Anda di halaman 1dari 12

PEMBERIAN OBAT SESU

AI TERAPI
Anggota kelompok
01 ALISA FIKRI AULIA N.H.A 04 NIDA SITI PADILAH

02 ANDIKA ABDUL
MALIK
05 PITRIANI

03 DEANA SULISTIANI 06 RENDI RAMDAN K.

07 SRI SULASTRI DESIYANTI


PENGERTIAN
Pengertian

Obat menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73


Tahun 2016 adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan
patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pecegahan, penyembuhan,
pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia

Obat adalah suatu bahan atau bahan-bahan yang dimaksudkan utk


dipergunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangi,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau
kelainan badaniah dan rohaniah pd manusia atau hewan, termasuk memperelok
tubuh atau bagian tubuh manusia..

Obat merupakan unsur yang sangat penting dalam upaya penyelenggaraan


kesehatan. Penanganan dan pencegahan berbagai penyakit tidak dapat lepas
dari tindakan terapi dengan obat atau farmakoterapi. Berbagai pilihan obat saat
ini tersedia, sehingga obat harus selalu digunakan secara benar agar
memberikan manfaat klinik yang optimal (Badan POM, 2017).
PRINSIP BENAR OBAT
Benar pasien
01 Sebelum obat diberikan, identitas pasien harus diperiksa
(papan identitas di tempat tidur, gelang identitas) atau
ditanyakan langsung kepada pasien atau keluarganya

02 Benar obat
Sebelum memberi obat kepada pasien, label pada botol atau
kemasannya harus diperiksa tiga kali. Pertama saat membaca
permintaan obat dan botolnya diambil dari rak obat, kedua
label botol dibandingkan dengan obat yang diminta, ketiga
saat dikembalikan ke rak obat. Jika labelnya tidak terbaca,
isinya tidak boleh dipakai dan harus dikembalikan ke bagian
farmasi

03 Benar dosis
Sebelum memberi obat, perawat harus memeriksa
dosisnya. Jika ragu, perawat harus berkonsultasi
dengan dokter yang menulis resep atau apoteker
sebelum dilanjutkan ke pasien
PRINSIP BENAR OBAT
04 Benar cara / rute
pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan
umum pasien, kecepatan respon yang diinginkan,
sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang
diinginkan. Obat dapat diberikan peroral, sublingual,
parenteral, topikal, rektal, inhalasi

Benar waktu
05 Ini sangat penting, khususnya bagi obat yang
efektivitasnya tergantung untuk mencapai atau
mempertahankan kadar darah yang memadai

06 Benar documentasi
Setelah obat itu diberikan, harus didokumentasikan, dosis, rute,
waktu dan oleh siapa obat itu diberikan.
Rute pemberian obat terutama ditentukan
RUTE oleh sifat dan tujuan dari penggunaan
PEMBERIAN obat sehingga dapat memberikan efek
terapi yang tepat.
OBAT Terdapat 2 rute pemberian obat yang
utama,
yaitu: enteral dan parenteral.
Pengertian enteral
Enteral merupakan pemberian makan kepada pasien
dengan kondisi pencernaan yang masih baik namun
sulit untuk mengasup makanan yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan zat gizi secara oral
01. Enteral

• Memberikan suatu obat


melalui muut adalah cara
Sublingual • Rute sublingual dan rektal
mempunyai keuntungan tambahan,
yaitu mencegah penghancuran obat
pemberian obat yang oleh enzim usus atau pH rendah di
paling umum tetapi paling dalam lambung. Rute rektal tersebut
bervariasidan memerlukan • Penempatan di bawah lidah memungkinkan juga berguna jika obat menginduksi
jalan yang paling rumit obat tersebut berdifusi kedalam anyaman muntah ketika diberikan secara oral
untuk mencapai jaringan. kapiler dan karena itu secara langsung atau jika penderita sering muntah-
masuk ke dalam sirkulasi sistemik. muntah.
Pemberian suatu obat dengan rute ini
mempunyai keuntungan obat melakukan
bypass melewati usus dan hati dan obat

Oral Rektal
tidak diinaktivasi oleh metabolisme
Pengertian parenteral
Penggunaan parenteral digunakan untuk obat yang absorbsinya
buruk melalui saluran cerna, dan untuk obat seperti insulin yang

tidak stabil dalam saluran cerna. Pemberian parenteral juga

digunakan untuk pengobatan pasien yang tidak sadar dan

dalam keadaan yang memerlukan kerja obat yang cepat.


Pemberian parenteral memberikan kontrol paling baik terhadap
dosis yang sesungguhnya dimasukkan kedalam tubuh
02. Parenteral

Intramuskula
• suntikan intravena adalah
cara pemberian obat
r (IM) • suntikan subkutan mengurangi
resiko yang berhubungan
parenteral yan sering dengan suntikan intravaskular.
dilakukan. Untuk obat yang
tidak diabsorbsi secara oral, • Intramuskular (IM)
sering tidak ada pilihan. • obat-obat yang diberikan secara
Dengan pemberian IV, obat intramuskular dapat berupa larutan dalam
menghindari saluran cerna air atau preparat depo khusus sering berpa
dan oleh karena itu suspensi obat dalam vehikulum non aqua
menghindari metabolisme first seperti etilenglikol

Intravena
pass oleh hati.

Subkutan
(IV)
Lain-lain...
1 2 3 4 5

inhalasi Intranasal Intratekal/intraventricular Transdermal


Topikal
Desmopressin diberikan Kadang-kadang Rute pemberian ini
secara intranasal pada perlu untuk mencapai efek sistemik
inhalasi memberikan pengobatan diabetes dengan pemakaian obat
memberikan
pengiriman obat yang insipidus; kalsitonin Pemberian secara pada kulit, biasanya
obat-obat secara
cepat melewati insipidus; kalsitonin topikal digunakan bila melalui suatu “transdermal
langsung ke patch”. Kecepatan
permukaan luas dari salmon, suatu hormone suatu efek lokal obat
dalam cairan absorbsi sangat bervariasi
saluran nafas dan epitel peptida yang digunakan diinginkan untuk
serebrospinal, tergantun pada sifat-sifat
paru-paru, dalam pengobtana seperti pengobatan fisik kulit pada tempat
yang menghasilkan efek osteoporosis, tersedia metotreksat pada pemberian. Cara
hampir sama dengan dalam pemberian obat ini paling
leukemia
efek yang dihasilkan oleh bentuk semprot hidung sering digunakan untuk
limfostik akut.
pemberian obat secara obat narkotik kokain, pengiriman obat secara
intravena. biasanya digunakan lambat, seperti obat
dengan cara mengisap. antiangina, nitrogliserin.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai