Anda di halaman 1dari 33

JOURNAL READING

Elvira Rahma K/22712068

dr. Zusta’in Noor Adhim, Sp.A, M.Kes


JOURNAL
PICO
Pertanyaan:
Bagaimana pengaruh pemberian terapi bermain pasir dalam menurunkan masalah emosi dan perilaku
pada anak usia sekolah dengan penyakit kronis?

P Anak usia sekolah dengan penyakit kronis

I Terapi bermain pasir

C Tanpa terapi permainan pasir

O Masalah emosi dan perilaku pada anak membaik


01
LATAR BELAKANG
Latar Belakang

01 Kondisi Psikologi Anak


• Anak-anak masih mengalami perkembangan kognitif & psikologis 
coping strategies belum matang
• Penyakit kronis  mencetuskan emosi negative  proses pengobatan
terganggu

02 Kondisi Psikologi Orang Tua


• Beban keuangan yang berat, imobilisasi, pembatasan aktivitas,
kekhawatiran  gangguan emosional pada orang tua
Latar Belakang

03 Penyakit kronis
• Cina memiliki sekitar 200 juta anak dengan
penyakit kronis
• Terbanyak: leukemia dan penyakit ginjal kronis

04 Terapi Sandplay
• Metode terapi psikologis yang diciptakan Dora Kalff
• Terbukti memiliki dampak positif pada anak dengan autism
spectrum disorder
• Efektif dan sederhana
• Manfaat pada anak dengan penyakit kronis belum diketahui
02
METODE
Desain
• Two-armed parallel RCT
• Januari- Oktober 2019
• Terdapat 6 sesi terapi bermain pasir
(1-2 kali/minggu @60-90 menit)

 Before and after

• Diisi oleh anak


• The Eysenck
Personality
Questionnaire (EPQ)

• Diisi oleh pengasuh


• Child Behavioral Checklist (CBCL)
• Zung Self-Rating Depression Scale
(SDS)
• Zung Self-Rating Anxiety Scale (SAS)
Setting
• Children’s Hospital of Chongqing Medical University,
China
• Lokasi terapi bermain pasir: Bangsal Nefrologi &
• 1 set peralatan sandplay
Hematologi (tenang, terang, kondusif) • Ukuran meja pasir : 57 x 72 x 7 cm
• Bagian bawah meja: biru
• Miniatur: binatang, bunga, tokoh
sehari-hari, kendaraan, bangunan,
• memiliki sertifikasi konsultan mesin, dll
psikologi grade III
• menjalani pelatihan terapi
sandplay
• dibimbing oleh psikoterapis
berpengalaman
Partisipan
KRITERIA INKLUSI
• Anak usia 6-12 tahun yang memenuhi kriteria CKD dan
leukemia
• Total skor CBCL melampaui batas normal
• Anak dan pengasuh dapat berbahasa Cina dan mempu
mengisi kuesioner

• Anak dan pengasuh tidak dapat


berkomunikasi dengan peneliti
KRITERIA EKSKLUSI
• Sedang dalam fase kritis
• Menolak mengikuti penelitian
Randomisasi
peserta secara acak menerima amplop putih 
CONTROL Intervention/Control (1:1)
GROUP

• Perawatan rutin untuk


penyakitnya
• Ungkapan hiburan sehari-
hari
• Dorongan semangat oleh
tenaga kesehatan

INTERVENTION
• 1 sesi : 1 anak
GROUP
• Prosedur:
a) Prosedur hand hyigiene
b) Pengenalan alat dan cara bermain
c) Mulai dengan relaks
d) Dorong kreativitas anak
e) Minta anak memperkenalkan kreasinya
f) Hand hygiene
Outcome Sosiodemografik
PRIMARY OUTCOME • Kuesioner dibuat oleh
MEASURES
peneliti: Gender, umur, riw
• Masalah emosi-perilaku: CBCL untuk usia 6-18 tahun-113 pendidikan pengasuh
item; 3 skala poin; semakin tinggi skor semakin
mengindikasikan ada gg emosi-perilaku;sudah tes • Pencatatan penyakit esensial
reliabel 0,905 dilihat dari rekam medis
• EPQ-88 pertanyaan-”yes’ atau “No” • Analisis data: Social Science
software ver 25.0
• Pakai kuesioner SDS dan SAS @20 item • Tes yang digunakan: T-test
• Semakin rendah skor  semakin SECONDARY OUTCOME mann-whitney, wilcoxon, Chi-
MEASURES
rendah tingkat kecemasan/depresi squared test
03
HASIL
Sosiodemografik!
Perubahan Skor

CBCL SCORE
• Tidak ada perbedaan skor yang signifikan pada kel.
intervensi:kontrol sebelum intervensi
• Terdapat perbedaan skor yang signifikan pada kel.
intervensi:kontrol setelah intervensi pada skor total,
anxiety, withdrawal, social problems (p value: <0,05)
Perubahan Skor

EPQ SCORE
• Terdapat perbedaan signifikan pada
skala N dan P antara kelompok
kontrol:intervensi sebelum dan
sesudah intervensi
Perubahan Skor

SAS & SDS


Terdapat perbedaan signifikan sebelum
dan sesudah intervensi pada kelompok
intervensi, begitu pula perbandingan
kontrol:intervensi
Diskusi
• Terapi bermain pasir efektif menurunkan
skor kecemasan, penarikan diri dan
masalah sosial pada anak dengan
Efek Terapi Pasir Terhadap penyakit kronis
Gangguan Emosi-Perilaku

• Terapi bermain pasir dibagi menjadi 2 fase:


1) Presentasi trauma & intensifikasi konflik- masih resisten dan gelisah
2) Transformasi dan penyembuhan – komunikasi aktif antara terapis dan
anak
Diskusi

Efek Terapi Pasir Terhadap


Kepribadian Pasien

• Usia sekolah merupakan masa penting  pembentukan kepribadian % psikologis


• Hereditas, umur dan lingkungan, riwayat penyakit kronis  mempengaruhi kepribadian
• Terapi bermain pasir & feedback positif dari terapis dan pengasuh  emosi negative dan
meningkatkan perilaku prososial
• Hasilnya sejalan dengan penelitian Hoven 2016 dan JinxIang 2018: Skoe N dan P menurun


Diskusi

• Skor dan depresi dan kecemasan pengasuh menurun setelah terapi


bermain pasir.
Efek Terapi Pasir Terhadap • Stressor pada orang tua  overproteksi/overneglect  efikasi diri
Emosional Pengasuh rendah/self esteem rendah pada anak
• Family sandplay  emosi negatif pengasuh berkurang,
memperkuat komunikasi dan interaksi pengasuh dan anak
Limitasi

01 02 03
Peserta hanya dari Kurangnya mekanisme Faktor lain yang
satu RS  blinding  resiko bias mungkin
generalisasi tinggi berpengaruh
terbatas belum diteliti
(fungsi keluarga,
pola asuh, dll)
Kesimpulan

1. Pentingnya kolaborasi tenaga kesehatan dengan orang tua


2. Terapi bermain pasir adalah metode psikologis universal dan dapat
diadopsi dalam asuhan keperawatan
3. Terapi bermain pasir efektif mengurangi kecemasan, penarikan diri
dan masalah sosial pada anak serta kecemasan dan depresi pada
pengasuh mereka
CRITICAL
APPRAISAL
VALIDITAS


VALIDITAS


√ VALIDITAS








Alhamdulillah
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai