nutrisi kuratif
Preskripsi diet
Makanan yang tidak boleh
diberikan
a. Sumber karbohidrat : makanan yang mengandung gas atau alcohol, seperti : ubi,
singkong, tape singkong dan tape ketan.
b. Sumber protein hewani : daging sapi dan ayam yang berlemak; gajih, sosis, ham,
hati, limpa, babat, otak, kepiting dan kerang-kerangan; keju, dan susu penuh.
c. Sumber protein nabati : kacang-kacangan kering yang mengandung lemak
cukup tinggi seperti kacang tanah, kacang mete, dan kacang bogor.
d. Sayuran : semua sayuran yang mengandung gas, seperti : kol, kembang kol,
lobak, sawi dan nangka muda.
e. Buah-buahan : buah-buahan segar yang mengandung alcohol atau gas, seperti :
durian dan nangka matang.
f. Lemak : minyak kelapa dan minyak kelapa sawit; santan kental.
g. Minuman : teh/kopi kental, minuman yang mengandung soda dan alcohol,
seperti bir dan wiski.
h. Bumbu : lombok, cabe rawit dan bumbu-bumbu lain yang tajam.
Zat Gizi yang diperlukan
a. Sumber karbohidrat : beras ditim atau disaring; roti, mi, macaroni, biskuit, tepung
beras/terigu/sagu aren/sagu ambon, kentang, gula pasir, gula merah, madu dan sirup.
b. Sumber protein hewani : daging sapi, ayam dengan lemak rendah; ikan, telur, susu
rendah lemak dalam jumlah yang telah ditentukan.
c. Sumber protein nabati : kacang-kacangan kering, seperti : kacang kedelai dan hasil
olahannya, seperti tahu dan tempe.
d. Sayuran : sayuran yang tidak mengandung gas, seperti : bayam, kangkung, buncis,
kacang panjang, wortel, tomat, labu siam dan tauge.
e. Buah-buahan : semua buah-buahan segar, seperti : pisang, papaya, jeruk, apel,
melon, semangka dan sawo.
f. Lemak : minyak jagung, minyak kedelai, margarine, mentega dalam jumlah
terbatas dan tidak untuk menggoreng tetapi untuk menumis; kelapa atau santan encer
dalam jumlah terbatas.
g. Minuman : teh encer, coklat, sirup.
h. Bumbu : semua bumbu selain bumbu tajam dalam jumlah terbatas.