Anda di halaman 1dari 19

ABSES LEHER DALAM

Abses leher
dalam

Abses Abses Abses Abses


peritonsil parafaring retrofiring submandibula
ABSES PARAFARING
ETIOLOGI

Langsung tonsilektomi

Sumber Gigi, tonsil, faring, hidng, sinus


infeksi paranasal, mastoid, vertebrae servikal

Etiologi Ruang
peritonsil

Penjalaran
Retrofaring
infeksi

submandibula
GEJALA KLINIS

Bengkak di sekitar
Trismus (nyeri saat Nyeri leher dan
angulus
membuka mulut) menelan
mandibulae

Bengkak dinding
lateral faring
Demam tinggi
(menonjol ke
medial)
DIAGNOSIS

 Riwayat penyakit, gejala dan tanda klinis


 Pmx Foto rontgent jaringan lunak AP/ CT scan
 DL
TATALAKSANAA

 Amankan jalan nafas (intubasi /trakeotomi)


 AB sistemik parenteral selama 5 hari
 Ampicilin sulbacta 1,5-3gr / 6 jam
 AB peroral : Amoxyclin Clavulanat 3x625 mg
 Operasi insisi dan drainase segera dilakukan bila tidak ada perbaikan dalam 24-48
jam (insisi dari luar / intraoral)
KOMPLIKASI

Peradangan intrakranial

Peradangan pada mediastinum

Kerusakan dinding pd -> nekrosis karotis -> rupture arteri karotis

Tromboflebitis dan septikemia


ABSES PERITONSIL (QUINSY)

 Infeksi supuratif yang diikuti dengan


terkumpulnya pus pada jaringan ikat
longgar antara muskulus konstriktor
faring dengan kapsul tonsil pada fosa
tonsilaris
PATOFISIOLOGI

 Komplikasi tonsillitis akut (kuman aerob/anaerob)


 Mengikuti tonsillitis akut -> timbul abses intratonsil ->
menembus kapsul tonsil menuju jaringan lunak pada
perintonsil (palatum mole membengkak) -> Abses
(pembengkakan peritonsil akan mendorong tonsil dan
uvuka ke arah kontralateral) -> iritasi m.pterigoideus
interna (trismus) -> pecah spontan (aspirasi ke paru)
GEJALA KLINIS

 General : demam (>40), menggigil, malaise, pegal, nyeri kepala, nausea


 Lokal :
 Nyeri pada tenggorokan unilateral
 Odinofagi (nyeri saat menelan) yang hebat
 Nyeri telinga (otalgia) ipsilateral
 Muntah (+) regurgitasi
 Mulut berbau (foetor ex ore)
 Banyak ludah (hipersalivasi)
 Suara gumam (hot potato voice)
 Sukar membuka mulut (trismus)
 Pembengkakan kelenjar submandibular dg nyeri tekan (jika nyata : bicara menjadi sulit)
PEMERIKSAAN

 Trismus (+)
 Palatum mole membengkak dan menonol ke depan, teraba fluktuatif
 Uvula bengkak dan terdorong ke kontralateral
 Tonsil bengkak, hieremi, detritus (+)
 Pembesaran KGB cervikal
TATALAKSANA

 Supportif : MRS, cairan iv untuk mengatasi dehidrasi, kompres dingin pada leher
 Kausatif
 Antibiotik (penicillin 600 mg iv/6jam)
 Simptomatik (analgesic, antipiretik)
 Higienitas rongga mulut (kumur-kumur : hydrogen peroksida/saline hangat)

 Pungsi daerah abses


 Insisi dan drainage
 tosilektomi
ANGIOFIBROMA NASOFARING JUVENILE
(ANJ)
 Tumor jinak berasal dari dinding nasofaring, secara klinis ganas karena
mempunyai sifat ekspansi kuat dan progresif sehingga menekan tulang dan
jaringan di sekitarnya.
 Laki>Wanita
 10-17 th (jarang >25 th)
 Vaskularisasi : cabang a. Maksilaris interna dan a. Faringealis ascenden
• Bulat/val, padat kenyal
Makroskopis • Merah keabuan/merah keunguan
• Berbatas jelas

• Stroma dg sel fibroblast dan kolagen


Mikroskopis • Pembuluh darah berdinding tipis
tanpa lapisan otot (tunika muskularis)
GEJALA KLINIS

 Epistaksis hebat dan berulang (bisa sampai anemi)


 Hidung dan wajah membengkak
 Gejala berhubungan dengan pertumbuhan tumor (buntu hifung, sakit kepala, frog
face
 Pemeriksaan fisik :
 RA : tumor di posterior rongga hidung, fenomena palatum mole
 RP : tumor pada nasofaring berwarna merah keunguan
 Penunjang : Foto waters, CT scan, Angiografi, biopsy tidak diajurkan
STAGING ANJ

 T1 : terbatas nasofaring
 T2 : meluas ke rongga hidung/sinus sfenoid
 T3 : meluas ke 1/lebih jaringan sekitar (antrum, etmoid, fosa pterigiomaksilaris,
fosa intratemporal, orbita, pipi)
 T4 : meluas ke intrakranial
TATALAKSANA

 Operatif
 Radiasi (T4)
 Hormonal

Anda mungkin juga menyukai