MANDIBULA
DEFINISI
ABSES
Abses mandibula
Rongga patologis yang berisi pus yang berasal dari proses
infeksi yg bersifat odontogenik di daerah mandibula (fascial
spaces of mandible)
Anatomi
Secara umum :
Simpisis
Kortex /body
Ramus
Fascial spaces primer
Infeksi
Infeksi gigi
gigi (( pulpa)
pulpa)
Tempat berkumpulnya Kuman
Abses
Abses periapikal
Tingkat infeksi (+,+), daya tahan
periapikal tubuh
Penanganan (-), pasien , faktor penyulit ( DM, UREMIA, PENYAKIT
JANTUNG, USIA)
Penyebaran
Penyebaran pus
pus melalui
melalui :: jaringan
jaringan lunak,
lunak, pembuluh
pembuluh darah
darah dan
dan
pembuluh limfe
pembuluh limfe
ABSES
ABSES REGIO
REGIO MANDIBULA
MANDIBULA // MAKSILA
MAKSILA
Contoh penyebaran Kuman
dari molar III
Insiden
Jenis kelamin : pria lebih banyak dibanding perempuan
Usia : dapat terjadi pada semua usia
Klasifikasi Abses sekitar mandibula
(MANDIBULAR FASCIAL SPACES)
Abses submandibular
Abses submental
Abses perimandibuler
Sublingual abses
Abses retropharingeal space
Abses Masticator space
Abses submandibular
Abses yang berlokasi pada submandibular space.
Batas inferior fascia profunda dari hyoid sampai
mandibula, batas lateral corpus mandibula, dan
batas superior mukosa dasar mulut.
Keadaan umum: nyeri, lemah, lesu, malaise ,
demam, trismus ringan (+)
Jika abses besar maka infeksi dapat menyebar ke lateral pharyngeal space.
bernafas.
Etiologi
Kebanyakan abses mandibula bersifat
Odontogenik
Infeksi gigi (43%)
Aerob : streptococcus sp, staphylococcus sp,
nieseria sp, Klepsiella sp, Niesseria sp
Anaerob : Bacteriodes melaninogenesis,
Eubacterium Peptostreptococcus
Diikuti oleh penggunaan obat intravena
(12%), tonsilofaringitis (6,7%) dan
fraktur mandibula (5,6%).
Alur infeksi jaringan lunak, sirkulasi,
saluran limfe.
Gejala Klinis Abses Mandibula
secara umum: Komplikasi
Nyeri Ulkus ( dm)
Bengkak eritem Varises pembulu darah
Trismus
Kerusakan saraf
Disfagia
Sumbatan jalan nafas
Malasie
Sepsis
Asimetris wajah
Syok ( septik/ neurogenik)
Panas
Sulit membuka mulut
Perdarahan ( hiprtensi dan
Pusing
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang :
Laboratorium
Radiologi
Diagnosis Defferencial
Kelaianan
TB Ekstra
Kelenjar
Paru Liur
Keganasan
Paratyroiditis
Limfadenitis
Penatalaksanaan
Nonmedikamentosa : bedrest, oksigenase cukup,
oral hygene.
Medikamentosa : Antibiotik, antiinflamasi,
analgetik
Operasi : Insisi + drainase
Prognosis
Buruk jika :
Terjadi komplikasi (++)
Baik jika:
Tatalaksana cepat dan tepat
Komplikasi (-)
Deep Space Abcess
Terbentuk di dalam ruang potensial di antara
fasia leher dalam sebagai penjalaran infeksi dari
berbagai sumber: gigi, mulut, tenggorok, sinus
paranasal, telinga tengah, leher.
Golongan Streptococcus, Staphylococcus
Abses peritonsil, retrofaring, parafaring,
submandibula, angina Ludovici
Abses Peritonsil
Akumulasi pus terlokalisir di jaringan peritonsil yang
terbentuk akibat dari tonsilitis supuratif.
Di AS 30 kasus/100.000 orang/tahun. 1-76 tahun (15-
35 thn)
Cara Pemeriksaan
Klinis: palatum mole bengkak, menonjol kedepan,
teraba fluktuasi, uvula bengkak & terdorong ke sisi
kontralateral, tonsil bengkak dan hiperemis, detritus
Lab: darah perifer lengkap, elektrolit & kultur darah.
Kultur swab tenggorok
Radiologi:
pd daerah submandibula
Cara pemeriksaan
Klinis: demam & nyeri pd leher disertai
pembengkakan dibwh mandibula & atau dibwh
lidah. Air liur banyak, trismus, disfagia & sesak
napas. Pembengkakan didaerah submandibula,
fluktuatif & nyeri tekan. Angulus mandibula dpt
diraba, lidah terangkat keatas & terdorong
kebelakang
Radiologi: