Anda di halaman 1dari 38

Nutrition therapy for

Diabetes Mellitus
Restu Amalia H, S.Gz., M.P.H.
Diabetes overview…

Diabetes Melitus is a metabolic disease


characterized by Hyperglycemia resulting from
defects in insulin secretion, insulin action, or
both. The chronic hyperglycemia of Diabetes
Melitus is assosiated with long term damage,
dysfunction and failure of various organs,
especially retina, kidney, nerves and addition an
increase risk of cardiovascular disease
(American Diabetes Association)
Two
Types
of DM

• IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus) : terjadi kekurangan hormon


insulin karena tubuh memproduksi insulin sangat sedikit / sama sekali tidak
memproduksi
• NIDDM (Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus) : kondisi dimana terjadi
kekurangan insulin relatif yang disebabkan oleh : resisten terhadap insulin,
penurunan sensitivitas jaringan dan menurunnya responsivitas terhadap insulin
eksogen atau endogen
Mekanisme pengaturan gula
darah
• Glukagon dan insulin memegang peranan
penting dalam metabolisme zat gizi makro
• insulin menurunkan kadar gula darah
sebaliknya glukagon meningkatkan kadar gula
darah
• Perangsangan glukagon terjadi bila kadar gula
darah rendah, dan asam amino darah
meningkat. Dalam meningkatkan kadar gula
darah, glukagon akan merangsang
glikogenolisis dan meningkatkan transportasi
asam amino dari otot serta meningkatkan
glukoneogenesis
• Peningkatan glukosa darah merupakan tanda pada pankreas untuk
memproduksi jumlah insulin yang dibutuhkan untuk mengatur kadar
gula dalam darah.
• Ketika insulin diproduksi, glukagon ditekan
• Insulin merangsang sel di seluruh tubuh untuk mengambil glukosa
dari aliran darah.
• Sel-sel tersebut kemudian mengubahnya sebagai energi.
DM type II

Reseptor insulin dapat diibaratkan sebagai lubang


Pada DM tipe-2, jumlah
kunci pintu masuk kedalam sel. Pada DM tipe 2,
insulin normal, malah
jumlah lubang ,kuncinya kurang, sehingga
mungkin lebih banyak
meskipun anak kuncinya (insulin) banyak, tapi
tetapi jumlah reseptor
karena lubang kuncinya (reseptor) kurang, maka
insulin yang terdapat
glukosa yang masuk sel akan sedikit sehingga sel
pada permukaan sel
akan kekurangan energi (glukosa), dan glukosa di
kurang.
pembuluh darah meningkat
HbA1C???
Classic Diabetes
signs :
1. Frequent urination
2. Unexplained weight
loss
3. Increased thrist
4. Exessive fatigue
5. Weight gain
6. Slow healing
7. Exess sleep
8. Blurred vision
METABOLIC Type1-DM Type 2-DM
CONSEQUENCES Sebagian glukosa
OF DM Tidak ada glukosa
Yang masuk ke sel
Glukosa darah
meningkat
Darah masuk sel
Tapi lambat

Pemecahan Glukosa Cairan masuk


Rasa lapar
Protein & lemak Dalam urin Kedalam dalam polifagi
(polifagi)
Untuk energi (glukosria) (efek osmosis)

Benda keton
BB turun Diproduksi poliuria BB naik
Untuk energi

Makan banyak Diabetik asidosis: dehidrasi


(polifagi) • Nafas bau aseton
• Ketonuria
• Ketonemia
Rasa haus
(polidipsi)
Death Coma
Hipoglikemia
• Adalah keadaan klinik gangguan Penyebab Hipoglikemia :
saraf yang disebabkan penurunan 1. Makan kurang dari
glukosa darah (< 65 gr%). aturan/kebutuhan yang
• Gejala ringan : gelisah ditentukan
• Gejala berat : koma dengan 2. Berat badan turun
kejang
3. Sesudah olahraga
• Penyebab tersering : OAD
golongan sulfonilurea, khususnya 4. Sesudah melahirkan
glibenklamid. 5. Sembuh dari sakit
• Hipoglikemia karena insulin 6. Makan obat yang mempunyai
biasanya ringan. sifat serupa.
Perbedaan hipoglikemia akibat OAD & insulin

1. Keempat stadium hipoglikemia dapat ditemukan baik pada pemakaian


obat maupun insulin
2. Obat oral memberikan tanda hipoglikemia lebih berat
3. Obat oral tidak dapat dipastikan waktu serangannya, sedangkan insulin
bisa diperkirakan pada puncak kerjanya, misalnya :
1. Insulin reguler : 2-4 jam setelah suntik
2. Insulin NPH : 8 – 10 setelah suntik
3. P.Z.I : 18 jam setelah suntik
4. Obat oral sedikit memberikan gejala saraf otonom (parasimpatik &
simpatik), sedangkan akibat insulin sangat menonjol.
Pengobatan hipoglikemia

1. Pengobatan yang paling baik adalah pencegahan.

2. Perlu diberikan penerangan tentang obat, pengaruh


terhadap gula darah dan hubungan dengan makanan.

3. Makan tepat waktu dan jumlah kalori yang tepat


adalah pokok utama pencegahan hipoglikemia.
Bila sudah terjadi hipoglikemia

1. Penanganan utama adalah terhadap otak, organ yang paling


sensitif terhadap penurunan glukosa darah.
2. Stadium permulaan : pemberian gula murni + 30 gram (2
sdm) atau sirop, permen dan makanan yang mengandung
hidrat arang. Stop obat hipoglikemik sementara, periksa
gula darah sewaktu.
3. Stadium lanjut : penanganan cepat, larutan glukosa 40%
sebanyak 2 flakon dst.
Hiperglikemia
Umumnya hiperglikemia ditemukan pada :
• Asupan kalori yang berlebihan
• Penghentian obat oral maupun insulin yang didahului
stres akut
Tanda khas hiperglikemia :
• Kesadaran menurun disertai dehidrasi berat.
Pengobatan :
• Pemberian cairan untuk mengatasi dehidrasi (terutama
bagi Hiperosmolar Non ketosis)
• Pemberian cepat cairan NaCl dengan insulin dosis kecil
akan memperbaiki keadaan.
Ketoacidosis
Diabetik
• Merupakan defisiensi insulin berat dan akut dari suatu perjalanan
penyakit DM.
• Merupakan ancaman kematian bagi pasien DM, karena :
• Terlambat ditegakkannya diagnosis karena biasanya pasien dibawa
setelah koma
• Pasien belum tahu mengidap diabetes
• Sering ditemukan bersama-sama dengan komplikasi lain yang
berat.
• Dll.
Manajemen DM tipe 2

Terapi medis Terapi gizi


Perubahan gaya hidup (pola makan &
olah raga aktivitas fisik)
Pembatasan asupan energi (jika perlu
penurunan BB)
Obat anti diabetikum
Edukasi gizi (perhitungan KH & modifikasi
asupan lemak)
monitoring Monitoring glukosa darah (utk menentukan
diet)
Asesmen Gizi
DATA PENILAIAN
Data antropometri & Ukur berat badan & tinggi badan, tentukan BB yang diinginkan, perkirakan kebutuhan
klinis energi, kaji data rujukan terutama pengobatan (macam, jumlah & waktu), glukosa darah,
dll
Riwayat olahraga/  Kumpulkan data kebiasaan olahraga baik macam & frekuensinya.
aktifitas fisik  Perkirakan energi ekspenditure

 Kaji hambatan dalam melaksanakan olahraga

 Kaji keinginan dan motivasi untuk menjadi lebih aktif.

Riwayat gizi  Kumpulkan kebiasaan asupan makan & pola makan.


 Evaluasi asupan energi, komposisi zat gizi makro (tipe & jumlahnya)

 Dapatkan riwayat BB, perubahan berat badan terakhir, dan target BB.

 Evaluasi selera makan serta masalah yang berkaitan dengan kemampuan makan dan
pencernaan.
 Kaji frekuensi dan pilihan makanan saat di restauran/rumah makan

 Evaluasi asupan alkohol

 Kaji penggunaan suplemen vitamin& mineral serta zat gizi lain.


Data Riwayat Pasien :  kaji keadaan tempat tinggal, fasilitas memasak, keuangan, latar belakang
Data Psikosocial & pendidikan, dan pekerjaan.
Ekonomi  Kaji latar belakang sosial budaya dan agama yang berkaitan.
 Kaji dukungan keluarga dan lingkungan sosial

Monitoring Glukose Darah  Lakukan penilaian terhadap pengatahuan pasien terhadap target penurunan
glukosa darah.
 Lakukan penilaian terhadap metode test gula darah dan frekuensi test

 Kaji data hasil monitoring test glukosa darah (termasuk frekuensi


hiper/hipoglikemia)

Riwayat Diet  Kaji tingkat pengetahuan pasien termasuk keinginan untuk tahu lebih banyak

Pengetahuan, Ketrampilan, tentang Dm dan penanganannya


Ketrampilan, Sikap &  Kaji kesiapan terhadap rencana perubahan makan dan hidup sehat.

Motivasi
Diagnosis Gizi
• Dari data riwayat penyakit DM:
– NI 5.6.3 : asupan macam lemak yang kurang tepat
– NI 5.8.2 : asupan karbohidrat yang berlebihan
– NI 5.8.3 : asupan macam dan jumlah karbohidrat yang kurang
tepat (lebih banyak atau lebih sedikit)
– NI 5.8.4 : asupan karbohidrat yang tidak konsisten
– NC 2.2 : perubahan nilai laboratorium yang berkaitan dengan
gizi (sebutkan! Misal glukosa darah meningkat).
– NB 1.2 : sikap atau kepercayaan yang tidak sesuai dengan
prinsip gizi
– NB 1.4 : self monitoring deficit/ kurangnya monitoring diri sendiri
– NB 2.3 : ketidakmampuan untuk mengatur diri sendiri.
Contoh diagnosa gizi pada kasus DM
• Diagnosa medis : DM tipe 2 & obesitas

• Diagnosa gizi :
1.NB 1.3: Belum siap u/ berdiet berkaitan dg suka jajanan manis,
yang ditunjukkan pada riwayat makan dan tingginya kadar gula
darah
2.NC 2.1: Gangguan metab. CHO berkaitan dgn penyakit diabetes
ditunjukan dengan GDR >200; HbA1C > 7.5
3.NI 1.5: Asupan Kalori berlebihan berkaitan dg kebiasaan
konsumsi makanan tinggi lemak dlm porsi besar ditunjukkan oleh
riwayat makan, kelebihan asupan 500 kal/ hari & kenaikan BB 6
kg dalam 18 bulan terakhir
Intervensi Gizi
TUJUAN :
 mencapai dan mempertahankan kadar gula darah hingga mendekati normal
 mencapai kadar lemak darah yang optimal
 memberikan masukan makanan yang mencukupi untuk
 mencapai dan mempertahankan berat badan yang memadai pada orang
dewasa,
 pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada anak dan remaja
 untuk peningkatan kebutuhan metabolik selama kehamilan dan laktasi.
 mencegah, memperlambat atau menanggulangi timbulnya komplikasi
termasuk hipoglikemi, penyakit ginjal, hipertensi, penyakit jantung, dll
 meningkatkan atau mencapai status kesehatan yang optimal melalui gizi
PERKENI
Diet
2015
Intervensi
DM
Edukasi /
konseling gizi

1. Pemahaman dasar mengenai pengaturan makanan sehat


2. Pengaturan olah raga/ aktifitas fisik
3. Bagaimana memonitor kadar gula darah oleh pasien sendiri
4. Bagi pasien DM yang menggunakan insulin : ajarkan tanda,
cara mengatasi dan mencegah terjadinya hipoglikemia
6. Bahan makanan sumber KH, protein, lemak
7. Pemahaman tentang label gizi
8. Modifikasi asupan lemak
9. Petunjuk belanja makanan
10. Petunjuk untuk makan di luar rumah
11. Cara memilih snack yang bisa dikonsumsi
12. Pengaturan waktu makan
13. Penggunaan makanan yang mengandung gula dan pemanis
yang tidak mengandung gizi.
14. teknik-teknik modifikasi perilaku
15. Suplemen vitamin, mineral, zat-zat tumbuhan dll
Merupakan pilar utama terapi diabetes.

Konsumsi makanan berakibat langsung


akan  atau  gula darah.

Latar belakang Masalah utama: kepatuhan diit.


pengaturan makan
American Diabetes Association (ADA,
1994) merekomendasi: terapi gizi medis.

Pendekatan tim: dokter, ahli gizi,


perawat, petugas kesehatan lain +
pasien  mencapai kontrol metabolik
yang baik
Tujuan pengaturan makan
 Achieve & maintain blood glucose: 80-110 mg/dl fasting, 100-
140 bedtime, HbA1c<7%.
 Achieve & maintain IBW range. A modest weight gain in
adult  risk of NIDDM.
 Improve -cell functioning.
 Prevent / minimize complications.
 Manage problems of compulsive or binge eating.
 IDDM: normal growth & development
 Improve general health status.
Ramadhan meal plan…
• Syarat penderita:
• Pengobatan tanpa injeksi insulin
• Gula darah 2jpp < 200mg/ dl

• Distribusi makanan:
• 30% energi untuk buka puasa
• 25% energi untuk makan sehabis taraweh
• 25% untuk sahur
• 10% selingan sebelum tidur malam &
sesudah sahur
MONEV

Langkah 1. Monitoring perkembangan


• Apakah pasien mengkonsumsi makanan sesuai yang diberikan ?
• Apakah pasien mendapat makanan dari luar rumah sakit?
• Apakah pasien masih sering membeli / mengkonsumsi
• makanan sumber lemak ?
• Apakah pasien makan sesuai frekuensi yang ditentukan ?
• Berapa jumlah energi yang dikonsumsi ?
Langkah 2. Ukur outcomes

• Mengukur jumlah Kalori yang dikonsumsi


• Mengukur persentase lemak dari total kalori
• Mengukur berat badan
• Bandingkan asupan makanan saat ini dengan sblmnya
• Bandingkan data antrop saat ini dengan sebelumnya
• Bandingkan perilaku pemilihan bm dgn sebelumnya
• Bandingkan data biokimia saat ini dengan sebelumnya
• Menggali data-data tambahan bila intervensi belum
• menunjukkan keberhasilan
KRITERIA PENGENDALIAN DIABETES MELITUS

BAIK SEDANG BURUK

Glukosa darah puasa (mg/dl) 80 – 109 110 – 125  126


Glukosa darah 2 jam (mg/dl) 80 - 144 145 – 179  180

>8
A1C (%) < 6,5 6,5 – 8
Kolesterol Total (mg/dl) < 200 200 – 239 >240
Kolesterol LDL (mg/dl) < 100 100 – 129
>130
Kolesterol HDL (mg/dl) > 45
Trigliserida < 150 150 – 199 >200
IMT (kg/m2) 18,5 – 22,9 23 – 25
> 25
Tekanan Darah < 130 / 80 130-140/80-90 > 140/90

Anda mungkin juga menyukai