Anda di halaman 1dari 38

ANTI VIRUS

PADA PENYAKIT TOROPIS INFEKSI


Hi. Dalfian , dr., M.Kes

Departemen Farmakologi
Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran
Universitas Malahayati
2020
PENDAHULUAN
Infeksi ANTIBIOTIK
Bakteri
ANTIMIKROBA
Infeksi
Virus ANTI VIRAL
Penyakit
Tropis
Infeksi
Infeksi
Jamur ANTI FUNGI

Infeksi ANTI
Protozoa PROTOZOA
ANTI VIRUS
• Terampil melakukan pemilihan obat dan membuat resep 3
antivirus pada berbagai penyakit virus
• Memahami penggunaan Antivirus yang rasional, dalam 2
upaya menncegah terjadinya resistensi obat antivirus
• Memahami berbagai jenis antivirus yang sering digunakan 1
secara klinis pada penatalaksanaan penyakit virus
CAPAIAN PEMBELAJARAN
PENYAKIT INFEKSI VIRUS
DAN LEVEL SKDI 2012
N0 Nama Penayakit Level SKDI 2012 Sistem Tubuh
1 HIV AIDS tanpa komplikasi 4A Syaraf
2 AIDS dengan komplikasi 3B Syaraf
3 Rabies 3B Syaraf
4 Herpes zoster Ttanpa 3A THT. Kulit
komplkasi
5 Influenza 4A Respiratory
6 SARS 3B Respiratory
7 Flu burung 3B Respiratory
PENYAKIT INFEKSI VIRUS
DAN LEVEL SKDI 2012
N0 Nama Penayakit Level SKDI 2012 Sistem Tubuh
8 Demam dengue, DHF 4A HIM
9 Dengue shock syndrome 3B HIM
10 Morbili tanpa komplikasi 4A Kukit
11 Varisela tanpa komplikasi 4A Kulit
12 Herpes simpleks tanpa 4A Kulit
komplikasi
13 Hepatitis A 4A GIT

14 Hepatitis B 3b GIT
PENDAHULUAN
• Virus merupakan jasad biologis tanpa struktur sel
dan tidak mempunyai kemampuan untuk hidup dan
memperbanyak diri secara mandiri.

• Struktur kimia virus terdiri dari asam nukleat (DNA


atau RNA), salut protein (capsid), dan beberapa virus
memiliki dinding yang
terdiri dari fosfolipid dan protein serta enzim.
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
REPLIKASI VIRUS
Langkah pertama dalam
replikasi virus adalah:
1. adsorbsi virus ke dalam sel
2.penetrasi virus ke dalam sel;
3. uncoating dan pelepasan materi
genetik
4. lalu setelah didalam sel asam
nukleat virus menggunakan
komponen sel untuk
memperbanyak diri;
a.replikasi DNA (genom virus)
dan prod. RNA;
b. sintesis protein;
5. asembling virus;
6. pelepasan virus
Penggolongan Obat Anti Virus
Obat antivirus terbagi menjadi dua, yaitu:
A. Antinonretrovirus
1. Antivirus untuk Herpes
2. Antivirus untuk Influenza
3. Antivirus untuk HBV dan HCV
B. Antiretrovirus
1. Nucleoside reverse transcriptase (NRTI)
2. Nucleotide reverse transcriptase (NtRTI)
3. Non-nucleoside reverse transcriptase (NNRTI)
4. Protease inhibitor (PI)
5. Viral entry inhibitor
ANTIVIRUS UNTUK HERPES

ASIKLOVIR (1)
Farmakokinetik :
• Distribusi luas ke dalam cairan tubuh, ternmasuk cairan
vesikuler, ciaran mata dan LCS
• Mekanis kerja:Ketika masuk kedalam sel inang, asiklovir
dimetabolisme menjadi asiklovirmonofosfat oleh timidin kinase
virus kemudian diubah menjadi asiklovirtrifosfat oleh enzim sel
inangnya. Asiklovir trifosfat merupakan substrat DNA polimerase
virus yang dapat menginaktifasi DNA polimerase virus.
• Resesistensi terhadap asiklovir terjadi karena mutasi pada gen
timidin kinase virus atau pada gen DNA polimerase.
• Ekresi ke ginjal
ANTIVIRUS UNTUK HERPES
ASIKLOVIR (2)
Penggunaan Klinis:
• infeksi herpes simpleks virus-1 (HSV-1), HSV-2
dan Varicella zoster virus.
ESO :
• mual, diare, dan sakit kepala jarangt terjadi.Efek teratogonik
belum terbukti

Sedian :
• Oral, IV, topical
ANTIVIRUS UNTUK HERPES
ASIKLOVIR (3)
Dosis :
• Anak : 20 mg/kgbb/hari, 4x dosis,selama 5 hari maksimum
800mg/dosis
• Dewasa; 5 x 800 mg/hari
• Herpes
- Genital : 5 x 200mg/sehari, atau 6 x 400 mg/sehari
- Zooster : 5 x 800 mg/sehari selama 7 hari
 + Prednison jika nyeri
+ Topikal
ANTIVIRUS UNTUK HERPES
VALASIKLOVIR (1)
Farmakokinetik :
• Setelah diberikan secara oral, valasiklovir diubah menjadi asiklovir melalui
enzim valasiklovir hidrolase di saluran cerna dan hati.
• Mekanisme kerja dan resistensi valasiklovir sama dengan asiklovir.
• T1/2 : 2-3 jam
• Ekresi melalui ginjal
ESO :
• = Asiklovir
Penggunaan Klinis :
• infeksi virus herpes sipleks, virus varicella, zooster, dan profilaksis sitomegalo virus.
Sedian : Oral
Dosis :
• herpes genital : 2 x 500 mg / sehari, selama ( 7 hari)
• herpes zooster : 3 x 1000 mg/ sehari (10 hari)
ANTIVIRUS UNTUK HERPES

GANSIKLOVIR (1)
Farmakokinetik :
• Mekanisme kerja gansiklovir adalah difosforilasi didalam sel yang
terinfeksi menjadi metabolit aktif, dimana metabolit aktifnya
menghambat polimerase DNA virus.
• Resistensi terhadap gansiklovir terjadi karena penurunan
fosforilasi
• gansiklovir karena mutasi pada fosfotranferase virus dan mutasi
pada DNA
• polimerase virus.
• T1/2 : 2-4 jam
• Ekresi melalui ginjal
ANTIVIRUS UNTUK HERPES
GANSIKLOVIR (2)
ESO :
• Mielosupresi, neutropenia, trombositopenia
• Dosis tinggi karsiogenik, embriotoksi (hewan)
Penggunaan Klinis :
• infeksi citomagalo virus (CMV)
Sedian : Oral. iv
Dosis :
• Dosis awal iv : 5 mg/kg setiap 12 jam selama 2Minggu lalu
dilanjutkan dengan
• Dosis pemeliharaan 5mg/kg/hari.
• Oral : 1 gr/12 jam
ANTIVIRUS UNTUK HERPES
VALGANSIKLOVIR (1)
Farmakokinetik :
• Mekanisme kerja = gansiklovir.
• Pro drug gansiklovir
ESO :
• = gansiklovir.
Penggunaan Klinis :
• infeksi citomagalo virus (CMV)
Dosis :
• Dosis awal : 2 x 900 mg/sehari (21 hari)
• Dosis pemeliharaan : 1 x 900mg/hari
ANTIVIRUS UNTUK HERPES
IDOKSURIDIN (1)
Farmakokinetik :
• Mekanisme kerja idoksuridin adalah bentuk trifosfatnya
menghambat sintesis DNA virus dan bergabung dengan DNA virus
dan seluler.
ESO :
• nyeri, pruritus, inflamasi, atau edema pada mata atau kelopak mata.
Penggunaan Klinis :
• infeksi HSV keratis.
Dosis :
• Dosis awal : 2 x 900 mg/sehari (21 hari)
• Dosis pemeliharaan : 1 x 900mg/hari
ANTIVIRUS UNTUK HERPES
FOSKARNET (1)
Farmakokinetik :
• Mekanisme kerja foskarnet adalah menghambat DNA polimerase virus.
• Resistensi terhadap foskarnet terjadi karena terjadi mutasi pada DNA
polimerase virus.

Penggunaan Klinis :
• Retinitis CMV dan herpes simpleks virus.
Dosis :
• Dosis awal: 60 mg/kg setiap 8 jam (14-21 hari)
• Dosis pemeliharaan : 90-120mg/kg berat badan setiap hari.
• Pada infeksi herpes simpleks adalah 40mg/kg secara intravena setiap 8
jam.
ANTIVIRUS UNTUK INFLUENZA
AMANTADIN DANMA RIMANTADIN (1)
Farmakokinetik :
• Mekanisme kerja adalah berikatan pada protein M2 virus sehingga
menghambat proses uncoating RNA virus.
• Resistensi terhadap amantadin dan rimantadin karena terjadi mutasi yang
dapat mengubah asam amino penyusun kanal M2 virus.
Eso :
• gangguan saluran cerna ringan yang tergantung dosis, gelisah sulit berkonsentrasi,
insomnia, dan kehilangan nafsu makan.

