Anda di halaman 1dari 48

Responsi Kasus

Dengue haemorrhagic
fever Oleh:
Alim Muhaimin
201910401011061

Pembimbing:
dr. Aniek Hartiwi, Sp.A

KSM ILMU KESEHATAN ANAK


RSU HAJI SURABAYA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
● Demam dengue atau Dengue Fever (DF) dan Demam Berdarah Dengue
(DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit infeksi
yang disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan oleh nyamuk aedes
aegypti dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot atau nyeri sendi yang
disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, dan trombositopenia.
● DBD atau DHF terjadi perembesan plasma yang ditandai oleh
hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit)
EPIDEMIOLOG
I
ETIOLOGI
PATOGENESIS
MANIFESTASI
KLINIS
DIAGNOSIS

dua atau lebih dari yang berikut ini: dan setidaknya satu dari berikut ini:

● Serologi suportif pada sampel serum


tunggal: titer ≥1280 dengan
penghambatan hemaglutinasi tes, titer
IgG yang sebanding dengan uji
imunosorben enzim-linked, atau positif
pada IgM uji antibodi, dan
● Kejadian pada lokasi dan waktu yang
sama seperti kasus demam berdarah
yang dikonfirmasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TATALAKSANA
TERAPI
DENGUE
FEVER
TERAPI DHF I
DAN II
TERAPI DHF III
DAN IV
KOMPLIKASI
TINJAUAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

PASIEN
Nama : An. S
Umur : 11 bulan 02 Hari
BB saat MRS : 8,5 kg
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Gubeng, Surabaya
Masuk RS : Jumat 05 Maret 2021
Tgl.Pemeriksaan : Senin 08 Maret 2021
IDENTITAS ORANGTUA

ORANG TUA PASIEN

AYAH IBU

Nama : Tn. MA Nama : Ny. NA


Umur : 48 tahun Umur : 37 tahun
Pendidikan : Sarjana Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan: Karyawan Swasta Pekerjaan: Karyawan Swasta
Agama : Islam Agama : Islam

3
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Panas badan
RPS :
Pasien datang ke IGD RSU Haji Surabaya diantar oleh ibunya pada Jum’at 05
Maret 2021. Pasien datang dengan panas badan sejak tanggal 01 Maret 2021
(4 hari sebelum MRS). Panas badan dirasakan semakin hari semakin panas,
panas sempat menurun pada pagi hari sebelum MRS. Panas turun ketika
diberikan Tempra (paracetamol). Diare (+) muntah (+) batuk (-) pilek (-)
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Panas badan
RPS :
Pasien BAB cair sejak 2 hari SMRS, BAB cair masih ada ampasnya, berwarna
kuning tanpa disertai bau busuk. Lendir (- darah (-). Makan dan minum masih
mau tapi sedikit. BAB dalam sehari 3-5 kali, ganti popok 3-5 kali. Berat popok
setelah BAB dan BAK +/- 150 gram.
Muntah sejak 1 hari SMRS. Dalam sehari muntah 1-2x. Muntah berisi susu
yang dikonsumsi, darah (-) lendir (-) warna hijau/kuning (-). Saat pasien
muntah masih mau makan dan minum. Pagi ini saat MRS muntah 2x. Dalam
sehari minum susu formula +/- 5-7 botol kecil, 1x minum +/- 50 cc
ANAMNESIS
RPD :
Keluhan yang sama (-)
Kejang (-)
Pasien belum pernah MRS sebelumnya.
Riw alergi makanan dan obat (tidak diketahui)

RPK :
Tidak ada keluarga pasien yang mengeluhkan keluhan yang sama seperti
pasien.
Kejang (-)
ANAMNESIS
RPSos :
Pasien biasanya dititipkan di tempat penitipan anak pada hari senin-jumat
pada pagi-sore saat kedua orang tuanya bekerja. Orang lain
dilingkungannya tidak ada mengalamai keluhan yang sama
RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN

Pre natal :
Rutin kontrol ke poli hamil rsu haji selama kehamilan. Riwayat
obat-obatan adalah vitamin yang diberikan oleh dokter, riwayat
minum jamu (-)

Natal :
Anak kedua, lahir sc, Umur Kehamilan 9 bulan, Berat lahir 4200
gram, ditolong oleh dokter spesialis obgyn, di rsu haji.

Post natal :
Menangis spontan, bernafas spontan, ikterus (-), sianosis (-),
kejang (-)
anamnesis

Riwayat gizi
ASI sampai dengan usia 6 bulan, sekarang susu
formula.

Riwayat Tumbang
Tumbuh dan kembang pasien baik sesuai dengan
seusianya (tepuk tangan, memegang pulpen,
menyebutkan 3 kata, berdiri 2 detik)
RIWAYAT IMUNISASI

JENIS O I II III IV V

Hepatitis B lahir 1 bulan 3 bulan 4 bulan

Polio lahir 2 bulan 3 bulan 4 bulan

BCG 1 bulan

DTP 2 bulan 3 bulan 4 bulan

MMR 9 bulan
PEMERIKSAAN FISIK

KU:
Tampak sakit sedang
GCS Compos Mentis
TTV:
Tensi : 90/70 mmhg
Nadi : 168 x/menit, lemah,
RR : 60x/menit,
Suhu : 37,7 0 C
Kepala leher
Kepala : bentuk kepala normal
UUB: datar
Mata :
Refleks cahaya (+/+), pupil bulat isokor +/+ Conjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), Mata cowong
(-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Telinga : Cairan keluar dari telinga (-)
Hidung : PCH (-), deviasi septum (-), rinore (-)
Tenggorok : dbn, tonsil T1/T1, hiperemi (-)
Mulut :
mukosa bibir lembab, lidah kotor (-), gusi berdarah (-), sariawan (-)
THORAX COR
I : Iktus cordis tidak tampak
P : Iktus kordis tidak teraba, thrill (-)
P : sulit dievaluasi
A : S1-S2 reguler, murmur (-),gallop (-)

THORAX PULMO
I : Normochest, simetris, retraksi (-)
P : Simetris
P : Sonor kedua lapang paru
A : Vesikuler, ronchi (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN
I : Flat
A : BU (+) meningkat
P :Supel, hepar/lien tidak teraba. Turgor baik <2 detik, nyeri
tekan (-)
P : Timpani, meteorismus (-)

EKSTREMITAS
Akral dingin pucat, Oedem (-), CRT <2 detik, ptekie (+)
STATUS NEUROLOGIS
Sulit dievaluasi

Pmx lokalis
Popok basah, BAB + ampas + Ruam (-)
STATUS ANTOPOMETRI

Usia : 11 bulan 2 hari


BB saat MRS : 8,5 kg
PB : 70 CM

BB/U : -2SD – 2 SD (median)


PB/U : -2SD – 2 SD (median)
BB/PB : -2 sd – 2 SD (median)

Status Gizi: Normal


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah Lengkap
PEMERIKSAAN NILAI NILAI NORMAL
Hb 8,2 10,7-14,7
Leukosit 4.150 6.000-17.500
Trombosit 11.000 180.000-550.000
Hematokrit 30,7% 33-45%

Gula Darah
PEMERIKSAAN NILAI NILAI NORMAL
GDA Stik 93 50-140
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Serum Elektrolit
PEMERIKSAAN NILAI NILAI NORMAL
Kalium 5,5 3,3-5,6
Natrium 133 132-143
Chlorida 104 96-116

NS 1 Dengue Antigen
PEMERIKSAAN NILAI NILAI NORMAL
NS 1 Dengue Antigen Positif Negatif
Foto Thorax

Kesimpulan: Effusi Pleura


Dextra
Resume
• Pasien datang ke IGD RSU Haji Surabaya dengan keluhan panas badan sejak 4 hari
sebelum MRS. Panas badan dirasakan semakin hari semakin panas, panas sempat menurun
pada pagi hari sebelum MRS. Panas turun ketika diberikan Tempra (paracetamol). Diare (+)
muntah (+) batuk (-) pilek (-).
• Pasien BAB cair sejak 2 hari SMRS, BAB cair masih ada ampasnya, berwarna kuning tanpa
disertai bau busuk. Lendir (- darah (-). Makan dan minum masih mau tapi sedikit. BAB
dalam sehari 3-5 kali, ganti popok 3-5 kali. Berat popok setelah BAB dan BAK +/- 150
gram
• Muntah sejak 1 hari SMRS. Dalam sehari muntah 1-2x. Muntah berisi susu yang
dikonsumsi, darah (-) lendir (-) warna hijau/kuning (-). Saat pasien muntah masih mau
makan dan minum. Pagi ini saat MRS muntah 2x. Dalam sehari minum susu formula +/- 5-
7 botol kecil, 1x minum +/- 50 cc
Resume
• Pasien biasanya dititipkan di tempat penitipan anak pada hari senin-jumat pada pagi-sore saat
kedua orang tuanya bekerja. Orang lain dilingkungannya tidak ada mengalami keluhan yang
sama.
• Imunisasi : mendapat semua imunisasi dasar di usianya
• Tumbuh kembang : Tumbuh dan kembang pasien baik sesuai dengan seusianya (tepuk tangan,
memegang pulpen, menyebutkan 3 kata, berdiri 2 detik)
• Pmx fisik : Takikardia, takipneu, perbedaan sistolik dan diastolik <20 mmhg, bising usus
meningkat, akral dingin pucat, ptekie (+)
• Pmx Penunjang : Hb : 8,2 g/dl, leukosit : 4.150 /mm3, Hematokrit : 22,2%, Trombosit :
11.000/mm3, NS-1 : positif
• Foto Thorax : effusi pleura dextra
Daftar masalah

Febris BAB Cair Vomiting

Leukopenia Trombositopenia Syok

Effusi pleura
Diagnosis kerja

DHF Grade III


Planing diagnosis

• SGOT/SGPT
Planing terapi
• Oksigen Nasal Canul 2-4 lpm
• Infus NaCl 0,9% 170 ml dalam 30 menit  evaluasi, apakah
syok teratasi?
• Teratasi  cairan maintenance  Inf. D5 ¼ NS 850cc/24 jam
• Transfusi PRC 1kolf
• Transfusi TC 1 kolf
• Paracetamol iv 3x 85mg (jika panas)
• Ondansetron 2x 1,7mg (Jika muntah)
• Zinc 1x20 mg dalam 10 hari
• Furosemid 1x 8,5 mg
Planing monitoring

● Pemantauan klinis (tanda vital, perfusi perifer, diuresis) dilakukan setiap


satu jam.
● Pemantauan laboratorium (HCT, Hb, Trombosit) dilakukan setiap 4-6 jam
atau minimal 1 kali dalam sehari.
● Pemantauan cairan yang masuk dan cairan yang keluar.
● Selama perawatan pantau keadaan umum pasien, nafsu makan, muntah,
perdarahan, dan warning signs.
● Diupayakan jumlah urin ≥1.0 mL/kgBB/jam (berat badan diukur dari berat
badan ideal).
Planing monitoring

● Pemantauan klinis (tanda vital, perfusi perifer, diuresis) dilakukan setiap


satu jam.
● Pemantauan laboratorium (HCT, Hb, Trombosit) dilakukan setiap 4-6 jam
atau minimal 1 kali dalam sehari.
● Pemantauan cairan yang masuk dan cairan yang keluar.
● Selama perawatan pantau keadaan umum pasien, nafsu makan, muntah,
perdarahan, dan warning signs.
● Diupayakan jumlah urin ≥1.0 mL/kgBB/jam (berat badan diukur dari berat
badan ideal).
Planing edukasi

• Menjelaskan mengenai diagnosis, komplikasi, prognosis dan tatalaksana


• Menjelaskan mengenai warning signs
• Menjelaskan mengenai jumlah cairan yang dibutuhkan oleh anak 
harus cukup minnum air putih, tanda cukup minum  4-6 jam
• Penjelasan mengenai faktor resiko dan cara-cara pencegahan yang
berkaitan dengan perbaikan higiene persona, perbaikan sanitasi
lingkungan, terutama metode 4M plus
• Diupayakan jumlah urin ≥1.0 mL/kgBB/jam (berat badan diukur dari
berat badan ideal).
prognosis
Terima kasih atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai