Anda di halaman 1dari 16

ANALISA JURNAL

KEPERAWATAN KRITIS

Kelompok II
Artikel 1

Judul :
PENGARUH PEMBERIAN KONSELING DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG
MENJALANI HEMODIALISIS DI RUMAH SAKIT KOTA MEDAN

Penulis :
Harsudianto Silaen. Dosen Prodi S1 Keperawatan, STIKes Murni Teguh, Jalan Jawa No 2 Gang
Buntu Medan. Tahun 2018

Latar Belakang :
Hemodialisis merupakan terapi pengganti ginjal yang dilakukan 2-3 kali seminggu dengan lama waktu 4-
5 jam, yang bertujuan untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme protein dan mengoreksi gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit. Konseling merupakan proses yang membantu klien melalui pihak
ketiga atau membantu system memperbaiki layanan terhadap klien (Gibson, 2011). Melalui konseling
hubungan antara perawat dan pasien dapat lebih terbuka, dimana pasien dapat mengungkapkan
seluruh keluhan dan keterbatasannya dan atau kemampuan serta kelemahannya
Lanjutan...

Metode yang digunakan :


Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan design quasi eksperiment. Teknik pengambilan sampel
menggunakan purposivee sampling. Sampel yang dipakai dalam penelitian ini berjumlah 46 orang
(dua kelompok) sebelum menjalani hemodialisa tanpa konseling sebanyak 23 orang dan setelah
menjalani hemodialisa setelah konseling sebanyak 23 orang. Kriteria inklusi dikatakan sampel
adalah yang belum pernah dikonseling oleh tenaga kesehatan dan mengalami kecemasan

Hasil penelitian :
Dari hasil penelitian didapatkan pengaruh pemberian konseling pada pasien hemodialisis dengan
tingkat kecemasan, diperoleh bahwa nilai p value 0.00. Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti
dinyatakan bahwa didapatkan pengaruh yang signifikan antara pemberian konseling dengan tingkat
kecemasan pada pasien hemodialisis.
Lanjut...
Kesimpulan :

Pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa seumur hidup


membutuhkan dukungan perawat dan keluarga untuk meningkatkan
kualitas hidupnya. Proses konseling diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi pasien antara lain membantu pasien untuk mengenali
permasalahan kesehatan yang dihadapi dan membantu mengatasi
masalah kesehatan pasien serta mendorong pasien untuk mencari dan
memilih cara pemecahan masalah yang paling sesuai.
Artikel 2

ANALISA PEMAHAMAN DISCHARGE PLANNING DENGAN TINGKAT


KEPATUHAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) DALAM
MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS DI RUMAH SAKIT ISLAM JEMUR
SARI SURABAYA.

Lilik Maslakha ,Wesiana Heris Santy


(UNUSA, Jl. Smea 57 Surabaya)
2015

Latar Belakang :
Hemodialisis merupakan salah satu terapi pengganti ginjal pada pasien
dengan GGK, salah satu masalah yang mengakibatkan kegagalan
hemodialisis adalah masalah kepatuhan. Oleh karena itu dibutuhkan
peran petugas kesehatan dalam memberikan pemahaman discharge
planning untuk mendapatkan kontinuitas perawatan dalam mencapai
kualitas hidup pasien.
Lanjutan...

Metode yang digunakan :


Jenis penelitian adalah analitik cross sectional yaitu mempelajari hubungan pemahaman discharge
planning dengan tingkat kepatuhan pasien GGK dalam menjalani terapi hemodialisis di Rumah Sakit
Islam Jemur sari Surabaya. Populasi adalah semua pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi
hemodialisis Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya sebesar 70 orang (Data Rekam Medis RS.
Islam Jemur sari Surabaya).

Hasil penelitian :
Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 24 responden dengan pemahaman discharge planing kurang
baik, sebagian besar (70,83%) tidak patuh,dari 35 responden dengan pemahaman discharge planning
baik sebagian besar (62,86%) patuh. Dengan pemahaman discharge planning yang baik dapat
memberikan perubahan perilaku yang baik, karena pasien dapat memahami manfaat dan dampak
tentang pengobatan, tes laboratorium, diet makanan dan jadwal terapi hemodialisis.
Lanjut...
Kesimpulan :

Berdasarkanan analisis data penelitian yang telah dilakukan maka dapat


disimpulkan bahwa , Pasien GGK yang menjalani terapi hemodialisis di RSI
Jemur sari Surabaya sebagian besar memiliki pemahaman discharge
planning yang baik, Tingkat kepatuhan pasien GGK yang menjalani terapi
hemodialisis di RSI Jemursari Surabaya sebagian besar tidak patuh dan
Ada hubungan antara pemahaman Discharge planning dengan tingkat
kepatuhan pasien GGK dalam menjalani terapi hemodialisis di RSI
Jemursari Surabaya.
TERIMA KASIH
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HAMODIALISIS DAN DIET BAGI
PASIEN YANG MENJALANI
HEMODIALISIS

KELOMPOK II
Hari : Selasa
Tanggal : 13 juli 2021
Waktu : 25 menit
Tempat : Ruangan Bougenvile
Sasaran : Keluarga pasien
Topik Kegiatan : Penyuluhan tentang tindakan
hemodialysis dan diet bagi
pasien yang menjalani hemodialysis
A. Latar Belakang
Pasien yang menjalani hemodialisa tentu saja memiliki rasa
cemas dan khawatir mengenai tindakan tersebut. Oleh karena
itu, sebelum menjalani proses hemodialisa ada hal-hal yang
perlu diketahui oleh setiap pasien agar kecemasan yang
dialami pasien tersebut minimal dapat berkurang. Sebagai
perawat diharapkan memberikan informasi dan pengarahan-
pengarahan, serta motivasi terhadap pasien yang menjalani
hemodialisa. Untuk meningkatkan kualitas hidup pasien
dengan hemodialisis diperlukan penatalaksaan lain seperti
management diet. Dibutuhkan pendidikan kesehatan kepada
keluarga pasien yang menunggu pasien selama menjalani
terapi hemodialysis mengenai diet pada pasien dengan
hemodialysis.
B. Tujuan D. Materi ( terlampir )

Peserta diharapkan mengetahui tentang 1. Definisi hemodialysis


tindakan hemodialisa dan diet pada 2. Konsep dialisys
pasien hemodialisa 3. Tujuan hemodialysis
4. Indikasi dan kontraindikasi hemodialisis
C. Sasaran Penyuluhan
5. Komplikasi hemodialis
Keluarga pasien hemodialysis yang
6. Diet untuk pasien hemodialysis
menunggu pasien selama menjalani
7. Pentingnya diet bagi pasien hemodialysis
hemodialisis
8. Macam-macam diet pada pasien
hemodialysis
E. Strategi Pembelajaran

NO TAHAP KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA

1 Pendahuluan 1. Memberi salam 1. Sasaran menjawab


5 menit 2. Memperkenalkan anggota salam
kelompok dan pembimbing 2. Sasaran menyimak
3. Melakukan kontrak waktu, 3. Sasaran menyimak
menjelaskan tujuan dan materi 4. Menerima leaflet
yang akan diberikan

2 Penyajian Materi dan 1. Penyaji menyampaikan materi 1. Mendengarkan dan


tanya jawab 2. Memberikan kesempatan pada memperhatikan
15 menit paserta untuk bertanya 2. Bertanya dan berdiskusi
Lanjutan...

NO TAHAP KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA

3 Penutup 1. Menyimpulkan hasil penyuluhan 1. Memperhatikan


5 menit 2. Melakukan evaluasi secara 2. Menjawab pertanyaan
verbal/lisan dengan 3. Menjawab salam
memberikan beberapa
pertanyaan tentang materi yang
sudah dibahas
3. Mengakhiri dengan
mengucapkan salam

F. Metode G. Media
1. Ceramah Leaflet
2. Diskusi
H. Rencana Evaluasi Kegiatan

1. Evaluasi Struktur 3. Evaluasi Akhir


a. Sasaran acara penyuluhan sudah a. Peserta dapat menyebutkan definisi
siap hemodialisis
b. Peserta dapat menyebutkan
b. 80% alat dan bahan yang komlikasi hemodialysis
diperlukan sudah tersedia c. Peserta dapat menjelaskan
pentingnya diet pasien hemodialysis
d. Peserta dapat menyebut contoh
2. Evaluasi Proses makanan yang dianjurkan dan tidak
a. Kegiatan berlangsung tepat waktu dianjurkan untuk dikonsumsi pasien
b. Peserta yang hadir keluarga pasien hemodialysis
c. 90%peserta berada ditempat sesuai waktu yang telah
ditemukan
d. 90% peserta tetap mengikuti kegiatan pennyuluhan
sampai selesai
e. 70% peserta yang aktif bertanya dari total
Terima Kasih

SALAM SEHAT !

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai