Anda di halaman 1dari 15

PERBEDAAN KADAR ALBUMIN

SERUM,DENGAN PLASMA EDTA


DAN PlASMA HEPARIN

Sriningsih
NIM G1C218001
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

. Gambaran Umum Sampel

Sampel penelitian Sampel darah pasien rawat inap di ruang


Gading sebanyak 16 pasien
. Sampel dibagi 3 tabung, tab. tanpa
antikoagulan, tabung EDTA dan tabung
heparin.
Hasil penelitian
Grafik kadar albumin
5

4.5

3.5

3
Kadar Albumin

2.5

2
• G
1.5

0.5

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

serum edta heparin


kadar albumin dari 16 sampel plasma
heparin hasilnya lebih tinggi
dibandingkan dengan serum,

hanya ada satu sampel yaitu sampel 9


menunjukkan kadar albumin serum
lebih tinggi dibandingkan dengan
kadar albumin plasma heparin

sampel no 3, 5, 8, 9, 11 dan 15 kadar


albumin plasma EDTA lebih tinggi dari
hasil kadar albumin serum.
• Rerata hasil kadar albumin serum,plasma EDTA dan
plasma heparin
__________________________________________
No kode sampel N Min Max Mean
__________________________________________
1 Serum 16 2,0 4,5 3,563
2 Plasma EDTA 16 1,9 4,6 3,594
3 Plasma Heparin 16 2,3 4,4 3.825
___________________________________________
Kadar albumin plasma EDTA terhadap serum
didapatkan selisih hasil rerata 0,031 g/dl, kadar
albumin plasma Heparin terhadap serum
k
didapatkan selisih hasil rerata 0,262 g /dl dan
kadar albumin plasma EDTA dengan plasma
heparin didapatkan selisih rerata 0,231 g/dl
• Uji normalitas data
• Uji Saphiro Wilk
________________________________________
No data sampel N p value Kesimpulan
________________________________________
1. Serum 16 0,299 dt normal
2. EDTA 16 0,195 dt normal
3. Heparin 16 0,016 dt tdk normal
________________________________________
• Uji Kruskal Wallis
_______________________________________
spesimen N Mean Rank
_______________________________________
Kadar Serum 16 21,66
Albumin P. EDTA 16 22,34
P. Heparin 16 29,50
total 48
______________________________________
• Tes statistic
_______________________________________
Kadar Albumin
_______________________________________
Chi Square 3,107
df 2
Asymp Sig ,211
_______________________________________
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable : specimen
Uji statistik Non parametrik
KRUSKAL WALLIS didapatkan hasil
sign 0,211 > p=0,05 , dinyatakan
kadar albumin diukur dengan
sampel serum, plasma EDTA dan
plasma Heparin tidak terdapat
perbedaan yang bermakna
Pemeriksaan kadar albumin menggunakan plasma heparin

terhadap serum, ada peningkatan dimana hasil sampel


dengan plasma heparin lebih tinggi dan didapatkan selisih
reratanya 0,262 g/dl.

Jevusca (2012) menyatakan bahwa adanya pelepasan protein spesifik


ke dalam darah untuk menghambat pembekuan darah, proses reaksi


tersebut dapat meningkatkan aktifitas dari protein, dapat diketahui
bahwa albumin merupakan bagian dari protein sehingga kadar albumin
cenderung naik.

Menurut Stokol (2001) kadar albumin plasma heparin


cenderung lebih tinggi dibanding dengan kadar albumin


serum karena adanya kombinasi antara fibrinogen dalam
heparin dengan metode BCG

Hasil pemeriksaan kadar albumin
dengan plasma EDTA terhadap
serum tidak terdapat perbedaan

menurut Yuan Hua (2015), dapat disebabkan karena EDTA memiliki


keunggulan dibandingkan dengan antikoagulan lain, yaitu tidak


mempengaruhi morfologi sel dan baik dalam menggambarkan situasi
patologis pasien, mekanisme kerja EDTA dapat mengubah ion Ca menjadi
bentuk bukan ion untuk mencegah pembekuan darah dan hanya sedikit
terjadinya pengenceran dalam darah.
Hardjoeno (2016)
menyatakan
bahwa
pemeriksaan
albumin lebih baik
menggunakan
serum tanpa
antikoagulan
untuk mencegah
pencemaran
spesimen yang
akan
mempengaruhi
hasil tes, tetapi
tidak berarti
pemeriksaan
albumin tidak
dapat
menggunakan
sampel plasma
EDTA maupun
plasma heparin.
Rerata kadar
Rerata kadar
albumin plasma
albumin serum
EDTA adalah
adalah 3,563 g/dl
3,594 g/dl

Kdr albumin dg
Rerata kadar serum, p. EDTA dan
P. heparin tdk
albumin plasma
memiliki
heparin adalah perbedaan
3,825g/dl bermakna secara
statistik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai