Kelompok 4
K E S E H ATA N D A N
K E S E L A M ATA N
KERJA DI 1. Aditya Putra Hamzah
L A B O L AT O R I U M 2. Aqsal Machdi Adam
3. Farel Novriyanto W Kahar
4. Irfan Lamalani
5. Moh. Rizaldi Sunge
6. Sri Susanti Domili
7.Nova Rahmawati Kamali
8.Sindy Claudia Pauweni
9.Putri Nurmariani
10. Yunita Mootalu
11. Cindy Dehimeli
D E F I N I S I D A N T U J U A N K E S E L A M ATA N
KERJA
• Menurut (Salim, 2012) keselamatan kerja menyangkut segenap proses
Praktikum di laboratorium. Sedangkan kecelakaan kerja adalah
kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan yang terjadi pada saat
praktikum sedang berlangsung.Oleh karena dibelakang peristiwa itu
tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk
perencanaan (Rahayuningsih, 2013).
• Kesehatan kerja (Occupational health) merupakan bagian dari
kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan semua pekerjaan yang
berhubungan dengan faktor potensial yang mempengaruhi kesehatan
pekerja (dalam hal ini Dosen, Mahasiswa dan Karyawan).). Bahaya
pekerjaan (akibat kerja), seperti halnya masalah kesehatan lingkungan
lain, bersifat akut atau kronis (sementara atau berkelanjutan) dan
efeknya mungkin segera terjadi atau perlu waktu lama.Efek terhadap
kesehatan dapat secara langsung maupun tidak langsung.
FA S I L I TA S D I L A B O R AT O R I U M
1. Desain laboratorium harus mempunyai sistem ventilasi yang memadai dengan sirkulasi udara yang
adekuat.
2. Desain laboratorium harus mempunyai pemadam api yang tepat terhadap bahan kimia yang berbahaya
yang dipakai.
3. Kesiapan menghindari panas sejauh mungkin dengan memakai alat pembakar gas yang terbuka untuk
menghindari bahaya kebakaran.
4. Untuk menahan tumpahan larutan yang mudah terbakar dan melindungi tempat yang melindungi
tempat yang aman dari bahaya kebakaran dapat dis aman dari bahaya kebakaran dapat disediakan
bendung ediakan bendung-bendung talam. -bendung talam.
5. Dua buah jalan keluar harus disediakan untuk keluar dari kebakaran dan terpisah sejauh mungkin.
6. Tempat penyimpanan di disain untuk mengurangi sekecil mungkin risiko oleh bahan-bahan berbahaya
dalam jumlah besar.
7. Harus tersedia alat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaam (P3K)
A L AT P E L I N D U N G D I R I D A N P E R A L ATA N
K E S E L A M ATA N D I L A B O R AT O R I U M
1.Jas laboratorium
• Jas laboratorium (lab coat ) berfungsi melindungi badan dari percikan bahan kimia
berbahaya. Jenisnya ada enisnya ada dua yaitu jas yaitu jas lab sekali pakai dan jas
lab berkali-kali berkali-kali pakai. Jas lab sekali pakai umumnya digunakan di
laboratorium bilogi dan hewan, sementara jas lab berkali-kali pakai digunakan di
laboratorium kimia.
2.Kaca mata keselamatan
• Percikan larutan kimia atau panas dapat membahayakan mata orang yang bekerja di
laboratorium. Oleh karena itu, mereka harus menggunakan kaca mata khusus yang
tahan terhadap potensi bahaya kimia dan panas.
3.Sepatu
• sepatu yang digunakan adalah sepatu keselamatan yang tahan api dan tekanan tertentu.
Selain itu, terkadang disediakan juga plastik alas sepatu untuk menjaga kebersihan
laboratorium jika sepatu tersebut digunakan untuk keluar dari laboratorium.
4.Pelindung muka
• Seperti namanya, pelindung muka ( face shield shield ) digunakan untuk melindungi
muka Anda dari panas, api, dan percikan material panas. Alat ini biasa digunakan saat
mengambil alat laboratorium yang dipanaskan di tanur suhu tinggi, melebur sampel
tanah di alat peleburan skala lab, dan mengambil peralatan yang dipanaskan dipanaskan
dengan autoclave.
5.Masker gas
• Bahan kimia atau reaksi kimia yang dihasilkan bisa mengeluarkan gas berbahaya. Oleh
karena itu, masker gas sangat cocok digunakan oleh Anda sehingga gas berbahaya
tersebut tidak terhirup. Dilihat dari jenisnya, masker gas bisa berupa masker gas biasa
yang terbuat dari kain dan masker gas khusus yang dilengkapi material penghisap gas.
6.Kaos Tangan
• Kaos tangan ( glove) melindungi tangan Anda dari ceceran larutan kimia
yang bisa membuat kulit Anda gatal atau melepuh. Macam-macam kaos
tangan yang digunakan di lab biasanya terbuat dari karet alam, nitril,
dan neoprena.
7.Pelindung Telinga
• Alat pelindung diri yang terakhir adalah pelindung telinga (hear
protector ). Alat ini lazim digunakan untuk melindungi teringa dari bising
yang dikeluarkan perlatatan tertentu, misalnya autoclave, penghalus
sample tanah (crusher ), sonikator, dan pencuci alat-alat gelas yang
menggunakan ultrasonik. Setiap orang yang terpapar kebisingan dibatasi
dari sisi waktu dan tingkat kebisingan.
S U M B E R T E R J A D I N YA K E C E L A K A A N D I
L A B O R AT O R I U M
• Kecelakaan kerja dapat terjadi kapan saja dan dimana saja yang dapat
menimpa setiap pekerja. Kecelakaan kerja mengakibatkan kerugian baik
bagi pekerja dan pihak yang mempekerjakan.Agar tindak lanjut penangan
dari hasil identifikasi lebih maksimal maka perlu dilakukan juga suatu
penilaian risiko.Selain itu terjadinya kecelakaan kerja disebabkan karena
dua golongan. Golongan pertama adalah faktor mekanis dan lingkungan
(unsafe condition), sedangkan golongan kedua adalah faktor manusia
(unsafe action). Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa faktor manusia menempati posisi yang sangat penting terhadap
kecelakaan kerja yaitu antara 80-85% (Soyuno, 2013).
sebab-sebab terjadinya kecelakan kerja di labolatorium:
• Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang bahan-bahan kimia dan proses-
proses serta perlengkapan atau peralatan yang digunakan dalam melakukan kegiatan
• Kurangnya kejelasan petunjuk kegiatan labolatorium dan juga kurangnya
pengawasan yang dilakukan selama melakukan kegiatan labolatorium.
• Kurangnya bimbingan terhadap siswa atau mahasiswa yang sedang melakukan
kegitan labolatorium.
• Kurangnya atau tidak tersedianya perlengkapan keamanan dan perlengkapan
perlindungan kegiatan labolatorium.
• Kurang atau tidak mengikuti petunjuk atau aturan-aturan yang semestinya harus
ditaati.
• Tidak menggunakan perlengkapan pelindung yang seharusnya digunakan atau
menggunakan peralatan atau bahan yang tidak sesuai.
• Tidak bersikap hati-hati di dalam melakukan kegiatan.
Sumber bahaya dapat dibedakan menjadi sumber dari :
• Perangkat/alat-alat laboratorium, seperti pecahan kaca, pisau bedah, korek api,
atau alat-alat logam.
• Bahan-bahan fisik, kimia dan biologis, seperti suhu (panas-dingin), suara,
gelombang elektromagnet, larutan asam, basa, alkohol, kloroform, jamur,
bakteri, serbuksari atau racun gigitan serangga.
• Proses kerja laboratorium, seperti kesalahan prosedur, penggunaan alat yang
tidak tepat, atau faktor psikologi kerja (terburu-buru, takut dan lain-lain)
(Hidayati, 2011).
Kecelakaan di laboratorium dapat berbentuk 2 jenis yaitu :
• Kecelakaan medis, jika yang menjadi korban adalah pasien.
• Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban adalah petugas
laboratorium itu sendiri.
Beberapa contoh kecelakaan yang banyak terjadi di laboratorium :
1. Terpeleset, biasanya karena lantai licin. Terpeleset dan terjatuh adalah
bentuk kecelakaan kerja yang dapat terjadi di laboratorium.
Akibatnya:
2. Ringan: memar
3. Berat: fraktura, dislokasi, memar otak, dan lain-lain
4. Pencegahannya :Pakai sepatu anti slip, jangan pakai sepatu dengan
hak tinggi, tali sepatu longgar, hati-hati bila berjalan pada lantai yang
sedang dipel (basah dan licin) atau tidak rata konstruksinya dan
pemeliharaan lantai dan tangga.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam melakukan
tindakan P3K yaitu :
1) Jangan panik tidak berarti boleh lamban.
2) Perhatikan pernafasan korba
3) Hentikan pendarahan.
4) Perhatikan tanda-tanda shock.
5) Jangan memindahkan korban terburu-buru.
J E N I S B A H AYA A K I B AT K E R J A D I
L A B O R AT O R I U M