CASE REPORT-KULIT

The first case of fingernail onychomycosis

due to Neoscytalidium novaehollandiae,
molecular identification and antifungal
susceptibility
G.R. Shokoohi, et al.
Elsevier - 100920
Presentan : Elvira Rahma K. (18711107)
 POIN PEMBAHASAN

01 02 03

PENDAHUL KASUS DISKUSI

UAN
PENDAHULU
AN

Onikomikosis
Infeksi tersering yang terjadi pada kuku
(50% keluhan pada kuku)
Etiologi
• Dermatofita
• Molds non dermatofita
(Scopulariopsis brevicaulis,
Aspergillus spp, Fusarium spp,
Acremonium spp)
• Fungi dematiaceous
• Yeast
(G.R. Shokoohi, et al. 2020)
Fungi Dematiaceous
• “Black mold”, dinding sel nya • Neoscytalidium
mengandung melanin sehingga novaehollandiae : Fungi
memberikan karakteristik gelap pada
endofitik, memiliki
spora dan hifa mereka simbiosis yang kompleks
• Peningkatan kasus (infeksi kulit, dengan berbagai
sinusitis, beberapa tipe myasthenia, tumbuhan, telah diisolasi
infeksi sistemik dan mematikan)
dari baobab dan
akibat jamur hitam tumbuhan lain di Western
-> Menjadi perhatian Australia dan China.
• Member genus Neoscytalidium :
Neoscytalidium novaehollandiae
 Faktor resiko
• Lanjut usia
• Morfologi kuku abnormal
• Imunodefisiensi (contoh : HIV)
• Trauma kuku (Tic disorder, sumber infeksius)
• Penggunaan sepatu
• Faktor lingkungan
• Faktor genetik

Bentuk Invasif
Onikomikosis
• Distal and lateral subungual onychomycosis (DLSO)
• Proximal subungual onychomycosis (PSO)
• White superficial onychomycosis (WSO)
• Black superficial onychomycosis (BSO)
• Endonyx onychomycosis (EO)
• Total dystrophic onychomycosis (TDO)

(G.R. Shokoohi, et al. 2020)

KASUS
 PASIEN
GENDER RAS
Perempuan Iran

UMUR RPD
Tidak ada riw.
52 tahun Imunodefisiensi /
penyakit lainnya

(G.R. Shokoohi, et al. 2020)

 KELUHAN UTAMA
Kuku pada tangan kanan mengalami perubahan warna dan kuku
terlepas sehingga area distal kuku hampir kosong. Kuku lainnya
dan jarak interdigital normal

(G.R. Shokoohi, et al, 2020)

 RIWAYAT PERJALANAN
DAY 1
PENYAKIT
DAY 45 DAY 46 DAY 60
Perubahan warna kuku Lesi kuku menyebar Lempeng kuku Pasien dirujuk ke lab
(Diduga belum ada ke bagian lain terlepas karena mikologi
riwayat trauma atau onikolisis
kelainan kuku
sebelumnya)

(G.R. Shokoohi, et al. 2020)

 PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Kultur Jamur

• Kerokan dikultur pada Saboroud Agar Dextrose (SDA)
• Diambil dari areaKOH
distal hiperkeratotik dengan 50 mg/liter kloramfenikol dan diinkubasi pada
25,8OC
• Interpretasi : Hifa berwarna coklat, bersepta,
dan bercabang subhialin • Interpretasi : rantai arthroconidia berpigmen

(G.R. Shokoohi, et al. 2020)

EKSTRAKSI DNA
DNA diekstraksi dari koloni jamur
-> DNA di purifikasi dengan
phenol-cloroform -> regio ITS dari
rDNA diamplifikasi menggunakan
primer V9C dan LS266 -> Pada analisis pilogenetik menggunakan software
Sekuensing DNA -> Hasilnya MEGA 6 -> N. novaehollandiae secara pilogenetik
dibandingkan dengan database berkaitan dekat dengan N. dimidiatum
NCBI -> 100% sama yaitu
Neoscytalidium novaehollandiae. (keduanya masuk clade yang sama)

(G.R. Shokoohi, et al. 2020)

 DIAGNOSIS
Onikomikosis e.c. Neoscytalidium novaehollandiae
dengan tipe invasi TDO

(G.R. Shokoohi, et al. 2020)

 TERAPI
Terbinafine oral
Uji sensitivitas antifungal dilakukan secara in-
vitro -> MIC (Minimum Iinhibitory Ciclopirox pernis kuku 2 x seminggu
Concentration) dari 8 obat antifungal :
(Berespon setelah penggunaan 3 bulan)
1. Luliconazol 0,0002 µg/ml
2. Lanoconazol 0,002 µg/ml
3. Efinaconazole 0,063 µg/ml
4. Voriconazole 0,125 µg/ml Diteruskan selama 4 minggu ->
5. Itrakonazol 4 µg/ml resolusi manifestasi klinis
6. Terbinafine >0,5 µg/ml
7. Amfotericine 0,5 µg/ml
8. Fluconazole 32 µg/ml
4 bulan kemudian

Px kultur dan mikroskopik

negatif

(G.R. Shokoohi, et al. 2020)

DISKUSI
 ONIKOMIKOSIS
ETIOLOGI PREVALEN
• Dermatofit (90% kuku kaki; 50% kuku
tangan)
SI
1,5%-17,6% (bergantung kondisi geografis,
demografi, dan metode diagnostik)
• Non-dermatofit (1,5%-6%)

Kenapa kuku kaki?

• 25 kali lebih beresiko
FAKTOR
• Adanya trauma dan penyakit RESIKO
• Lansia
• Pasien dengan penyakit kulit
vaskular
• Jamur banyak ditemukan di tanah, • Pasien immunocompromised
air, dan tumbuhan yang membusuk

(G.R. Shokoohi, et al. 2020)

 Bentuk Invasif
Onikomikosis
• Distal and lateral
subungual onychomycosis
(DLSO)
• Proximal subungual
onychomycosis (PSO)
DLSO PSO WSO • White superficial
onychomycosis (WSO)
• Black superficial
onychomycosis (BSO)
• Endonyx onychomycosis
(EO)
• Total dystrophic
onychomycosis (TDO)

BSO EO TDO
(Piraccini, B. M., & Alessandrini, A. 2015; Di Chiacchio, N.,et al. 2017)
 Genus Neoscytalidium
• Dahulu nya Scytalidium spp. Tapi
telah dibedakan berdasarkan hasil
analisis pilogenetik
• Termasuk dalam jamur askomikota
yang berkarakteristik menghasilkan
hifa yang termelanisasi/gelap
(dematiaceous)
• Tersebar di daerah tropis dan
subtropis dan dikenal sebagai
fitopatogen.
• Beberapa tahun terakhir, muncul
laporan Neoscytalidium sp. dapat
menginfeksi manusia.

(Garinet, Simon, et al. 2015; G.R. Shokoohi, et al. 2020)

 Dapat menginfeksi manusia melalui kontak langsung
atau dengan adanya trauma dengan bagian tanaman.

Kelompok jamur tersebut menyebabkan infeksi superfisial

seperti onikomikosis/dermatomikosis. (Mirip dengan
dermatofita).
Pada kasus yang jarang dapat menyebabkan infeksi lebih
dalam (pada penderita immunocompromised)

Studi di Prancis, NDM menyebabkan onikomikosis;

70,8% disebabkan oleh Neoscytalidium dimidiatum

Di Iran, Neoscytalidium dimidiatum dilaporkan sebagai

penyebab rinosinusitis.
Pada jurnal ini dilaporkan kasus onikomiksosis disebabkan
oleh Neoscytalidium novaehollandiae yang secara
morfologi mirip dengan N. dimidiatum.

Laporan infeksi manusia oleh N. novaehollandiae jarang terjadi

(Shokoohi, et al. 2020)
Bagaimana terapinya?
• Bergantung pada : Tipe klinis, jumlah kuku yang terkena, spesies jamur, tingkat
keparahan, dan komorbid pasien.
• Pengobatan infeksi N. novaehollandiae sama dengan infeksi dermatofita
• Kombinasi dengan agen sistemik dan topikal, debridemen rutin, dan avulsi kuku
menghasilkan terapi yang lebih baik

SISTEMIK TOPIKAL
• Durasi pengobatan
• Terbinafin 250 mg
6-12 minggu
1 x 1 selama 8-12
• Ciclopirox
minggu
menghambat uptake
• Berdasarkan nilai MIC : nutrisi jamur
luliconazol, lanoconazol, sehingga jamur
einaconazole kekurangan asam
amino dan
nukleotida
• Imidazol dan triazol
(Alternatif)

(Shokoohi, et al. 2020; Shirwaikar, A., et al. 2008)

 REFERENSI
Di Chiacchio, N., Noriega, L. F., Gioia Di Chiacchio, N., & Ocampo ‐Garza, J. 2017. Superficial black
onychomycosis due to Neoscytalidium dimidiatum. Journal of the European Academy of Dermatology and
Venereology, 31(10), e453-e455.

Garinet, Simon, et al. 2015. Invasive cutaneous Neoscytalidium infections in renal transplant recipients: a
series of five cases. BMC infectious diseases, 15(1), 1-7.

Piraccini, B. M., & Alessandrini, A. 2015. Onychomycosis: a review. Journal of Fungi, 1(1), 30-43.

Shirwaikar, A. A., Thomas, T., Shirwaikar, A., Lobo, R., & Prabhu, K. S. 2008. Treatment of
onychomycosis: an update. Indian journal of pharmaceutical sciences, 70(6), 710.

Shokoohi, G. R., Ansari, S., Abolghazi, A., Gramishoar, M., Nouripour-Sisakht, S., Mirhendi, H., &
Makimura, K. 2020. The first case of fingernail onychomycosis due to Neoscytalidium novaehollandiae,
molecular identification and antifungal susceptibility. Journal de mycologie medicale, 30(1), 100920.
THANK
YOU
Any question?