Anda di halaman 1dari 24

INTERAKSI

OBAT DAN
MAKANAN
Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika
3A dan 3B
MEKANISME KERJA OBAT

INTERAKSI OBAT DENGAN


MAKANAN

BAHAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


INTERAKSI OBAT DAN MAKANAN
KAJIAN
FASE DALAM INTERAKSI OBAT
DENGAN MAKANAN

INTERAKSI OBAT DAN MAKANAN


YANG DAPAT MENURUNKAN
KINERJA SISTEM PENCERNAAN
Stage I
Obat dipecah di
lambung

Stage II
Obat diserap kedalam
Fase darah dan dibawa ke
sel target
Mekanisme
kerja obat Stage III
secara oral Respon tubuh
terhadap obat dan
fungsi kerja obat

Stage IV
Obat di ekskresi lewat
ginjal atau hati
Interaksi Obat Perubahan efek suatu obat akibat
pemakaian

Senyawa
Pemakaian obat lain Makanan Obat tradisional
lain

Fase Farmasetik

Untuk mencapai tempat kerjanya


Fase Farmakinetika
maka obat harus melalui 3 tahap

Fase Farmakodinemika
Obat Gizi, Makanan, atau
Status Gizi

Farmakokinetik
Farmasi
• Penyerapan Farmakodinamik
• Kompatibilitas
• Distribusi • Efek
• Kelarutan
• Metabolisme
• Stabilitas
• Ekskresi
Transduksi sinyal
INTERAKSI Polimorfisme genetik Enzim,
Transporter, reseptor
OBAT DAN
MAKANAN Hasil Fisiologis
Bioavabilitas, Volume, Clearance, Nilai Laboratorium

Hasil Pasien

Status Gizi
Efek Obat
Fase Farmasetik
 Fase ini dipengaruhi oleh pembuatan obat, bentuk sediaan obat, dan zat
tambahan yang digunakan (dengan adanya makanan kondisi tubuh
berada dalam situasi asam)
 Tablet akan terdegradasi membentuk granul kemudian partikel-partikel
kecil melakukan pelepasan zat aktif dari obat tersebut, selanjutnya zat
aktif tersebut akan terdisolusi dan kemudian akan di absorpsi dalam
tubuh
 Larutan → suspense → serbuk → kapsul → tablet → tablet salut
Fase Farmakokinetik

1. Interaksi farmakokinetik ditandai dengan perubahan kadar


plasma pada obat, area di bawah kurva(AUC), onset aksi,
waktu paruh.
2. Interaksi farmakokinetik diakibatkan oleh perubahan laju atau
tingkat absorpsi, distribusi, metabolism dan ekskresi.
3. Biasanya dihubungkan dengan kemampuan suatu obat untuk
mengubah efek obat lain tanpa mengubah sifat-sifat
farmakokinetik.
Interaksi Farmakokinetika
(ADIME)

METABOLISME
EKSKRESI
DISTRIBUSI Reaksi
ABSORBSI perubahan zat Sistem ekskresi
Proses dimana obat kimia dalam sisa hasil
Proses masuk jaringan biologis
berada dalam metabolisme obat
obat ke dalam yang dikalisis
cairan tubuh dan melalui ginjal,
sirkulasi sistemik oleh enzim
jaringan tubuh paru, kulit, air liur,
menjadi dan feses
metabolitnya

Sirkulasi sistemik adalah


sistem peredaran darah
dari jantung ke seluruh
tubuh.
Absorpsi
Kelarutan pH Tempat Absorpsi Sirkulasi Darah

• Kecepatan • Obat bersifat • Obat dapat • Obat sebaiknya


melarutkan obat asam lemah akan diabsorpsi padsa diberikan pada
akan menentukan mudah menembus kulit, membran daerah yang kaya
kecepatan obat membran sel pada mukosa, lambung akan sirkulasi
diserap sususan asam dan usus halus darah
• Obat bersifat basa • Absorpsi obat
lemah akan menembus
mudah diabsorpsi lapisan sel tunggal
di usus halus seperti pada
ephitelium
intestinal
Distribusi

● Proses dimana obat berada dalam cairan


tubuh dan jaringan tubuh.
● Kecepatan distribusi dipengaruhi oleh aliran
darah, afinitas obat pada jaringan dan ikatan
dengan protein.
● Faktor lain yang mempengaruhi distribusi
obat adalah fungsi kardiovaskular.
Distribusi Obat

1. Organ jantung, ginjal, hati yang mendapat suplai darah lebih banyak
atau cepat akan menerima obat lebih banyak dan cepat.
2. Pada saat obat masuk ke sirkulasi sistemik, Sebagian besar akan
terikat oleh protein plasma (albumin), dimana ikatan ini membentuk
molekul besar sehingga tidak dapat menembus membrane.
3. Obat obat lipofil mempunyai afinitas yang tinggi terhadap jaringan,
sehingga cenderung terkumulasi, jika aliran darah kecil, maka
sitribusi terhambat.
Metabolisme

- Merupakan reaksi perubahan zat kimia dalam jaringan biologis yang


dikalisis oleh enzim menjadi metabolisme
- Hati merupakan organ utama tempat metabolisme obat
- Kebanyakan metabolisme menggunakan enzim sirokrom P450 (hepar
dan GI)
EKSKRE
SI
1. Kecepatan ekskresi dilihat dari t , nilai obat yang
panjang t nya maka frekuensi pemakaian relative
panjang.

2. Proses ekskresi obat dalam ginjal :filtrasi


glomerulus, reabsorbsi tubulus, dan sekresi
tubulus.
Contoh Makanan yang Dapat Menurunkan
Absorbsi Obat
No. Nama Obat Mekanisme Solusi Aturan Minum
Terutama makanan yang
1. Acetaminophen mengandung pektin bersifat Saat perut kosong
absorben dan pelindung
2. Captopril ACE inhibitor Sebelum makan
Obat terikat dengan makanan
3. Digoxin Saat makan
tinggi serat
Mengurangi volume cairan
4. Amoxicilin Diminum dengan air
lambung
5. Acetosal Mengubah pH lambung Saat perut kosong
Mengurangi volume cairan
6. Ampicilin Diminum dengan air
lambung
Contoh No Nama Obat Mekanisme Solusi Aturan Minum
interaksi
makanan 1 Phenytoin Menunda pengosongan Diberikan saat makan
lambung, meningkatkan pagi,siang,dan malam
yang dapat produksi empedu, dan
meningkatka meningkatkan disolusi dan
absorbs
n interaksi 2 Hydrichlorothia Menunda pengosongan Diberikan bersama
obat zid lambung, meningkatkan makanan
absorbs usus halus
3 Griseofulvin Obat mudah larut dalam Diberikan dengan
lemak makanan tinggi lemak
(ikan,alpukat,telur)

4 Carbamazepin Meningkatkan produksi Diminum bersama


empedu, meningkatkan makanan
disolusi dan absorbs
Beberapa Interaksi Penting Obat dan Makanan
No Nama Obat Tipe Nutrien Efek dari Interaksi Rekomendasi

1 Azhithromycin Makanan Absorbsi Berselang 2 jam


Azhithromycin diminum saat
Berkurang, perut
ketersediaan hayati kosong/konsisten
berkurang 43%, pada saat yang
konsetrasi maksimal sama setiap hari
52%
2 Captorpil Makanan Absorbsi captopril
bekurang
3 Erythromycin Makanan Absorbsi
Erythromycin base
atau obat dengan
makanan
INTERAKSI
FARMAKODINAMIK

1. Aditif ( efek obat A=1 , efek obat B=1 , efek


kombinasi keduanya=2 )

2. Potensiasi ( efek A =0 , efek B=1 , efek


kombinasi A+B = 2 )

3. Sinergisme ( efek A=1 , efek B=1 , efek


kombinasi A+B = 3 )

4. Antagonisme ( efek A=1 , efek B = 1 , efek


kombinasi A+B = 0 )
Fase Farmakodinamik
Mempelajari efek obat dalam tubuh atau jaringan
tubuh / respon fisiologis dan psikologis dari obat
• Berinteraksi dengan reseptor
Reseptor dapat berupa protein asam nukleat, enzim, KH, atau lemak.
Semakin banyak reseptor yang diduduki maka intensitas efek
semakin meningkat
• Berinteraksi dengan enzim
Obat dapat menimbulkan efek karena mengikat enzim yang
dikeluarkan oleh tubuh. Contoh : Obat DM memperbanyak insulin,
aspirin (lama) → def folat
• Kerja non spesifik
Obat yang bekerja tanpa mengikat reseptor. Misal, alkohol
mendenaturasi protein, norit mengikat racun / bakteri
Efek dan Mekanisme Obat Dalam Tubuh
No Nama Obat Mekanisme Solusi Keterangan
1 Isoniazid (INH) Makanan akan Diminum saat perut kosong
meningkatkan pH lambung pagi sebelum makan
mencegah disolusi dan
absorbsi
2 Penicillamine Dapat membentuk khelat Diminum saat perut kosong
dengan kalsium/besi
3 Penicillin G Menunda pengosongan Diminum 1 jam sebelum / 2
lambung, degradasi asam jam setelah makan
lambung, menghambat
disolusi
4 Tetracycline Berikatan dengan garam Tidak boleh diminum
besi/ion kalsium bersama susu
membentuk senyawa khelat
yang tidak larut
Penyebab Interaksi
Obat dan Makanan

 Perubahan motilitas lambung dan usus : Perubahan pH,


sekresi asam dan reproduksi empedu
 Perubahan suplai darah di mukosa saluran cerna :
Dipengaruhi absorpsi obat oleh proses abrorbs
 Dipengaruhi proses transport aktif obat oleh makanan :
Perubahan biotransformasi dan eliminasi
• Pengosongan Lambung : Makanan yang sangat dingin atau
yang sangat hangat biasanya akan memperlambat
pengosongan lambung
• Komponen makanan :
a. Protein (daging/susu) → obat Levadopa yang digunakan
untuk mengendalikan tremor pada penderita Parkinson.
Sebaiknya dikonsumsi dengan sedikit makanan tinggi
protein
b. Lemak → komposisi lemak tidak jenuh akan meningkatkan
kapasitas hati dalam metabolisme obat. Dianjurkan pada
obat Griseofulvin dikonsumsi dengan makanan yang tinggi
lemak seperti daging sapi, margarin, mentega, kentang
goreng, ayam goreng, dll
c. Karbohidrat → kelebihan glukosa menyebabkan
berkurangnya kandungan sitokrom P450 yang ada di hati
d. Vitamin → komponen vital dari sistem enzim dalam
metabolisme obat. Vitamin C + Besi → penyerapan besi
meningkat, Vitamin D + fenitoin → Vitamin D berkurang
Contoh Interaksi Obat dan Makanan
Drug Food Drug-Food Interaction
WARFARIN High-protein diet raise serum albumin levels, decrease in international
normalized ratio (INR)
Vegetables containing vitamin k interferes with the effectiveness and safety of warfarin therapy.
Charbroiled decrease warfarin activity
Cooked onions increase warfarin activity
Cranberry juice elevated INR without bleeding in elderly patient
Leafy green vegetables thromboembolic complications may develop
Charbroiled decrease warfarin activity
MONOAMNINE Tyramine-containing food¹ hypertensive crisis
OXIDASES
PROPRANOLOL Rich protein food serum level may be increased
CELIPROLOL Orange juice the intestinal absorption is inhibited
ACES INHIBITORS Empty stomach absorption is increased
CA2 CHANNEL Grape fruit juice increases the bioavailability
ANTIBIOTICS with milk products that complex with some antibiotics and prevent their absorption. reduced bioavailability
ACETAMINOPHEN Pectin delays its absorption and onset
NSAIDS Alcohol can increase risk of liver damage or stomach bleeding
Beverages The cmax and auc 0-alpha significantly incresed3
THEOPHYLINE High-fat meal and grape fruit juice increase bioavailability
Caffeine Increases the risk of drug toxicity
ESOMEPRAZOLE High-fat meal Bioavailability was reduced
CIMETIDINE, with food(any type) Increase bioavailability
RUPATADINE
ISONIAZIDE Plantsmedicinal herbsoleanolic acid Exerts synergistic effect
CYCLOSERINE High fat meals Decrease the serum concentration
ESOMEPRAZOLE High-fat meal Bioavailability was reduced
CIMETIDINE, with food(any type) Increase bioavailability
RUPATADINE
ISONIAZIDE Plantsmedicinal herbsoleanolic acid Exerts synergistic effect
CYCLOSERINE High fat meals Decrease the serum concentration
GLIMEPIRIDE with breakfast Absolute bioavailability
ACARBOSE, at start of each meal Maximum effectiveness
MERCAPTOPURINE Cow's milk Reduce bioavailability
TAMOXIFEN Sesame seeds Negatively interferes with tamoxifen in inducing regression of establisbed mcf-7 tumir size but beneficially interacts
with tamoxifen on bone in ovariectomized athymice mice
LEVOTHYROXINE Grapefruit Juice Delay the absorption5
GLIMEPIRIDE withbreakfast Absolute bioavailability
Interaksi Obat & Makanan dapat Menurunkan
Kinerja Sistem Pencernaan
1. Obat dapat menurunkan nafsu makan/anoreksia --> penurunan BB yang tidak
diinhinkan dan ketidakseimbangan nutrisi.
2. Obat dapat menyebabkan perubahan terhadap kemampuan merasakan,
menurunkan ketajaman rasa/membasmi. Contoh obar : Captopril (Anti
HT),Antiretrovil ampenavir, antikonvulsan phenytoin.
3. Obat dapat menghambar kerja enzim yang dibutuhkan dalam metabolism
makanan. Misal, obat kanker menggunakan enzim yang sama untuk mengaktifkan
filat --> def asam folat.
4. Obat dapat menyebabkan perubahan pada fungsi usus besar dan bisa berdampak
diare/konstipasi. Kodein dan morfin dapat menurunkan produktivitas tonus otot
halus dan dinding usus. Penurunan peristaltic --> konstipasi
5. Obat dapat mempengaruhi absorbs zat gizi adalah obat yang merusakn mukosa
usus. Mis. NSAID, antibiotic antiretroviral. Mis. Fe, Mg, Za berikatan dengan
jenis antibiotic
6. Obat dapat mempengaruhi dan mengganggu eksresi zat gizi dengan mengganggu
reabsorbsi pada ginjal dan menyebabkan diare/muntah
Terima Kasih 

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai