diamati bagaimana kelompok mengalami kehidupan fase demi fase maka terlihat sebagai proses yang unik, yang akan dilalui oleh semua anggota dalam rangka menuju ke arah terbentuknya kelompok yang kohesif dan berfungsi untuk mencapai tujuan kelompok. Fase pertumbuhan kelompok menurut Tuckman et al adalah :
Phase forming ( fase pembentukan
rasa kekelompokkan) Phase storming ( fase pancaroba) Phase norming ( fase pembentukan norma) Phase performing ( fase berprestasi) komponen-komponen kepribadian yang mendukung kekompakan kelompok
rasa percaya pada anggota lain ( trust).
keterbukaan diri satu sama lain (openess). perwujudan diri ( self realization), sebagai sikap berani menjadi diri sendiri dengan segala resikonya. saling ketergantungan (interdependence) dari masing-masing anggota kelompok ( Gibb,1977), sehingga akhirnya mereka menemukan satu kesepakatan tentang apa yang boleh dan harus dikerjakan, dan apa yang tak boleh dikerjakan oleh setiap anggota dalam kehidupan kelomok. Tiga tahap perkembangan kelompok
Rasa kekakuan hubungan antar individu dalam kelompok sudah hilang
setelah melewati fase pertama. Pada fase kedua seluruh anggota kelompok satu sama lain sedah semakin mengenal kekuatan dan kelemahan, persamaan dan perbedaan gaya berperilaku masing-masing , mungkin ada perilaku anggota yang tidak disukai anggota lain. Dalam fase ketiga meskipun konflik masih terjadi terus, namun anggota kelompok mulai melihat karakteristik kepribadian masing-masing anggota secara lebih mendalam, sehingga lebih memahami mengapa terjadi perbedaan dan konflik, bagaimana berkomunikasi dengan orang-orang tertentu, bagaimana cara membantu orang lain dan bagaimana cara memperlakukan orang lain dalam kelompok.