Anda di halaman 1dari 11

BURNING MOUTH SYNDROME (BMS)

PADA PENDERITA
DIABETES MELLITUS

Shazana Sukiman
050600036

Dosen pembimbing :
Wilda Hafny Lubis, drg., Msi
DIABETES MELLITUS
Diabetes Mellitus (DM)
Yunani : diabaínein  tembus / pancuran air
Latin : mellitus  rasa manis
 Umum dikenal sebagai kencing manis

 Peningkatan kadar glukosa dalam darah (hiperglisemia)

 Keadaan hiperglikemia kronik + kelainan metabolik


akibat gangguan hormonal  berbagai komplikasi
kronik
DIABETES MELLITUS

DM tipe 1 — IDDM : DM tipe 2 — NIDDM:


diabetes yang bergantung diabetes yang tidak
pada insulin / diabetes bergantung pada insulin
anak-anak  hilangnya  resistensi terhadap
sel beta penghasil insulin insulin / berkurangnya
pada pulau-pulau sensitifitas terhadap
Langerhans pankreas  insulin  reseptor insulin
kekurangan insulin pada di membran sel
tubuh
 Semua jenis DM memiliki gejala yang mirip dan
komplikasi pada tingkat lanjut.

 Sebagai dokter gigi, manifestasi oral pada penderita DM


haruslah diketahui dengan mendalam.
 Disfungsisaliva.
 Penyakit mukosa rongga mulut dan infeksi lainnya.
 Gangguan pengecapan dan neurosensorik lainnya.
BURNING MOUTH SYNDROME (BMS)

 BMS  kondisi yang sangat  sakit dan dapat


menyebabkan frustasi  lidah, palatum, gusi, bagian
dalam pipi dan bagian belakang mulut / tenggorokan.
  Dikenal juga sebagai "lidah terbakar  yaitu
"Glossodynia" atau "stomatodynia." 
Faktor Predisposisi BMS
Defisiensi nutrisi Besi, asam folat, vitamin B6,B12,B1

Diabetes mellitus

Infeksi mukosa Kandidiasis

Xerostomia

Akitivitas parafungsional Tongue thrusting, clenching, bruxism

Faktor psikologis Anxiety, depresi, fobia kanker

Penggunaan obat Captopril

Allergy Bahan untuk dasar gigi tiruan, bahan


penyedap rasa makanan.
BMS DIKLASIFIKASIKAN ATAS 3 TIPE YANG
LUAS BERDASARKAN BENTUK
SEMENTARA SIMPTOMNYA YAITU :

 Asimptomatik  Bangun tidur  menjadi parah waktu


siang dan seterusnya  prognosis baik.

 Simptom  bangun tidur dan bersambung sehingga siang


dan seterusnya  diasosiasi dengan anxiety dan elemen
depresi.

 Simptomnya  berselang-selang  bagian yang tidak tentu.


Mungkin diasosiasi oleh  faktor seperti allergi.
HUBUNGAN BMS DENGAN DM
 Hubungan antara komposisi saliva pada xerostomia
dengan BMS belum  berhubungan dengan stress atau
perubahan saraf  sensasi rasa dan nyeri.
 Pseudomembrane dan ereythematosus  infeksi kandida
 BMS.
 Neuropati merupakan komplikasi yang sering terjadi
pada penderita DM tipe 2. Neuropati  42 % kelompok
diabetes dan tidak berasal dari kelompok kontrol.
PENANGGULANGAN BMS

Tiada perawatan khusus untuk menghilangkan BMS. Cara yang paling efektif  menghilangkan faktor predisposisi. Bebe
perawatan untuk menghilangkan nyeri pada pasien DM dengan BMS adalah seperti berikut:

Salep atau
Terapi lozenges Vitamin dan Pengganti An
Antidepressan mengandung Obat Kumur
Antifungal mineral cairan saliva
Capsaicin
KESIMPULAN

 BMS pada pasien diabetes mellitus harus diwaspadai


oleh praktisi dental dan dental hygienists.
 Pengobatan untuk DN dimulai dengan mengontrol
diabetes karena apabila diabetes terkontrol, faktor
predisposisi terjadinya BMS tidak akan timbul justeru
BMS tidak akan terjadi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai