Anda di halaman 1dari 26

FARMAKOKINETIK Dian Rahmawati, M.Farm.

, Apt
Sediaan Obat

PENDAHULUAN
Fase-fase yang dialami oleh obat dalam Fase farmasetik • Disintegrasi
• Disolusi

tubuh ada 3 tingkatan :


Fase biofarmaseutik • Absorbsi
Fase
Fase farmakokinetik Farmakokinetik


Distribusi
Metabolisme
Fase farmakodinamik • Ekskresi

• Interaksi
Fase
Farmakodinamik obat dan
reseptor
PENGERTIAN
Kinetik= pergerakan;
farmakokinetik= mempelajari pergerakan obat didalam
tubuh:

NASIB OBAT
DALAM TUBUH
Keseluruhan proses atau kejadian yang dialami molekul obat
mulai saat masuknya obat ke dalam tubuh sampai keluarnya obat
tersebut dari dalam tubuh, disebut proses farmakokinetik.
NASIB OBAT DALAM TUBUH
PROSES PERJALANAN OBAT YANG DIBAHAS DALAM BIDANG FARMAKOKINETIK INI SECARA
BERURUTAN DISEBUT A.D.M.E:

Absorbsi Distribusi Metabolisme Ekskresi

Drug Drug
input output
Absorbsi.Distribusi.Metabolism.Ekskresi
1. Absorpsi : masuknya obat kedalam darah (gastrointestinal, bukal,rektal,pulmonal)
2. Distribusi: penyebaran obat keseluruh tubuh mengikuti sistem peredaran darah.
3. Metabolisme : transformasi struktur obat dg jalan oksidasi,reduksi,hidrolisis atau konjugasi
(hepar)
4. Ekskresi : pengeluaran obat dari dalam tubuh (ginjal dan hepar) + kelenjar lain.

Parameter kinetik , berguna utk: cara pemakaian obat, monitoring efek obat dan
membandingkan kwalitas obat
ABSORBSI
1. Absorpsi obat meliputi proses
obat dari saat dimasukkan
kedalam tubuh, melalui jalurnya
hingga masuk kedalam sirkulasi
sistemik.
2. Pada level seluler, obat
diabsorpsi melalui beberapa
metode, terutama transport
aktif dan transport pasif.
METODE ABSORBSI
Transport pasif
•Transport pasif tidak memerlukan energi, sebab hanya dengan proses difusi
obat dapat berpindah dari daerah dengan kadar konsentrasi tinggi
kedaerah dengan konsentrasi rendah.
•Terjadi selama molekul-molekul kecil dapat berdifusi sepanjang membran
dan berhenti bila konsentrasi pada kedua sisi membrane seimbang.
Transport Aktif
•Transport aktif membutuh kan energy untuk menggerakkan obat dari
daerah dengan konsentrasi obat rendah ke daerah dengan konsentrasi obat
tinggi.
Pinositosis
•Pinositosis adalah bentuk transfer aktif yang unik dimana sel‘menelan’
partikel obat. Biasanya terjadi pada obat-obat larut lemak (vit A, D, E, K).
KECEPATAN ABSORBSI
Apabila pembatas antara obat aktif dan sirkulasi sitemikhanya sedikit sel 
absorpsi terjadi cepat  obat segera mencapai level pengobatan dalam
tubuh.
•Detik s/d menit: SL, IV, inhalasai
•Lebih lambat: oral, IM topical kulit lapisan intestinal, otot, kulit menghambat
jalan
•Lambat sekali, berjam-jam / berhari-hari: per rektal/ sustained release.

Faktor yang mempengaruhi penyerapan:


•Aliran darah ketempat absorpsi
•Total luas permukaan yang tersedia sebagai tempat absorpsi
•Waktu kontak permukaan absorpsi
KECEPATAN ABSORBSI
Diperlambat oleh nyeri dan stres
Nyeri dan stress  mengurangi aliran darah, mengurangi pergerakan saluran cerna, retensi gaster
Makanan tinggi lemak
Makanan tinggi lemak dan padat akan menghambat pengosongan lambung dan memperlambat
waktu absorpsi obat
Faktor bentuk obat
Absorpsi dipengaruhi formulasi obat: tablet, kapsul, cairan, sustained release, dll)
Kombinasi dengan obat lain
Interaksi satu obat dengan obat lain dapat meningkatkan atau memperlambat tergantung jenis obat.
DISTRIBUSI
Distribusi obat adalah proses obat dihantarkan dari sirkulasi sistemik kejaringan dan
cairan tubuh.
Distribusi obat yang telah diabsorpsi tergantung beberapafaktor:
•Aliran darah
•Permeabilitas kapiler
•Ikatan protein
DISTRIBUSI
Aliran darah
Setelah obat sampai kealiran darah, segera terdistribusi ke organ
berdasarkan jumlah aliran darahnya. Organ dengan aliran darah terbesar:
–Jantung
–Hepar
–Ginjal
Distribusi ke organ lain kulit, lemak dan otot lebih lambat
Permeabilitas Kapiler
Tergantung:
–Struktur kapiler
–Struktur Obat
DISTRIBUSI
Ikatan dengan protein
Obat beredar diseluruh tubuh  berkontak dengan protein
 Dapat terikat atau bebas.
Obat yang terikat protein tidak aktif dan tidak dapt bekerja.
Hanya obat bebas yang dapat memberikan efek.
Obat dikatakan berikatan protein tinggi bila >80% obat
terikat protein
METABOLISME
Metabolisme/biotransformasi obat adalah proses tubuh merubah komposisi obat sehingga menjadi
lebih larut air untuk dapat dibuang keluar tubuh.
Obat dapat dimetabolisme melalui beberapa cara:
-Menjadi metabolit inaktif kemudian diekskresikan
-Menjadi metabolit aktif  memiliki kerja farmakologi tersendiri  bisa dimetabolisme lanjutan
-Beberapa obat diberikan dalam bentuk tidak aktif kemudian setelah di metabolisme baru
menjadi aktif (=prodrugs)
Metabolismeterjadidi:
-Hepar
-Ginjal
-Membran usus
METABOLISME
Tujuan metabolisme obat adalah mengubah obat yang
nonpolar
menjadi polar agar dapat di ekskresi melalui ginjal atau
empedu.
Reaksi metabolisme terdiri dari fase I dan reaksi fase II:
a. Reaksi fase I terdiri dari oksidasi, reduksi, dan hidrolisis
yang mengubah obat menjadi lebih polar dengan akibat
menjadi inaktif, lebih aktif, atau kurang aktif.
b. Reaksi fase II merupakan konjugasi dengan substrat
endogen, yaitu asam glukoronat, asam sulfat, asam
asetat, atau asam amino dengan akibat obat menjadi Empedu  Usus  reabsorpsi atau
sangat polar, dengan demikian hampir selalu tidak aktif. ikut BAB
Sirkulasi darah  Ginjal  reabsorbsi
atau ikut BAK
EKSKRESI
• Ekskresi obat artinya eliminasi atau pembuangan obat dari tubuh.
• Sebagian besar obat dibuang dari tubuh oleh ginjal dan melalui urin. Obat juga
dapat dibuang melalui paru-paru, eksokrin (keringat, ludah, payudara), kulit dan
traktusintestinal.
•Organ terpenting untuk ekskresi obat adalah ginjal. Obat diekskresi melalui ginjal
dalam bentuk utuh maupun bentuk metabolitnya.
•Ekskresi dalam bentuk utuh atau bentuk aktif merupakan cara eliminasi obat melalui
ginjal.
EKSKRESI
Ekskresi melalui ginjal melibatkan 4
proses:
• Filtrasi glomerulus,
• Sekresi aktif di tubulus,
• Reabsorpsi pasif di sepanjang tubulus
dan,
• Eksresi
PARAMETER FARMAKOKINETIK Next week ………..
MODEL KOMPARTEMEN
Tubuh dapat dinyatakan sebagai suatu susunan atau sistem dari
kompartemen-kompartemen yang berhubungan secara timbal
balik satu dengan yang lain.

Suatu kompartemen bukan suatu daerah fisiologik atau anatomik


yang nyata tetapi dianggap sebagai suatu jaringan atau
kelompok jaringan yang mempunyai aliran darah dan afinitas
obat yang sama
MODEL KOMPARTEMEN
1. Model kompartemen satu terbuka menganggap bahwa berbagai
perubahan kadar obat dalam plasma mencerminkan perubahan yang
sebanding dengan kadar obat dalam jaringan. Tetapi, model ini tidak
menganggap bahwa konsentrasi obat dalam tiap jaringan tersebut
adalah sama pada berbagai waktu.

2. Dalam model kompartemen dua dianggap bahwa obat terdistribusi ke


dalam dua kompartemen.
MODEL KOMPARTEMEN
1. Kompartemen kesatu, dikenal sebagai kompartemen sentral,
meliputi darah, cairan ekstraselular, dan jaringan-jaringan
dengan perfusi tinggi, kompartemen-kompartemen ini secara
cepat terdifusi oleh obat.

2. Kompartemen kedua merupakan kompartemen jaringan, yang


berisi jaringan-jaringan yang berkesetimbangan secara lebih
lambat dengan obat. Model ini menganggap obat dieliminasi
dari kompartemen sentral
PARAMETER FARMAKOKINETIK
1. Parameter farmakokinetika adalah besaran yang diturunkan
secara matematis dari model berdasarkan hasil pengukuran
kadar obat utuh atau metabolitnya dalam darah, urin atau
cairan hayati lainnya.

2. Fungsi dari penetapan parameter farmakokinetik suatu obat


adalah untuk mengkaji kinetika absorbsi, distribusi dan eliminasi
didalam tubuh
PARAMETER FARMAKOKINETIK
Secara umum parameter farmakokinetika digolongkan menjadi
parameter primer, sekunder dan turunan.
1. Parameter primer adalah parameter farmakokinetika yang
harganya dipengaruhi secara langsung oleh variabel biologis.
Contoh dari parameter primer adalah: volume distribusi (Vd),
klirens (Cl), dan kecepatan absorpsi (Ka).
Volume distribusi adalah volume hipotetik dalam tubuh tempat obat
terlarut. Vd adalah salah satu faktor yang harus diperhitungkan
dalam memperkirakan jumlah obat dalam tubuh. Vd merupakan
suatu parameter yang berguna untuk menilai jumlah relatif obat di
luar kompartemen sentral atau dalam jaringan
PARAMETER FARMAKOKINETIK
a. Volume distribusi adalah volume hipotetik dalam tubuh tempat obat
terlarut. Vd adalah salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam
memperkirakan jumlah obat dalam tubuh. Vd merupakan suatu parameter
yang berguna untuk menilai jumlah relatif obat di luar kompartemen
sentral atau dalam jaringan
b. Klirens merupakan parameter farmakokinetika yang menggambarkan
eliminasi obat yang merupakan jumlah volume cairan yang mengandung
obat yang dibersihkan dari kompartemen tubuh setiap waktu tertentu.
Eliminasi tersebut tidak dipermasalahkan bagaimanakah prosesnya.
Secara umum eliminasi obat terjadi pada ginjal dan hati yang sering
dikenal dengan istilah klirens total yang merupakan jumlah dari klirens
ginjal (renalis) dan hati (hepatik)
PARAMETER FARMAKOKINETIK
2. Parameter sekunder adalah parameter farmakokinetika yang harganya
bergantung pada parameter primer. Contoh dari parameter sekunder
adalah waktu paruh eliminasi (t1/2 eliminasi) dan Kecepatan eliminasi
(Kel). Waktu paruh eliminasi adalah waktu yang dibutuhkan obat untuk
tereliminasi menjadi separuh dari harga awal. Besar kecilnya waktu paruh
eliminasi sangat menentukan lama kerja obat dan menjadi acuan untuk
menentukan dosis pada pemakaian berulang dalam terapi jangka
panjang
PARAMETER FARMAKOKINETIK
2. Parameter sekunder adalah parameter farmakokinetika yang harganya
bergantung pada parameter primer. Contoh dari parameter sekunder
adalah waktu paruh eliminasi (t1/2 eliminasi) dan Kecepatan eliminasi
(Kel). Waktu paruh eliminasi adalah waktu yang dibutuhkan obat untuk
tereliminasi menjadi separuh dari harga awal. Besar kecilnya waktu paruh
eliminasi sangat menentukan lama kerja obat dan menjadi acuan untuk
menentukan dosis pada pemakaian berulang dalam terapi jangka
panjang
PARAMETER FARMAKOKINETIK
3. Sedangkan contoh dari parameter turunan adalah waktu mencapai kadar
puncak (tmaks), kadar puncak (cpmaks) dan area under curve (AUC). Kadar
puncak adalah kadar tertinggi yang terukur dalam darah atau serum atau
plasma. AUC adalah permukaan dibawah kurva (grafik) yang
menggambarkan naik turunnya kadar plasma sebagai fungsi waktu. AUC
dapat digunakan untuk membandingkan kadar masing-masing plasma
obat bila penentuan kecepatan eliminasinya tidak mengalami perubahan.

Anda mungkin juga menyukai