Sistem Perhitungan Biaya Bersama Bab 7
Sistem Perhitungan Biaya Bersama Bab 7
BIAYA
UNTUK PRODUK GABUNGAN
PENGERTIAN PRODUK GABUNGAN
Produk gabungan (joint product) adalah beberapa produk yang
dihasilkan secara bersamaan atau simultan dari satu atau serangkaian
proses produksi atau dalam satu proses produksi dihasilkan lebih dari 1
jenis produk.
Produk utama merupakan tujuan utama dari proses poduksi, harga jual
produk utama relatif lebih tinggi daripada harga jual produk sampingan
Produk sampingan bukan tujuan utama tetapi tidak dapat dihindari.
Harga jual produk sampingan relatif jauh lebih rendah daripada produk
utama
Dalam proses produksi prduk gabungan tidak dapat dihindari.
ALASAN PENGHITUNGAN ALOKAI HARGA POKOK
PRODUKSI UNTUK MASING-MASING PRODUK
• Menentukan nilai persediaan dan harga pokok produksi pada laporan
keuangan eksternal
• Menentukan nilai persediaan untuk tujuan asuransi
• Menentukan biaya tiap departemen atau divisi untuk penilaian kinerja
• Menentukan besarnya kontribusi masing-masing jenis produk
gabungan terhadap total pendapatan perusahaan.
ALUR PRODUK BERSAMA
PRODUK
A
BIAYA
BB PRODUK
TK B
BOP
PRODUK
C
AKUNTANSI UNTUK PRODUK
BERSAMA
• METODE BIAYA RATA-RATA PER UNIT
• METODE UNIT KUANTITATIF
• METODE RATA-RATA TERTIMBANG
• METODE HARGA PASAR DAN HARGA JUAL HIPOTETIS
METODE BIAYA RATA-RATA PER UNIT
dan METODE KUANTITATIF
• Contoh:
• PT. MAKMUR dalam setiap produksi menghasilkan 3 jenis produksi
secara bersamaan dan hal ini tidak dapat dihindari. Pada bulan oktober
2020 biaya produksi yang dikeluarkan Rp.45.000.000,- sedangkan
produk yang dihasilkan produk A sebanyak 5.000 unit, B 7.000 unit, dan
C 6.000 unit. Harga jual produk A Rp.10.000,- per unit produk B Rp.
3.000,- dan produk C Rp.5.000 per unit. Hitunglah harga pokok produksi
• HPP per unit = Total biaya produksi/ total jml unit produksi
= 45.000.000/(5.000 + 7.000 + 6.000)
= Rp.2.500,-/unit
METODA RATA-RATA TERTIMBANG
PRODUK JUMLAH BOBOT JUMLAH PRODUK TERTIMBANG ALOKASI BIAYA PRODUKSI
PRODUKSI
PRODUK
PRODUK A
BIAYA A+
BB,TK,BOP PRODUK
PRODUK B
B+
contoh
• PT. Cuak Mengan produsen bumbu dapur dan produk yang dihasilkan ada 3
jenis yaitu bumbu kare, rendang dan gule. Pada bulan oktber 2020
perusahaan memproduksi 1.000 bumbu kare, 1.250 bumbu rendang dan
750 bumbu gule dengan biaya bersama Rp.600.000,-. Untuk dapat dijual
bumbu tersebut memerlukan proses lebih lanjut untuk kare diperlukan biaya
tambahan Rp.100.000,- rendang 125.000,- dan gule Rp.150.000,- Harga jual
bumbu tersebut per kemasan untuk bumbu kare Rp.500,- rendang Rp.450
dan gule Rp.600. Hitunglah berapa biaya per unit pada titik pisah. Bila pada
titik pisah dan belum diolah lebih lanjutproduk kare ditawar untuk dibeli
Rp.215 per kemasan apakah tawaran ini diterima atau ditolak? Dan bila
bumbu rendang ditawar Rp.370,- per kemasan pada titik pisah apakah
diterima?
JAWAB
PRODU JUMLAH HARGA NILAI BIAYA HARGA JUAL ALOKASI BIAYA
K JUAL/ PENJUALAN TAMBAHAN HIPOTETIS
UNIT
Rp. % gabungan Per unit
(1) (2) (3) (4) = 2 x 3 (5) (6)=4-5 (7) (8)
Kare 1.000 500 500.000 100.000 400.000 35,2% 211.200 211,2
Rendang 1.250 450 562.500 125.000 437.500 38,4% 230.400 184,32
Gule 750 600 450.000 150.000 300.000 26,4% 158.400 211,2
100% 600.000
Penjualan pada titik pisah
• Produk kare
• Pada titik pisah Proses lebih lanjut
Harga jual Rp.215,- Harga jual 500
Biaya produksi Rp.211,2 Biaya produksi 211,2
Biaya tambahan 100 311,2
------------ --------
Laba kotor 3,8 188,8
Kesimpulan: lebih menguntungkan diproses lebih lanjut karena labanya
lebih besar.
• Produk Rendang
• Pada titik pisah Proses Lebih lanjut
Harga jual 370 Harga jual 450
Biaya produksi 184,32 Biaya produksi 184,32
Biaya tambahan 100__ 284,32
--------- ---------
Laba kotor 185,68 165,68
Kesimpulan: Produk ini dijual pada titik pisah karena lebih
menguntungkan daripada diproses lebih lanjut.