FARMAKOLOGI
(PENGANTAR)
Handayani
FARMAKOLOGI FK UNUSA
2016
Sejarah Farmakologi
1. Absorption
2.
Distribution
3.
Metabolism
4.
Elimination
Modified from Mycek et al.
Proses yang dialami obat dalam tubuh
Distribusi
Eksekre
Obat Absorpsi Metabolisme/biot
ranformasi si
Toksisitas Efikasi
Faktor Utama Farmakologi
OBAT TUBUH
(Bahan Kimia) (Sistem Biologi)
Farmakokinetika
Farmakodinamika
Antaraksi Kemodinamika
An Important Concept:
BIOAVAILABIITY
• Def’n:
● Fraction of a drug that
reaches systemic circulation
after a particular route of Injected Dose
admin’n
● Fraksi obat yang mencapai
Concentration
sirkulasi sistemik setelah
rute tertentu admin'n
• Affected by:
● 1st pass metabolism
(eg: Lidocaine, propranolol) Serum
● Solubility Oral
● Instability (eg: Dose
Penicillin G, insulin) Tim
e
Pharmacokinetic
• ABSORBSI
• DISTRIBUSI
• METABOLISME/BIOTRANSFO
RMASI
• EKSKRESI/ELIMINASI
Pharmacokinetics: Absorption
Faktor yang mempengaruhi absorpsi Obat:
• Administration route of the drug (rute pemberian obat)
• Food or fluids administered with the drug (ada tidaknya
makanan dan minuman yang diberikan bersamaan obat)
• Dosage formulation (Formulasi sedian obat)
• Status of the absorptive surface ( Keberadaan permukaan
absorpsi)
• Rate of blood flow to the small intestine (kecepatan Aliran
darah di USUS Halus)
• Acidity of the stomach (Keasaman lambung)
• Status of GI motility ( Keadaan motilitas GI)
Pharmacokinetics: Absorption
Routes
• (rute pemberian obat mempengaruhi laju dan
tingkat penyerapan obat itu):
• Enteral
• Parenteral
• Topical
Pharmacokinetics: Absorption
Enteral Route
• Obat diserap ke dalam sirkulasi sistemik melalui mulut atau
mukosa lambung, usus halus, atau dubur.
• Oral
• Sublingual
• Buccal
• Rectal
First-Pass Effect
Metabolisme obat dan jalur lintasnya dari hati ke dalam
sirkulasi)
• (Obat yang diberikan melalui rute oral kemungkinan besar
dimetabolisme terlebih dahulu di hati sebelum mencapai
sirkulasi sistemik – high first pass effect
• The same drug—given IV—bypasses the liver, preventing
the first-pass effect from taking place, and more drug
reaches the circulation.
Obat yang sama diberikan dengan IV- melewati hati,
mencegah efek-metabolisme pertama , dan lebih banyak
obat mencapai sirkulasi.(Rute IV, tidak melewati hati)
First-Pass Effect
• Routes that bypass the liver:
• Sublingual Transdermal
• Buccal Vaginal
• Rectal* Intramuscular
• Intravenous Subcutaneous
• Intranasal Inhalation
*Rectal route undergoes a higher degree of first-pass effects than
the other routes listed. (rute rectal, mengalami first pass efect lebih
tinggi dibandingkan rute lain diatas)
Pharmacokinetics: Absorption
Parenteral Route (rute parenteral)
• Intravenous*
• Intramuscular
• Subcutaneous
• Intradermal
• Intrathecal
• Intraarticular
*Fastest delivery into the blood circulation - Tercepat pengiriman ke
sirkulasi darah
Pharmacokinetics: Absorption
Topical Route (Rute Topical)
• Skin (including transdermal patches)
• Eyes
• Ears
• Nose
• Lungs (inhalation)
• Vagina
Pharmacokinetics: Distribution
The transport of a drug in the body by the bloodstream to
its site of action. (Proses transportasi obat dalam tubuh
melalui darah menuju SOA/Site of Action)
• Protein-binding
• Water soluble vs. fat soluble
• Blood-brain barrier
• Areas of rapid distribution: heart, liver,
kidneys, brain
• Areas of slow distribution: muscle, skin, fat
DISTRIBUSI
DEPOT JARINGAN
TEMPAT KERJA BEBAS↔TERIKAT
(RESEPTOR)
Terikat↔Bebas
Obat Terikat
Metabolit
Biotransformasi
Distribusi : Pendistribusian obat ke sistem peredaran
darah.
Obat akan didistribusikan dan diikat oleh protein plasma
(Albumin, Globulin, dll) dan diikat secara REVERSIBEL.
Berbagai Proses farmakokinetik SEPERTI DI ATAS
Volume of Drug Distribution
Drug is not
1. eliminated
Elimination
0
Phase
0.
Serum
5
Distribution Drug is
Phase eliminated
0
0
Tim
e
Pharmacokinetics: Metabolism
(also known as Biotransformation)
Transformasi biologis suatu obat menjadi metabolit tidak
aktif, senyawa yang lebih larut, atau metabolit yang lebih
kuat. Tempatnya di :
• Liver (main organ) – organ utama adalah hati
• Kidneys
• Lungs
• Plasma
• Intestinal mucosa
Metabolisme :
Tujuan Utama Metabolisme : Mengeluarkan obat dalam
bentuk yang paling mudah, terbagi atas :
a. Fase I : Pengubahan bentuk menjadi lebih polar
b. Fase II : Proses konjugasi dengan asam glukoronat,
asam sulfat, asam asetat, atau suatu asam amino
lain yang dibantu oleh enzim sitokrom P 450.
Drug Metabolism
Dru
• Two Phases: I and II g Phase
● Phase I: conversion to IOxidation
Reduction
lipophilic cpds
Hydrolysi
● Phase II: conjugation s
• Phase I involves the Activation/Inactivati
cytochrome P-450 on
system Phase
Glucuronidatio
II
• Bertujuan untuk n
memudahkan proses
pengeluaran senyawa Conjugation
obat dalam tubuh. Products
Parameter Farmakokinetik
• Volume Distribusi (Vd)
Ukuran tubuh yang tersedia untuk diisi obat
(Terdistribusi di Plasma, Darah atau cairan plasma)
• Cleareance/ Bersihan
Ukuran kemampuan tubuh untuk menghilangkan obat
di dalam tubuh
• Waktu Paruh (T ½)
Waktu yang dibutuhkan untuk mengubah jumlah obat
dalam tubuh menjadi separuhnya selama eliminasi
• Bioavaibilitas (ketersediaan hayati)/ F
EKSKRESI
B. Reseptor Obat, adalah : makromolekul seluler yang terdiri dari protein tempat
terikatnya obat untuk menimbulkan respon.
F. Efek Toksik : Setiap obat digunakan pada dosis toksik yang dapat
mengakibatkan toksiksitas/keracunan.Berkaitan dengan jumlah
dosis.
G. Spesifik , adalah obat yang bekerja terbatas pada satu reseptor
H. Selektif, adalah obat yang menghasilkan satu efek pada dosis yang
rendah dan efek yang lain pada dosis yang tinggi. Contoh : Aspirin
80 mg digunakan untuk anti koagulan, Aspirin 500 mg digunakan
untuk antipiretik dan analgetik
I. Obat yang spesifik tidak berarti selektif, obat yang tidak selektif
pasti tidak spesifik.
II. Index Terapi adalah ratio/perbandingan antara LD (letal dose)50
dan ED(Efective Dose) 50
Pengujian dilakukan untuk obat
hipnotik sedatif pada 100
subjek, dimana dosis tertentu
akan memberikan efek hipnotik
pada 50 subjek dikatakan
ED50, dan memberikan efek
kematian pada 50 subjek untuk
dosis tertentu dikatakan LD50.
Semakit besar rationya
semakin aman digunakan
untuk pengobatan
Obat Yang memiliki Indeks Obat Yang memiliki Indeks
terapi sempit terapi Luas
● In Phase III trials, the study drug or treatment is given to large groups of
people (1,000-3,000) to confirm its effectiveness, monitor side effects,
compare it to commonly used treatments, and collect information that will
allow the drug or treatment to be used safely.
Fase I Fase I
Fase I Fase I
Fase I Fase I
Uji Toksisitas (pada Hewan)
Faktor-faktor yang mempengaruhi efek
farmakologi obat
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Genetik
4. Faktor Lingkungan
5. Interaksi Obat-Farmakokinetik
1. Interaksi Obat – Farmakodinamik
6. Patofisiologis
Pustaka
Perubahan:
• aktivitas biokimia
DRUG • biofisika makromolekul
RECEPTO
R
1. menentukan efek
farmakologis
2. selektivitas efek obat
3. membantu peran antagonis
farmakologi obat
HaMBa - 2008
II. KERJA OBAT TANPA PERANTARAAN
RESEPTOR
1. Efek non spesifik dan gangguan pada membran
• Perubahan sifat osmotik (urea, manitol, MgSO4)
• Perubahan sifat asam-basa (antasida, NH4Cl,
NaHCO3)
• Kerusakan non spesifik (antiseptik-desinfektan)
• Gangguan fungsi membran (anestesi volatile)
2. Interaksi dengan molekul kecil atau ion
(CaNa2EDTA-Pb2+)
3. Masuk ke dalam komponen sel (obat kanker)
III. KONSENTRASI DAN RESPON OBAT
• Dosis berbanding lurus dengan respon obat
• Respon berhenti pada konsentrasi tertentu
HaMBa - 2008
• Efek terapi
• Potensi – dinyatakan dengan ED50
• Slope kurva dosis-respon
HaMBa - 2008
Contoh slope kurva dosis-respon
HaMBa - 2008
Potensi obat
IV. INDEKS TERAPI dan
OBAT IDEAL
• Indeks Terapi =
LD50/ED50
• Menentukan tingkat
keamanan obat
• Obat Ideal =
LD1/ED99
→≥1
HaMBa - 2008
V. INTERAKSI OBAT
• Menguntungkan
• Merugikan
Terbagi 3 kategori:
1. Inkompatibilitas
2. Interkasi farmakokinetik
3. Interaksi farmakodinamik
HaMBa - 2008
Istilah-istilah pada interaksi
obat-reseptor
• Agonis
• Antagonis (penghambat/blocker)
• Kompetitif : dapat diatasi dengan peningkatan
dosis
• Non kompetitif : tidak dapat diatasi dengan
peningkatan dosis
HaMBa - 2008
• Interaksi fisiologis (antagonis fisiologis) → bekerja
pada organ yang sama, reseptor berbeda
HaMBa - 2008
• Perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit
• Terutama berpengaruh pada obat jantung, transmisi
neuromuskular dan ginjal
HaMBa - 2008
Penggolongan obat
• Berdasarkan tujuan terapinya :
• Obat Diagnostik
• Obat kemoterapi
• Obat Substitusi
• Berdasarkan ketentuan pembatasan pemakaian di pasaran
• Obat Bebas
• Obat Bebas Terbatas ( Daftar W )
• Obat Keras ( Daftar G )
• Obat Psikotropika
• Obat Narkotika ( Daftar O )
• Berdasarkan vital tidaknya bagi penyediaan disarana pelayanan kesehatan seperti
rumah sakit
• Vital
• Esensial
• Non Esensial
• Berdasarkan ketentuan nama dalam perdagangan
• Obat paten
• Obat Generik
Dosis ( Takaran Obat )
• Toleransi • Placebo
• Inkompatibilitas
6 Hal yang harus diperhatikan dalam
Pemberian Obat
A. Tepat pasien
B. Tepat obat
C. Tepat waktu
D. Tepat dosis
E. Tepat rute (cara pemberian)
F. Tepat dokumentasi
TERIMA KASIH