Anda di halaman 1dari 27

MODUL

ANGIOFIBROMA
NASAL BELIA + UNAS
DESEMBER 2019 NO
ANGIOFIBROMA NASAL BELIA
Angiofibroma nasofaring (disebut juga
angiofibroma nasofaring juvenilis/ANJ)
merupakan tumor jinak vaskuler tetapi
bersifat agresif (klinis ganas).
Angifibroma terjadi khususnya pada
laki-laki, usia 20 tahunan
dipertimbangkan berhubungan dengan
faktor hormonal.
Tumor berasal dari basis sfenoid dekat
foramen palatina, pada daerah
hubungan antara orbita dan sfenoid
proses pada tulang palatum dan sfenoid,
tumor biasanya menyebar ke fossa
pterygopalatina, kavum nasi, nasofaring,
sinus etmoid dan sinus sfenoid.
Angiofibroma juga bisa menyebar ke
orbita dan rongga kranial akibat
destruksi tulang. Vaskularisasi dari arteri
Karotis eksterna melalui cabang a.
Maksilaris interna, kadang-kadang dari
arteri Karotis interna.
GEJALA KLINIS
GEJALA PEMERIKSAAN FISIK
Obstruksi nasi
Epistaksis berulang Tergantung penyebaran dari
Gangguan fungsi tuba tumor
Proptosis/diplopia
Nyeri di pipi
Sinusitis
Palatum mole bombans

Sefalgi Tampak massa berwarna merah


Hearing loss (bila ada otitis media keabu-abuan, licin, massa polipoid
efusi) meskipun bisa berbentuk ireguler
Deformitas wajah. dan berlobus.
DIAGNOSIS
Diagnosis berdasarkan klinis.

Foto polos tampak adanya massa soft tissue


pada posterior kavum nasi dengan atau tanpa
penyebaran ke nasofaring dan sinus paranasal
CT scan terlihat gambaran arsitektur tulang
sinonasal dan dasar tengkorak, dan dengan
kontras tampak gambaran vaskularisasi yang
jelas
MRI lebih baik untuk melihat perluasan tumor ke
jaringan lunak intrakranial, intratemporan dan
intraorbital

Angiografi melihat vaskularisasi tumor dan


biasanya merupakan cabang dari a. Maksilla
interna dan pharingeal asendens cabang dari a.
carotis interna, sering menyebabkan perluasan
tumor ke nasofaring, sinus sfenoid, rongga
orbita, dan fossa infratemporal dan merupakan
tanda bahwa tumor telah meluas ke intrakranial.
Angiografi dan embolisasi hanya dilakukan bila
pasien direncanakan akan dilakukan operasi.
Anatomi vaskular dari angiofibroma penting
dalam operasi reseksi
STAGING ANGIOFIBROMA NASOFARING BELIA

Ia : Terbatas pada nares posterior dan/ atau atap nasofaring


Ib : Stage Ia, dengan perluasan ke salah satu sinus paranasal

IIa: Perluasan minimal ke fossa pterygomaksila


IIb : Melibatkan fossa pterygomaksila dengan atau tanpa adanya
erosi tulang orbita
IIc: Meluas ke dalam fossa temporal, atau bagian posterior dari fossa
pterygoids
 
IIIa : Perluasan minimal ke intrakaranial
IIIb : Perluasan jauh ke intrakranial dengan/ tanpa perluasan ke sinus
kavernosus
DIAGNOSIS BANDING

POLIP NASI
KARSINOMA NASOFARING
TATALAKSANA
Penanganan ANJ pada prinsipnya ada dua, yaitu yang pertama adalah penanganan perdarahan yang bisa terjadi sewaktu-waktu dan
penegakan diagnosis. Yang kedua adalah terapi. Diagnosis ANJ berdasarkan CT scan dengan kontras. MRI dapat digunakan dan
membantu menentukan adanya perluasan ANJ ke intrakranial.

Terapi utama ANJ adalah operatif. Tindakan operatif dilakukan dengan pendekatan
medial maksilektomi, transpalatal, fasial degloving, skull base surgery, tergantung kondisi
tumor. Dua pendekatan yang dilakukan bersama akan memberikan lapangan pandang yang Biopsi tidak dilakukan dikarenakan risiko
lebih baik. Dilaporkan pendekatan transpalatal maupun kraniofasial skull base surgery perdarahan yang sangat hebat.
dapat menjamin reseksi tumor secara komplet. Dilaporkan angka rekurensi 6-24%.
Embolisasi yang dilakukan 48-72 jam pre op dapat rnengurangi perdarahan.

Radioterapi dilakukan pada kasus dengan perluasan ke basis kranii.


Kemoterapi dapat diberikan pada tumor yang meluas intra kranial. Angiografi dilakukan untuk mengetahui
Pemberian hormon seperti estrogen sebagi terapi definitif tidak pernbuluh darah yang rnensuplai tumor dan
memberikan hasil yang optimal. Tindakan embolisasi sebaiknya untuk embolisasi. Angiografi dilakukan pada
dipertimbangkan untuk persiapan preoperatif. arteri karotis eksterna dan arteri karotis
interna.
Definisi
Ekstirpasi angiofibroma nasofaring adalah operasi pengangkatan pengangkatan tumor pembuluh
darah di daerah nasofaring dengan pendekatan transpalatal.
 
Indikasi
Angiofibroma nasofaring ukuran sedang
 
Pendekatan Transpalatal
Dengan pendekatan ini, pterigomaksilaris space dapat dijangkau.
Indikasi: ANJ yang besar dan meluas ke fossa infra temporal. Bila lesi luas melebihi area
nasofaring, pendekatan lain atau kombinasi dengan pendekatan lain, seperti transmaksilari
antral, rinotomi lateralis, transbuccal mungkin diperlukan tergantung ke arah mana
perluasannya.
 
Teknik Transpalatal:
Indikasi :
1. JNA atadium 1
2. Tumor ukuran kecil
Kontra indikasi :
3. Tumor yang menyebar ke lateral dan ke dinding nasofaring
 
 
Teknik operasi :
1. Pasien diposisikan supine dengan leher ekstensi
2. Lakukan anestesi lokal dengan injeksi lidokain 1% dengan perbandingan 1: 100.000 epinephrin
sepanjang bagian atas dental aveolar pada bagian palatum durum
3. Pasang paringeal pack
Dilakukan insisi paralel sepanjang batas ginggiva, dengan meninggalkan cukup mukosa untuk
jahitan pada saat penutupan. Batas anterior irisan adalah 1 cm dari pangkal gigi incisivus atas.
4. Mukosa palatum dielevasi bersamaan dengan periosteumnya. Pembuluh darah dan nervus
menempel pada flap mukosa. A.Palatina mayor jangan sampai terpotong
5. Flap mukosa palatum dielevasi, tulang palatum durum dibuka dengan irisan berbentuk “U” terbalik
dengan tatah dan dilebarkan dengan forcep. Tulang palatum durum dibawah irisan mukosa harus
dipertahankan untuk landasan muksa yang dijahit. Mukosa pada dasar kavum nasi diinsisi untuk
mencapai tumor.
6. Dengan memakai osteotom atau “hight speed drill” untuk mengebor daerah posterior dari palatum
durum dipotong untuk mendapatkan akses dari regio koana posterior di bagian kiri
7. Reseksi tumor dilakukan secara tumpul, hindari trauma tajam pada tumor dan pembuluh darah yang
memvaskularisasinya.
8. Perdarahan dikontrol dengan suction, penjahitan dan kauter.
9. Dipasang tampon anterior dan posterior (Belloque).
10. Flap palatum dijahit kembali. Dipasang tampon laba-­laba untuk menekan flap dan menjaga posisi
flap sedekat mungkin dengan mukosa dasar kavum nasi.
Komplikasi
1. Perdarahan
2. Fistula
3. Deformitas wajah
 
Follow Up
1. Belajar makan dan minum dengan terpasang tampon posterior
2. Tampon anterior dilepas sedikit-sedikit pada hari ke-3
3. Tampon posterior mulai dilonggarkan hari ke-5
4. Hari ke-7 tampon posterior dilepas
Instrumen yang diperlukan
a) Sterile scalpel blades no : 15
b) Scalpel handle
c) Surgical scissors blunt/blunt, curved (Cooper)
d) Mouth spreider
e) Dower catheter (small) – 2 pieces
f) Choanal forcep
g) Raspatorium
h) Dissecting scissor, curved (Metzenbaum)/dissecting scissor for plastic surgery
Gorney/scissor, delicate (Chadwick)
i) Vessel and tendon scissors, curved and straight (Stevens)
j) Standard tissue forcep
k) Dissecting forcep, delicate (Adson); dissecting, nontraumatic forcep
Place Your Picture Here

l) Hemostatic, delicate forcep/klem, straight and curved (Halsteid-mosquito)


