CEDERA
KEPALA
Dokter Pembimbing:
dr. Wiwin Sundawiyani, Sp.S
Penyusun:
Mahmilta Shanina Kafilila
2016730129
01. Definisi
Cedera kepala adalah perubahan fungsi otak atau terdapat bukti patologi pada otak yang
disebabkan oleh kekuatan mekanik eksternal, seperti akselerasi atau deselerasi cepat,
benturan, gelombang ledakan, atau penetrasi oleh proyektil
02. Epidemiologi
• Amerika serikat : 1,7 juta kasus cedera kepala
• Indonesia: 11,9% menurut riskesdas 2018
• Negara berpendapatan rendah dan menengah 88% kematian di jalan disebabkan cedera
kepala.
• 40,6% karena kecelakaan motor
Anatomi
03.
Patofisiologi
• Benturan kepala akan menimbulkan respons pada pergerakan (displacement) tengkorak dan otak.
• Risiko pasien mengalami cedera kepala bergantung pada akselerasi dan durasi gaya mekanik pada
kepala.
• Akselerasi timbul karena ada pergerakan kepala, sedangkan deselerasi sebagai akibat dari kepala
yang terbentur.
• Pergerakan akibat proses akselerasi dan deselerasi tersebut menimbulkan tarikan dan regangan
pada otak serta gesekan antara otak dengan tengkorak, yang dapat menyebabkan kelainan.
Patofisiologi
04.
Klasifikasi
• Cedera tumpul
Penetrasi duramater
• Cedera tembus
• Minimal
• Ringan
Tingkat Kesadaran
• Sedang
• Berat
• Lesi Fokal
Lokasi
• Lesi Difus
• Komosio
Patologis • Kontusio
• Laserasi serebri
04.
Klasifikasi
Klasifikasi GCS Gambaran Klinis CT scan Kepala
Battle sign
Lesi Fokal Kontusio Cerebri
Gejala Klinis:
• Muntah
• Sakit kepala
• Penurunan kesadaran
• Gejala neurologis fokal
• Kejang
Epidural
Lesi Fokal
Hematoma (EDH)
• Perdarahan epidural
diakibatkan fraktur linear
tengkorak, terutama di daerah
temporal pars skuamosa yang
menyebabkan robeknya arteri
meningea media.
Gejala klinis:
• Interval lusid
• Kesadaran semakin menurun
• Tanda peningkatan TIK: Nyeri kepala dan muntah
• Refleks Cushing: penurunan frekuensi nadi,
pernapasan, dan peningkatan tekanan darah
• Hemiparesis kontralateral lesi
• Pupil anisokor
• Refleks Babinski (+) kontralateral lesi
• CT scan: Gambaran hiperdens berbentuk
bikonveks atau cembung
Subdural
Lesi Fokal
Hematoma (SDH)
• Perdarahan subdural
diakibatkan oleh robeknya
vena jembatan (bridging vein)
Gejala Klinis:
• Mirip dengan epidural
• Nyeri kepala
• Kesadaran menurun atau normal
• Kejang
• Subakut: penurunan fungsi neurologis
• Kronik: perubahan status mental, disfungsi neurologis
fokal, peningkatan TIK, dan kejang fokal. Dapat pula
terjadi penurunan kesadaran yang fluktuatif.
• CT scan: Gambaran hiperdens berbentuk seperti bulan
sabit atau konkaf/cekung.
Subarachnoid
Lesi Fokal
Hematoma (SAH)
• Perdarahan subdural
diakibatkan oleh trauma
langsung terutama yang
berhubungan dengan kontusio
dan laserasi atau robeknya
aneurisma
Gejala Klinis:
• Penurunan kesadaran
• Sakit kepala
• Tanda iritasi meningen
(muntah, nuchal rigidity)
Intracerebral
Lesi Fokal
Hematoma (ICH)
• Perdarahan intracerebral
disebabkan oleh disrupsi
parenkim otak akibat
penonjolan patahan tulang
dan menyebabkan pembuluh
darah terkait.
CT scan
Menurut National Institute for Health and Clinical
Excellence (NICE), indikasi CT scan adalah:
• Memiliki skor SKG <13 pascacedera.
MRI
• Skor SKG 13 atau 14 dua jam pascacedera.
• Menggambarkan
• Curiga fraktur terbuka atau impresi.
luasnya cedera dan
• Memiliki tanda fraktur basis kranii.
mendeteksi cedera
• Kejang pascacedera.
aksonal.
• Defisit neurologis pascacedera.
• Muntah >1 kali.
• Amnesia tentang kejadian 30 menit sebelum
cedera kepala.
06. Tatalaksana