Anda di halaman 1dari 20

Journal Reading

Metoprolol for the


Prevention of Acute
Exacerbations of
COPD

DI SUSUN OLEH :
MIRSALINA SUKMA PRABOWO (2016730131)
PEMBIMBING :
DR. RISKY AKAPUTRA, SP.P
PENDAHULUAN
• Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyebab
kematian nomor tiga di dunia.
• Sebagian besar morbiditas, mortalitas, dan biaya perawatan
kesehatan terkait COPD didorong oleh eksaserbasi, terutama
yang mengarah ke rawat inap.
• Studi pengamatan menunjukkan bahwa beta-blocker dapat
mengurangi risiko eksaserbasi dan kematian pada pasien
dengan penyakit paru obstruktif kronis (COPD) sedang atau
berat
TUJUAN PENELITIAN
Dalam BLOCK COPD (Beta-Blockers for the Prevention of Acute Exacerbations of
Chronic Obstructive Pulmonary Disease), kami menyelidiki efek dari metoprolol
beta-blocker, dibandingkan dengan plasebo, pada risiko eksaserbasi PPOK di
antara pasien yang berisiko tinggi.

Kami berhipotesis bahwa penggunaan metoprolol akan menurunkan risiko


eksaserbasi pada pasien tanpa memiliki efek buruk pada fungsi paru-paru, hasil
pada tes jalan kaki 6 menit, dispnea, atau kualitas hidup.
METODE PENELITIAN
• Placebo-controlled, doubleblind, prospective, randomized
trial
• 26 Rumah sakit Amerika Serikat.
• Waktu dari Bulan Mei 2016 hingga Maret 2019
• Protokol uji coba, yang disetujui oleh komite
pemantauan data dan keselamatan serta dewan
peninjau kelembagaan di setiap pusat uji coba
• Informed consent tertulis diperoleh dari semua pasien.
METODE PENELITIAN

Pengacakan dan Intervensi


• Pengacakan dilakukan dengan algoritma komputer.
• Dosis awal adalah satu tablet 50 mg metoprolol atau
plasebo diminum setiap hari.
• Selama 42 hari setelah pengacakan, pasien menjalani
periode penyesuaian dosis berdasarkan pada denyut
jantung, tekanan darah sistolik, perubahan FEV1,
dan penilaian kemungkinan efek samping beta-
blocker.
METODE PENELITIAN

Pengacakan dan Intervensi


• Penyesuaian dosis ini menghasilkan dosis harian
akhir 25 mg, 50 mg, atau 100 mg.
• Pasien diikuti sampai selesai pada hari 336
kunjungan
• Setelah itu mereka disapih/ tidak mengkonsumsi
lagi baik metoprolol atau plasebo, dan dipantau
untuk gejala withdrawal beta-blocker sampai hari
378 kunjungan.
METODE PENELITIAN
Titik Akhir Primer dan Sekunder
• Titik akhir primer adalah waktu rata-rata sampai
eksaserbasi PPOK pertama dari setiap tingkat
keparahan selama periode pengobatan, yang
didefinisikan sebagai periode dari pengacakan hingga
hari ke 336 untuk pasien yang menerima dosis terakhir
25 mg metoprolol atau plasebo atau hingga hari ke 350
untuk mereka yang menerima dosis 50 mg atau 100 mg.
• Perbedaan dalam masa pengobatan menurut dosis
adalah karena waktu tambahan yang diperlukan untuk
menyapih pasien dari tingkat dosis 50 mg dan 100 mg.
METODE PENELITIAN
Trial Visit
• Pasien ditanya mengenai keefektifan dan keamanan pengobatan percobaan,
termasuk memberikan informasi kemungkinan efek samping beta-blocker.
• Spirometri dan 6 menit tes jalan kaki dilakukan sesuai dengan pedoman
American Thoracic Society-European Respiratory Society.
• Mengevaluasi penyakit spesifik pasien dan kualitas hidup menggunakan skor
pada Pertanyaan Pernafasan St. Georgenaire dan COPD Assessment Test
• Menilai tingkat dispnea menggunakan skala Medical Research Council (mMRC)
yang dimodifikasi dan San Diego Shortness of Breath Questionnaire (SOBQ).
• Mengukur jarak jalan kaki 6 menit pada awal, pada hari 112 kunjungan, dan
pada hari 336 kunjungan
ANALISIS STATISTIK
• Analisis utama didasarkan pada kurva survival Kaplan-Meier yang
menggambarkan kemungkinan tetap bebas eksaserbasi di masing-masing dari
dua kelompok.
• Kami menggunakan tes log-rank untuk membandingkan dua kurva.
• Regresi binomial negatif untuk menganalisis tingkat eksaserbasi.
KRITERIA PENELITIAN
KRITERIA INKLUSI
• Usia pasien antara usia 40 dan 85 tahun dengan diagnosis klinis COPD
• Volume ekspirasi paksa dalam 1 detik (FEV 1) kurang dari 80% dari nilai prediksi setelah
bronkodilasi dan rasio FEV 1 ke kapasitas vital paksa (FVC) kurang dari 0,70.
• pasien yang berisiko tinggi untuk mengalami eksaserbasi :
• Glukokortikoid sistemik atau agen antibiotik untuk masalah pernapasan selama tahun
sebelumnya.
• Kunjungan ke UGD atau rawat inap untuk eksaserbasi PPOK selama tahun sebelumnya
• penerimaan resep oksigen tambahan untuk digunakan di rumah untuk pengobatan COPD.
• Denyut jantung 65 -120 per menit dan tekanan darah sistolik lebih dari 100 mm Hg.

KRITERIA EKSKULSI
Kami mengecualikan pasien yang memiliki indikasi yang terbukti untuk penggunaan beta-blocker.
HASIL PENELITIAN
Gambar 1.
Screening, Randomization,
dan Follow-up.
Tabel 1.
Karakteristik Pasien
Gambar 2. Eksaserbasi Penyakit Paru Obstruktif
Kronik (PPOK)
Tabel 2. Tingkat Eksaserbasi COPD, Menurut
Derajat Keparahan
Tabel 3.
Kejadian
Buruk Serius
Nonfatal dan
Fatal.
DISKUSI
• Dalam uji coba prospektif, multisenter, dan acak ini, kami tidak
menemukan bukti adanya perbedaan dalam risiko eksaserbasi
PPOK antara kelompok metoprolol dan kelompok placebo.
• Hasil ini berbeda dari temuan yang dilaporkan sebelumnya dari
studi observasi yang menunjukkan bahwa beta-blocker
mengurangi risiko dan kematian dari penyebab apa pun pada
pasien dengan PPOK.
• Sebuah meta-analisis dari 9 studi menunjukkan bahwa pasien
yang memakai beta-blocker memiliki risiko kematian terkait
PPOK yang lebih rendah daripada mereka yang tidak
menggunakan beta-blocker
KESIMPULAN

• Di antara pasien dengan COPD sedang atau berat yang tidak


memiliki indikasi untuk penggunaan beta-blocker, waktu
sampai eksaserbasi COPD pertama serupa pada kelompok
metoprolol dan kelompok plasebo.
• Rawat inap untuk eksaserbasi lebih umum di antara pasien
yang diobati dengan metoprolol.
• Penggunaan metoprolol pada populasi pasien PPOK derajat
sedang-berat malah dapat meningkatkan risiko eksaserbasi
dan ditemukan kejadian kematian yang lebih tinggi pula.

Anda mungkin juga menyukai