Anda di halaman 1dari 13

EKSTASI/MDMA

Elvira Rahma Karmeilia/18711107


Tutorial 14
1.Golongan Obat
2.Mekanisme Kerja Obat
3.Farmakokinetika Obat
TOPIK 4.Manifestasi Klinis
BAHASAN 5.Penegakan Diagnosis
6.Terapi Kecanduan Obat
GOLONGAN OBAT

3,4-metilendioksi-metamfetamin (MDMA)
Obat sintetis turunan amfetamin, secara
kimiawi hampir serupa dengan amfetamin

Nama lain : Molly, ecstasy, XTC

Penggunaan : Oral, inhalasi, atau injeksi

Psikotropika golongan 1

Golongan stimulan,halusinogen, dan entaktogen


(Preye, E. and Levy, J.V., 2010)
MEKANISME KERJA OBAT
Meningkatkan aktivitas 3 neurotransmitter di
otak (serotonin, dopamin, dan norepinefrin),
dengan cara :
Meningkatkan sekresi
1.
neurotransmitter
Menginhibisi re-uptake
2.
neurotransmitter

Peningkatan kadar ke-3 neurotransmitter


tersebut di synaptic cleft.
(Noradrenergik, serotonin >> dopamin)
(Preye, E. and Levy, J.V., 2010; NIH)
ABSORBSI DISTRIBUSI
Absorbsi terbaik melalui saluran usus, Berikatan dengan protein plasma 40%
onset kerja 30-60 menit Bioavailabilitas tinggi
Tmax : 2 jam setelah ingesti oral Mudah terdistribusi ke jaringan
Cmax nya cukup rendah karena obat Terakumulasi 18x lebih tinggi di hepar
cepat berikatan dengan jaringan dan 30x di otak

METABOLSIME
FARMAKOKINETIK
OBAT
ELIMINASI

Cukup lama tereliminasi dari tubuh


Waktu paruh nya 8 jam
Butuh 40 jam untuk membersihkan
95% kadar obat -> efek nya panjang
pH urin alkaline -> waktu paruh
memanjang
(Preye, E. and Levy, J.V., 2010 ; Carvalho, M. et al, 2012)
MANIFESTASI KLINIS
MDMA menembus Blood Brain Barrier dan meningkatkan
neurotransmitter dopamin, noradrenergik, dan serotonin
(berefek 30-45 menit bila per oral) :
Dopamin : Berperan dalam reward pathway dan
reinforcement
Noradrenergik : Mempengaruhi fokus dan gairah
Serotonin : Mempengaruhi fungsi perilaku, suasana
hati, kecemasan, agresi, nafsu makan, dan tidur,
meningkatkan percaya diri, empati, dan kedekatan
emosional

(Preye, E. and Levy, J.V., 2010; National Institute on Drug Abuse, 2017)
MANIFESTASI KLINIS
Efek akut (Berefek sekitar 45 menit setelah
penggunaan dosis tunggal)
Efek subakut (Pada penggunaan MDMA untuk
rekreasional, penggunaan obat berulang
yang diikuti dengan periode tidak
mengonsumsi obat)
Efek Penggunaan MDMA Secara Reguler
(Biasanya diikuti dengan penggunaan
beberapa obat lainnya)

Dengan konsumsi MDMA terus menerus


menyebabkan otak kehabisan
neurotransmitter penting sehingga
memberikan efek psikologis negatif
(National Institute on Drug Abuse, 2017)
DIAGNOSIS
KECANDUAN OBAT
Berdasarkan DSM-V

Tingkat
Keparahan :

Mild : Terdapat 2-3 Gejala


Moderate : Terdapat 4-5 Gejala

Severe: Terdapat ≥ 6 Gejala

(American Psychiatric Association, 2013 )


PENEGAKAN DIAGNOSIS
Screening test: pemeriksaan lab sebagai upaya
penyaring untuk mengetahui ada/tidaknya dan jenis
obat yang menimbulkan efek toksis atau efek
gangguan kesehatan, dilakukan dengan 2 cara :
1. Tes Immunoassay (card/strip test)

2. Reaksi Warna : Metode Marquis, Metode Mecke,


Metode Frohd, Metode Simon, Metode Bratton Marshal,
Metoda Liebermann, Metode Fast Blue B, Tes Duquenois
Tes Konfirmasi : pemeriksaan lanjutan yang lebih
akurat. Pemeriksaan dilakukan apabila hasil tes
(DRG International Inc, 2008; Badan Narkotika Nasional, 2008)
screening test positif
TERAPI KECANDUAN OBAT
Rawat inap awal untuk mengisolasi pasien dari
pengaruh lingkungan yang buruk
Psikoterapi individu, keluarga, maupun kelompok.
CBT : most effective, membantu memperbaiki pola
pikir dan perilaku pasien dan meningkatkan
kemampuan coping pasien
Recovery Support Group : memberikan long term
effect bila dikombinasi dengan CBT

(Ammerican Addiction Centers, 2020)


TERAPI KECANDUAN OBAT
Stabilkan pasien (ABCs) dan monitoring (VS dan GCS)
Agitasi ekstrim, kejang berikan benzodiazepin kerja
pendek (lorazepam IV/IM)
Hipertermi : Kompreskan es pada ketiak dan
selangkangan pasien, hindari pakaian yang
berlebihan, dantrolone 1 mg/kg atau 80 mg IV
Hipertensi : nitroprusside atau nitrogliserin
Hiponatremia : 3% saline (larutan garam hipertonik)

(In-Hei Hahn, MD, FACEP, FACMT, 2020)


TERIMA KASIH
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah

akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)


Daftar Pustaka
American Psychiatric Association. 2013. Diagnostic And Stastistical Manual of Mental Disorder Edition "DSM-
5". Washinton DC : American Psychiatric Publishing. Washinton DC

Badan Narkotika Nasional. 2008. Pedoman pemeriksaan laboratorium narkotika, psikotropika dan obat
berbahaya. Jakarta: Badan Narkotika Nasional.
American Addiction Centers. 2020. Molly (MDMA) Addiction and Treatment: Signs, Dangers, and Long-Term
Effects. Available at: https://americanaddictioncenters.org/ecstasy-abuse/molly-mdma
Carvalho, M., Carmo, H., Costa, V. M., Capela, J. P., Pontes, H., Remião, F., & de Lourdes Bastos, M. 2012.
Toxicity of amphetamines: an update. Archives of toxicology, 86(8), 1167-1231.

DRG International Inc. 2008. DRG® MDMA (Ecstasy) Rapid Screen Test (RAP-4151). USA : RUO

Freye, E. and Levy, J.V., 2010. Pharmacology and abuse of cocaine, amphetamines, ecstasy and related
designer drugs. Pharmacology of cocaine, Springer, pp.49-60.

Hahn, I. H. 2020. MDMA Toxicity Treatment & Management, Medscape. Available at:
https://emedicine.medscape.com/article/821572-treatment#d10
National Institute on Drug Abuse. 2017. MDMA (Ecstasy) Abuse Research Report. U.S

Anda mungkin juga menyukai