Anda di halaman 1dari 34

MODEL

FARMAKOKINETIK

By Rifda Naufa Lina, S. Farm., M Farm,Apt


FARMAKOKINETIKA
Studi tentang nasib obat dalam tubuh
 ilmu yang mempelajari absorpsi, distribusi, dan
eliminasi
NASIB OBAT DALAM TUBUH
Pelepasan Obat dlm distribusi
absorbsi Obat dalam
obat dan sirkulasi
jaringan
pelarutan sistemik
eliminasi

Ekskresi dan Efek


metabolisme farmakologis
atau klinik
PARAMETER FARMAKOKINETIK
= Besaran yg diturunkan secara matematis dari
model berdasarkan hasil pengukuran kadar obat
utuh/metabolitnya dalam darah, urin / cairan
hayati lainnya.
Faedah :
u/ mengkaji kinetika absorbsi, distribusi, eliminasi
Absorpsi  Ka, AUC, Fa
Distribusi  Vd, Vdss
Eliminasi  ClT, Kel, t1/2
BIOANALISIS
Analisis obat dalam cairan hayati
Harus memenuhi syarat / kriteria :
1. Presisi  ketepatan
2. Akurasi  ketelitian
3. Sensitivitas
Berkaitan dg metoda / instrumen
4. Selektivitas
Pharmacokinetics

5
Routes of Drug Delivery
Parenteral Inhaled
(IV)
Oral

Transdermal
Parenteral
Topical (SC, IM)

Rectal BACK
What Happens After Drug
Administration?
Drug at site
of administration
1. Absorption
Drug in plasma 2. Distribution
Drug/metabolites
3. Metabolism
in tissues

4. Elimination
Drug/metabolites
in urine, feces, bile
Modified from Mycek et al. (1997)
Why Do We Study Pharmacokinetic ?

Lethal
Drug Concentration

Dose

Toxicity


Peak Onset Therapeutic
Range
Duration
Sub-
Therapeutic

BACK Time in Hours


8
Gambar 2. A Graphical presentation of repeated oral administration
Sumber : Ali, 2007)
Indeks Terapi
Drug Concentration

Lethal
Dose

Peak Onset Toxicity


Therapeutic
 Range
KEM
Duration Sub-
Therapeutic

BACK Time in Hours Sumber : Ali, 2007)


Gambar 3. therapeutics range 9
Rentang terapetik dari obat-obat yang umumnya dipantau :

10
Uji klinis untuk pengembangan obat
 Phase 1
 Healthy volunteers
 Pharmacokinetics  Phase 3
 Side effects  Patients (Large group)
 Dose effects  Proof of concept
 Phase 2  Phase 4
 Patients (Normally, small  Patients
group)
 After registration
 Pharmacodynamics
 Used to widen markets
 Dose response
 Bioequivalence studies
 Toxicological studies

11
Prinsip Farmakokinetik
 Keberadaan zat aktif dalam tempat aksi berada pada konsentrasi
tertentu merupakan salah satu faktor munculnya efek farmakologi.
 Obat akan ditransporkan ke dan dari tempat aksi ke dalam
sirkulasi sistemik, sehingga konsentrasi obat dalam jaringan
tergambarkan oleh konsentrasinya dalam darah.
 Perubahan konsentrasi obat dalam darah, jaringan, tempat aksi
dalam waktu tertentu merupakan hasil interaksi yang kompleks
antara faktor hayati dan obat

12
Kurva Kadar Obat dlm darah-waktu (Kurva CT)
Kurva CT dihasilkan dengan
mengukur konsentrasi obat dalam
cuplikan plasma yang diambil
dalam jarak tertentu
Dengan asumsi konsentrasi obat
dalam plasma setimbang dengan
konsentrasi obat dalam tempat
aksi, maka : intensity

MEC : Kadar terendah untuk


menimbulkan efek
MTC : Kadar terendah
menimbulkan efek toksik Sumber : Brunton et al., 2008
Intensitas  jumlah obat yang
diduduki reseptor

13
MODEL FARMAKOKINETIK
Suatu pendekatan matematis untuk
menggambarkan hubungan kuantitatif
pergerakan obat dalam sistem hayati (proses laju
absorbsi, distribusi dan eliminasi obat).

Guna model farmakokinetik ini :


 Memperkirakan kadar obat dlm jaringan
 Menghitung pengaturan dosis
 Memperkirakan akumulasi obat
 Hubungan konsentrasi obat dengan aktivitas farmakologi
dan toksikologi
 Studi bioekivalensi

14
Explain…..  Obat diberikan iv, secara
cepat obat berada dlm
sirkulasi sistemik.
iv
Keadaan ini digambarkan
sebagai suatu bak berisi
sejumlah volume cairan
Concentration yang cepat tercapai
kesetimbangan dengan
obat.
 Obat yang ada akan
mengalami eliminasi
Duration sebagai fungsi waktu
Konsentrasi obat dalam bak setelah
pemberian suatu dosis obat ditentukan  Kadar obat dalam cairan
oleh : tersebut tergantung
1.Volume cairan bak waktu
2.Eliminasi obat per satuan waktu 15
Macam-macam model dalam
farmakokinetika
• Model kompartemen
• Model non kompartemen
• Model fisiologis
MODEL-MODEL KOMPARTEMEN
 Tubuh dianggap sebagai suatu susunan atau sistem dari kompartemen yang berhubungan
secara timbal balik satu dengan yang lain.

 MACAM :
 Model Mammilary
 Model caternary
 Model Fisiologik

17
MODEL MAMMILARY
 Model terdiri atas kompartemen
perifer yang dihubungkan dengan
kompartemen sentral. Kompartemen
sentral mewakili plasma dan jaringan
yang perfusinya tinggi dan cepat
setimbang. Kompartemen perifer
mewakili jaringan yang perfusi lambat
dan lambat mencapai kesetimbangan
18
Kompartemen 1 terbuka pemberian iv

Kompartemen
1 terbuka
pemberian
po

Kompartemen 2 terbuka pemberian iv

Sumber : Shargel et al., 2005

19
What is One & two compartment models ??

Rapid
distributi One
on compartment

Two
compart
Slow
distributi
on

distribution After distribution


20
MODEL CATERNARY
 Model terdiri atas kompartemen yang bergabung satu dengan
yang lain menjadi satu deretan kompartemen
 Model ini tidak dapat dipakai pada sebagian besar organ
fungsional yang terhubung langsung dengan sirkulasi sistemik

Sumber : Shargel et al., 2005

21
Dikenal juga sebagai model aliran MODEL FISIOLOGIK
darah / model perfusi
Ciri Model ini :
 Konsentrasi obat dalam jaringan
diperkirakan dengan ukuran
jaringan organ
 Aliran darah, ukuran jaringan
berdasarkan kondisi patofisiologik
 Dapat diterapkan pada berbagai
spesies dengan ekstrapolasi

22
Review of Mathematical
Fundamentals

23
Exponents and Logarithms

24
 Disposisi obat sebagian besar mengikuti reaksi orde satu. Perubahan fraksi
obat konstan dalam periode waktu tertentu
 Sejumlah Fraksi ekivalen dengan laju reaksinya, sebagai fungsi k ( menit-1
atau jam-1)
 Jumlah obat yang diubah proporsional dengan konsentrasinya dalam tubuh.
 Kecepatan proses farmakokinetik sering digambarkan sebagai waktu paro.
Waktu paro : waktu yang dibutuhkan oleh suatu senyawa menjadi separonya

Konsep Farmakokinetik :
25
Sumber : Prada, MD, 2006
26
Laju dan Orde Reaksi
 Laju reaksi : Kecepatan terjadinya suatu reaksi kimia
 Bila jumlah obat A berkurang dengan bertambahnya waktu maka dinyatakan
sebagai
 Bila jumlah obat B bertambah dengan bertambahnya waktu maka dinyatakan
sebagai
 Orde Reaksi : menunjukka cara bagaimana konsentrasi obat pereaksi
mempengaruhi laju reaksi

27
REAKSI ORDE NOL
Contoh
Bila jumlah obat berkurang
dalam sutu jarak yang
tetap , maka laju
perubahan obat
digambarkan dengan
persamaan : 120

100

C = -k0.t + C0 Konsentrasi (ug/ml)


80

60

40

20

0
0 2 4 6 8 10 12 14
Time (jam)
28
Harga t1/2
C = -k0.t + C0

0.5C0 = -k0.t1/2 + C0

t1/2 = 0,5C0/K0

29
REAKSI ORDE SATU
Bila jumlah obat A berkurang dengan laju yang sebanding dengan jumlah
obat yang tersisa, maka perubahan mengikuti persamaan :

Ct = C0.e-k.t
ln Ct = - k.t + ln C0

30
120
CONTOH : 100

Concentration (ug/ml)
80

Time Cp 60

(hour) (ug/ml) 40
monoeksponensial
0 100
20

1 50 0 2 4
Time (hour)
6 8 10

2 25
Kadar diubah dalam
3 12.5 skala logaritmik

4 6.25 100

5 3.12 Log Concentration (ug/ml) linear

6 1.56 10

1
0 2 4 6 8 10
Time (hour)
31
Harga t1/2
Ct = C0.e-k.t
ln Ct = - k.t + ln C0
ln0,5C0 = -k.t1/2 + ln C0
ln 0,5 = k.t1/2
t1/2 = 0,693/k

32
Clinical pharmacokinetics
 zero order pharmacokinetics (Drawing) :
ethanol, high dose phenytoin and aspirin

 first order pharmacokinetics : most drugs show


first order pharmacokinetic fashion.
34

Anda mungkin juga menyukai