Anda di halaman 1dari 23

GANGGUAN AFEKTIF

BIPOLAR
Apa itu Gangguan Bipolar?
• Gangguan Bipolar adalah suatu gangguan pada alam perasaan yang
pada episode waktu tertentu timbul dalam bentuk suasana hati
depresi, atau dalam episode waktu lainnya justru kebalikannya yaitu
kondisi manik atau hipomanik.
• Kadang2 bisa juga terjadi episode campuran (manik dan depresi ada
bersamaan dalam 1 periode waktu tertentu)
• Atau kondisi perubahan episode depresi atau mania berlangsung
cepat (rapid cycling)
• Periode diantara episode gangguan mood biasanya kondisi mood
normal
Gambaran Umum
• Gangguan Bipolar adalah penyakit yang dapat diatasi dan dikendalikan.
• Setelah diagnosis dapat ditegakkan dengan benar, kebanyakan orang
dengan gangguan Bipolar dapat mencapai taraf kehidupan yang
optimal.
• Hal terpenting untuk mencapai ini adalah dengan terapi obat, psikoterapi,
dukungan sekitar dan informasi yang cukup tentang gangguan ini.
• 80 – 90% penderita dapat diobati dengan efektif
• Bila diagnosis tepat, angka keberhasilan pengobatan mencapai 80% (lebih baik
dari pada penyakit jantung (45%))
Episod Mood Pada Gangguan Bipolar

Depresi Mania
Ada 5 macam
mood, yaitu:

Campuran Hipomania

Eutimia
Bipolar Disorders

MANIA
MIXED
NORMAL HYPOMANIA* EPISODE†
MOOD

SUBSYNDROMAL
DEPRESSION

DEPRESSION
*Hypomania is a milder form of mania with similar yet less severe symptoms and less overall impairment.
†Mixed Episode is an episode that simultaneously presents symptoms of both depression and mania.

Stahl SM. Essential Psychopharmacology. New York, NY: Cambridge University Press; 2000.
DIAGNOSIS

Diagnosis di Indonesia menggunakan PPDGJ III


(Pedoman Diagnosis Gangguan Jiwa ke III
Departemen Kesehatan); saduran dari The ICD-10
WHO.
Tabel Klasifikasi Gangguan Afektif Bipolar menurut
International Classification of Desease (ICD-10) –
WHO 1994 :
F31 Bipolar affective disorder
F31.0 Bipolar affective disorder, current episode hypomanic
F31.1 Bipolar affective disorder, current episode manic without psychotic symptoms
F31.2 Bipolar affective disorder, current episode manic with psychotic symptoms
F31.3 Bipolar affective disorder, current episode mild or moderate depression
F31.4 Bipolar affective disorder, current episode severe depression without psychotic symptoms

F31.5 Bipolar affective disorder, current episode severe depression with psychotic symptoms

F31.6 Bipolar affective disorder, current episode mixed


F31.7 Bipolar affective disorder, current ly in remission

F31.8 Other bipolar affective disorders


F31.9 Bipolar affective disorder, unspecified
DIAGNOSIS DINI
Tanda diagnosis dini dan prodromal bipolar biasanya
sulit dikenali.
Tabel 1 : Gambaran Klinis secara umum
Episode Gambaran Umum
Mania/Manik Mood yang meningkat, expansif atau irritable
Dengan atau tanpa gejala psikotik
Hendaya berat dalam fungsi
Hipomania/ Mood yang meningkat, expansif atau irritable
Hipomanik Tanpa gejala psikotik
Sedikit hendaya dalam fungsi
Depresi/ Ringan, sedang atau berat
Depresif Dengan atau tanpa gejala psikotik
Rapid cycling Sedikitnya berlangsung 4 episode dalam 1 tahun
Episode Gambaran mania dan depresi berlangsung dalam episode yang
campuran sama
Pedoman Klinis Episode Mania
 Suatu periode abnormalitas mood yang menetap berupa peningkatan
(elevated), meluas (expansive) atau mood yang iritabel (irritable mood),
berlangsung sedikitnya 1 minggu.
 Selama berlangsungnya periode abnormalitas mood, disertai 3 atau lebih
gejala-gejala berikut:
1) Harga diri yang melambung (grandiosity)
2) Berkurangnya kebutuhan akan tidur
3) Banyak bicara dibandingkan biasanya
4) Ide yang melompat-lompat (flight of ideas)
5) Perhatian mudah teralih (distractibility)
6) Meningkatnya perilaku agitasi atau gaduh gelisah (psychomotor agitation)
7) Meningkatnya perilaku beresiko tinggi
 hendaya (impairment)
 bukan disebabkan zat psikoaktif (drug of abuse), akibat medikasi atau akibat
kondisi medik umum (hyperthyroidism)
Pedoman Klinis Episode Hipomania
 Suatu periode abnormalitas mood yang menetap berupa peningkatan (elevated), meluas
(expansive) atau mood yang iritabel (irritable mood), berlangsung sedikitnya 4 hari yang
jelas berbeda dari hari-hari biasanya.
 Selama berlangsungnya periode abnormalitas mood, disertai 3 atau lebih gejala-gejala
berikut:
1) Harga diri yang melambung (grandiosity)
2) Berkurangnya kebutuhan akan tidur
3) Banyak bicara dibandingkan biasanya
4) Ide yang melompat-lompat (flight of ideas)
5) Perhatian mudah teralih (distractibility)
6) Meningkatnya aktivitas perilaku yang bertujuan (goal-directed activity)
7) Meningkatnya perilaku beresiko tinggi
 tanpa hendaya (impairment)
 bukan disebabkan zat psikoaktif (drug of abuse), akibat medikasi atau akibat kondisi
medik umum (hyperthyroidism)
Pedoman Klinis Episode Depresi
5 atau lebih dari gejala-gejala berikut, berlangsung selama lebih dari 2 minggu:
Mood atau depresi hampir sepanjang hari, setiap hari
Berkurangnya keinginan atau minat beraktivitas hampir sepanjang hari, setiap hari
Meningkat/menurunnya nafsu makan
Meningkat/menurunnya kebutuhan akan tidur
Berkurangnya energi tenaga
Gaduh gelisah (Agitasi) psikomotor atau melambatnya psikomotor (psychomotor
retardation)
Rasa bersalah/perasaan tidak berharga
Konsentrasi buruk
Berulangnya pikiran tentang kematian/bunuh diri (recurrent thoughts of
death/suicide)
Pedoman Klinis Episode Campuran (Mixed
Episode)
• Kriteria memenuhi gambaran episode mania maupun episode depresi,
hampir setiap hari selama sedikitnya 1- minggu

• Gangguan mood tersebut mengakibatkan hendaya (impairment)


dalam fungsi pekerjaan, aktivitas sosial, membutuhkan perawatan
Rumah Sakit untuk mencegah perilaku menyakiti diri sendiri atau
orang lain, hingga dijumpai gambaran gejala psikotik.
Pedoman Klinis Gejala Psikotik
Suatu episode berat dari mania atau depresi dapat disertai gejala
psikotik.
Gejala psikotik yang biasa dijumpai adalah :
Halusinasi (halusinasi dengar dan lainnya)
Waham (perhatikan budaya)
Kehilangan kemampuan berkomunikasi karena cepatnya berbicara,
atau melambat atau distorsi proses pikir, flight of ideas.

Gejala psikotik dalam gangguan bipolar serasi mood, mencerminkan


gangguan mood, misalnya saat episode mania maka gambaran gejala
psikotiknya berupa waham kebesaran, sementara pada saat episode
depresi menjadi merasa tidak berdaya, tidak berharga, perasaan
bersalah.
Pada yang tidak serasi mood, maka gangguan psikotik yang muncul tidak
serasi dengan mood pasien saat itu. Pada kondisi seperti ini seringkali
didiagnosis sebagai gangguan Skizofrenia.
KLASIFIKASI BIPOLAR menurut DSM 5
DSM- 5 Diagnostic Criteria

BIPOLAR I DISORDER MANIA/ EPISODE CAMPURAN ± DEPRESI

BIPOLAR II DISORDER HIPOMANIA + DEPRESI

CYCLOTHYMIC DISORDER HIPOMANIA + DEPRESI RINGAN

SUBSTANCE/MEDICATION INDUCED BIPOLAR MANIA/ EPISODE CAMPURAN ± DEPRESI


+ DURING /SOON AFTER SUBSTANCE/
MEDICATION USE

BIPOLAR DUE TO ANOTHER MEDICAL MANIA/HIPOMANIA DUE TO MEDICAL


CONDITION CONDITION (ie: Hyperthyroidism)

OTHER SPECIFIED BIPOLAR NOT MEET SPECIFIC CRITERIA BIPOLAR (ie: Sort
Duration cyclothymia)

