BRONKOPNEUMONIA
Anamnesa :
(Dilakukan secara alloanamnesa terhadap ibu pasien) pada hari Selasa, 21 April 2021
pukul 09.00
Keluhan Utama : Demam naik turun +/- 2 hari yang lalu
Keluhan Tambahan : BAB Cair (+) Batuk (+) Pilek (+) Muntah (+) Lemas (+)
LAPORAN KASUS
Pasien datang dibawa oleh orang tuanya ke IGD RS Pertamina Bintang Amin dengan keluhan
demam sejak 2 hari yang lalu. Keluhan juga disertai batuk pilek kurang lebih 3 hari yang lalu.
Pasien juga mengeluh lemas dan sesak nafas, disertai BAB cair satu kali dan muntah satu kali.
LAPORAN KASUS
Ibu os mengatakan os tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Riwayat
penyakit lain disangkal.
Ayah os terdapat batu batuk berdahak sudah lama dan tidak pernah periksa ke dokter.
LAPORAN KASUS
Riwayat Perinatal :
Riwayat Imunisasi :
Hepatitis B : 0, 2, 3, 4 bulan
Polio : 0, 2, 3, 4 bulan
BCG : 2 bulan
DPT : 2, 3, 4 bulan
LAPORAN KASUS
Riwayat Nutrisi :
Saat ini tinggal bersama orangtuanya dalam keadaan ekonomi yang cukup. Ayah os bekerja
sebagai pedagang dan ibu os sebagai ibu rumah tangga. Ayah OS memiliki kebiasaan merokok
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan Fisik :
Tanda Vital :
•SpO2 : 98%
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan Fisik :
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+)
Hidung : Bentuk normal, deviasi septum (-), pernapasan cuping hidung (-), sekret dan darah (-)
Mulut : Lidah kotor (+) bibir kering (+), sianosis (-), pembesaran tonsil (-), tanda tanda peradangan (-)
Pemeriksaan Penunjang :
Antibodi SARS-COV-2
Pemeriksaan Penunjang :
Radiografi Thorax AP saat ini menunjukkan adanya suspek Bronkopneumonia bilateral, perlu
dipeertimbangkan ( bagaimana klinis dan lab ? )
LAPORAN KASUS
Resume:
Pasien datang dibawa oleh orang tuanya ke IGD RS Pertamina Bintang Amin dengan keluhan demam
sejak 2 hari yang lalu. Keluhan juga disertai batuk pilek kurang lebih 3 hari yang lalu. Pasien juga
mengeluh lemas dan sesak nafas, disertai BAB cair satu kali dan muntah satu kali.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan, kesadaran composmentis, tanda vital: nadi 86 kali/menit, suhu
badan 36,9 ºC, respirasi 22 kali/menit, spo2 98%. Auskultasi thorax ronkhi (+/+). Pemeriksaan thorax
dan abdomen dalam batas normal. pemeriksaan neurologi dalam batas normal.
Pada Pada pemeriksaan laboratorium tggl 20 April 2021, didapatkan HB 11,5 gr/dl, leukosit :
18.800 μL, trombosit : 430.000 μL, MCV: 78 fl, MCH : 24 Pg, MCHC: 31 g/dl. Pada pemeriksaan
rontgent AP terdapat kesan suspek Bronkopneumonia bilateral.
LAPORAN KASUS
Diagnosis Diferensial :
Bronkopneumonia
Bronkitis
Bronkiolitis
Diagnosis Kerja :
Bronkopneumonia
Diagnosis Komorbid :
PROGNOSIS :
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad Sanationam : bonam
LAPORAN KASUS
Medikamentosa oleh DPJP
IVFD RL XXX tpm
Rencana Pengelolaan : Inj. Ceftriaxone 2x450 mg vial / IV
Paracetamol 500 mg 3x1 tab/oral
Medikamentosa oleh dokter IGD Sucralfat syr 3x2 cth/oral
IVFD RL X tpm 02 nasal 2 tpm
Inj. Ceftriaxone 400 mg vial/ 24 jam inj. Ondansentron 3x1 mg vial/ IV
Paracetamol syr 3x1 cth/oral Sanmol syr 4x3/4 cth/oral
Ambroxole syr 3x1/2 cth/oral Orezinc syr 1x1 cth/oral
nebulisasi ventolin ½ resp + NaCl 0,9 % 2 cc
tiap 12 jam
Ambroxol 3x2 cc/oral
LAPORAN KASUS
Selasa, 20 April 2021 Pukul 11.05
S : Demam hari ke 2, batuk pilek , muntah 1x, BAB cair 1x, lemas
O : - Kesadaran : Compos mentis
- T : 38,1°C
- RR: 22x/mnt
- HR: 100x/mnt
A : Pneumonia+Diare Cair Akut
FOLLOW UP
P : - IVFD RL XXX tpm
- Inj. Ceftriaxone 2x450 mg vial / IV
- Paracetamol 500 mg 3x1 tab/oral
- Sucralfat syr 3x2 cth/oral
- 02 nasal 2 tpm
- inj. Ondansentron 3x1 mg vial/ IV
- Sanmol syr 4x3/4 cth/oral
- Orezinc syr 1x1 cth/oral
- nebulisasi ventolin ½ resp + NaCl 0,9 % 2 cc tiap 12 jam
- Ambroxol 3x2 cc/oral
LAPORAN KASUS
Rabu, 21 April 2021 Pukul 09.05
Pemeriksaan Penunjang :
Anemia Mikrositik Hipokrom
Leukositosis
Radiografi Thorax AP saat ini menunjukkan adanya suspek Bronkopneumonia bilateral.
ANALISIS KASUS
Menurut artikel IDAI pada tahun 2017, mengatakan bahwa; Tanda – tanda balita mengalami pneumonia adalah terjadi
peningkatan frekuensi nafas sehingga anak tampak sesak. Selain itu, jika diamati pada daerah dada tampak tarikan dinding
dada bagian bawah setiap kali anak menarik nafas.
Gejala dan tanda klinis pneumonia bervariasi tergantung dari kuman penyebab, usia pasien, status imunologis pasien, dan
beratnya penyakit. Manifestasi klinis biasanya berat yaitu sesak, sianosis, tetapi dapat juga gejalanya tidak terlihat jelas
seperti pada neonatus. Gejala infeksi umum meliputi demam, menggigil, sefalgia, resah dan gelisah.
Beberapa pasien mungkin mengalami gangguan gastrointestinal seperti muntah, kembung, diare, atau sakit perut. Gejala
gangguan respiratori seperti takipnea, batuk, nafas cuping hidung, retraksi, ronki, dan suara nafas melemah.
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda klinis seperti pekak atau redup perkusi, auskultasi ronki +, serta tampak
retraksi dada. akan tetapi pada neonatus dan bayi kecil, gejala dan tanda pneumonia lebih beragam dan tidak selalu jelas
terlihat.
ANALISIS KASUS
Pada pneumonia bakteri didapatkan leukositosis yang berkisar antara 15.000-40.000/mm3. Kadang-kadang terdapat anemia
ringan dan laju endap darah (LED) yang meningkat. Adanya anemia hipokromik mikrositer ditandai dengan Hb, MCV, MCH
menurun. Secara umum, hasil pemeriksaan darah perifer lengkap dan LED tidak dapat membedakan antara infeksi virus dan
infeksi bakteri secara pasti.
Gambaran foto rongen toraks pneumonia pada anak meliputi infiltrat ringan pada satu paru hingga konsolidasi luas pada
kedua paru. Pada suatu penelitian ditemukan bahwa lesi pneumonia pada anak terbanyak berada di paru kanan, terutama
lobus atas
ANALISIS KASUS
Penatalaksaan :
IVFD RL XXX tpm
Inj. Ceftriaxone 2x450 mg vial / IV
Paracetamol 500 mg 3x1 tab/oral
Sucralfat syr 3x2 cth/oral
02 nasal 2 lpm
inj. Ondansentron 3x1 mg vial/ IV
Sanmol syr 4x3/4 cth/oral
Orezinc syr 1x1 cth/oral
nebulisasi ventolin ½ resp + NaCl 0,9 % 2 cc tiap 12 jam
Ambroxol 3x2 cc/oral
ANALISIS KASUS
• Ventolin
nebulizer termasuk obat golongan agonis adrenoreseptor beta-2. Nebulisasi dengan β2 agonis dan
/atau NaCl dapat diberikan untuk memperbaiki mucocilliary clearance. Didalam ventolin nebules
mengandung salbutamol 2,5mg/2,5 ml NaCl.
Dosis Nebulizer ventolin = 0,1-0,15mg/kgBB ventolin yang diencerkan dalam 2-4 ml NaCl 0,9%.
• Terapi cairan
Penderita harus mendapat cairan yang cukup, baik secara oral maupun parenteral. cairan parenteral
diindikasikan pada penderita sakit berat, ada komplikasi, penurunan kesadaran serta sulit makan. Cairan
harus mengandung elektrolit dan kalori yang optimal. Pemberian cairan seberapa banyak yang diberikan
bergantung perhitungan kehilangan cairan yang sesuai dengan umur dan berat badannya.
• Antipiretik
Paracetamol merupakan obat analgetik-antipiretik yang bekerja pada pusat penghantaran suhu di
hipotalamus untuk menurunkan suhu tubuh (antipiretik).
Paracetamol : 10-15mg/kgBB tiap 4-6 jam
10 x 8,5 kg = 85 mg
Sediaan Paracetamol syr = 120mg/5ml
ANALISIS KASUS
•Antibiotik
Antibiotik intravena diberikan pada pasien pneumonia yang tidak dapat menerima obat per oral (misal karena muntah) atau
termasuk derajat pneumonia berat. Antibiotik intravena yang dianjurkan adalah ampisilin dan kloramfenikol, ceftriaxone,
cefuroxime dan cefotaxime.
Ceftriaxone : 80-100 mg/kgBB IV tiap sekali sehari
80-100x 8,5 kg = 680-850 mg
• Pemberian ondansentron sebagai antiemetik perlu diberikan untuk mengatasi gejala gastrointestinal yang merupakan obat
selektif terhadap reseptor antagonis. Dimana selektif dan kompetitif untuk mencegah mual dan muntah. pada intravena
diberikan dosis tunggal yaitu 0,15mg/kgbb
Ondansentron = 0,15 mg x 8,5 kg = 1,27 mg
Pemberian Zinc selama diare terbuki mampu membantu penyembuhan, mengurangi lama & tingkat keparah diare,
frekuensi BAB, mengurangi volume tinja, serta kekambuhan diare pada 3bln berikutnya.
Orezinc tiap 5 ml mengandung 54,9 mg zinc sulfate monohydrate yang setara dengan 20 mg zinc. Dosis 2-6 bulan:
0,5 cth(2,5ml/hari)
Lacto-B. Termasuk golongan probiotik & mengandung vitamin, manfaat Lacto-B adalah mencegah & mengobati diare serta
mengurangi gejala intoleransi laktosa.
TERIMAKASIH