SIKLUS PENDANAAN
PENGERTIAN SIKLUS PENDANAAN
Siklus pendanaan adalah siklus yang
berkaitan dengan transaksi pemenuhan
kebutuhan dana yang bersifat jangka
panjang.
Halaman 2
KEGIATAN PERUSAHAAN
4
Halaman
TRASAKSI PENDANAAN
Halaman 8
TUJUAN AUDIT
Halaman 9
RISIKO SALAH SAJI
Tingkat risiko salah saji dipengaruhi oleh
faktor, yaitu:
• Risiko bawaan (inherent risk), yaitu risiko
kesalahan yang tidak terkait dengan faktor
sistem pengendalian internal.
• Risiko pengendalian (control risk), yaitu
risiko kesalahan karena faktor kelemahan
sistem pengendalian internal.
Halaman 10
RISIKO SALAH SAJI
Halaman 12
MENGUKUR POTENSI SALAH SAJI
Halaman 13
FUNGSI-FUNGSI ORGANISASI
Halaman 15
DOKUMEN TRANSAKSI
Nama dan isi dokumen terkait erat dengan jenis
transaksi yang didokumentasikan. Dalam kasus
siklus pendanaan dokumen bisa mencakup:
1.Dokumen otorisasi pengajuan utang jangka
panjang, penerbitan obligasi, dan penerbitan
saham.
2.Dokumen penjamin obligasi dan atau saham.
3.Dokumen registrasi obligasi dan atau saham ke
pasar modal.
Halaman 16
DOKUMEN TRANSAKSI
Halaman 17
TEKNOLOGI INFORMASI
• Teknologi informasi berperan sebagai alat bantu
pengendalian dan pengamanan transaksi, dan juga sebagai
alat bantu peningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan
transaksi.
• Auditor harus memahami dan menguji kecukupan serta
efektifitas teknologi informasi dalam membantu menurunkan
potensi terjadinya kesalahan (error) dan kecurangan (fraud).
Halaman 18
TEKNOLOGI INFORMASI
Halaman 19
MATERIALITAS SALAH SAJI
Halaman 20
MATERIALITAS SALAH SAJI
SPI Potensi Meteria- Kebutu-
Salah Saji litas han Bukti
Audit
Lemah Tinggi Rendah Banyak
Kuat Rendah Tinggi Sedikit
Halaman 23
PENGUJIAN SUBSTANTIF
Halaman 24
PROSEDUR PENGUJIAN SUBSTANTIF
1. Prosedur pendahuluan.
2. Prosedur analitis.
3. Prosedur pengujian detil transaksi.
4. Prosedur pengujian detil saldo akun.
5. Prosedur pengujian estimasi akuntansi.
6. Prosedur evaluasi penyajian dan
pengungkapan.
Halaman 25
PENGUJIAN SUBSTANTIF
UTANG JANGKA PANJANG
Halaman 26
PROSEDUR PENDAHULUAN
1. Memahami bisnis dan industri:
a. Dapatkan informasi tentang komposisi serta sumber
pendanaan (utang dan modal).
b. Dapatkan informasi tentang faktor pendorong
kebutuhan pendanaan serta kemampuan perusahaan
dalam mengatasi kebutuhan pendanaan.
c. Dapatkan informasi standar industri tentang
komposisi pendanaan serta pengaruhnya terhadap
pendapatan.
d. Dapatkan informasi tentang skema pendanaan aset.
Halaman 27
PROSEDUR PENDAHULUAN
Halaman 28
PROSEDUR PENDAHULUAN
a. Dapatkan daftar rincian utang jangka
panjang, dan periksa ketepatan pencatatan
dan perhitungan dalam daftar, misalnya
dengan mengecek footing dan crossfooting.
b. Cocokkan data dalam daftar utang dengan
buku pembantu utang atau data lain yang
relevan.
3. Mencatat temuan-temuan yang memerlukan
pengujian lebih lanjut.
Halaman 29
PROSEDUR ANALITIS
1. Menghitung rasio-rasio angka pendanaan,
termasuk beban atas pendanaan, seperti
beban bunga.
2. Membandingkan rasio dengan angka
pembanding, misalnya: angka tahun lalu,
angka anggaran, angka industri, dan angka
lain yang setara.
3. Mencatat angka-angka rasio yang dipandang
memerlukan pengujian lebih lanjut.
Halaman 30
PROSEDUR PENGUJIAN TRANSAKSI
Halaman 31
PROSEDUR PENGUJIAN TRANSAKSI
Halaman 32
PROSEDUR PENGUJIAN SALDO AKUN
Halaman 34
PENGUJIAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
Membandingkan kesesuaian penyajian dengan
SAK:
1. Menentukan ketepatan identifikasi dan
klasifikasi utang jangka panjang.
2. Menentukan ketepatan pengungkapan seluruh
item utang jangka panjang, kesepakatan,
penyelesaian utang jangka panjang, dan
berbagai ketentuan yang berpengaruh signifikan
bagi pembaca laporan keuangan.
Halaman 35
PENGUJIAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
Halaman 36
PENGUJIAN SUBSTANTIF
MODAL SAHAM
Halaman 37
PROSEDUR PENDAHULUAN
1. Memahami bisnis dan industri:
a. Dapatkan informasi tentang komposisi
serta sumber pendanaan (utang dan
modal saham).
b. Dapatkan informasi tentang faktor
pendorong kebutuhan pendanaan serta
kemampuan perusahaan dalam
mengatasi kebutuhan pendanaan melalui
penerbitan saham.
Halaman 38
PROSEDUR PENDAHULUAN
a. Dapatkan informasi standar industri
tentang komposisi modal saham.
b. Dapatkan daftar modal saham dan
mutasinya.
c. Dapatkan dokumen-dokumen
pendukung penerbitan modal saham.
d. Dapatkan dokumen-dokumen transaksi
modal saham.
Halaman 39
PROSEDUR PENDAHULUAN
2. Lakukan prosedur awal atas akun-akun
modal saham:
a. Telusur saldo awal akun-akun modal
saham ke saldo per audit periode
sebelumnya.
b. Reviu aktivitas modal saham, periksa
kemungkinan adanya transaksi yang tidak
lazim, baik dari sisi jumlah maupun
sumbernya.
Halaman 40
PROSEDUR PENDAHULUAN
a. Periksa ketepatan pencatatan dan
perhitungan dalam daftar modal saham,
misalnya dengan mengecek footing dan
crossfooting.
b. Cocokkan data dalam daftar modal saham
dengan buku pembantu modal saham
atau data lain yang relevan.
3. Lakukan pencatatan atas temuan-temuan
yang memerlukan pengujian lebih lanjut.
Halaman 41
PROSEDUR ANALITIS
1. Hitung rasio-rasio akun modal saham.
2. Bandingkan hasil perhitungan rasio dengan
angka pembanding, misalnya: angka tahun
lalu, angka anggaran, angka industri, dan
angka lain yang setara.
3. Catat angka-angka rasio yang dipandang
memerlukan pengujian lebih lanjut.
Halaman 42
PROSEDUR PENGUJIAN TRANSAKSI
1.Lakukan tracing atas sampel dokumen transaksi
modal saham ke data pembukan, untuk memastikan
semua dokumen telah dicatat dan dilaporkan
dengan tepat.
2.Lakukan vouching atas sampel data pembukuan
modal saham dan dividen ke dokumen transaksi,
untuk menguji kesesuaian data pembukuan dengan
dokumen transaksinya.
Halaman 43
PROSEDUR PENGUJIAN TRANSAKSI
3. Lakukan pengujian ketepatan tanggal pencatatan
transaksi (cut-off) atas modal saham dan dividen
saham.
4. Lakukan pengujian kebenaran perhitungan dan
jumlah modal saham, terutama jika transaksi tidak
dilakukan secara tunai.
5. Lakukan pengujian ketepatan pembukuan transaksi
modal saham, terutama jika transaksi dilakukan
secara non tunai.
Halaman 44
PROSEDUR PENGUJIAN SALDO AKUN
Halaman 45
PROSEDUR PENGUJIAN ESTIMASI AKUNTANSI
• Prosedur pengujian estimasi akuntansi diperlukan
Halaman 47
PENGUJIAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
Halaman 48