Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 1

1. Lisa Evangelista (14110067)


2 . Avizelliansyah P.p (14110057)
3. Emiliana Yolanda (14110054)
4.Hennie Hudayat (14110086)
5.Eka Yana Maulani (14110050)
6. Juliadi (14110087)
7. Supri jaelani(14110051)
Merokok

• Merokok merupakan suatu masalah di


dalam masyarakat yang dapat
menimbulkan banyak kerugian baik dari
segi sosial ekonomi maupun kesehatan
bahkan kematian (Kemenkes RI, 2011).
World Health Organization (WHO)
melaporkan bahwa pada tahun 2011 lebih
dari 6 juta orang meninggal karena
penyakit akibat rokok.
Jumlah rokok(batang) frekuensi
• Kondisi yang paling banyak
24 2 ketika subjek dalam tekanan
14 1 stres yaitu 40,86% yang kedua
12 14
11 1 ketikaJumlah
berkumpul dengan sebaya
rokok per hari
10 2 27,96%. Konsumsi rokok ketika
8 1
7 6 stres merupakan upaya
6 12 pengatasan masalah yang
4 10
3 2 bersifat emosional yang di
2 6 alihkan terhadap prilaku rokok.
1 6
Tidak tentu 1 Kepuasan psikologis merokok di
11 perkuat oleh efek efek setelah
merokok. Bahwa efek negatif
merokok hanya dirasakan
total 75
sebesar 7,45% hal berarti subjek
telah terbiasa merokok , sebab
bagi pemula efek yang timbul
adalah pusing dan mual dan
mulut pahit.
Pada tahun 2030 diperkirakan jumlah kematian akibat merokok mencapai 10 juta jiwa setiap tahunnya dan akan didominasi oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia (Sari, 2007).
Dampak Merokok

• Dampak merokok bagi


kesehatan

• Dampak merokok
secara psikologis
Dampak Merokok

• Dampak merokok bagi kesehatan


• Merokok memiliki efek sinergis pada faktor
beresiko kesehatan lainnya,yaitu memperluas
dampak faktor resiko lainnya yang berkenaan
dengan kesehatan (Dembroski & Mac Dougal
dalam Shelly, 1995) Merokok dapat memicu
berbagai macam penyakit lainnya yang
digolongkan bersama sebagai penyakit paru-
paru kronis yang merintangi lebih 80% kasus
penyakit paru-paru di Amerika Serikat (Oskamp
et al dalam Smet,1994).
Dampak merokok secara psikologis
• 1) Memperoleh perasaan positif seperti rasa
santai, rasa senang, atau sebagai penambah
semangat.
• 2) Mengurangi perasaan yang negatif seperti rasa
cemas atau rasa tegang.
• 3) Sudah menjadi suatu kebiasaan.
• 4) Sebagai obat dari ketergantungannya secara
psikologis yang mengatur keadaan emosional,
baik yang positif maupun yang negatif. Seseorang
merokok karena ketagihan nikotin dan tanpa
nikotin hidupnya terasa hampa.
Mengapa masalah ini perlu diselesaikan ?
• Kualitas hidup bangsa perlu ditingkatkan agar bangsa
indonesia memiliki ketahanan fisik dan fisikis baik dan
siap bersaingan dalam tataran internasional. Buruk nya
dampak rokok bagi masyarakat bisa menurunkan kualitas
hidup masyarakat. Banyaknya zat berbahaya di dalam
rokok menyebab kesehtan fisik biologis dapat terganggu .
Rokok juga bisa berakibat patal apabila tidak di kendalikan
diantaranya bisa kearah narkoba dan pergaulan bebas..
Rokok setiap harinya sebanyak 1.127 orang meninggal
akibat rokok di proleh dari Yayasan lembaga konsumen
indonesia . Indoneia berada di peringkat 3 setalah cina
dan india. Ini lah yang harus dihentiakn dari banyaknya
kematian akibat rokok di indonesia.
• Masalah merokok adalah peningkatan prevalensi
perokok yang menjadi semakin serius. Jumlah
perokok di dunia mencapai lebih dari 1 miliar orang
terdiri dari 800 juta pria dan 200 juta perempuan
(Ericksen, 2012). Indonesia jumlah perokok usia ≥15
tahun sebanyak 34,2% tahun 2007 (Depkes RI,
2007), kemudian meningkat prevalensinya menjadi
34,7% di tahun 2010 (Kemenkes RI, 2010) dan
meningkat kembali tahun 2011, menurut GATS 2011
jumlah perokok usia 15 tahun sebanyak 34,8 %
dengan prevalensi pria 67% dan perempuan 2,7%
(WHO, 2013).
Dimana Kasus merokok tertinggi di Indonesia ???
Kasus tertinggi perokok di indonesia terdapat di berbagai daerah seperti yang sudah
tercantum di bawah menurut Riskesdas 2010 :

• 1. Jawa Timur
• 2.Jawa Tengah
• 3.Jawa Barat
• 4.DIY
• 5.Sumsel
• 6.DKI Jakarta
• 7.Banten
• 8.Sumbar
• 9.Bangbel
• 10.Lampung
Siapa yang paling
rentan ?
Menurut, Hery
Chariansyah, SH,
Direktur Eksekutif
Lentera Anak
Indonesia, anak
usia sekitar 13
hingga 15 tahun
adalah masa
perkembangan
anak mencari jati
diri dan ingin tahu
apapun.
"Usia anak 13 - 15
sangat rentan
dengan rokok
Adapun dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dari analisis tersebut masuk dalam

Teori HL.Blum, 1981


DETERMINANTS OF HEALTH
(HL. Blum, 1981):
Teori HL.Blum, 1981
• Faktor penduduk
• Herediter

• Kebiasaan merokok tidak dipengaruhi oleh


faktor Herediter. Karena zat zat yang ada di
dalam rokok tidak dipruntukan untuk genetik
atau faktor keturunan melainkan untuk
individu itu sendiri melainkan dari keingian
individu itu sendiri
Faktor Pelayanan Kesehatan
• Untuk faktor pilkes pemerintah sudah
secara maksimal membantu akan
tetapi individu itu masing-masing yang
belum sadar akan bahaya nya dari
rokok tersebut,


Faktor Linkungan
• Situasi dan kondisi yang dialami oleh seseorang
sejak lahir, masa kanak-kanak hingga masa dewasa
baik dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan
sekitarnya akan memberikan pengaruh yang
berbeda pada perkembangan masing-masing.
FAKTOR PERILAKU
• Individu mencoba untuk
merokok karena alasan ingin
tahu atau ingin melepaskan
• dari rasa sakit atau kebosanan.
Teori Lawrence Green
Faktor Predisposisi (predisposing factors), yaitu faktor-faktor
yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku
seseorang, antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan,
kepercayaan, nilai-nilai, tradisi dan sebagainya.
Ex : Seseorang itu udah tau tentang bahaya rokok misalnya
bahaya dalam jangka panjangnnya nanti. Tetapi dia tidak peduli
akan hal itu dan masih mengganggap rokok tersebut adalah
suatu style atau gaya buat dia ngikutin zaman atau persepsi
lainya lagi. Misalnya kan kalau buat laki-laki jika tidak merokok
seseorang tersebut tidak dinggap laki dan tidak jantan
Faktor Pemungkin
Faktor-faktor pemungkin (enabling factors), yaitu
faktor-faktor yang memungkinkan atau yang
memfasilitasi perilaku atau tindakan. Yang dimaksud
dengan faktor pemungkin adalah sarana  dan
prasarana atau fasilitas untuk terjadinya perilaku
kesehatan.
Ex:
Faktor Penguat
Faktor-faktor penguat (reinforcing factors), adalah faktor-faktor
yang mendorong dan memperkuat terjadinya perilaku.
Ex :

Anda mungkin juga menyukai