DAN TATALAKSANA
GANGGUAN JIWA
DI LAYANAN PRIMER
• Berdasarkan data Riskesdas 2018 didapatkan data kasus ODGJ berat adalah
1,8 per 1000 penduduk atau 429.332 ODGJ Berat.
• Terget layanan keswa terhadap ODGJ berat pada tahun 2024 adalah sebesar
100% sesuai Standar Pelayanan Minimum bidang kesehatan.
0,25%
Prevalensi 4,4%
7,7%
0.00% 1.00% 2.00% 3.00% 4.00% 5.00% 6.00% 7.00% 8.00% 9.00%
o Beri saran tentang aktivitas fisik dan pemeliharaan berat badan yang sehat.
o Dorong penghentian penggunaan tembakau dan zat lainnya.
o Edukasi tentang bahaya penggunaan alkohol.
o Sediakan pendidikan tentang perilaku berisiko lainnya (contoh: seks
bebas).
o Adakan pemeriksaan kesehatan fisik secara reguler.
o Persiapkan orang dengan perubahan perkembangan hidup, seperti pubertas
/menopause, berikan dukungan yang diperlukan.
o Diskusikan perencanaan untuk hamil dan metode kontrasepsi dengan
perempuan di usia reproduksi.
Alur Deteksi Dini dan Rujukan Self-Reporting Questionnaire – SRQ 20
• Kuesioner untuk mendeteksi adanya GANGGUAN MENTAL
EMOSIONAL (GME) / Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK)
• Bukan alat diagnosis gangguan jiwa
• Ada 20 dan 29 pertanyaan
• Untuk pertanyaan 1-20, jika terdapat ≥ 6 Jawaban “YA” dan/ atau
untuk pertanyaan 21-29, jika terdapat minimal 1 Jawaban “YA”
• Interpretasi: Ada masalah mental emosional
• Maka sebaiknya dirujuk ke profesional kesehatan jiwa
(psikiater, psikolog, dokter umum dan perawat yang sudah
dilatih keswa)
No Pertanyaan Ya Tidak
14 Apakah anda tidak mampu melakukan hal-hal yang bermanfaat dalam hidup?
20
BERISI 25 PERNYATAAN TERDIRI DARI
21
PENILAIAN DARI NILAI TOTAL KESULITAN
22
PERHITUNGAN SDQ
Skor Gejala Emosional: (E) =E1+E2+E3+E4+E5
23
SKORING
Tidak benar 0
Agak benar 1
Benar 2
Catatan:
Kecuali pertanyaan 7, 11,14, 21 dan 25 (terbalik)
24
INTERPRETASI
SDQ Bukan alat diagnosis, hanya alat deteksi dini
• Normal
• Abnormal → memiliki masalah perilaku dan emosi.
Kategori ini menjadi perhatian utama dan harus dilakukan
pemeriksaan lanjutan.
• Garis ambang/ borderline → memiliki potensi untuk menderita
masalah emosi dan perilaku.
25
NILAI ANAK 4 -10 TH/ORANG TUA/ GURU
27
SELF REPORTING
QUESTIONNAIRE (SRQ)
o Merupakan alat skrining yang dikembangkan oleh WHO dalam meningkatkan
temuan kasus gangguan mental termasuk dalam hal ini adalah depresi, gangguan
terkait ansietas dan gangguan somatoform
o Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menggunakan Self Reporting
Questionnaire (SRQ), menunjukkan bahwa rata-rata 6,4% penduduk di NTB
mengalami gangguan mental emosional.
o Namun saat ini, hanya sedikit bahkan tidak ada kasus yang terlaporkan dari
Puskesmas.
o Perlu pemahaman bagi tenaga kesehatan apalagi dengan adanya bencana, hal ini
dapat meningkat.
28
PETUNJUK
o Pertanyaan-pertanyaan berikut berhubungan dengan nyeri tertentu dan masalah
yang mungkin mengganggu selama 30 hari.
o Jika pertanyaan-pertanyaan berikut dirasakan selama lebih dari 30 hari, maka
jawab : YA, Jika pertanyaan-pertantaan berikut TIDAK dialami selama lebih dari
30 hari, maka jawab : TIDAK.
o Jangan membahas pertanyaan dengan siapa pun saat menjawab kuesioner.
o Jika tidak yakin tentang bagaimana menjawab pertanyaan tolong beri jawaban
terbaik.
29
INTERPRETASI
Jawaban “YA” memiliki skor 1 dan “TIDAK” memiliki skor 0
Berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas) nilai pisah ditetapkan 5/6. Artinya,
jika subjek menjawab “YA” pada 6 atau lebih pertanyaan (dari total 20 pertanyaan),
maka subjek tersebut dianggap mengalami gangguan mental emosional atau distres
yang berpotensi pada terjadinya gangguan jiwa
Untuk saat ini Nilai 8 atau lebih dianggap mengalami gangguan mental emosional
30
SKOR SUB SKALA
N GEJALA NOMOR
O
1 Depresi 6, 9, 10, 14, 15, 16 dan 17
2 Cemas 3, 4 dan 5
3 Somatik 1, 2, 7, dan 19
4 Kognitif 8, 12 dan 13
5 Penurunan energi 8, 11, 12, 13, 18 dan 20
31
DIAGNOSA YANG DAPAT
TERDETEKSI
KODE DIAGNOSA
KODE DIAGNOSA
DEPRESI
F32 Episode depresi GANGGUAN SOMATOFORM
F33 Gangguan depresi berulang
F45.0 Gangguan somatisasi
F34.1 Distimia
F45.1 Gangguan somatoform tak terdiferensiasi
GANGGUAN BERHUBUNGAN KECEMASAN
F40 Gangguan cemas fobik
GANGGUAN NEUROTIL LAIN
F41.0 Gangguan panik
F41.1 Gangguan cemas menyeluruh F48.0 Neurastenia
F41.2 Gangguan campuran cemas-depresi
33
III. GANGGUAN MENTAL
EMOSIONAL RISIKO
GANGGUAN JIWA
SUATU KONDISI YANG MENGINDIKASIKAN SESEORANG MENGALAMI
PERUBAHAN PSIKOLOGIS YANG MUNGKIN MERUPAKAN SEBUAH
KONDISI NORMAL, TETAPI DAPAT JUGA MERUPAKAN KONDISI
PATOLOGIS
MERUJUK PADA “DISTRESS PSIKOLOGIK” ATAU “MENTAL DISTRESS”
SESEORANG YANG MENGALAMI MASALAH MENTAL EMOSIONAL
ADALAH ORANG YANG MENGALAMI MASALAH FISIK, MENTAL,
SOSIAL, PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ATAU KUALITAS HIDUP
SEHINGGA MEMILIKI RISIKO MENGALAMI GANGGUAN JIWA ATAU
DISEBUT ORANG DENGAN MASALAH KEJIWAAN (ODMK)
GANGGUAN MENTAL
EMOSIONAL
GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL BUKAN MERUPAKAN DIAGNOSIS
GANGGUAN JIWA.
GME PERUBAHAN DALAM PIKIRAN, PERASAAN DAN PERILAKU
YANG DAPAT MENGGANGGU AKTIVITAS SEHARI HARI, TETAPI TIDAK
DIJUMPAI TANDA DAN GEJALA GANGGUAN DALAM DAYA NILAI
REALITAS
KRITERIA GME
USIA >18 TAHUN DENGAN SRQ 20 PADA CUTOFF ≥ 6
USIA 15-18 TAHUN SDQ DENGAN HASIL AMBANG ATAU ABNORMAL
MASTER CHART: KONDISI PRIORITAS
MENYAKITI
• Pikiran, rencana, tindakan menyakiti diri sendiri atau DIRI/USAHA
bunuh diri yang dimiliki saat ini / riwayat sebelumnya BUNUH DIRI
MASTER CHART: KONDISI PRIORITAS
RUJUK!!!
KAPAN MERUJUK?
Ada ide/tanda-tanda usaha bunuh diri atau risiko membahayakan orang lain;
Disabilitas berat hingga ia tidak dapat meninggalkan rumah, merawat anak, atau
melakukan aktivitas sehari-hari;
ketika membutuhkan keahlian spesialistik untuk mengkonfirmasi diagnosis atau
melakukan terapi spesialistik;
ketika relasi dokter-pasien sudah tidak berefek terapeutik
ketika upaya yang dilakukan tidak membawa hasil yang optimal;
jika ada gangguan fisik yang berat dari pasien;
ketika pasien membutuhkan obat spesifik yang tidak disediakan oleh puskesmas;
jika pasien meminta untuk dirujuk.
Sekian
Terima Kasih