Disusun oleh:
Tri Wahyuni Tanjung Saragih
Perseptor :
dr. Aspri Sulanto, Sp.A, M.Sc
Diperoleh secara alloanamnesis dari ibu pasien pada hari Rabu, 28/04/2021 di Bangsal Anak
pukul 09.00 WIB
Pasien datang dibawa oleh orang tuanya ke IGD RS Pertamina Bintang Amin dengan keluhan sesak nafas. Ibu os mengatakan
pasien merasakan sesak nafas sejak 1 hari SMRS yang semakin memberat. Ibu os juga mengatakan sebelumnya os mengalami
batuk berdahak sejak 2 hari yang lalu disertai demam terus-menerus. Pasien sejak 2 hari yang lalu mulai tidak nafsu makan dan
minum susu namun masih mau minum air putih, lemas (+), muntah dan mual (-), BAK normal namun os belum BAB sejak 1
hari SMRS. Ibu os juga mengatakan bahwa os sering mengalami hal seperti ini 2-3x/tahun.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Os menderita sakit asma sejak usia 6 bulan
• Thypoid
Riwayat Alergi
Os memiliki alergi terhadap cuaca dingin, asap dan debu.
Thorax :
Inspeksi : Simetris, retraksi (-), hematom/jejas (-)
Palpasi : Vokal fremitus (+/+) pada kedua lapang paru, nyeri tekan (-/-)
Perkusi : Redup pada kedua lapang paru
Auskultasi : Ronkhi kasar (+/+) pada kedua lapang paru, wheezing (+/+)
Jantung :
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat, DBN, massa (-)
Palpasi : Iktus cordis teraba, massa (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : DBN
Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Bentuk normal, asites (-), jejas (-)
Auskultasi : massa (-), tenderness (-), hepar dan lien tidak teraba Palpasi
: Tidak ada pembesaran.
Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
Pemeriksaan Neurologis
Meningeal sign :
• Kaku kuduk (-)
• Brudzinski I (-)
• Brudzinski II (-)
• Kernig (-)
• Laseque (-)
HEMATOLOGI
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Hemoglobin 12,5 Lk 14-18 Wn 12-16 gr/dl
Leukosit 23.500 4.500 - 10.700 ul
Hit. Jenis Leukosit Basofil 0 0–1 %
IMUNOLOGI
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
SARS-CoV-2 Antigen Negatif Negatif
Pemeriksaan Rontgen Thorax AP
V. Resume
VIII. Penatalaksanaa
nMedikamentosa oleh dokter IGD Medikamentosa oleh DPJP
• O2 4 LPM • IVFD RL 12 tpm mikro
• Nebu combivent 1 amp/ekstra • Nebu ventolin 1 amp/ 8 jam
• Nebu ventolin 1 amp/ 12 jam • Inj. Ceftriaxone 1 x 650 mg/24 jam
• IVFD RL 10 tpm mikro • Metil Prednisolon 3 x 4mg
• Inj. Ranitidin ¼ amp/ 12 jam
• Ambroxol syr 3 x ½ cth
• Inj. Ceftriaxon 400mg/ 24 jam
• Paracetamol syr 3 x cth I
• Ambroxol syr 3 x cth I
Tanggal S O A P
Sesak nafas (+), batuk berdahak (+), KU: TSS. KES: CM Asma bronkhial + susp O2 4 lpm
Rabu, demam (+), lemas (+) HR: 106x/mnt bronkopneumonia Nebu combivent 1 amp/ekstra
F 28 April 2021
Pukul 08.00
RR: 32x/mnt
S: 37,1C
Spo2 : 96%
Nebu ventolin 1 amp/ 12 jam
IVFD RL x tpm mikro
Inj. Ceftriaxon 400mg/ 24 jam
L
Sesak nafas (+) sedikit berkurang, KU: TSS. KES: CM Asma + pneumonia Oksigen 3 lpm
Kamis, batuk berdahak (+) sedikit HR: 96x/mnt IVFD RL xii tpm micro
29 April 2021 membaik,BAB (-) SMRS, demam (-), RR: 28x/mnt Inj. Ceftriaxone 1x650 mg
Pukul 08.00 lemas (-) S: 36,3C Nebu ventolin 1 amp/ 8 jam
L
Sesak nafas hilang timbul (+), batuk
Spo2 : 96%
O Jumat,
30 April 21
Pukul 08.00
berdahak (+) HR: 112x/mnt
RR: 24x/mnt
S: 36,5C
IVFD RL xii tpm micro
Inj. Ceftriaxone 1x650 mg
Nebu ventolin 1 amp/ 8 jam
P BLPL
Analisa Kasus
Diagnosis asma dan pneumonia pada kasus ini berdasarkan :
a. Anamnesis
• Sesak nafas
• Demam
b. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan thorax didapatkan hasil saat auskultasi ronkhi kasar (+/+) pada kedua lapang paru, wheezing (+/+)
c. Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan laboratorium, didapatkan leukosit : 23.500 μL ( lebih dari normal, menandakan adanya infeksi didalam
tubuh).
d. Penatalaksanaan
Pada pasien ini yaitu diberikan oksigen 3 liter, nebu combivent 1 amp/ekstra dan nebu ventolin 1 amp/8 jam untuk
mengatasi sesak nafas. Diberikan injeksi ceftriaxone 1x650 mg untuk mengatasi infeksi bakteri. Diberikan ambroxol sirup
3x ½ cth untuk mengatasi batuk berdahak. Diberikan metil prednisolon 3x4mg untuk mengatasi peradangan. Diberikan
parasetamol sirup 3x cth I untuk mengatasi demam. Diberikan ambroxol sirup 3x ½ cth untuk mengatasi batuk berdahak.
Teori
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas
38,0 C) tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat, gangguan elektrolit atau metabolic lain. Kejang
disertai demam pada bayi berusia kurang dari 1 bulan tidak termasuk dalam kejang demam.
Kejang demam disebut kompleks jika kejang berlangsung lebih dari 15 menit, bersifat local atau
parsial 1 sisi kejang umum didahului kejang fokal dan berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam.
Demam pada kejang demam umumnya disebabkan oleh infeksi, yang sering terjadi pada anak-anak
seperti infeksi infeksi traktus respiratorius dan gastroenteritis.
Terima
Kasih