Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS BANGSAL

BRONKOPNEUMONIA

Oleh : Roy Pataringas, S.Ked


Pembimbing : dr. Astri Pinilih, Sp. A

Kepaniteraan Klinik Senior Bagian Ilmu Kesehatan Anak


Universitas Malahayati – RS. Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung 2020
IDENTITAS PASIEN
 Nama : An. A
 MR : 15.83.68
 Jenis kelamin : Laki - Laki
 Tanggal Lahir : 11 November 2011
 Usia : 6 bulan
 Alamat : Cempaka - Bandar Lampung
 Agama : Islam
 Masuk IGD RSPBA : Selasa, 20 April 2021, pukul : 02.50 WIB
 Masuk Rawat Inap : Selasa, 20 April 2020, pukul : 05.30 WIB
 Diagnosis Masuk : Obs. Febris ke 2
 Ruang Perawatan : Ruang Anak RS Pertamina Bintang Amin
LAPORAN KASUS

Anamnesa :

(Dilakukan secara alloanamnesa terhadap ibu pasien) pada hari Selasa, 21 April 2021

pukul 09.00
 Keluhan Utama : Demam naik turun +/- 2 hari yang lalu
 Keluhan Tambahan : BAB Cair (+) Batuk (+) Pilek (+) Muntah (+) Lemas (+)
LAPORAN KASUS

 Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang dibawa oleh orang tuanya ke IGD RS Pertamina Bintang Amin dengan keluhan
demam sejak 2 hari yang lalu. Keluhan juga disertai batuk pilek kurang lebih 3 hari yang lalu.
Pasien juga mengeluh lemas dan sesak nafas, disertai BAB cair satu kali dan muntah satu kali.
LAPORAN KASUS

 Riwayat Penyakit Dahulu :

Ibu os mengatakan os tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Riwayat
penyakit lain disangkal.

 Riwayat Penyakit Keluarga :

Ayah os terdapat batu batuk berdahak sudah lama dan tidak pernah periksa ke dokter.
LAPORAN KASUS
 Riwayat Perinatal :

KEHAMILAN Morbiditas Kehamilan (-)

KELAHIRAN Perawatan Antenatal Periksa ke bidan 1 kali/bulan


Tempat Kelahiran Bidan
Penolong Persalinan Bidan
Cara Persalinan Normal
Masa Gestasi Cukup Bulan (39 Minggu)
Keadaan Bayi Berat lahir 3.000 gram
Panjang badan 48 cm
Langsung menangis
Kulit kemerahan tidak kuning
LAPORAN KASUS

 Riwayat Imunisasi :

Ibu os mengatakan os mengikuti imunisasi lengkap selama 6 bulan

Hepatitis B : 0, 2, 3, 4 bulan

Polio : 0, 2, 3, 4 bulan

BCG : 2 bulan

DPT : 2, 3, 4 bulan
LAPORAN KASUS

 Riwayat Nutrisi :

ASI : Diberikan pada os usia 0 – 6 bulan

ASI diberikan pada os usia 0 bulan – sekarang.

 Riwayat Sosial Ekonomi :

Saat ini tinggal bersama orangtuanya dalam keadaan ekonomi yang cukup. Ayah os bekerja
sebagai pedagang dan ibu os sebagai ibu rumah tangga. Ayah OS memiliki kebiasaan merokok
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan Fisik :

 Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang


 Kesadaran : Compos Mentis

 Tanda Vital :

•HR : 86x / menit  Berat Badan : 8,5 kg


•RR : 22x / menit  Panjang Badan : 66 cm
•T : 36,9  Lingkar Kepala : 44 cm

•SpO2 : 98%
LAPORAN KASUS

Pemeriksaan Fisik :

 Kepala : Normocephali, rambut hitam dan tidak mudah dicabut

 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+)

 Telinga : Sekret (-/-), nyeri tekan tragus (-/-), tinitus (-)

 Hidung : Bentuk normal, deviasi septum (-), pernapasan cuping hidung (-), sekret dan darah (-)

 Mulut : Lidah kotor (+) bibir kering (+), sianosis (-), pembesaran tonsil (-), tanda tanda peradangan (-)

 Leher : Pembesaran KGB (-) Peningkatan JVP (-)


LAPORAN KASUS
Pemeriksaan Fisik :
 Thorax :
LAPORAN KASUS
 I : Simetris, retraksi (-), jejas (-)
 P : Vokal fremitus (+/+) pada kedua lapang paru, nyeri tekan (-/-)
 P : Sonor (+/+) pada kedua lapang paru
 A : Vesikuler (+/+) pada kedua lapang paru, ronkhi (+/+), wheezing (-/-)
 Abdomen :
 I : Bentuk normal, asites (-), jejas (-)
 A : Bising usus dalam batas normal
 P : Nyeri tekan epigastrium (+), massa (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)
 P : Timpani pada seluruh lapang abdomen
LAPORAN KASUS
HEMATOLOGI

Pemeriksaan Hasil Normal Satuan


Hemoglobin 11,5 Lk 14-18 Wn 12-16 gr/dl
Leukosit 18.800 4.500 - 10.700 ul
Hit. Jenis Leukosit Basofil 0 0–1 %
Hit. Jenis Leukosit Eosinofil 0 0–3 % Pemeriksaan Penunjang :
Hit. Jenis Batang 1 2–6 %
Hit. Jenis Leukosit Segmen 73 50 – 70 % Pemeriksaan Darah Lengkap
Hit. Jenis Leukosit Limposit 16 20 – 40 %
Hit. Jenis Monosit 10 2–8 %
Tanggal : 20 April 2021
Eritrosit 4,8 Lk 4,6-6,2 Wn 4,2-6,4 10^6/ul

Hematokrit 35 Lk 50-54 Wn 38-47 %


Trombosit 430.000 159.000 - 400.000 ul
MCV 78 80 – 96 fl
MCH 24 27 – 31 pg
MCHC 31 32 - 36 g/dl
LAPORAN KASUS
IMUNOLOGI

Pemeriksaan Hasil Normal


SARS-COV-2 IgG Non reaktif (-) Non reaktif (-)
SARS-COV-2 IgM Non reaktif (-) Non reaktif (-)

Pemeriksaan Penunjang :

Antibodi SARS-COV-2

Tanggal : 20 April 2021


LAPORAN KASUS

Pemeriksaan Penunjang :

Rontgen Thorax PA (20 April 2021) :

 Radiografi Thorax AP saat ini menunjukkan adanya suspek Bronkopneumonia bilateral, perlu
dipeertimbangkan ( bagaimana klinis dan lab ? )
LAPORAN KASUS
Resume:

Pasien datang dibawa oleh orang tuanya ke IGD RS Pertamina Bintang Amin dengan keluhan demam
sejak 2 hari yang lalu. Keluhan juga disertai batuk pilek kurang lebih 3 hari yang lalu. Pasien juga
mengeluh lemas dan sesak nafas, disertai BAB cair satu kali dan muntah satu kali.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan, kesadaran composmentis, tanda vital: nadi 86 kali/menit, suhu
badan 36,9 ºC, respirasi 22 kali/menit, spo2 98%. Auskultasi thorax ronkhi (+/+). Pemeriksaan thorax
dan abdomen dalam batas normal. pemeriksaan neurologi dalam batas normal.

Pada Pada pemeriksaan laboratorium tggl 20 April 2021, didapatkan HB 11,5 gr/dl, leukosit :
18.800 μL, trombosit : 430.000 μL, MCV: 78 fl, MCH : 24 Pg, MCHC: 31 g/dl. Pada pemeriksaan
rontgent AP terdapat kesan suspek Bronkopneumonia bilateral.
LAPORAN KASUS
Diagnosis Diferensial :

Bronkopneumonia

Bronkitis

Bronkiolitis

Diagnosis Kerja :

Bronkopneumonia

Diagnosis Komorbid :

Diare Cair Akut


LAPORAN KASUS

PROGNOSIS :
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad Sanationam : bonam
LAPORAN KASUS
 Medikamentosa oleh DPJP
 IVFD RL XXX tpm
Rencana Pengelolaan :  Inj. Ceftriaxone 2x450 mg vial / IV
 Paracetamol 500 mg 3x1 tab/oral
 Medikamentosa oleh dokter IGD  Sucralfat syr 3x2 cth/oral
 IVFD RL X tpm  02 nasal 2 tpm
 Inj. Ceftriaxone 400 mg vial/ 24 jam  inj. Ondansentron 3x1 mg vial/ IV
 Paracetamol syr 3x1 cth/oral  Sanmol syr 4x3/4 cth/oral
 Ambroxole syr 3x1/2 cth/oral  Orezinc syr 1x1 cth/oral
 nebulisasi ventolin ½ resp + NaCl 0,9 % 2 cc
tiap 12 jam
 Ambroxol 3x2 cc/oral
LAPORAN KASUS
 Selasa, 20 April 2021 Pukul 11.05

