EMERGENCY MEDICINE
OXYGEN THERAPY
Author:CP Singh, Nachhattar Sing, Jagraj Singh, Gurmeet Kaur Brar, Gagandeep Sin
Pembimbing :
dr. Aceng Apandi Sp.An
Penyusun :
Roro Sri Tanjung Wigid P K
Pengiriman O2
Eliminasi CO2
yg adekuat
Keseimbangan
asam basa
Gagal nafas
• Ketidakmampuan menjaga keseimbangan gas pada arteri
Tekanan Tekanan
Parsial O2 Parsial
<60mmHg CO2>49mmHg
Tipe
pneumonia, tension
Kondisi akut tanpa
Konsentrasi tinggi pneumothorax, acute
kelianan paru
severe asthma,
[02]
pulmonary oedema,
Px COPD dg resiko
Konsentrasi rendah or myocardial
hipercarbi
infarction
Tujuan terapi oksigen
untuk meredakan hipoksemia dengan meningkatkan ketegangan alveolar,
mengurangi usaha bernapas, dan kerja miokard
Oksigen harus digunakan seperti obat pada beberapa kondisi dan dosisnya
harus individual
Pada pasien gagal nafas hrs evaluasi BGA (PaO2 di atas 60 mmHg)
Pasien dg COPD diberi konsentrasi rendah terus menerus agar FiO2 dapat
meningkat sehingga meningkatkan PaO2
Oxygen delivering system
pasien tanpa hiperkapnia yang membutuhkan oksigen tambahan hingga 40%
Monitoring tx oksigen
Diberikan secara terus menerus hingga pasien pulih
Saturasi dari
laju
Warna kulit oksimetri
pernapasan
normal.
Menghentikan oksigen atau menurunkan konsentrasinya untuk jangka waktu tetap misalnya, 30 mnt.
dan mengevaluasi kembali parameter klinis dan SpO2 secara berkala.
Komplikasi terapi oksigen
• Oksigen mudah terbakar, bahaya ledakan tanki
• Kateter dan masker dapat beresiko cedera pada hidung dan
Resiko fisik mulut
• O2 yang kering dan tidak dilembabkan menyebabkan kekeringan