Anda di halaman 1dari 7

Modul lumpuh anggota gerak

Ayu annisahusna
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
512/MENKES/PER/IV/2007 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN
PELAKSANAAN KEDOKTERAN
 BAB III
 PELAKSANAAN PRAKTIK
 Pasal 14
 Praktik kedokteran dilaksanakan berdasarkan pada kesepakatan
berdasarkan hubungan kepercayaan antara dokter atau dokter gigi dengan
pasien dalam upaya pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan
 Kesepakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan upaya
maksimal pengabdian profesi kedokteran yang harus dilakukan dokter
dan dokter gigidalam penyembuhan dan pemulihan kesehatan pasien
sesuai dengan standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur
operasional dan kebutuhan medis pasien
 Upaya maksimal sebagaimana dimaksud dengan ayat (2) adalah sesuai
dan kondisi setempat
 BAB III
 PELAKSANAAN PRAKTIK
 Pasal 19
 Dokter dan dokter gigi dalam melaksanakan praktik
kedokteran harus sesuai dengan kewenangan dan kompetensi
yang dimiliki serta kewenangan lainnya yang diterapkan oleh
konsil kedokteran Indonesia
 Dokter dan dokter gigi, dalam rangka memberikan
pertolongan pada keadaan gawat darurat guna penyelamatan
jiwa atau pencegahan kecacatan, dapat melakukan tindakan
kedokteran dan kedokteran gigi diluar kewenangannya sesuai
dengan kebutuhan medis
 Pelaksanaan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2) harus dilakukan sesuai dengan standar profesi
Beneficence
 Mengutamakan altruism (menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan
orang lain)
 Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia
 Memandang pasien/ keluarga/ sesuatu tak hanya sejauh menguntungkan dokter
 Mengusahakan agar kabaikan/ manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan
keburukannya
 Paternalism bertanggung jawab / berkasih saying
 Menjamin kehidupan baik minimal manusia
 Maksimalisasi pemuasan kebahagian / preferensi pasien
 Minimalisasi akibat buruk
 Kewajiban menolong pasien gawat darurat
 Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan
 Tidak menarik honorarium diluar kepantasan
 Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan
 Mengembangkan profesi secara terus menerus
 Memberikan obat berkhasiat namun murah
Nonmaleficence
 Menolong pasien emergensi
 Kondisi untuk mengambarkan criteria ini adalah:
 Pasien dalam keadaan amat berbahaya (darurat)/ beresiko hilangnya sesuatu yang penting
(gawat)
 Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut
 Tindakan kedokteran terbuksti efektif
 Manfaat bagi pasien lebih banyak dari kerugian dokter (hanya mengalami tresiko
minimal)
 Mengobati pasien yang luka
 Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia)
 Tidak menghina/ mencaci maki/ memanfaatkan pasien
 Tidak memandang pasien sebagai objek
 Mengobati tidak secara proporsional
 Tidak mencegah pasien dari bahaya
 Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalayan
 Tidak memberikan semangat hidup
 Tidak melindungi pasien dari serangan
Autonomi
 Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien
 Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (pada kondisi elektif)
 Berterus terang
 Menghargai privasi
 Manjaga rahasia pasien
 Menghargai rasionalitas pasien
 Melakukan informed concent
 Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri
 Tidak mengintervensikan atau menghalangi autonomi pasien
 Mencegah pihak lain mengintervensikan pasien dalam membuat keputusan,
termasuk keluarga pasien sendiri
 Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus emergensi
 Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien
 Menjaga hubungan (kontak)
Justice
 Memberlakukan segala sesuatu secara universal
 Mengambil porsi terakhir dari proses mambagi yang telah ia lakukan
 Member kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama
 Menghargai hak sehat pasien
 Menghargai hak hokum pasien
 Menghargai hak orang lain
 Menjaga kelompok yang rentan (yang paling dirugikan)
 Tidak melakukan penyalah gunaan
 Bijak dalam makroalokasi
 Memberikan kontribusi yang relative sama dengan kebutuhan pasien
 Meminta parrtisipasi pasien sesuai dengan kemampuannya
 Kewajiban mendistribusika keuntungan dan kerugian (biaya, beban, sangsi) secara adil
 Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten
 Tidak member beban berat secara merata tanpa alas an sah/ tepat
 Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan penyakit/gangguan kesehatan
 Tidak membedaka pelayanan pasien atas dasar SARA, status social dll

Anda mungkin juga menyukai