S : Demam hari ke 2, batuk pilek , muntah 1x, BAB cair 1x, lemas
O : - Kesadaran : Compos mentis
- T : 38,1°C
- RR: 22x/mnt
- HR: 100x/mnt
A : Pneumonia+Diare Cair Akut
FOLLOW UP
P : - IVFD RL XXX tpm
- Inj. Ceftriaxone 2x450 mg vial / IV
- Paracetamol 500 mg 3x1 tab/oral
- Sucralfat syr 3x2 cth/oral
- 02 nasal 2 tpm
- inj. Ondansentron 3x1 mg vial/ IV
- Sanmol syr 4x3/4 cth/oral
- Orezinc syr 1x1 cth/oral
- nebulisasi ventolin ½ resp + NaCl 0,9 % 2 cc tiap 12 jam
- Ambroxol 3x2 cc/oral
LAPORAN KASUS
 Rabu, 21 April 2021 Pukul 09.05

S : Demam berkurang tetapi masih terdapat batuk, pilek


O : - Kesadaran : Compos mentis
- T : 36,0°C
- RR: 22x/mnt
- HR: 102x/mnt
A : Broncopneumonia
P : - IVFD RL XXX tpm
- Inj. Ceftriaxone 2x450 mg vial / IV
- Paracetamol 500 mg 3x1 tab/oral FOLLOW UP
- Sucralfat syr 3x2 cth/oral
- 02 nasal 2 tpm
- inj. Ondansentron 3x1 mg vial/ IV
- Sanmol syr 4x3/4 cth/oral
- Orezinc syr 1x1 cth/oral
- nebulisasi ventolin ½ resp + NaCl 0,9 % 2 cc tiap 12 jam
- Ambroxol 3x2 cc/oral
ANALISIS KASUS
Manifestasi klinis :
 Pasien datang dibawa oleh orang tuanya ke IGD RS Pertamina Bintang Amin dengan keluhan demam sejak 2 hari
yang lalu. Keluhan juga disertai batuk pilek kurang lebih 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh lemas dan sesak
nafas, disertai BAB cair satu kali dan muntah satu kali.
Pemeriksaan fisik :
 Pada pemeriksaan thoraks ditemukan ronkhi +

Pemeriksaan Penunjang :
 Anemia Mikrositik Hipokrom
 Leukositosis
 Radiografi Thorax AP saat ini menunjukkan adanya suspek Bronkopneumonia bilateral.
ANALISIS KASUS

 Menurut artikel IDAI pada tahun 2017, mengatakan bahwa; Tanda – tanda balita mengalami pneumonia adalah terjadi
peningkatan frekuensi nafas sehingga anak tampak sesak. Selain itu, jika diamati pada daerah dada tampak tarikan dinding
dada bagian bawah setiap kali anak menarik nafas.
 Gejala dan tanda klinis pneumonia bervariasi tergantung dari kuman penyebab, usia pasien, status imunologis pasien, dan
beratnya penyakit. Manifestasi klinis biasanya berat yaitu sesak, sianosis, tetapi dapat juga gejalanya tidak terlihat jelas
seperti pada neonatus. Gejala infeksi umum meliputi demam, menggigil, sefalgia, resah dan gelisah.
 Beberapa pasien mungkin mengalami gangguan gastrointestinal seperti muntah, kembung, diare, atau sakit perut. Gejala
gangguan respiratori seperti takipnea, batuk, nafas cuping hidung, retraksi, ronki, dan suara nafas melemah.
 Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda klinis seperti pekak atau redup perkusi, auskultasi ronki +, serta tampak
retraksi dada. akan tetapi pada neonatus dan bayi kecil, gejala dan tanda pneumonia lebih beragam dan tidak selalu jelas
terlihat.
ANALISIS KASUS

 Pada pneumonia bakteri didapatkan leukositosis yang berkisar antara 15.000-40.000/mm3. Kadang-kadang terdapat anemia
ringan dan laju endap darah (LED) yang meningkat. Adanya anemia hipokromik mikrositer ditandai dengan Hb, MCV, MCH
menurun. Secara umum, hasil pemeriksaan darah perifer lengkap dan LED tidak dapat membedakan antara infeksi virus dan
infeksi bakteri secara pasti.
 Gambaran foto rongen toraks pneumonia pada anak meliputi infiltrat ringan pada satu paru hingga konsolidasi luas pada
kedua paru. Pada suatu penelitian ditemukan bahwa lesi pneumonia pada anak terbanyak berada di paru kanan, terutama
lobus atas
ANALISIS KASUS

Penatalaksaan :
 IVFD RL XXX tpm
 Inj. Ceftriaxone 2x450 mg vial / IV
 Paracetamol 500 mg 3x1 tab/oral
 Sucralfat syr 3x2 cth/oral
 02 nasal 2 lpm
 inj. Ondansentron 3x1 mg vial/ IV
 Sanmol syr 4x3/4 cth/oral
 Orezinc syr 1x1 cth/oral
 nebulisasi ventolin ½ resp + NaCl 0,9 % 2 cc tiap 12 jam
 Ambroxol 3x2 cc/oral
ANALISIS KASUS
• Ventolin
nebulizer termasuk obat golongan agonis adrenoreseptor beta-2. Nebulisasi dengan β2 agonis dan
/atau NaCl dapat diberikan untuk memperbaiki mucocilliary clearance. Didalam ventolin nebules
mengandung salbutamol 2,5mg/2,5 ml NaCl.
Dosis Nebulizer ventolin = 0,1-0,15mg/kgBB ventolin yang diencerkan dalam 2-4 ml NaCl 0,9%.

• Terapi cairan
Penderita harus mendapat cairan yang cukup, baik secara oral maupun parenteral. cairan parenteral
diindikasikan pada penderita sakit berat, ada komplikasi, penurunan kesadaran serta sulit makan. Cairan
harus mengandung elektrolit dan kalori yang optimal. Pemberian cairan seberapa banyak yang diberikan
bergantung perhitungan kehilangan cairan yang sesuai dengan umur dan berat badannya.

• Antipiretik
Paracetamol merupakan obat analgetik-antipiretik yang bekerja pada pusat penghantaran suhu di
hipotalamus untuk menurunkan suhu tubuh (antipiretik).
Paracetamol : 10-15mg/kgBB tiap 4-6 jam
10 x 8,5 kg = 85 mg
Sediaan Paracetamol syr = 120mg/5ml
ANALISIS KASUS
•Antibiotik
Antibiotik intravena diberikan pada pasien pneumonia yang tidak dapat menerima obat per oral (misal karena muntah) atau
termasuk derajat pneumonia berat. Antibiotik intravena yang dianjurkan adalah ampisilin dan kloramfenikol, ceftriaxone,
cefuroxime dan cefotaxime.
Ceftriaxone : 80-100 mg/kgBB IV tiap sekali sehari
80-100x 8,5 kg = 680-850 mg

• Pemberian ondansentron sebagai antiemetik perlu diberikan untuk mengatasi gejala gastrointestinal yang merupakan obat
selektif terhadap reseptor antagonis. Dimana selektif dan kompetitif untuk mencegah mual dan muntah. pada intravena
diberikan dosis tunggal yaitu 0,15mg/kgbb
Ondansentron = 0,15 mg x 8,5 kg = 1,27 mg

 Pemberian Zinc selama diare terbuki mampu membantu penyembuhan, mengurangi lama & tingkat keparah diare, 
frekuensi BAB, mengurangi volume tinja, serta  kekambuhan diare pada 3bln berikutnya.
Orezinc tiap 5 ml mengandung 54,9 mg zinc sulfate monohydrate yang setara dengan 20 mg zinc. Dosis 2-6 bulan:
0,5 cth(2,5ml/hari)

 Lacto-B. Termasuk golongan probiotik & mengandung vitamin, manfaat Lacto-B adalah mencegah & mengobati diare serta
mengurangi gejala intoleransi laktosa.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai