• Vital sign : Tensi 120/80 mmHg, Respirasi 32x/menit, nadi 131x/menit, suhu 36,6°C.
• Airway : tidak ada tanda sumbatan jalan napas.
• Breathing : respirasi spontan, 32x/menit, pernapasan abdominal-torakal, pergerakan
thoraks simetris kiri dan kanan
• Circulation : CRT < 2 detik, nadi kuat angkat, akral hangat.
• Dissability : GCS pasien E(1), M(1), V(1)
• Evaluasi masalah : Kasus ini termasuk dalam priority sign dimana pasien tidak sadar.
• Penanda warna : Merah
• Tatalaksana awal : Pasien dibawa ke ruangan non bedah dan dilakukan secondary
ANAMNESIS
• Nama : Ny.M
• Usia : 42 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Berat Badan : 45 kg
• Agama : Islam
• Pekerjaan : IRT
• Alamat : Palangka Raya
• Anamnesis dilakukan pada hari Kamis 18 mei 2021
ANAMNESIS
Pada pasien didapatkan asidosis metabolik dari hasil analisis gas darahnya
kasus teori
A. LABORATORIUM • Faktor pencetus tersering dari KAD adalah infeksi,
HB : 10,2/dl dan diperkirakan sebagai pencetus lebih dari 50%
HCT: 36,2% kasus KAD.(6-8) Pada infeksi akan terjadi peningkatan
Leukosit: 34.94x103/uL sekresi kortisol dan glukagon sehingga terjadi
Eritrosit:3,79 x106/uL peningkatan kadar gula darah yang bermakna.
Trombosit 671:x103/uL, • Pada KAD, kombinasi dari defisiensi insulin dan
GDS: 200 mg/dl peningkatan dari hormon kontra insulin
CR: 0,96 mg/dl menyebabkan pelepasan asam lemak bebas dari
B. Urinalisa jaringan adiposa (lipolisis) ke aliran darah dan
Warna : kuning oksidasi asam lemak di liver menjadi badan keton
Kejernihan : keruh (β-hydroxybutyrate dan acetoacetate),18 sehingga
Protein : (+) 1 mengakibatkan ketonemia dan asidosis metabolik
Glukosa : (+) 4
Keton : (+) 3
Darah : (+) 4
Bakteri : (+)
Silinder : (+)
kasus teori
Infus Nacl 0,9% 30 tpm • Prioritas utama pada penatalaksanaan KAD adalah
terapi cairan.
• Cairan fisiologis (NaCl 0,9%) diberikan dengan
kecepatan 15 – 20 ml/kgBB/jam atau lebih selama
jam pertama (± 1 – 1,5 liter).
kasus teori
Ceftriaxone 2x1 gr (IV) Antibiotika diberikan sesuai dengan indikasi, terutama
terhadap faktor pencetus terjadinya KAD.
Jika faktor pencetus infeksi belum dapat ditemukan,
maka antibiotika yang dipilih adalah antibiotika
spektrum luas.
kasus teori
Levemir 0-0-8 iu (Sc) Terapi insulin harus segera dimulaisesaat setelah
Sp. Actrapid kecepatan 0,5 iu per jam (Sesuai protap, diagnosis KAD dan rehidrasi yang memadai.
GDS 200) 50 iu actrapid + 50 cc NaCl Pemakaian insulin akan menurunkan kadar hormon
Evaluasi : Cek GDS tiap 4 jam, kecepatan SP tergantung glukagon, sehingga menekan produksi benda keton
GDS dihati, pelepasan asam lemak bebas dari jaringan
lemak, pelepasan asam amino dari jaringan otot dan
meningkatkan utilisasi glukosa oleh jaringan
SEPSIS
Pada definisi sepsis terbaru dijelaskan bahwa sepsis merupakan disfungsi organ yang
mengancam nyawa (life-threatening) yang disebabkan oleh disregulasi respons tubuh
terhadap adanya infeksi
Sequential Organ Failure Assessment
(SOFA)
• scoring dan quick SOFA (qSOFA) Disfungsi organ dapat diidentifikasi sebagai perubahan akut skor total SOFA
(Sequential (Sepsis-related) Organ Failure Assessment) ≥2 sebagai konsekuensi dari adanya infeksi.
• Skor SOFA meliputi 6 fungsi organ, yaitu respirasi, koagulasi, hepar, kardiovaskular, sistem saraf pusat, dan ginjal
dipilih berdasarkan telaah literatur, masing-masing memiliki nilai 0 (fungsi normal) sampai 4 (sangat abnormal)
yang memberikan kemungkinan nilai dari 0 sampai 24
Tabel skor quick SOFA
Tabel skor Sequential Organ Failure Assesment (SOFA)
DAFTAR PUSTAKA
• Soewondo P. Ketoasidosis Diabetik. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editors. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. 4th ed. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2006. p.1874-7.
• Van Zyl DG. Diagnosis and Treatment of Diabetic Ketoacidosis. SA Fam Prac 2008;50:39-49.
• Masharani U. Diabetic Ketoacidosis. In: McPhee SJ, Papadakis MA, editors. Lange current medical diagnosis and treatment. 49th ed. New York: Lange; 2010. p.1111-5.
• Chiasson JL. Diagnosis and Treatment of Diabetic Ketoacidosis and The Hyperglycemic Hyperosmolar State. Canadian Medical Association Journal 2003;168(7): p.859-66.
• Yehia BR, Epps KC, Golden SH. Diagnosis and Management of Diabetic Ketoacidosis in Adults. Hospital Physician 2008. p. 21-35.
• Umpierrez GE, Murphy MB, Kitabachi AE. Diabetic Ketoacidosis and Hyperglycemic Hyperosmolar Syndrome. Diabetes Spectrum 2002;15(1):28-35.
• American Diabetes Association. Hyperglycemic Crisis in Diabetes. Diabetes Care 2004;27(1):94- 102.
• Alberti KG. Diabetic Acidosis, Hyperosmolar Coma, and Lactic Acidosis. In: Becker KL, editor. Principles and practice of endocrinology and metabolism. 3rd ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2004. p.1438-49.
• Ennis ED, Kreisberg RA. Diabetic Ketoacidosis and The Hyperglycemic Hyperosmolar Syndrome. In: LeRoith D, Taylor SI, Olefsky JM, editors. Diabetes mellitus a fundamental and clinical text. 2nd ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins;2000. p.336-46.
• Wallace TM, Matthews DR. Recent Advances in The Monitoring and Management of Diabetic Ketoacidosis. Q J Med 2004;97(12):773-80.
• Kitabachi AE, Wall BM. Management of Diabetic Ketoacidosis. American Family Physician 1999;60:455-64.
• Wolfsdore JW, Glaser N, Sperling MA. Diabetic Ketoacidosis in Infants, Children, and Adolescents. Diabetes Care 2006;29(5):1150-6.
• Powers AC. Diabetes Mellitus. In: Jameson JL, editor. Harrison’s endocrinology. New York: McGraw-Hill;2006.p.283-332.
• Guneysel O, Guralp I, Onur O. Bicarbonate Therapy in Diabetic Ketoacidosis. Bratisl Lek Listy 2009;109(10):453-4.
• NN. Diabetic Ketoacidosis, Epistaxis, Sepsis, Dyspneu. The medical student forum. Available at: http//.www.medkaau.com. Accessed on: September 23rd, 2012.