Anda di halaman 1dari 17

STROKE NON

HEMORAGIC
Disusun oleh:
Elvina Devi Kuniawati (1903027)
Indah Ayu Septya Ningrum (1903031)
PENGERTIAN
Stroke adalah gangguan fungsional yang terjadi secara mendadak berupa tanda-tanda klinis baik lokal
maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat menimbulkan kematian yang disebabkan
gangguan peredaran darah ke otak, antara lain peredaran darah sub arakhnoid, peredaran intra serebral
dan infark serebral. Stroke adalah gangguan yang menyerang otak secara mendadak dan berkembang cepat
yang berlangsung lebih dari 24 jam ini disebabkan oleh iskemik maupun hemoragik di otak sehingga pada
keadaan tersebut suplai oksigen keotak terganggu dan dapat mempengaruhi kinerja saraf di otak, yang
dapat menyebabkan penurunan kesadaran. Penyakit stroke biasanya disertai dengan adanya peningkatan
Tekanan Intra Kranial (TIK) yang ditandai dengan nyeri kepala dan mengalami penurunan kesadaran.
Stroke haemorrhagic yaitu stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak, sehingga
terjadi perdarahan di otak. Haemorrhagic stroke umumnya terjadi karena tekanan darah yang terlalu tinggi.
Hampir 70 persen kasus haemorrhagic stroke terjadi pada penderita hipertensi (tekanan darah tinggi).
Hipertensi menyebabkan tekanan yang lebih besar pada dinding pembuluh darah, sehingga dinding
pembuluh darah menjadi lemah dan pembuluh darah rentan pecah. Namun demikian, hemorrhagic stroke
juga dapat terjadi pada bukan penderita hipertensi. Pada kasus seperti ini biasanya pembuluh darah pecah
karena lonjakan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba karena suatu sebab tertentu, misalnya karena
makanan atau faktor emosional
KLASIFIKASI

Berdasarkan perjalanan klinis stroke non hemoragik atau CVA (Cerebro Vaskuler
Accident) dapat dikelompokan menjadi:
 TIA (Trans iskemik attack): Gangguan neurologis yang terjadi selama
beberapa menit sampai beberapa jam.
 Stroke infolusi: Stroke atau Cerebro Vaskuler Accident (CVA) yang terjadi
masih terus berkembang dimana gangguan neurologis terlihat semakin berat
dan bertambah buruk.
 Stroke komplit: Gangguan neurologi yang timbul sudah menetap atau
permanen
FAKTOR RESIKO
Stroke non hemoragik merupakan proses yang multi kompleks dan didasari oleh
berbagai macam faktor risiko. Ada faktor yang tidak dapat dimodifikasi, dapat
dimodifikasi dan masih dalam penelitian yaitu:
A. Tidak dapat dirubah :
 - Usia
 - Jenis kelamin
 - Ras
 - Genetik
B. Dapat dirubah :
 - Hipertensi
 - Merokok
 - Diabetes
 - Fibrilasi atrium
 - Kelainan jantung
 - Hiperlipidemia
 - Terapi pengganti hormon
 - Anemia sel sabit
 - Nutrisi
 - Obesitas
 - Aktifitas fisik
PATOFISIOLOGI

Otak sendiri merupakan 2% dari berat tubuh total. Dalam keadaan istirahat
otak menerima seperenam dari curah jantung. Otak mempergunakan 20% dari
oksigen tubuh. Otak sangat tergantung kepada oksigen, bila terjadi anoksia
seperti yang terjadi pada CVA di otak mengalami perubahan metabolik, kematian
sel dan kerusakan permanen yang terjadi dalam 3 sampai dengan 10 menit (non
aktif total). Pembuluh darah yang paling sering terkena ialah arteri serebral dan
arteri karotis Interna.
Adanya gangguan peredaran darah otak dapat menimbulkan jejas atau cedera
pada otak melalui empat mekanisme, yaitu :
1. Penebalan dinding arteri serebral yang menimbulkan penyempitan atau
penyumbatan lumen sehingga aliran darah dan suplainya ke sebagian otak
tidak adekuat, selanjutnya akan mengakibatkan perubahan-perubahan
iskemik otak. Bila hal ini terjadi sedemikian hebatnya, dapat menimbulkan
nekrosi
2. Pecahnya dinding arteri serebral akan menyebabkan bocornya darah ke
kejaringan (hemorrhage).
3. Pembesaran sebuah atau sekelompok pembuluh darah yang menekan
jaringan otak.
4. Edema serebri yang merupakan pengumpulan cairan di ruang interstitial
jaringan otak.
Konstriksi lokal sebuah arteri mula-mula menyebabkan sedikit perubahan pada aliran
darah dan baru setelah stenosis cukup hebat dan melampaui batas kritis terjadi
pengurangan darah secara drastis dan cepat. Oklusi suatu arteri otak akan menimbulkan
reduksi suatu area dimana jaringan otak normal sekitarnya yang masih mempunyai
pendarahan yang baik berusaha membantu suplai darah melalui jalur-jalur anastomosis
yang ada. Perubahan awal yang terjadi pada korteks akibat oklusi pembuluh darah
adalah gelapnya warna darah vena, penurunan kecepatan aliran darah dan sedikit
dilatasi arteri serta arteriole. Selanjutnya akan terjadi edema pada daerah ini. Selama
berlangsungnya perisriwa ini, otoregulasi sudah tidak berfungsi sehingga aliran darah
mengikuti secara pasif segala perubahan tekanan darah arteri. Di samping itu
reaktivitas serebrovaskuler terhadap PCO2 terganggu. Berkurangnya aliran darah
serebral sampai ambang tertentu akan memulai serangkaian gangguan fungsi neural dan
terjadi kerusakan jaringan secara permanen.
PATHWAY