Penggunaan Klinis :
• pencegahan dan terapi awal infeksi virus influenza A .

Dosis :
• Antadin: 2 x 100 mg/sehari
• Rimantadin : 2 x 150 mg/sehari.
• Pada infeksi herpes simpleks adalah 40mg/kg secara intravena setiap 8 jam.
ANTIVIRUS UNTUK INFLUENZA
OSELTAMIVIR DAN ZANAMIVIR(1)
Farmakokinetik :
• Obat ini bekerja dengan cara menghambat terhadap enzim neuroamidase
sehingga menghambat infeksi dan pelepasan virus didalam sel hospes
• Resistensi terjadi karena hambatan ikatan obat dan hambatan aktivitas
enzim neuroamidase.
Eso :
• Zanamivir : adalah gangguan saluran cerna, seperti mual,muntah, diare, gangguan saluran
napas atas, seperti sinusitis, bronkhitis,dan batuk.
• oseltamivir :adalah mual, muntah,dan nyeri abdomen.

Penggunaan Klinis :
• terapi dan pencegahan infeksi virus influenza A dan B.

Dosis :
• Oseltamivir: 2 x 75 mg/sehari ( 15 hari)
• Zanamivir inhalasi: 2 x 5 mg/sehari. ( 5 hari)
ANTIVIRUS UNTUK VIRUS HEPATITIS B
(HBV) DAN VIRUS HEPATITIS C(HCV)
LAMIVUDIN(1)
Farmakokinetik :
• Lamivudin bekerja dengan cara menghentikan sintesis DNA dengan cara
secara kompetitif menghambat enzim polimerase virus.
• Resistensi lamivudin terjadi karena mutasi pada DNA polimerase virus.
Eso :
• kelemahan, sakit kepala dan mual
Penggunaan Klinis :
• infeksi HBV.

Dosis :
• Oral :100 mg per hari
ANTIVIRUS UNTUK VIRUS HEPATITIS B
(HBV) DAN VIRUS HEPATITIS C(HCV)
ADENOVIR(1)
Farmakokinetik :
• Mekanisme adenovir adalah difosforilasi menjadi bentuk aktif yang
menghambat replikasi HBV, meningkatkan aktivitas natural kiler, dan
menginduksi produksi interveron endogen
Eso :
Penggunaan Klinis :
• untuk infeksi HBV yang resisten terhadap lamivudin.

Dosis :
• Oral : 10 mg per hari
ANTIVIRUS UNTUK VIRUS HEPATITIS B
(HBV) DAN VIRUS HEPATITIS C(HCV)
ENTEKAVIR(1)
Farmakokinetik :
• Mekanisme kerja entekavir adalah difosforilasi menjadi bentuk trifosfat
yang bersaing dengan deoxyguanosine triphosphate, yang merupakan
substrat enzim reverse transkriptase virus hepatitis B

Eso :
• sakit kepala, ISPA, batuk, nasofaringitis, fatigue, pusing, nyeri abdomen
atas, dan mual
Penggunaan Klinis :
• untuk infeksi HBV.
Dosis :
• Oral : 0,5 mg per hari
ANTIVIRUS UNTUK VIRUS HEPATITIS B
(HBV) DAN VIRUS HEPATITIS C(HCV)
INTERVERON(1)
Farmakokinetik :
• Mekanisme kerja interveron adalah melalui penghambatan penetrasi virus,
sintesis mRNA virus, translasi virus, pembentukan virus, dan pelepasan
virus.

Eso :
• gejala mirip flu, kelemahan, leukopenia, dan depresi.
Penggunaan Klinis :
• infeksi kronis HBV, HCV, sarkoma kaposi pada pasien HIV dan beberapa tipe
malignansi dan multiple sclerosis
Dosis :
• Hepatitis B Kronis: : 30-35 juta unit/minggu
• Hepatitis C Kronis : 3 x 3 juta unit /mingg (16 minggu)
ANTI RETROVIRUS
NUCLEOSIDE REVERSE TRANSCRIPTASE (NRTI)
Farmakokinetik :
• Enzim reverse transkriptase (RT) berfungsi mengubah RNA virus menjadi
DNA proviral yang kemudian akan bergabung dengan kromosom hospes.
Obat golongan NRTI bekerja dengan cara difosforilasi menghambat
perpanjangan rantai DNA proviral.

Penggunaan Klinis :
• Infeksi HIV tipe 1 dan 2, dan menghambat infeksi infeksi sel akut yang rentan.
• dalam kombinasi 2 obat reverse transkriptase dan 1 obat Protease inhibitor
(terapi HAART).
Contoh obat NRTI :
zidovudin, didanosin, zalsitabin, stavudin,lamivudin, emtrisitabin, dan
abakavir.
ANTI RETROVIRUS
NUCLEOTIDE REVERSE TRANSCRIPTASE (NTRTI)
TENOFOVIR DISOPROKSIL.
Farmakokinetik :
• NtRTI digunakan dalam kombinasi dengan obat antiretrovirus
lainnya.
ESO :
• mual, muntah, flatulens, dan diare.
Penggunaan Klinis :
• infeksi HIV dalam kombinasi dengan efavierenz dan HBV.
Contoh obat I :
tenofovir disoproksil
Dosis : 1 x 300 mg/hari
ANTI RETROVIRUS
NONNUCLEOSIDE REVERSE TRANSCRIPTASE (NNRTI)
Farmakokinetik :
• Mekanisme kerja obat golongan NNRTI adalah menghambat aktivitas
enzim reverse transcriptase dengan cara berikatan di tempat yang dekat
dengan tempat aktif enzim yang mengakibatkan perubahan komformasi
pada situs aktif ini.
• Obat golongan NNRTI dimetabolisme oleh enzim sitokrom P450 di
hati,sehingga cenderung berinteraksi dengan obat lain.

Penggunaan Klinis :
• infeksi HIV tipe 1..
Contoh obat ini :
• nevirapin, delavirdin, dan efavirenz.
ANTI RETROVIRUS
PROTEASE INHIBITOR (PI)
Farmakokinetik :
• Mekanisme kerja obat golongan protease inhibitor adalah berikatan secara reversibel dengan
HIV-protease yang menyebabkan terhambatnyamaturasi virus didalam sel terinfeksi.

ESO :
• gangguan saluran cerna (mual, muntah, diare), intoleransi glukosa,
diabetes,hiperkolesterolemia, dan hipertrigliseridemia..
• Karena obat golongan protease inhibitor merupakan substrat dan inhibitorenzim itokrom
P450, maka obat ini dapat memengaruhi metabolisme obatlain yang merupakan substrat
enzim yang sama.

Penggunaan Klinis :
• infeksi HIV tipe 1 da 2

Contoh obat ini :


• Sakuinavir, ritonavir, indinavir, dan nelfinavir.
ANTI RETROVIRUS
VIRAL ENTRY INHIBITOR
Farmakokinetik :
• Mekanisme kerja obat adalah dengan menghambat fusi virus ke membran
sel, sehingga mencegah masuknya virus ke dalam sel hospes.

ESO :
• berupa reaksi lokal, seperti nyeri, eritema,pruritus, iritas, nodul/kista karena
pemberiannya secara subkutan

Penggunaan Klinis :
• terapi HIV tipe 1, dalam kombinasi dengan anti HIV lainnya.

Contoh obat ini :


• enfuvirtid.
ANTI RETROVIRUS(6)
Regimen Kombinasi Obat Anti Retrovirus yang
Diusulkan untuk Indonesia
• Dalam penanganan infeksi HIV digunakan kombinasi antivirus yang
berfungsi untuk mencegah resistensi terhadap antivirus (lihat Tabel 2.2.1),
kolom A dipasangkan dengan 1 kombinasi kolom B.

• Lihat Tabel berikut


Regimen Kombinasi Obat Anti Retrovirus yang Diusulkan untuk Indonesia
ANTI RETROVIRUS(6)
COVID 19
Penyakit disebab Corona Virus:
• Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
• Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)


 Disebabkan oleh virus :Sars-CoV-2.
 Gold diagnostik : Ttes swab PCR 2 kali berturut-2

Kiriteria Klinis di Indonesia:


• OTG
• ODP
• PDP
• Terkonfirmasi
COVID 19
Tatalaksana anti virus pada COVID-19 Terkonfirmasi
• Ringan :
Antivirus : Oseltamivir75 mg/12 jam/oral ATAU Favipiravir
(Avigan)600mg/12 jam / oral (untuk 5 hari)
• Sedang
Antivirus : Oseltamivir 75 mg/12 jam oral ATAU Favipiravir (Avigan
sediaan 200 mg) loading dose 1600 mg/12 jam/oral hari ke-1 dan
selanjutnya 2 x 600 mg(hari ke 2-5)
• Berat :
Antivirus : Oseltamivir 75 mg/12 jam oral ATAU Favipiravir (Avigan
sediaan 200 mg) loading dose 1600 mg/12 jam/oral hari ke-1 dan
selanjutnya 2 x 600 mg(hari ke 2-5)
SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai