Anda di halaman 1dari 12

MASALAH

IDENTIFIKASI VEKTOR
KELOMPOK 4
Auliah Natasha Salim (PO714221171004)
Suci Safitri Syam (PO714221171008)
A. Nursalsabila Adinda Putri (PO714221171012)
Firdayanti (PO714221171016)
Taufik Hidayat (PO714221171020)
Aprilia Karaeng Masak (PO714221171025)
Afrianita (PO714221171030)
Fitrayanto Gaffar (PO714221171034)
Hikmah Amalia (PO714221171038)
Agustin Vitha (PO714221171042)
Pengertian Vektor
Organisme hidup yang dapat menularkan
agens penyakit dari satu hewan ke hewan lain
atau manusia disebut sebagai vektor.
Arthopoda merupakan vektor penting didalam
penularan penyakit parasit dan virus yang
spesifik.
Peranan Vektor
Sebagai penular penyakit baik pada manusia
maupun hewan. Ada beberapa jenis vektor dilihat dari
cara kerjanya sebagai penular penyakit. Keberadaan
vektor ini sangat penting karena kalau tidak ada
vektor maka penyakit tersebut juga tidak akan
menyebar.
Jenis – Jenis Vektor
a) Vektor Potensial
Vektor potensial adalah vektor yang secara aktif berperan dalam
penyebaran penyakit.Vektor ini baik secara biologis maupun mekanis
selalu mencari hospesnya untuk kelangsungan hidupnya.
b) Vektor Pasif
Vektor pasif, artinya secara ilmiah dapat dibuktikan bahwa dalam
tubuh vektor ada agen patogen dan dapat menularkan agen tersebut kepada
hospes lain, tetapi vektor ini tidak aktif mencari mangsanya. Dengan
adanya perubahan lingkungan, kemungkinan vektor tersebut dapat berubah
menjadi aktif.
c) Vektor Biologis
Vektor biologis, dimana agen penyakit harus mengalami
perkembangan ke stadium lebih lanjut. Bila tidak ada vektor maka agen
penyakit kemungkinan akan mati. Contoh yang paling mudah adalah
schistosomiasis, penyakit akibat cacing Schistosoma japonicum.
Jenis – Jenis Vektor
d) Vektor Mekanis
Vektor mekanis, dimana agen penyakit tidak mengalami
perkembangan, tetapi hanya sebagai pembawa agen penyakit. Tidak seperti
penyakit malaria atau arbovirus dimana terjadinya infeksi cukup satu kali
gigitan vektor yang sudah terinfeksi, pada infeksi filaria, vektor harus
sering menggigit hospesny agar terjadi infeksi. Diperkirakan lebih dari 100
gigitan agar cacing dapat bereproduksi dan menghasilkan mikrofilaria.
e) Vektor Insidentil
Vektor insidentil, vektor ini secara kebetulan hinggap pada manusia,
kemudian mengeluarkan faeces yang sudah terkontaminasi agen penyakit
dekat mulut. Secara tidak sengaja masuk ke dalam mulut, contohnya pada
penyakit Chagas yang disebabkan oleh Trypanosoma cruzi dan vektor
yang berperan adalah Triatoma bugs.
Arthopod Borne Disease
Arthopod borne disease merupakan suatu
istilah yang mengandung arti bahwa arthopoda
merupakan vektor yang bertanggung jawab
atas terjadinya penularan penyakit dari satu
host (pejamu) ke host lain
Penularan Arthopod borne Disease
A. Kontak Langsung
Arthopoda secara langsung memindahkan penyakit atau infestasi dari
satu orang ke orang lain melalui kontak langsung.Contoh,Skabies dan
pedikulus
B. Tranmisi secara mekanis
Agens penyakit ditularkan secara mekanis oleh arthopoda, misalnya
penularan penyakit diare, tifoid, keracunan makanan, dan trakoma oleh
lalat.Secara karakteristik, arthopoda sebagai vektor mekanis membawa
agens penyakit dari manusia yang berasal dari tinja,darah,ulkus
superfisial,atau eksudat.Kontaminasi bisa terjadi pada permukaan tubuh
arthopoda saja, tetapi bisa juga berasal dari agens yang ditelan dan
kemudian dikeluarkan atau dimuntahkan melalui kotoran arthopoda.
C. Transmisi secara Biologis
Agens penyakit mengalami perubahan siklus dengan atau tanpa
multiplikasi didalam tubuh arthopoda, penularan semacam itu disebut trans
misi biologis.
Pengendalian Vektor
1. Pengendalian Lingkungan
Pengendalian lingkungan merupakan cara terbaik untuk
mengontrol arthopoda karena hasilnya daoat bersifat
permanen.Contoh membersihkan tempat-tempat hidup arthopoda.
2. Pengendalian Kimia
Pada pendekatan ini, dilakukan penggunaan beberapa golongan
insektisida seperti golongan organoklorin, golongan organofosfat,
dan golongan karbamat. Namun,penggunaan insektisida ini sering
menimbulkan resistensi dan juga kontaminasi pada lingkungan.
3. Pengendalian Biologi
Pengendalian Biologi ditunjukan untuk mengurangi pencemaran
lingkungan akibat pemakaian insektisida yang berasal dari bahan-
bahan beracun.Contoh,pendekatan ini adalah pemeliharaan ikan.
Pengendalian Vektor
4. Pengendalian Genetika
Dalam pendekatan ini, ada beberapa teknik yang dapat
digunakan diantaranya steril technique, citoplasmic
incompatibility, dan choromosomal translocation.
5. Pengendalian Terpadu
Strategi ini dilaksanakan atas dasar ekologi
vektor,sehingga diketahui berbagai karakteristik vektor seperti
habitat,usia hidup, probabilitas terjadi insfeksi pada vektor dan
manusia, kepekaan vektor terhadap penyakit,dan lain-lainnya.
Atas dasar ini, dapat dibuat strategi pengendalian yang
menyeluruh dengan meningkatkan partisipasi masyarakat,
kerjasama sektoral, dan lain-lainnya.
Pengendalian Vektor
6. Pengendalian Dengan Teknologi Nuklir
Teknik ini meliputi radiasi koloni vektor / serangga di
laboratorium dengan berbagai dosis, kemudian secara periodik
dilepas ke lapang sehingga tingkat kebolehjadian perkawinan antara
serangga mandul dengan serangga vertil menjadi semakin besar dari
generasi pertama ke generasi berikutnya, yang berakibat makin
menurunnya persentase fertilitas populasi vektor di lapang yang
secara teoritis pada generasi ke-4 akan mencapai titik terendah
menjadi 0% atau jumlah populasi serangga pada generasi ke-5
menjadi nihil [9]. Selain digunakan untuk dalam pemandulan vektor,
teknik nuklir juga bisa digunakan sebagai penanda vektor. Karena
salah satu sifat radioisotop (seperti P-32) dapat memancarkan sinar
radioaktif, sehingga dipakai sebagai penanda nyamuk Anopheles sp.
di lapangan

Anda mungkin juga menyukai

  • Filariasis
    Filariasis
    Dokumen9 halaman
    Filariasis
    Fitrah Anantasia M
    Belum ada peringkat
  • TBC KLP 5
    TBC KLP 5
    Dokumen16 halaman
    TBC KLP 5
    Fitrah Anantasia M
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 4 Malaria
    Kelompok 4 Malaria
    Dokumen16 halaman
    Kelompok 4 Malaria
    Fitrah Anantasia M
    Belum ada peringkat
  • Mikroorganisme Makanan dan Minuman
    Mikroorganisme Makanan dan Minuman
    Dokumen19 halaman
    Mikroorganisme Makanan dan Minuman
    Fitrah Anantasia M
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 3-1
    Kelompok 3-1
    Dokumen36 halaman
    Kelompok 3-1
    Fitrah Anantasia M
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 4
    Kelompok 4
    Dokumen39 halaman
    Kelompok 4
    Fitrah Anantasia M
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 1-1
    Kelompok 1-1
    Dokumen15 halaman
    Kelompok 1-1
    Fitrah Anantasia M
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 6-1
    Kelompok 6-1
    Dokumen31 halaman
    Kelompok 6-1
    Fitrah Anantasia M
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 2
    Kelompok 2
    Dokumen26 halaman
    Kelompok 2
    Fitrah Anantasia M
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 7
    Kelompok 7
    Dokumen42 halaman
    Kelompok 7
    Fitrah Anantasia M
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 3
    Kelompok 3
    Dokumen59 halaman
    Kelompok 3
    Fitrah Anantasia M
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 1
    Kelompok 1
    Dokumen26 halaman
    Kelompok 1
    Fitrah Anantasia M
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 1
    Kelompok 1
    Dokumen26 halaman
    Kelompok 1
    Fitrah Anantasia M
    Belum ada peringkat
  • MIKROORGANISME PENGURAI
    MIKROORGANISME PENGURAI
    Dokumen20 halaman
    MIKROORGANISME PENGURAI
    Fitrah Anantasia M
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 5
    Kelompok 5
    Dokumen25 halaman
    Kelompok 5
    Fitrah Anantasia M
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 5
    Kelompok 5
    Dokumen25 halaman
    Kelompok 5
    Fitrah Anantasia M
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 4
    Kelompok 4
    Dokumen39 halaman
    Kelompok 4
    Fitrah Anantasia M
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 2
    Kelompok 2
    Dokumen26 halaman
    Kelompok 2
    Fitrah Anantasia M
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 2
    Kelompok 2
    Dokumen26 halaman
    Kelompok 2
    Fitrah Anantasia M
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 3
    Kelompok 3
    Dokumen59 halaman
    Kelompok 3
    Fitrah Anantasia M
    Belum ada peringkat
  • K3_Dasar
    K3_Dasar
    Dokumen10 halaman
    K3_Dasar
    Fitrah Anantasia M
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 1
    Kelompok 1
    Dokumen26 halaman
    Kelompok 1
    Fitrah Anantasia M
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 3
    Kelompok 3
    Dokumen59 halaman
    Kelompok 3
    Fitrah Anantasia M
    Belum ada peringkat