KELOMPOK 2
DERA DESPITA
YUANITA ANDRIANI
ANDRI FEBRINAL
Istilah Manusia Dalam Al-Qur’an
Basyr
• Cenderung digunakan pada hal-hal yang berkaitan dengan
aspek fisik yang tampak pada manusia pada umum (seperti :
kulit, rambut, bentuk fisik secara umum.
Bahan
baku • Tanah
pencipta • Sari Tanah
an • Nutfah (mani)
manusia
Kesempurnaan Penciptaan
• Surat Al-Mu'min, ayat 12-14 yang terjemahannya sebagai berikut:
"dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah.. kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim). kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,
lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan
daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan
sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga
5. Manusia Sebagai Al-Insaan
Manusia disebut al-insaan dalam al-Qur’an mengacu pada potensi
yang diberikan Tuhan kepadanya. Potensi antara lain adalah
kemampuan berbicara (QS : 55 : 4), kemampuan menguasai ilmu
pengetahuan melalui proses tertentu (QS: 6 : 4-5), dan lain-lain
ون
ِ ُ
د ُ ب ْ
ع َ يِ ل اَّلِ إ نس
َ إْل
ِ َ ِٱ و َّ
ن ج ْ
ٱل ُ
ت ْ
ق ََو َما َخل
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
Quran Surat Az-Zariyat Ayat 56
Potensi-Potensi Manusia
●
Potensi Naluriah (Emosional) atau Hidayat al-
Ghariziyyat
Jalaludin mengatakan ●
Potensi Inderawi (Fisikal) atau Hidayat al-
bahwa ada 4 potensi yg
Hasiyyat
utama yg merupakan ●
Potensi akal (Intelektual) atau Hidayat al-
fitrah dari Allah
Aqliyyat
kepada manusia : ●
Potensi keagamaan (Spiritual) atau Hidayat al-
Diniyyat
Hubungan Manusia Dan Agama
.Al-Qur’an menunjukkan bahwa setiap makhluk yang bernyawa (ruh) pasti mati, bahkan alam
dunia pun akan diakhiri dengan mati (kiamat). Oleh karena itu, kematian adalah suatu kepastian,
dan tiada satu pun yang dapat melarikan diri daripadanya; dan bahkan mati yang akan
mendatanginya.
Surat Ali-Imran ayat 185 :
Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.”
Surat Qaf ayat 19 :
Artinya: “Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya.
Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.”:
1. Allah menciptakan mati dan hidup bermaksud untuk menguji,
membedakan dan menentukan manusia berdasarkan amalan dan
perbuatan mereka terhadap perintah dan larangan yang Allah
swt kemukakan untuk diberikan pembalasan.
2. Untuk menghindari dunia ini yang tampak sempit lantaran
dipenuhi oleh keturunan manusia yang banyak. Ketiga, sebagai
peringatan (wa’id) kepada semua makhluk, khususnya manusia dan
jin supaya dengan demikian, mereka senantiasa menjaga diri dalam
setiap perbuatannya.