m) Hemostatic forcep standard (Adson, Leriche)
n) Dissecting and ligature forceps (Baby-Overholt and Baby-Mixter)
o) Bulldog clamps (DeBekey)
p) Dressing and sponge forcep (Rample)
q) Towel clamps (Backhaus)
r) Retractor Lagenbeck-Green dan Wound and vein retractors
(Kocher/Cushing)
s) Needle holder DeBekay, Sarot
t) Deschams ligature needle, blunt
u) Sponge forceps, curved (Duplay)
v) Jarum dan benang (dexon)
SOAL UNAS
DESEMBER
2019 NO 51-60
SOAL UNAS DES 2019
51.A teenage patient seen in your office has a runny nose,
sneezing, and tired-looking eyes on examination. When
questioned, he reports that his grades at school have
dropped off, and he "always feels tired. "He reports that
Your Picture Here
the symptoms have been constant "for about the last 5
months, and they are worse in the spring, what
classification of allergic rhinitis would this patient have?

a. Moderate/severe seasonal
b. Mild intermittent
D
c. Mild seasonal
d. Moderate/severe persistent
e. Moderate/severe intermittent
SOAL UNAS DES 2019
52. Which of the following classes of medications are
effective for chronic rhinosinusitis with nasal polyps, as
demonstrated by multiple randomized placebo-controlled
trials? Your Picture Here
a. Nasal steroid spray
b. Antibiotics
c. Montelukast
d. Guaifenesin
e. Antihistamine A
SOAL UNAS DES 2019
53. A 38-year-old woman presents with olfactory loss of one-
month duration after a severe upper respiratory tract
infection. She is particularly disturbed by a constant foul
odor seemingly occurring from the right side. Which of the
following would you advise the patient to do? Your Picture Here
a. To undergo a craniotomy and resection of the
olfactory bulbs to completely eliminate the foul smell
b. To start gabapentin to decrease the severity of the
smell
c. To use saline drops and wait for the smell to C
diminish over time
d. To undergo endoscopic resection of the right
olfactory epithelium
SOAL UNAS DES 2019
54. A patient complains of nasal allergies during the spring
season. A multi prick device is used to apply eight skin prick
tests consisting of a positive and negative control and s x local
antigenic trees. At 20 minutes, all eight skin sites have
developed 7-mm wheals. Which is the best interpretation? Your Picture Here
a. The patient has allergic sensitivity to all six trees
tested.
b. The patient is exhibiting a hypersensitivity to the
glycerin.
c. The patient has recently taken an antihistamine,
which interferes with the results
B
d. Although the patient denies any previous skin
conditions, he or she likely has psoriasis.
SOAL UNAS DES 2019
55. Which one of the following is correct about allergic fungal
rhinosinusitis?
a. Recognized as an Ig E mediated respons to variety
fungals
b. No characteristic ct scan appearance Your Picture Here
c. Type II hypersensitivity
d. Neutrophilic mucin

A
SOAL UNAS DES 2019
56. Pernyataan yang benar tentang Nasal valve:

a. Merupakan area yang menurunkan hambatan aliran


udara
b. Dibentuk oleh komponen internal hidung Your Picture Here
c. Komponen internal dibentuk oleh medial septum,
bagian bawah kartilago lateral atas dan bagian

C
anterior konka inferior
d. Berjarak 2 cm dari nares
e. Bagian terluas adalah komponen internal
SOAL UNAS DES 2019
57. Indikasi bedah pada fraktur dasar orbita:
a. Diplopia
b. Maloklusi
c. Trismus
d. Telekantus Your Picture Here
e. Depresi malar

A
SOAL UNAS DES 2019
58. Penanganan palatoskisis sebaiknya dilakukan pada anak
usia:
a. 12 bulan
b. 6 bulan
c. 18 bulan Your Picture Here
d. 24 bulan
e. 3 bulan

C
SOAL UNAS DES 2019
59. The best technique for camouflaging a thin 5-cm
straight scar that runs perpendicular to the relaxed skin-
tension lines along the cheek is:
a. Rotation flap Your Picture Here
b. Dermabrasion
c. Serial z-plasty
d. Fusiform excision
e. Geometric broken-line closure
E
SOAL UNAS DES 2019
60. Karakteristik kelainan cleft lip nose adalah:

a. Krus medial kartilago alar bawah kolaps ke arah sisi


normal
Your Picture Here
b. Krus lateral kartilago alar bawah tidak kolaps pada
sisi cleft
c. Krus medial kartilago alar bawah kolaps ke arah sisi
cleft C
d. Krus lateral kartilago alar bawah kolaps di sisi
normal

e. Krus lateral kartilago alar bawah terletak sesuai


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai