FAKULTAS FARMASI
OLEH :
STAMBUK : 15020170130
KELAS : C6
KELOMPOK :4
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem saraf pusat (SSP) merupakan sistem saraf yang dapat mengendalikan
sistem saraf lainnya didalam tubuh dimana bekerja dibawah kesadaran atau
kemauan.SSP biasa juga disebut sistem saraf sentral karena merupakan sentral atau
pusat dari saraf lainnya.Sistem saraf pusat ini dibagi menjadi dua yaitu otak
Sistem saraf pusat dapat ditekan seluruhnya oleh penekan saraf pusat yang
tidak spesifik misalnya hipnotik sedativ.Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat
terbagi menjadi obat depresan saraf pusat yaitu anastetik umum, hipnotik sedativ,
pusat.
dan memahami bagaimana efek farmakologi obat depresan saraf pusat dimana
dalam percobaan ini mahasiswa mengamati anastetik umum dan hipnotik sedativ
yang diujikan pada hewan coba mencit (Mus musculus). Obat yang digunakan untuk
anastetik umum yaitu eter, kloroform dan alkohol 96%, sedangkan untuk hipnotik
Adapun dalam bidang farmasi pengetahuan tentang sistem saraf pusat perlu
mahasiswa farmasi dapat mengetahui obat-obat apa saja yang perlu atau bekerja
pada sistem saraf pusat. Hal inilah yang melatarbelakangi dilakukannya percobaan
ini.
memahami cara pemberian obat dan efek obat dari sistem saraf pusat pada
hewan uji.
b. Untuk menentukan efek obat antidepresi terhadap hewan coba mencit (Mus
TINJAUAN PUSTAKA
saraf.Secara umum sistem saraf mengendalikan aktivitas tubuh yang cepat seperti
kontraksi otot.Daya kepekaan dan daya hantaran merupakan sifat utama dari
perantaraan zat kimia yang aktif melalui hormone melewati tonjolan protoplasma dari
satu sel berupa benang (serabut).Sel ini dinamakan neuron. Serangkaian neuron
terdiri dari neuron reseptor dan neuron efektor yang akan membentuk arkus refleks.
Arkus refleks terdiri dari dua neuron, yaitu neuron reseptor dan neuron sensorik.
Antara neuron sensorik dan neuron motorik satu sama lain saling berhubungan
(Syaifuddin, 2011).
Terdapat dua tonjolan neuron sensorik, yaitu ke saraf perifer dan saraf pusat,
yang ke perifer berhubungan dengan organ ujung (otot dan kulit) dan dikenal sebagai
Susunan saraf terdiri dari susunan saraf sentral dan perifer.Susunan saraf
sentral terdiri dari otak (otak besar, otak kecil, dan batang otak) dan medulla
spinalis.Susunan saraf perifer terdiri dara saraf somatic dan saraf otonom (saraf
Hipnotik dan sedatif merupakan golongan obat pendepresi susunan saraf pusat
(SSP).Efeknya bergantung kepada dosis, mulai dari yang ringan yaitu menyebabkan
tenang atau kantuk, menidurkan, hingga yang berat yaitu hilangnya kesadaran,
meningkatkan efek konduksi klorida. Aliran ion klorida yang masuk menyebabkan
dan berafinitas tinggi dari membran sel, yang terpisah tetapi dekat reseptor
lebih sering terbuka. Keadaan tersbut akan memacu hiperpolarisasi dan menghambat
obat tersebut mampu menimbulkan sedasi (disertai redanya ansietas) atau membantu
tidur.Karena mengandung berbagai variasi kimia, penggolongan obat ini lebih didasari
tidur adalah masalah yang lazim ditemui sehingga hipnotik-sedatif banyak diresepkan
(Tjay, 2007)
2007).
promazin
2. Diazepam
(Gunawan, 2012)
RM / BM : CHCl3 / 119,38
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 200 bagian air, mudah larut
Kelarutan : sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam larutan
METODE KERJA
Adapun alat yang digunakan yaitu baskom, benang godam kanula, kapas, spoit
4. Diberikan tanda pada bagian tertentu dari hewan coba untuk menyatakan
10 ml.
2. Amitriptylin (Antidepresan)
Disiapkan alat dan bahan.Ditimbang sediaan amytriptilin. Kemudian larutkan
10 mL.
3. Diazepam
c. Cara kerja
1. Anastesi
durasinya.
2. Hipnotik sedative
3. Antidepresan
4. Stimulan
a) Disiapkan mencit dan mencit diletakkan diwadah berisi air
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
a. Kelompok lV (Anastesi)
kloroform detik
detik
Oral menit
c. Kelompok l (Antidepresan)
(menit)
Amitriptyline Awal 30 60
Perlakuan BB VP Frekuensi
(Teofilin) Gerak
Sebelum sesudah
menit
4.2 Pembahasan
serta terutama terdiri dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf, lingkungan
internal dan stimulus eksternal dipantau dan diatur. Susunan saraf terdiri dari susunan
saraf pusat dan susunan saraf tepi. Susunan saraf pusat terdiri dari otak (ensevalon)
Anestetik umum adalah senyawa obat yang dapat menimbulkan anestesi atau
narkosa, yakni suatu keadaan depresi umum yang bersifat reversible dari banyak
pusat sistem saraf pusat, dimana seluruh perasaan dan kesadaran ditiadakan, agak
Hipnotik atau obat tidur (hypnos=tidur), adalah suatu senyawa yang bila
diberikan pada malam hari dalam dosis terapi, dapat mempertinggi keinginan
fisiologis normal untuk tidur, mempermudah dan menyebabkan tidur. Bila senyawa ini
diberikan untuk dosis yang lebih rendah pada siang hari dengan tujuan
menenangkan, maka disebut sedativa (obat pereda). Perbedaannya dengan
ketagihan.
sedatif, antidepresan dan stimulant. Langkah kerja untuk anestetik yaitu disiapkan alat
dan bahan, lalu dimasukkan mencit ke dalam toples yang berisi kapas yang sudah
dibasahi dengan kloroform dengan posisi mencit terbalik dan diamati onset (mulai dari
mencit dimasukkan hingga dikeluarkan dari dalam toples) dan durasinya (mulai dari
mencit dikeluarkan dari dalam toples hingga efek obat tidak beraksi lagi atau mencit
disiapkan alat dan bahan, mencit ditimbang bobotnya. Mencit diberi diazepam secara
oral. Diamati onset dan durasinya, didapat onset mencit dengan bobot 28 yaitu 1
Pada uji anestetik saat diberikan kloroform, onset yang tercatat untuk mencit
dengan bobot 24 gram yaitu 22,33 detik dan memiliki durasi 3 menit 8 detik dan untuk
mencit b dengan bobot 29 gram yaitu 20,92 detik dan memiliki durasi 3 menit 35 detik.
Hal ini menunjukkan bahwa obat yang diberikan lebih cepat bereaksi pada mencit
dibandingkan obat itu hilang efeknya dari mencit tadi. Sehingga dapat disimpulkan keadaan
oral. Mula-mula dihitungan gerakan mencit setelah digantung dan belum diberi
antidepresan yakni 52 gerakan/2 menit, setelah itu mencit kemudian digantung pada
statif menggunakan benang godam dan telah diberi obat antidepresan hasil yang
didapat setelah 30 menit yaitu 415 gerakan dan untuk menit ke 60 sebanyak 949
gerakan .
Pada uji obat stimulant digunakan teofilin dengan pemberian secara oral.
pergerakannya didalam air sebelum diberi obat stimulan pada menit ke 2 tercatat 8
setelah mencit diberi obat stimulan hasil yang didapat untuk menit ke 2 yaitu 15
putaran dan untuk menit ke 4 yaitu 7 putaran. Hal ini menandakan bahwa terjadi
peningkatan kekuatan pada mencit setelah diberi obat stimulant yang di tandai
Adapun faktor kesalahan yang mungkin saja terjadi yaitu tidak kesesuaian
volume pemberian obat dan bobot mencit sehingga efek yang ditimbulkan obat
pengamatan oleh praktikan sehingga respon, onset, dan durasi yang dicatat kurang
tepat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini yaitu hasil pada percobaan anestesi menggunakan
kloroform didapatkan onset untuk mencit a dengan bobot 24 gram yaitu 22,33 detik
dan memiliki durasi 3 menit 8 detik dan untuk mencit b dengan bobot 29 gram yaitu
20,92 detik dan memiliki durasi 3 menit 35 detik, pada percobaan hipnotik dan sedatif
menggunakan diazepam didapatkan Untuk uji hipnotik sedatif didapat onset mencit
dengan bobot 28 yaitu 1 menit dan dengan durasi 44,34 menit. pada percobaan
diberi antidepresan yakni 52 gerakan/2 menit, setelah itu mencit digantung pada statif
dan telah diberi obat antidepresan hasil yang didapat setelah 30 menit yaitu 415
gerakan dan untuk menit ke 60 sebanyak 949 gerakan. Dan untuk percobaan
pada menit ke 4 terjadi penurunan menjadi 4 putaran namun setelah mencit diberi
obat stimulan hasil yang didapat untuk menit ke 2 yaitu 15 putaran dan untuk menit ke
4 yaitu 7 putaran.
5.2 Saran
Adapun saran saya pada praktikum kali ini yaitu sebaiknya kelompok yang
bertugas menyiapkan alat dan bahan lebih teliti dalam mengerjakan tugasnya agar
Gunawan, Sulistia Gan. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi V. Jakarta: FK-UI.
Tjay, Tan Hoan dan Rahardja, Kirana. 2007. Obat-Obat Penting. Jakarta: Gramedia.
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
1. Anastesi
Hewan Coba
Toples + kapas +
kloroform
2. Hipnotik Sedatif
Hewan Coba
Induksi
Diazepam
mencit A = 24 gram
24 𝑔𝑟𝑎𝑚
Vp = 𝑋 1 ml= 0,8 ml
30 𝑔𝑟𝑎𝑚
Mencit B= 29 gram
29 𝑔𝑟𝑎𝑚
Vp = 𝑋 1 ml= 0,966 ml
30 𝑔𝑟𝑎𝑚