UNSPECIFIED BIPOLAR NOT MEET FULL CRITERIA/ INSUFFICIENT


INFORMATION (e.g:Emergency room)
Diferensial Diagnosis

1. Gangguan psikotik akibat kondisi medik umum


2. Gangguan psikotik akibat zat
3. Skizofrenia
4. Gangguan skizoafektif
5. Gangguan waham
Rekomendasi Farmakoterapi Untuk GB, Episode Mania, Akut
(CANMAT & ISBD 2009)

Pilihan Jenis Obat

Lini I Litium, divalproat, olanzapin, risperidon, quetiapin, quetiapin


XR, aripiprazol, ziprasidon, litium atau divalproat + risperidon,
litium atau divalproat + quetiapin, litium atau divalproat +
olanzapin, litium atau divalproat + aripiprazol

Lini II Karbamazepin, ECT, litium + divalproat, Asenapin, litium atau


divalproat + Asenepin, paliperidon monoterapi

Lini III Haloperidol, klorpromazin, litium atau divalproat + haloperidol,


litium + karbamazepin, klozapin, oksakarbazepin, tamoksifen

Tidak Monoterapi gabapentin, topiramat, lamotrigin, verapamil,


direkomendasik tiagabin, risperidon + karbamazepin, olanzapin + karbamazepin
an

16
05/30/2021 Diagnosis GB
Rekommendasi Farmakoterapi Untuk GB I, Depresi Akut
(CANMAT & ISBD 2009)

Pilihan Jenis Obat

Lini I Litium, lamotrigin, quetiapine, quetiapin XR, litium atau


divalproat + SSRI, olanzapin + SSRI, litium + divalproat, litium
atau divalproat + bupropion

Lini II Quetiapin + SSRI, divalproat, litium atau divalproat + lamotrigin,


adjunctive modafinil
Lini III Karbamazepin, olanzapin, litium + karbamazepin, litium +
pramipexole, litium atau divalproat + venlafaksin, litium + MAOI,
ECT, litium atau divalproat atau APG-II + TCA, litium atau
divalproat atau karbamazepin + SSRI + lamotrigin, adjunctive
EPA, adjunctive riluzol

Tidak Monoterapi gabapentin atau aripiprazol monoterapi


direkomendasik
an
Rekommendasi Farmakoterapi Untuk GB II Depresi, Akut
(CANMAT & ISBD 2009)

Pilihan Jenis Obat

Lini I Quetiapin

Lini II Litium, lamotrigin, divalproat, litium atau divalproat + AD, litium


+ divalproat, APG-II + AD

Lini III Monoterapi AD (terutama untuk yang jarang hipomania), ganti


dengan AD lainnya, ziprasidon

Tidak Gabapentin
direkomendasik
an
Rekomendasi terapi rumatan Gangguan bipolar

Lini satu Lithium, lamotrigine monotherapy, divalproex, olanzapine


Lini kedua Carbamazepine, lithium + divalproex, lithium + carbamazepine, lithium
atau divalproex + olanzapine, aripiprazole, risperidone,
quetiapine, ziprasidone, lithium + risperidone or quetiapine,
lithium + lamotrigine, olanzapine + fluoxetine

Lini ketiga Adjunctive phenytoin, clozapine, ECT, topiramate, omega-3-fatty acids,


oxcarbazepine or gabapentin
Tidak direkomendasikan Adjunktif flupenthixol, monoterapi dengan gabapentin,
topiramate atau antidepressants
Gangguan Bipolar dengan rapid cycling:

Terapi rumatan Gangguan Bipolar dengan rapid cycling

Lini satu Lithium, divalproex


Lini kedua Lithium + divalproex , lithium + carbamazepine, lithium atau
divalproex + lamotriginea. olanapine
Lini ketiga Lithium atau divalproex + topiramate, quetiapine, risperidone,
clozapine, oxcarbazepine, levothyroxine
Tidak direkomendasikan Antidepresan
o Pilih terapi-lini pertama (berdasarkan profil simtom,
perjalanan penyakit, riwayat respons terapi,
respons riwayat keluarga, dan tolerabilitas)
o Optimalkan terapi-lini pertama
o Bila tak berespons, tambahkan/ganti dengan lini-
pertama lainnya
o Bila tak berespons, pertimbangkan lini-kedua

GB Depresi 21
05/30/2021
Intervensi Psikososial

Intervensi psikososial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan


remisi.
meliputi :
• cognitive behavioral therapy (CBT),
• terapi keluarga,
• terapi interpersonal,
• terapi kelompok, psikoedukasi,
• dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai