Anda di halaman 1dari 62

DASAR-DASAR

FARMAKOLOGI
(PENGANTAR)
Handayani
FARMAKOLOGI FK UNUSA
2016
Sejarah Farmakologi

• Sejak zaman purbakala manusia telah dihadapkan pada masalah


kesehatan yang memaksa dirinya mencari pengobatan Para ahli
pengobatan memperoleh pengetahuan tentang obat dan cara
pengobatan hanya berdasarkan intuisi dan pengalaman empiris.
• Baru pada 400 tahun sebelum masehi berdiri sekolah kedokteran di
Yunani yang salah satu alumninya bernama Hipokrates yang
memperkenalkan cara-cara pengobatan yang rasional dan etis .
• Tahun 1240 Kaisar Frederick II memberikan maklumat kepada
rakyatnya tentang pemisahan Kedokteran dan Farmasi dengan tujuan
agar masyarakat mendapat perawatan medis yang layak serta
memperoleh obat ( farmacon ) yang cocok yang dapat dipertanggung
jawabkan
• Konsep pemisahan tersebut hingga kini dirasakan oleh masyarakat
dunia
1. Definisi
2. Farmakokinetik
3. Farmakodinamik
4. Interaksi
obat-reseptor
5. Konsep Dosis Respon
6. Klasifikasi obat
7. Pengawasan Obat
Pengertian Farmakologi

• farmacon berarti obat Cabang ilmu


logos yang berarti ilmu terkait
Farmakologi :
• Farmakologi :
ilmu tentang obat khususnya yang • Farmakokinetika
berkaitan dengan pengaruh • Farmakodinamika
sifaf fisika-kimiawinya, respons
bagian-bagian tubuh terhadap • Farmakognosi
sifat obat, nasib yang dialami • Farmakoterapi
obat dalam tubuh dan • Farmakogenetika
kegunaan dan efek obat bagi
tubuh
• Farmakoepidemiologi
• Farmako imunologi
• Toksikologi
• dll
Apa Yang terjadi setelah Obat
DIBERIKAN?????

1. Absorption

2.
Distribution

3.
Metabolism
4.
Elimination
Modified from Mycek et al.
Proses yang dialami obat dalam tubuh

Distribusi

Eksekre
Obat Absorpsi Metabolisme/biot
ranformasi si

Fase-fase yang dialami oleh obat dalam tubuh ada 3 tingkatan :


➢Fase biofarmaseutik
➢Fase farmakokinetik
➢Fase farmakodinamik
Farmakokinetika
• Ekskresi obat dilakukan oleh
organ tubuh seperti :
❖ Renal
❖ Hepar
❖ Pulmo
❖ Kelenjar ASI
❖ Kelenjar Keringat
❖ Kelenjar ludah
• Obat-obat yang tidak dapat
diabsorbsi dikeluarkan lewat faeces
Farmakodinamika
• Farmakodinamika adalah ilmu yang mempelajari tentang
pengaruh /efek obat terhadap tubuh
• Obat dapat mempengaruhi seluruh atau bagian-bagian
tertentu dari tubuh . Pengaruh tersebut disebut
pengaruh/efek farmakologis.
• Pengaruh atau efek obat meliputi :
• Efek terapi (indikasi)
• Efek samping
• Efek toksik (kontra indikasi)
• Interaksi obat
Interaksi Tubuh - Obat
Terikat Protein Plasma
Obat
Bebas
ABSORPSI Farmakokinetik
Konsentrasi Obat Dalam (Perjalanan Obat
Obat Dalam Jaringan
sirkulasi sistemik dalam Tubuh)
DISTRIBUSI

Konsentrasi Obat Pada METABOLISME


Tempat Kerja

Ikatan Dengan Reseptor EKSRESI

Efek Farmakologi/ Respon Klinik


Indikasi Teurapetik Farmakodinamik (Efek
Obat pada Tubuh)

Toksisitas Efikasi
Faktor Utama Farmakologi
OBAT TUBUH
(Bahan Kimia) (Sistem Biologi)

Pengaruh Tubuh terhadap obat


Pengaruh Terhadap Tubuh

Nasib Obat Dalam Tubuh


Kerja/Efek Obat

Farmakokinetika
Farmakodinamika

Antaraksi Kemodinamika
An Important Concept:
BIOAVAILABIITY
• Def’n:
● Fraction of a drug that
reaches systemic circulation
after a particular route of Injected Dose
admin’n
● Fraksi obat yang mencapai

Concentration
sirkulasi sistemik setelah
rute tertentu admin'n

• Affected by:
● 1st pass metabolism
(eg: Lidocaine, propranolol) Serum
● Solubility Oral
● Instability (eg: Dose
Penicillin G, insulin) Tim
e
Pharmacokinetic

• ABSORBSI
• DISTRIBUSI
• METABOLISME/BIOTRANSFO
RMASI
• EKSKRESI/ELIMINASI
Pharmacokinetics: Absorption
Faktor yang mempengaruhi absorpsi Obat:
• Administration route of the drug (rute pemberian obat)
• Food or fluids administered with the drug (ada tidaknya
makanan dan minuman yang diberikan bersamaan obat)
• Dosage formulation (Formulasi sedian obat)
• Status of the absorptive surface ( Keberadaan permukaan
absorpsi)
• Rate of blood flow to the small intestine (kecepatan Aliran
darah di USUS Halus)
• Acidity of the stomach (Keasaman lambung)
• Status of GI motility ( Keadaan motilitas GI)
Pharmacokinetics: Absorption
Routes
• (rute pemberian obat mempengaruhi laju dan
tingkat penyerapan obat itu):
• Enteral
• Parenteral
• Topical
Pharmacokinetics: Absorption
Enteral Route
• Obat diserap ke dalam sirkulasi sistemik melalui mulut atau
mukosa lambung, usus halus, atau dubur.
• Oral
• Sublingual
• Buccal
• Rectal
First-Pass Effect
Metabolisme obat dan jalur lintasnya dari hati ke dalam
sirkulasi)
• (Obat yang diberikan melalui rute oral kemungkinan besar
dimetabolisme terlebih dahulu di hati sebelum mencapai
sirkulasi sistemik – high first pass effect
• The same drug—given IV—bypasses the liver, preventing
the first-pass effect from taking place, and more drug
reaches the circulation.
Obat yang sama diberikan dengan IV- melewati hati,
mencegah efek-metabolisme pertama , dan lebih banyak
obat mencapai sirkulasi.(Rute IV, tidak melewati hati)
First-Pass Effect
• Routes that bypass the liver:
• Sublingual Transdermal
• Buccal Vaginal
• Rectal* Intramuscular
• Intravenous Subcutaneous
• Intranasal Inhalation
*Rectal route undergoes a higher degree of first-pass effects than
the other routes listed. (rute rectal, mengalami first pass efect lebih
tinggi dibandingkan rute lain diatas)
Pharmacokinetics: Absorption
Parenteral Route (rute parenteral)
• Intravenous*
• Intramuscular
• Subcutaneous
• Intradermal
• Intrathecal
• Intraarticular
*Fastest delivery into the blood circulation - Tercepat pengiriman ke
sirkulasi darah
Pharmacokinetics: Absorption
Topical Route (Rute Topical)
• Skin (including transdermal patches)
• Eyes
• Ears
• Nose
• Lungs (inhalation)
• Vagina
Pharmacokinetics: Distribution
The transport of a drug in the body by the bloodstream to
its site of action. (Proses transportasi obat dalam tubuh
melalui darah menuju SOA/Site of Action)
• Protein-binding
• Water soluble vs. fat soluble
• Blood-brain barrier
• Areas of rapid distribution: heart, liver,
kidneys, brain
• Areas of slow distribution: muscle, skin, fat
DISTRIBUSI
DEPOT JARINGAN
TEMPAT KERJA BEBAS↔TERIKAT
(RESEPTOR)
Terikat↔Bebas

Absorpsi Obat Bebas Ekskresi

Obat Terikat
Metabolit
Biotransformasi
Distribusi : Pendistribusian obat ke sistem peredaran
darah.
Obat akan didistribusikan dan diikat oleh protein plasma
(Albumin, Globulin, dll) dan diikat secara REVERSIBEL.
Berbagai Proses farmakokinetik SEPERTI DI ATAS
Volume of Drug Distribution

• Drugs may distribute into Plasma


(4 litres)
any or all of the following
Interstitial
compartments: Fluid
• Plasma (10 litres)

• Interstitial Fluid Intracellular


Fluid
• Intracellular Fluid (28 litres)
• It takes time for a drug to distribute in the body
• Drug distribution is affected by elimination
1.
5
Concentration

Drug is not
1. eliminated
Elimination
0
Phase

0.
Serum

5
Distribution Drug is
Phase eliminated
0
0
Tim
e
Pharmacokinetics: Metabolism
(also known as Biotransformation)
Transformasi biologis suatu obat menjadi metabolit tidak
aktif, senyawa yang lebih larut, atau metabolit yang lebih
kuat. Tempatnya di :
• Liver (main organ) – organ utama adalah hati
• Kidneys
• Lungs
• Plasma
• Intestinal mucosa
Metabolisme :
Tujuan Utama Metabolisme : Mengeluarkan obat dalam
bentuk yang paling mudah, terbagi atas :
a. Fase I : Pengubahan bentuk menjadi lebih polar
b. Fase II : Proses konjugasi dengan asam glukoronat,
asam sulfat, asam asetat, atau suatu asam amino
lain yang dibantu oleh enzim sitokrom P 450.
Drug Metabolism
Dru
• Two Phases: I and II g Phase
● Phase I: conversion to IOxidation
Reduction
lipophilic cpds
Hydrolysi
● Phase II: conjugation s
• Phase I involves the Activation/Inactivati
cytochrome P-450 on
system Phase
Glucuronidatio
II
• Bertujuan untuk n
memudahkan proses
pengeluaran senyawa Conjugation
obat dalam tubuh. Products
Parameter Farmakokinetik
• Volume Distribusi (Vd)
Ukuran tubuh yang tersedia untuk diisi obat
(Terdistribusi di Plasma, Darah atau cairan plasma)
• Cleareance/ Bersihan
Ukuran kemampuan tubuh untuk menghilangkan obat
di dalam tubuh
• Waktu Paruh (T ½)
Waktu yang dibutuhkan untuk mengubah jumlah obat
dalam tubuh menjadi separuhnya selama eliminasi
• Bioavaibilitas (ketersediaan hayati)/ F
EKSKRESI

• Adalah prosesi eliminasi obat dari dalam tubuh.


• Setelah obat menjadi bentuk yang in aktif maka obat akan
dikeluarkan dari ginjal melalui urin. Namun bila ada
pengaruh hati yang terlibat, ekskresi akan dikeluarkan
melalui sal cerna
Prinsip Farmakodinamika
Farmakodinamik: Bagian ilmu yang mempelajari efek
biokimia dan fisiologi obat serta mekanisme
kerjanya.
Tujuan mempelajari farmakodinamika adalah:
1. Meneliti efek utama dari suatu obat
2. Mengetahui interaksi obat dengan sel
3. Mengetahui urutan peristiwa serta spektrum efek
dan respon yangterjadi.
Berguna untuk : Dasar terapi obat yang rasional, yaitu:
1. Tepat Penderita
Tepat obat
Tepat diagnosis
1. Tepat indikasi
2. Tepat dosis, pemberian dan lamanya terapi
3. Tepat informasi
4. Tepat evaluasi
A. Mekanisme Kerja
Bagaimana suatu obat dapat menimbulkan efek. Digolongkan menjadi:
- Secara Fisika : Contoh obat anestesi
- Secara Kimiawi : Misalnya Antasida
- Melalui proses metabolisme, seperti AB, diuretik
- Secara Kompetisi

B. Reseptor Obat, adalah : makromolekul seluler yang terdiri dari protein tempat
terikatnya obat untuk menimbulkan respon.

Contoh reseptor, reseptor asetilkolin (Ach),


dimana aktifasi Ach pada reseptor akan
membuka pintu /kanal sehingga Na bisa
masuk ke intraselular

Tugas IV : Mencari definisi dari agonis,


Antagonis (Kompetitif, non kompetitif),
dan agonis partial kaitan obat dengan
reseptor
C. Proses Enzimatis : Biasanya dikenal dengan sistem pencernaan
agar makanan siap diabsorpsi. Fungsi Enzim lain salah saru
contohnya adalah untuk menghasilkan Angiotensin sebagai
bahan vasokonstriksi.

D. Efek terapeutik, terbagi atas:


- Terapi kausal : Meniadakan penyebab penyakit
- Terapi Simptomatik : Hanya gejala penyakit
- Terapi Substitusi Obat menggantikan zat lazim yang ada di
dalam tubuh, Contoh : Estrogen, Insulin, dll

E. Efek Samping Obat : Segala Sesuatu khasiat yang tidak


diinginkan untuk tujuan terapi yang dimaksudkan pada dosis
Terapi. Obat yang ideal hendaknya bekerja dengan cepat untuk
waktu tertentu saja dan secara selektif, artinya hanya berkhasiat
pada keluhan penyakit.

F. Efek Toksik : Setiap obat digunakan pada dosis toksik yang dapat
mengakibatkan toksiksitas/keracunan.Berkaitan dengan jumlah
dosis.
G. Spesifik , adalah obat yang bekerja terbatas pada satu reseptor
H. Selektif, adalah obat yang menghasilkan satu efek pada dosis yang
rendah dan efek yang lain pada dosis yang tinggi. Contoh : Aspirin
80 mg digunakan untuk anti koagulan, Aspirin 500 mg digunakan
untuk antipiretik dan analgetik
I. Obat yang spesifik tidak berarti selektif, obat yang tidak selektif
pasti tidak spesifik.
II. Index Terapi adalah ratio/perbandingan antara LD (letal dose)50
dan ED(Efective Dose) 50
Pengujian dilakukan untuk obat
hipnotik sedatif pada 100
subjek, dimana dosis tertentu
akan memberikan efek hipnotik
pada 50 subjek dikatakan
ED50, dan memberikan efek
kematian pada 50 subjek untuk
dosis tertentu dikatakan LD50.
Semakit besar rationya
semakin aman digunakan
untuk pengobatan
Obat Yang memiliki Indeks Obat Yang memiliki Indeks
terapi sempit terapi Luas

Dikenal dengan Theurapeutic window/Jendela terapi yaitu


konsentrasi obat antara konsentrasi obat minimal dan maksimal
yang dapat memberikan efek terapi
PENEMUAN
OBAT
• Uji Klinik
● Kidneys and liver are two most important organs (ginjal dan Hati, organ
terpenting dalam memilih Objek)
● In Phase I trials, researchers test a new drug or treatment in a small group
● of people (20-80) for the first time to evaluate its safety, determine a safe
dosage range, and identify side effects.

● In Phase II trials, the study drug or treatment is given to a larger group of


people (100-300) to see if it is effective and to further evaluate its safety.

● In Phase III trials, the study drug or treatment is given to large groups of
people (1,000-3,000) to confirm its effectiveness, monitor side effects,
compare it to commonly used treatments, and collect information that will
allow the drug or treatment to be used safely.

● In Phase IV trials, post marketing studies delineate additional information


including the drug's risks, benefits, and optimal use.
Fase I Fase I

Fase I Fase I

Fase I Fase I

Fase I Fase I
Uji Toksisitas (pada Hewan)
Faktor-faktor yang mempengaruhi efek
farmakologi obat
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Genetik
4. Faktor Lingkungan
5. Interaksi Obat-Farmakokinetik
1. Interaksi Obat – Farmakodinamik

6. Patofisiologis
Pustaka

1. Godman G, The Pahmarmacological Basic of Therapy, Ninth


Edition, McGraw Hill
2. Sherwood, L , Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, EGC, 2001
3. ……., AHFS Drug Information, ASHP, 1999
4. Lippincott’s, Illustrated Reviews pharmacology, 2nd edition
(terjemahan)
5. Betram G. Katzung, Farmakologi Dasar dan Klinik, Ed
IV (terjemahan)
6. Farmakologi dan Terapi, Bagian Farmakologi Fakultas
Kedokteran UI, 1995, Edisi 4.
I. TEORI RESEPTOR

Perubahan:
• aktivitas biokimia
DRUG • biofisika makromolekul

RECEPTO
R

1. menentukan efek
farmakologis
2. selektivitas efek obat
3. membantu peran antagonis
farmakologi obat
HaMBa - 2008
II. KERJA OBAT TANPA PERANTARAAN
RESEPTOR
1. Efek non spesifik dan gangguan pada membran
• Perubahan sifat osmotik (urea, manitol, MgSO4)
• Perubahan sifat asam-basa (antasida, NH4Cl,
NaHCO3)
• Kerusakan non spesifik (antiseptik-desinfektan)
• Gangguan fungsi membran (anestesi volatile)
2. Interaksi dengan molekul kecil atau ion
(CaNa2EDTA-Pb2+)
3. Masuk ke dalam komponen sel (obat kanker)
III. KONSENTRASI DAN RESPON OBAT
• Dosis berbanding lurus dengan respon obat
• Respon berhenti pada konsentrasi tertentu

HaMBa - 2008
• Efek terapi
• Potensi – dinyatakan dengan ED50
• Slope kurva dosis-respon
HaMBa - 2008
Contoh slope kurva dosis-respon

HaMBa - 2008
Potensi obat
IV. INDEKS TERAPI dan
OBAT IDEAL
• Indeks Terapi =
LD50/ED50
• Menentukan tingkat
keamanan obat

• Obat Ideal =
LD1/ED99
→≥1
HaMBa - 2008
V. INTERAKSI OBAT

• Menguntungkan
• Merugikan

Terbagi 3 kategori:
1. Inkompatibilitas
2. Interkasi farmakokinetik
3. Interaksi farmakodinamik
HaMBa - 2008
Istilah-istilah pada interaksi
obat-reseptor
• Agonis
• Antagonis (penghambat/blocker)
• Kompetitif : dapat diatasi dengan peningkatan
dosis
• Non kompetitif : tidak dapat diatasi dengan
peningkatan dosis

• Agonis/antagonis parsial (nalorfin)


HaMBa - 2008
INTERAKSI
FARMAKODINAMIK
• Interaksi pada tingkat reseptor (antagonis pada
reseptor)

Reseptor Reseptor Reseptor


Reseptor Reseptor Reseptor

HaMBa - 2008
• Interaksi fisiologis (antagonis fisiologis) → bekerja
pada organ yang sama, reseptor berbeda

OBAT A OBAT A OBAT A


OBAT A OBAT A OBAT A

HaMBa - 2008
• Perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit
• Terutama berpengaruh pada obat jantung, transmisi
neuromuskular dan ginjal

OBAT A OBAT A OBAT A


OBAT A OBAT A OBAT A

HaMBa - 2008
Penggolongan obat
• Berdasarkan tujuan terapinya :
• Obat Diagnostik
• Obat kemoterapi
• Obat Substitusi
• Berdasarkan ketentuan pembatasan pemakaian di pasaran
• Obat Bebas
• Obat Bebas Terbatas ( Daftar W )
• Obat Keras ( Daftar G )
• Obat Psikotropika
• Obat Narkotika ( Daftar O )
• Berdasarkan vital tidaknya bagi penyediaan disarana pelayanan kesehatan seperti
rumah sakit
• Vital
• Esensial
• Non Esensial
• Berdasarkan ketentuan nama dalam perdagangan
• Obat paten
• Obat Generik
Dosis ( Takaran Obat )

Ilmu tentang pemberian obat disebut Posologi


Dosis obat dibedakan atas :
Dosis Therapi
Dosis Maksimal
Dosis Toksik
Dosis Letal
OBAT DAN PENGAWASANNYA

➢ Obat adalah ibarat madu disatu sisi dan racun


disisi lainnya
➢ Obat adalah kebutuhan dasar masyarakat oleh
karenanya harus diawasi peredaran dan
pengunaannya
➢ Pengawasan obat oleh Badan Pengawasan obat
dan Makanan
(Badan POM)
Berbagai istilah tentang pengaruh
(efek ) obat

• Efek additif • Resistensi


• Efek adiktif • Withdrawal Syndrome
• Efek sinergistik • Idiosinkrasi
• Efek Potensiasi • Tachyphylaxis Allergi
• Efek habituasi • Kumulasi

• Toleransi • Placebo
• Inkompatibilitas
6 Hal yang harus diperhatikan dalam
Pemberian Obat
A. Tepat pasien
B. Tepat obat
C. Tepat waktu
D. Tepat dosis
E. Tepat rute (cara pemberian)
F. Tepat dokumentasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai