Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) Terhadap

Tingkat Motivasi Siswa Menolong Korban Henti Jantung


Di SMK 1 Bone Raya
PROPOSAL PENELITIAN

David Palilati
C01412008

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


.

Salah satu kondisi kegawatdaruratan yang dapat mengancam jiwa


dan membutuhkan penanganan segera adalah henti jantung.
Kejadian henti jantung di luar rumah sakit sebagian besar terjadi di
rumah. Di Amerika dan Kanada kejadian henti jantung sekitar
350.000 orang per tahun. Di Indonesia data pasti atau
pendokumentasian kejadian henti jantung di kehidupan sehari-hari
atau di luar rumah sakit belum jelas.
Berdasarkan diagnosis dokter prevalensi henti jantung di Indonesia
tahun 2013 sebesar 0.13% atau diperkirakan sekitar 229.696 orang.
Sedangkan berdasarkan diagnosis dokter/gejala sebesar 0.3% atau
diperkirakan sebesar 530.068 orang. (Depkes RI. 2013)
Berdasarkan diagnosis dokter estimasi jumlah penderita henti
jantung digorontalo sebesar 453 orang (0.06 %) sedangkan
berdasarkan diagnosis/gejala estimasi jumlah penderita henti
BHD merupakan penentu penting dalam kelangsungan hidup korban henti
jantung. Hal tersebut menuntut untuk peningkatan jumlah bystander BHD di
lingkungan. Kenyataan yang ada di lapangan adalah pertolongan BHD tidak
mudah dilakukan terutama untuk masyarakat awam
Remaja atau usia sekolah menengah merupakan masyarakat awam yang wajib
tahu tentang pelatihan BHD, agar mereka dapat termotivasi untuk segera
menolong korban dengan kejadian henti jantung.
Berdasarkan hasil survey awal peneliti di SMK 1 Bone Raya pada tanggal 10
Januari 2016 terdapat 329 siswa yang tersebar di 14 kelas dan 4 jurusan, dengan
jumlah siswa kelas 3 sebanyak 81 siswa. Dari hasil wawancara dan observasi yang
dilakukan peneliti di SMK 1 Bone Raya, diketahui bahwa para siswa masih
kurang responnya terhadap menolong pasien yang mengalami henti jantung hal ini
karena mereka belum begitu memahami tentang pelatihan BHD dan menurut
mereka pelatihan BHD belum pernah dilakukan di SMK 1 Bone Raya. Sehingga
pada saat ditanyakan tentang bagaimana menolong pasien yang henti jantung atau
mengalami kecelakaan, mereka bingung dan tidak memahaminya
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk
meneliti dan mengkaji lebih dalam melalui penelitian tentang pengaruh
pelatihan bantuan hidup dasar (BHD) terhadap tingkat motivasi siswa
menolong korban henti jantung di SMK 1 Bone Raya
1.2 Identifikasi Masalah
 Meningkatnya jumlah korban henti jantung

 Kurangnya kesadaran siswa untuk menolong korban henti jantung

 Banyak siswa yang belum tahu dan mengerti tentang bagaimana cara menolong

korban henti jantung.


1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah
“Apakah ada pengaruh pelatihan bantuan hidup dasar (BHD) terhadap tingkat
motivasi siswa menolong korban henti jantung di SMK 1 Bone Raya?
1.4 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh pelatihan bantuan hidup dasar (BHD) terhadap tingkat
motivasi siswa menolong korban henti jantung di SMK 1 Bone Raya.
2. Tujuan Khusus
 Untuk mengetahui tingkat motivasi siswa pada kelompok kontrol.

 Untuk mengetahui perbedaan tingkat motovasi siswa menolong korban henti

jantung sebelum dan sesudah diberi intervensi pada kelompok perlakuan di


SMK 1 Bone Raya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMK 1 Bone Raya, dan akan
dilaksanakan pada Bulan Maret Tahun 2016.
3.2 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah model atau metode yang digunakan peneliti
untuk melakukan suatu penelitian yang memberikan arah terhadap
jalannya penelitian. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah
”Quasi experimental pre-post test” dengan melibatkan kelompok kontrol
dan kelompok intervensi
3.3 Variabel Penelitian
Variabel dalam peneitian ini adalah monovariabel yaitu Pengaruh
pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) terhadap tingkat motivasi siswa
menolong korban henti jantung di SMK 1 Bone Raya. Variabel
Independent atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pelatihan
Bantuan Hidup Dasar, sedangkan Variabel Dependent atau variabel terikat
dalam penelitian ini adalah Motivasi Remaja
3.4 Populasi dan Sampel
 Populasi

Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subyek yang
mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sujarweni. 2014). Populasi dalam
penelitian ini adalah semua siswa kelas 3 yang ada di SMK 1 Bone Raya yaitu
berjumlah 81 siswa.
 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. (Sugiyono,2014). Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 50 siswa
.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan Purposive
Sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,
2014).
 Kriteria Inklusi

1. Remaja yang duduk di Bangku Kelas 3


2. Remaja yang terdaftar disekolah SMK 1 Bone Raya
3. Remaja yang bersedia menjadi responden
 Kriteria Eksklusi

1. Remaja yang tidak bersekolah di SMK 1 Bone Raya


2. Remaja yang tidak duduk di kelas 3
3. Remaja yang tidak bersedia menjadi responden
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini di ambil dari 2 jenis data, yaitu :
 Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari responden berdasarkan kuisioner yang
akan dibagikan.
 Kuesioner tentang motivasi siswa terdiri dari 14 pertanyaan, menggunakan
skala Guttman dengan kriteria penilaian untuk setiap jawaban ditentukan
skornya sesuai dengan bentuk pertanyaan yang ada. Jika bentuk
pertanyaanya positif maka untuk jawaban : YA diberi nilai 1 dan TIDAK
diberi nilai 0. Untuk pertanyaan yang bersifat negatif penentuan skornya
kebalikan dari bentuk pertanyaan positif
Skor tertinggi 14 x 1 = 14
Skor terendah 14 x 0 = 0
Motivasi Baik : bila skor jawaban responden memenuhi kriteria 76-100%
Motivasi Cukup : bila skor jawaban responden 56-75%
Motivasi Kurang : bila skor jawaban responden <56 %
 Format Kuesioner tentang motivasi diambil dari Skripsi Tampun (2014), dan
telah dimodifikasi oleh peneliti sesuai kondisi yang ada.
3.6 Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2012) teknik pengolahan data melalui tahap-tahap
sebagai berikut :
 Editing

 Coding

 Memasukan Data

 Pembersihan Data

3.7 Analisis Data


Untuk melakukan pengujian hipotesis, analisis data yang dilakukan
adalah :
 Analisis univariat

Dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum dengan cara


mendeskripsikan tiap variable yang di gunakan dalam penelitian, yaitu
melihat distribusi frekuensinya.
 Analisis bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui pengaruh pelatihan BHD


pada remaja terhadap tingkat motivasi menolong korban henti jantung
dengan menggunakan uji Wilcoxon.
3.8 Etika Penelitian
Setelah mendapat ijin dari pembimbing dan Kepala SMK
Negeri 1 Bone Raya. Peneliti kemudian memberikan lembar
kuesioner kepada subyek yang akan diteliti dengan
menekankan pada masalah etika.
Menurut Putra (2012) Ada beberapa etika yang harus
diperhatikan dalam penelitian keperawatan, yaitu sebagai
berikut :
 Informed Consent atau lembar persetujuan penelitian

 Anonimity atau tanpa nama

 Confidentiality atau kerahasiaan


n k y o u
T h a

Anda mungkin juga menyukai