Trombosit Embolisme Hipertensi DM,penyakit


jantung,obesitas,merokok
Adanya penyumbatan Embolus berjalan menuju
Aliran darah ke otak oleh Penimbunan lemak/
Thrombus Terjadi bekuan darah kolestrol yang meningkat dalam
arteri darah
Berkembang menjadi aterosklerosis Pembuluh darah menjadi kaku

Pada dinding pembuluh darah Pecahnya pembuluh darah

Arteri tersimbat

Berkurangnya darah ke
Area thrombus
Terjadi iskemik dan infark
pada jaringan

Stroke Non
Hemorogik

Penurunan Adanya lesi proses metabolisme


Kekuatan otot serebral di otak terganggu N,ll,ll,lv ,vl
N,Vll
Penurunan suplai darah dan Terjadi penurunan NV,Vll,lx,
darah dan O2 ke otak daya penglihatan terjadi Xll
Hambatan penurun
Hambatan
mobilitas
Mobilitas daya pendengaran
Verbal
Fisik
Kelainan visual
Defisit
Gangguan
perawatan Kesulitan dalam Terjadi
diri
Ketidakefektifan menilai jarak dan persepsi peurunan
perfusi jaringan sensori
kehilangan refleks
pendengar
penghlihatan menelan

Gangguan Gangguan
persepsi menelan
sensori
penglihat
TANDA DAN GEJALA KLINIS

a. Vertebro basilaris, sirkulasi posterior, manifestasi biasanya bilateral :


 Kelemahan salah satu dari empat anggota gerak tubuh
 Peningkatan refleks tendon
 Ataksia
 Tanda Babinski
 Tanda-tanda serebral
 Disfagia
 Disartria
 Sincope, stupor, koma, pusing, gangguan ingatan.
 Gangguan penglihatan (diplopia, nistagmus, ptosis, paralysis satu mata).
 Muka terasa baal
b. Arteri Karotis Interna
 Kebutaan Monokular disebabkan karena insufisiensi aliran darah arteri ke retina
 Terasa baal pada ekstremitas atas dan juga mungkin menyerang wajah.
c. Arteri Serebri Anterior
 Gejala paling primer adalah kebingungan
 Rasa kontralateral lebih besar pada tungkai
 Lengan bagian proksimal mungkin ikut terserang
 Timbul gerakan volunter pada tungkai terganggu
 Gangguan sensorik kontra lateral
 Dimensi reflek mencengkeram dan refleks patologis
d. Arteri Serebri Posterior
 Koma
 Hemiparesis kontralateral
 Afasia visual atau buta kata (aleksia)
 Kelumpuhan saraf kranial ketiga – hemianopsia, koreo – athetosis
e. Arteri Serebri Media
 Mono paresis atau hemiparesis kontra lateral (biasanya mengenai lengan)
 Kadang-kadang heminopsia kontralateral (kebutaan)
 Afasia global (kalau hemisfer dominan yang terkena)
 Gangguan semua fungsi yang ada hubungannya dengan percakapan dan komunikasi
 Disfagia
TINDAKAN PENCEGAHAN

Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah :


 Pembatasan makan garam dimulai dari masa muda, membiasakan memakan makanan tanpa
garam atau makanan bayi rendah garam.
 Khususnya pada orang tua, perawatan yang intensif untuk mempertahankan tekanan darah
selama tindakan pembedahan. Cegah jangan sampai penderita diberi obat penenang berlebihan
dan istirahat ditempat tidur yang terlalu lama.
 Peningkatan kegiatan fisik; jalan setiap hari sebagai bagian dari program kebugaran.
 Penurunan berat badan apabila kegemukan
 Berhenti merokok
 Penghentian pemakaian kontrasepsi oral pada wanita yang merokok, karena resiko timbulnya
serebrovaskular pada wanita yang merokok dan menelan kontrasepsi oral meningkat sampai 16
kali dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok dan tidak menelan pil kontrasepsi.
    
KESIMPULAN

Stroke adalah gangguan yang menyerang otak secara mendadak dan berkembang cepat yang
berlangsung lebih dari 24 jam ini disebabkan oleh iskemik maupun hemorogik di otak sehingga pada
keadaan tersebut suplai oksigen ke otak terganggu dan dapat menyebabkan penurunan
kesadaran.Penyakit stroke biasanya disertai dengan adanya peningkatan Tekanan Intra kranial (TIK)yang
ditandai dengan nyeri kepala dan mengalami penurunan kesadaran .
Tanda gejala klinis
 Vertebro basilaris,sirkulasi,posterior,manifestasi biasanya bilateral
 Arteri karotis Interna
 Arteri serebri Anterior
 Arteri serebri posterior
 Arteri Serebri Materi
Penatalaksanaan
 Penatalaksanaan umum 5 B Dengan penurunan kesadaran
 Menurunkan kerusakan sistematik
 Mengendalikan hypertensi dan peningkatan tekan intra kranial
 Terapi Farmakologi
 Pembedahan

Anda mungkin juga menyukai