Anda di halaman 1dari 50

TEKNIK PEMERIKSAAN MENTAL 1

EMOSIONAL ANAK REMAJA


Ns. Muhammad Sunarto, M.Kep., Sp.Kep.J.
Instalasi Kesehatan Jiwa Masyarakat
RSJ. Mutiara Sukma NTB
TOPIK DISKUSI 2

Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ)

Pediatric Symptom Checklist (PSC)

Self Reporting Questionnaire (SRQ)

Kesehatan Intelegensia : Modalitas Belajar

Kesehatan Intelegensia : Dominasi Otak


Pediatric Symptom Checklist (PSC)
dan Strengths and Difficulties 3
Questionnaire (SDQ)
Ns. Muhammad Sunarto, M.Kep., Sp.Kep.J.
Instalasi Kesehatan Jiwa Masyarakat
RSJ. Mutiara Sukma NTB
Pemeriksaan Kesehatan Mental 4

Pengertian
• Merupakan kegiatan untuk menemukan secara dini adanya masalah
emosional
• Agar dapat diketahui dan segera dilakukan tindakan intervensi.
• Bila masalah mental emosional terlambat diketahui, maka intervensinya
akan lebih sulit dan hal ini akan berpengaruh pada perkembangan mental
dan kepribadian peserta didik
5

• Pemeriksaan kesehatan mental dapat dilakukan sekali setiap tahun pada


awal penerimaan peserta didik baru dan tiap tahun berikutnya
• Menggunakan Kuesioner kekuatan dan kesulitan pada anak/remaja atau
Strenght and Difficulities Questionnaire (SDQ)
• Dapat dilakukan pada peserta didik SD, SMP, SMA sederajat
• Hasil pemeriksaan ini tidak dapat menggambarkan kondisi mental
emosional anak dengan disabilitas intelektual dan gangguan spektrum
autisme, tidak dilakukan di SLB C dan F
Tujuan 6

• Mendeteksi secara dini adanya masalah mental emosional pada peserta


didik
• Membantu guru dalam mengenal tingkat kesulitan dan kekuatan pada anak
peserta didik
• Membantu guru dalam mengenal permasalahan emosi yang dihadapi oleh
peserta didik sehingga guru dapat lebih dini memberikan intervensi positif.
• Sebagai bahan tindak lanjut bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas
peserta didik, sehingga diharapkan prestasi di sekolah dapat meningkat
Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ) 7

• Kuesioner untuk deteksi dini masalah perilaku dan emosi pada anak dan
remaja usia 4 – 18 tahun.
• SDQ memiliki beberapa versi untuk memenuhi kebutuhan penelitian,
klinisi dan pengajar.
• Banyak klinik kesehatan mental anak dan remaja saat ini menggunakan
kuesioner ini sebagai penilaian awal
• Berguna untuk pendekatan pada orang tua, guru dan remaja >11 thn,
sebelum dilakukan pemeriksaan klinis pertama kali.
Berisi 25 Pernyataan Terdiri dari 8

1) Ranah masalah emosi - emotion (E) (5 butir)


2) Ranah masalah perilaku - conduct (C) (5 butir)
3) Ranah hiperaktivitas / inatensi (H) (5 butir)
4) Ranah masalah hubungan dengan
teman sebaya - peer (P) (5 butir)
5) Ranah perilaku pro-sosial (Pr) (5 butir)
Gejala Emosinal (E) 9

Sering mengeluh sakit pada badan (sakit kepala, perut dll)

Banyak kekhawatiran

Sering tidak bahagia, menangis

Gugup atau mudah hilang percaya diri

Mudah takut
Masalah Perilaku (C) 10

Sering marah meledak ledak


Umumnya berperilaku tidak baik, tidak melakukan apa yang diminta orang
dewasa
Sering berkelahi

Sering berbohong, sifat curang

mencuri
Hiperaktivitas (H) 11

Gelisah, terlalu aktif, tidak dapat diam lama

Terus bergerak dengan resah

Perhatian mudah teralih, knsentrasi buyar

Tidak berpikir sebelu bertindak

Tidak mampu menyelesaikan tugas sampai selesai


Masalah Teman Sebaya (P) 12

Cenderung menyendiri, lebih senang main sendiri

Tidak punya 1 teman baik

Tidak disukai anak-anak/ teman lain

Diganggu/ digertak oleh anak lain

Lebih senang bergaul dengan orang dewasa daripada anak-anak


Perilaku Prososial (Pr) 13

Mampu mempertimbangkan perasaan orang lain

Bersedia berbagi dengan anak lain

Suka menolong

Bersikap baik pada anak-anak lebih muda

Sering menawarkan diri membatu orang lain


Penilaian Dari Nilai Total Kesulitan 14

• Menjumlahkan semua ranah kecuali ranah perilaku prososial (berfungsi sebagai


faktor pendukung/ kekuatan)
• Hasil akhir 0 sampai 40
• Skor kesulitan = E + C + H + P
o Gejala emosonal (E)
o Masalah perilaku (C)
o Hiperaktivitas (H)
o Masalah teman sebaya (P)
• Skor Kekuatan = Pr
o Perilaku Prososial (Pr)
Perhitungan SDQ 15

Skor Gejala Emosional: (E) =E1+E2+E3+E4+E5

• (pertanyaan nomor 3 + 8 + 13 + 16 + 24)

Skor Masalah Perilaku (C)=C1+C2+C3+C4+C5

• (pertanyaan nomor 5 + 7 + 12 + 18 + 22)

Skor Hiperaktivitas (H)= H1+H2+H3+H4+H5

• (pertanyaan nomor 2 + 10 + 15 + 21 + 25)

Skor Masalah Teman Sebaya (P)=P1+P2+P3+P4+P5

• (pertanyaan nomor 6 + 11 + 14 + 19 + 23)

Skor Prososial (Pr)=Pr1+Pr2+Pr3+Pr4+Pr5

• (pertanyaan nomor 1 + 4 + 9 + 17 + 20)


Skoring 16

• Tidak benar 0
• Agak benar 1
• Benar 2

Catatan:
• Kecuali pertanyaan 7, 11,14,21 dan 25 (terbalik)
Interpretasi 17

• SDQ Bukan alat diagnosis, hanya alat deteksi dini


• Normal
• Abnormal → memiliki masalah perilaku dan emosi.
Kategori ini menjadi perhatian utama dan harus dilakukan
pemeriksaan lanjutan.
• Garis ambang/ borderline→ memiliki potensi untuk menderita
masalah emosi dan perilaku.
Nilai Anak 4 -10 th/Orang Tua/ Guru 18

Gejala/ Masalah Normal Ambang Abnormal


Emosional (E) 0-3 4 5-10
Perilaku (C) 0-2 3 4-10
Hiperaktivitas (H) 0-5 6 7-10
Teman Sebaya (P) 0-2 3 4-10
Prososial (Pr) 6-10 5 0-4
Total Nilai Kesulitan 0-13 14-16 17-40
Nilai Anak 11-18 Thn (Self Rating) 19

Gejala/ Masalah Normal Ambang Abnormal


Emosional (E) 0-5 6 7-10
Perilaku (C) 0-3 4 5-10
Hiperaktivitas (H) 0-5 6 7-10
Teman Sebaya (P) 0-3 4-5 6-10
Prososial (Pr) 6-10 5 0-4
Total Nilai Kesulitan 0-15 16-19 20-40
20
Pediatric Symptom Checklist (PSC) 21

• Pediatric symptom checklist adalah alat untuk mendeteksi secara


dini kelainan psikososial untuk mengenali adanya masalah
emosional dan perilaku, didalamnya berisi beberapa pertanyaan
tentang kondisi-kondisi perilaku anak yang dikelompokkan dalam 3
masalah yaitu atensi, internalisasi, dan eksternalisasi.
• Terdapat 2 versi, yaitu PSC-17 yang diisi oleh orang tua untuk anak
usia 4-16 tahun dan PSC-35 yang diisi sendiri oleh remaja (Youth-
PSC) untuk remaja usia > 11 tahun.
AREA FOKUS 22

• Ansietas
• Gangguan depresi/mood
• Perilaku menggangu
• Gangguan fungsi umum
• Hiperaktifitas
• Perhatian terganggu
KELOMPOK JAWABAN YANG JADI PERHATIAN 23

Masalah Internalisasi terkait


dengan depresi atau kecemasan:
• Merasa sedih, tidak bahagia
• Terlalu banyak kuatir
• Merasa putus asa
• Terlihat kurang bahagia
• Merasa terpuruk
KELOMPOK JAWABAN YANG JADI PERHATIAN 24

Masalah Gangguan Perhatian:

• Gelisah, tidak bisa duduk diam


• Mudah terganggu/beralih
• Bertindak seolah-olah dikendalikan
• Terlalu banyak melamun
• Sulit berkonsentrasi
KELOMPOK JAWABAN YANG JADI PERHATIAN 25

Masalah Eksternalisasi terkait gangguan


perilaku, gangguan memberontak berlawanan
• Berkelahi dengan anak kecil lain
• Mengganggu orang lain
• Tidak mau mengikuti aturan
• Tidak mau berbagi
• Tidak bisa memahami perasaan orang lain
• Mengambil barang bukan miliknya
PENILAIAN 26

• Tentukan apakah tingkah laku ini tidak pernah, kadang-kadang atau sering pada anak
yang diperiksa.
• Berikan nilai untuk setiap jawaban sesuai dengan data perilaku anak :
• Tidak pernah : bernilai 0
• Kadang-kadang : bernilai 1
• Sering : bernilai 2
• Penilaian yaitu jumlahkan nilai jawaban dari data perilaku anak
• Untuk anak yang berusia 4 – 6 tahun, jumlah nilai kurang dari 24 : tidak ditemukan masalah
psikososial.
• Bila jumlah nilai adalah 24 atau lebih : terdapat masalah psikososial.
• Untuk anak yang berusia >6 tahun, jumlah nilai kurang dari 28 tidak ditemukan masalah psikososial.
• Bila jumlah nilai adalah 28 atau lebih terdapat masalah perilaku.
27
PENJARINGAN KESEHATAN MENTAL
DENGAN SDQ / SEKALI DALAM SETAHUN 28
TINDAK LANJUT HASIL
Abnor 29
mal
Rujuk ke
RSJ
Lakukan
konselin
g pada
orang
Ambang
tua dan
Konsultasikan ke pelayanan
anak kesehatan terdekat
Konseling orang tua dan anak
Dorong perubahan perilaku pengasuhan pada
anak

Normal
Pemantauan perilaku anak
Dukung pengasuhan orang tua yang positif
Self Reporting
30
Questionnaire (SRQ)
Ns. Muhammad Sunarto, M.Kep., Sp.Kep.J.
Instalasi Kesehatan Jiwa Masyarakat
RSJ. Mutiara Sukma NTB
Self Reporting Questionnaire (SRQ) 31

• Merupakan alat skrining yang dikembangkan oleh WHO dalam


meningkatkan temuan kasus gangguan mental termasuk dalam hal ini
adalah depresi, gangguan terkait ansietas dan gangguan somatoform
• Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menggunakan Self Reporting
Questionnaire (SRQ), menunjukkan bahwa rata-rata 6,4% penduduk di
NTB mengalami gangguan mental emosional.
• Namun saat ini, hanya sedikit bahkan tidak ada kasus yang terlaporkan
dari Puskesmas.
• Perlu pemahaman bagi tenaga kesehatan apalagi dengan adanya
bencana, hal ini dapat meningkat.
TUJUAN 32

• Mendeteksi secara dini adanya masalah mental emosional pada


peserta didik
• Membantu guru dalam mengenal tingkat kesulitan dan kekuatan
pada anak peserta didik
• Membantu guru dalam mengenal permasalahan emosi yang
dihadapi oleh peserta didik sehingga guru dapat lebih dini
memberikan intervensi positif dan dapat membantu guru dalam
memberikan metode pengajaran. Sebagai bahan tindak lanjut bagi
sekolah dalam meningkatkan kualitas peserta didik. Sehingga
diharapkan prestasi siswa di sekolah dapat meningkat.
PETUNJUK 33

• Pertanyaan-pertanyaan berikut berhubungan dengan nyeri


tertentu dan masalah yang mungkin mengganggu selama 30 hari.
• Jika pertanyaan-pertanyaan berikut dirasakan selama lebih dari 30
hari, maka jawab : YA, Jika pertanyaan-pertantaan berikut TIDAK
dialami selama lebih dari 30 hari, maka jawab : TIDAK.
• Jangan membahas pertanyaan dengan siapa pun saat menjawab
kuesioner.
• Jika tidak yakin tentang bagaimana menjawab pertanyaan tolong
beri jawaban terbaik.
SELF REPORTING QUESTIONNAIRE (SRQ) 34

• 20 PERTANYAAN
INTERPRETASI 35

• Jawaban “YA” memiliki skor 1 dan “TIDAK” memiliki skor 0


• Berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas) nilai pisah
ditetapkan 5/6. Artinya, jika subjek menjawab “YA” pada 6 atau
lebih pertanyaan (dari total 20 pertanyaan), maka subjek tersebut
dianggap mengalami gangguan mental emosional atau distres yang
berpotensi pada terjadinya gangguan jiwa
• Untuk saat ini Nilai 8 atau lebih dianggap mengalami gangguan
mental emosional
SKOR SUB SKALA 36

NO GEJALA NOMOR
1 Depresi 6, 9, 10, 14, 15, 16 dan 17
2 Cemas 3, 4 dan 5
3 Somatik 1, 2, 7, dan 19
4 Kognitif 8, 12 dan 13
5 Penurunan energi 8, 11, 12, 13, 18 dan 20
DIAGNOSA YANG DAPAT TERDETEKSI 37

KODE DIAGNOSA KODE DIAGNOSA


DEPRESI GANGGUAN SOMATOFORM
F32 Episode depresi F45.0 Gangguan somatisasi
F33 Gangguan depresi berulang F45.1 Gangguan somatoform tak terdiferensiasi
F34.1 Distimia GANGGUAN NEUROTIK LAIN
GANGGUAN BERHUBUNGAN KECEMASAN F48.0 Neurastenia
F40 Gangguan cemas fobik
F41.0 Gangguan panik
F41.1 Gangguan cemas menyeluruh
F41.2 Gangguan campuran cemas-depresi
F42 Gangguan obsesif-compulsif
F43.2 Gangguan Penyesuaian
TINDAK LANJUT HASIL 38

• SRQ bukan pengganti diagnosa


• Bila menemukan kasus, lakukan anamnesis mendalam pada setiap
item dengan jawaban YA
• Penegakan diagnosis dilakukan oleh dokter
• Bila kondisi cukup berat, lakukan rujukan ke layanan kesehatan
sekunder atau primer
Pemeriksaan Kesehatan Intelegensia 39

Ns. Muhammad Sunarto, M.Kep., Sp.Kep.J.


Instalasi Kesehatan Jiwa Masyarakat
RSJ. Mutiara Sukma NTB
PENGERTIAN 40

• Pemeriksaan kesehatan intelegensia merupakan suatu upaya


pemeriksaan awal untuk menemukan secara dini adanya potensi
kecerdasan dan hambatan belajar dalam proses belajar mengajar
pada peserta didik di pendidikan dasar dan menengah, agar dapat
segera dilakukan tindakan intervensi yang tepat.
• Melalui pemerikasaan kesehatan intelegensia, diperoleh
pemahaman tentang karakteristik anak usia sekolah dan remaja,
potensi yang dimiliki, hal-hal yang menghambat potensi, dan cara
mengembangkan potensinya tersebut.
TUJUAN 41

• Mengembangkan upaya untuk meningkatan kualitas hasil dari


proses belajar mengajar pada peserta didik
• Memberi masukan pada orangtua dan guru mengenai dukungan dan
bimbingan yang sesuai dengan potensi kecerdasan dan cara belajar
yang dimiliki oleh peserta didik
• Menemukan secara dini adanya potensi hambatan belajar pada
peserta didik, agar dapat dilakukan tindakan intervensi segera
42
PENILAIAN DAN KESIMPULAN HASIL TES 43

Menghitung skoring (total skor) hasil jawaban pada kuesioner yang telah diisi oleh
peserta didik :
• Respon tidak pernah = 1
• Respon Kadang-kadang = 2
• Respon Selalu = 3

Cara penilaian berlaku untuk masing-masing modalitas belajar

• V = visual,
• A = auditorik
• K = kinestetik,

Kesimpulan Penilaian

• Skor < 12 = Belum Optimal


• Skor 12-18 = Cukup Optimal
• Skor > 18 = Optimal
TINDAK LANJUT HASIL 44

Tipe belajar visual lebih menyenangi proses belajar mengajar melalui bahan tulisan
dan informasi yang didapat dari gambar.
• Disarankan agar menggunakan alat bantu diagram, ilustrasi atau kartu.

Tipe belajar auditorik lebih menyenangi proses belajar dengan mendengarkan.


• Disarankan agar membaca buku dengan suara keras, diskusi dengan guru atau teman, dan merekam
materi pembelajaran dengan seijin guru.
Tipe belajar kinestetik lebih menggunakan simulasi langsung/ gerakan saat belajar,
lebih mengingat bila menggunakan aktivitas fisik.
• Disarankan agar berjalan dan latihan saat mencoba mengingat sesuatu, belajar aktif, pindahkan
informasi dengan cara mencatat atau mengetik di Komputer
DOMINASI OTAK 45

Ns. Muhammad Sunarto, M.Kep., Sp.Kep.J.


Instalasi Kesehatan Jiwa Masyarakat
RSJ. Mutiara Sukma NTB
TUJUAN 46

• Mengetahui kecenderungan penalaran dalam menjelaskan


bagaimana otak bereaksi ketika memahami sebuah permasalahan
dan menemukan solusinya.
47
PENILAIAN DAN KESIMPULAN HASIL 48

Menghitung skoring (total skor) hasil jawaban pada kuesioner yang telah diisi oleh peserta didik
• Respon Ya = 1
• Respon Tidak = 0

Cara penilaian berlaku untuk masing-masing dominasi otak


• Otak Kanan
• Otak Kiri

Hasil: makin banyak jawaban “YA” makin ke arah kanan.

Interpretasi hasil
• Skor 0-4 = sangat otak kiri
• Skor 5-8 = lebih otak kiri
• Skor 9-12 = seimbang otak kiri–kanan
• Skor 13-16 = lebih otak kanan
• Skor 17-20 = sangat otak kanan
TINDAK LANJUT HASIL 49

Peserta didik dengan otak kiri, yaitu: senang membuat aturan dan
mentaati aturan, pola pikirnya runtut, sangat logis, analitik dan
senang membuat daftar.

Peserta didik dengan otak kanan, yaitu: intuitif dan proses belajarnya
acak (tidak berurutan), ingatan visualnya kuat, tidak menyukai
aturan, sering bertanya, kreatif, dan menyenangi hal baru.
50

SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai