Anda di halaman 1dari 47

Assessment of patients with clinical

manifestations of LF
Introduction: Purpose of the module

 Modul ini bertujuan untuk memperkenalkan peserta pada


gambaran klinis utama, komponen yang diperlukan untuk
pemeriksaan fisik dan tahapan serta manifestasi klinis LF
Introduction: Learning objectives

 Setelah menyelesaikan modul, peserta harus memahami:

 tanda dan gejala hidrokel, limfedema, dan serangan akut


 bagaimana membedakan lymphoedema dan hidrokel dari penyakit
lain (diagnosis banding)
 riwayat medis yang diperlukan dan unsur pemeriksaan fisik pasien
dengan hidrokel dan limfedema
 sistem klasifikasi untuk hidrokel dan limfedema (petugas kesehatan
dan petugas kesehatan masyarakat/kader)
Clinical manifestations of lymphatic filariasis

Lymphoedema Hydrocele Acute attack

Illustrations courtesy of the USAID-funded MMDP Project led by Helen Keller International
Signs and symptoms of filarial hydrocele

Pembengkakan skrotum
(dewasa)

Umumnya tidak sakit atau


kemerahan
Patient history ‒ Hydrocele

 Pada usia berapa mulainya pembengkakan dimulai?


 Di mana pembengkakan dimulai?
 Bagaimana pembengkakan dimulai (yaitu adanya cedera
traumatis)?
 Bagaimana perkembangan pembengkakan (yaitu lokasi, durasi,
waktu, dll.)?
 Apakah bertambah saat batuk?
 Apakah bengkak berkurang?
Patient history

 Riw kesehatan  Riw sosial


 cancer  Pekerjaan (dahulu dan sekarang)
 diabetes  Mobilitas
 heart failure  Dukungan sosial
 hypertension  Persepsi ttg lymphoedema
 surgical history  Persepsi ttg acute attack
 Status sosioekonomiSejarah
Patient history ‒ Hydrocele

 Riwayat serangan akut?


 Usia saat serangan
 frekuensi
 gejala

 Pengobatan terhadap hydrocele (dahulu dan sekrang)?


Physical examination ‒ Hydrocele

 Pemeriksaan genital untuk mengidentifikasi pembengkakan


yang terjadi

 Ultrasound

 Stadium hydrocele
Physical examination – Hydrocele (cont’d)

 Gambaran yang didapat (termasuk salah satu dari lebih dari


yang berikut): batas atas pembengkakan tidak teraba
 history of reducibility
 history of diurnal variation
 expansible cough impulse
 feeling of bag of worms
 thickened or oozing skin
 thickened cord
 does not transilluminate

 Jika ya, pertimbangkan diagnosis alternatif


Differential diagnoses for hydrocele

 Inguinal hernia

 Varicocele

 Spermatocele

 Epididymitis

 Testicular carcinoma

 Chylocele
Hydrocele staging

Stage I Stage II

• Besar skrotum • Besar skrotum


lebih kecil dari melebihi bola
bola tennis tennis
• Scrotum does
not reach
halfway up the
thigh

Source: Capuano GP, Capuano C. Surgical management of morbidity due to lymphatic filariasis: the usefulness of a standardized international clinical classification of hydroceles.
Tropical Biomed. 2012;29:24-38.
Hydrocele staging

Stage III Stage IV

• Bagian terbawah • Bagian terbawah


skrotum skrotum
mencapai mencapai lutut
pertengahan
lutut

Source: Capuano GP, Capuano C. Surgical management of morbidity due to lymphatic filariasis: the usefulness of a standardized international clinical classification of hydroceles.
Tropical Biomed. 2012;29:24-38.
Hydrocele Staging

Stage V Stage VI

• Bagian terbawah • Bagian terbawah


skrotum belum skrotum
mencapai mencapai
pertengahan pertengahan
lutut dan lutut dan
pergelangan pergelangan
kaki kaki

Source: Capuano GP, Capuano C. Surgical management of morbidity due to lymphatic filariasis: the usefulness of a standardized international clinical classification of hydroceles.
Tropical Biomed. 2012;29:24-38.
Signs and symptoms of acute attacks

 Rasa sakit

 Kemerahan

 Hangat

 Pembengkakan anggota badan

 Dengan atau tanpa :


 demam
 kedinginan
 Sakit kepala
 lemah
Signs and symptoms of (filarial) lymphoedema

 Onset bertahap dari pembengkakan (progresif), biasanya pada


tungkai, tetapi juga pada lengan, payudara dan genitalia.
 bisa unilateral atau bilateral
 non-pitting

 Berhubungan dengan perubahan kulit


 kulit menebal
 skin knobs
 skin folds/lipatan kulit
 mossy lesions/gambaran lumut
Patient history ‒ Lymphoedema
 Pada usia berapa mulainya pembengkakan dimulai?
 Di mana pembengkakan dimulai?
 Bagaimana pembengkakan dimulai (yaitu adanya cedera
traumatis)?
 Bagaimana perkembangan pembengkakan (yaitu lokasi, durasi,
waktu, dll.)?
 Apakah ada riwayat serangan akut?
 usia saat pembengkakan terjadi
 age at onset
 frekuensi
 gejala
 Pengobatan utk lymphoedema (dulu dan sekarang)?
Patient history

 Riw kesehatan  Riw sosial


 cancer  Pekerjaan (dahulu dan sekarang)
 diabetes  Mobilitas
 heart failure  Dukungan sosial
 hypertension  Persepsi ttg lymphoedema
 surgical history  Persepsi ttg acute attack
 Status sosioekonomiSejarah
Physical examination

 Bandingkan kedua kaki (simetris?)

 Lakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menilai:


 Tekstur kulit
 kondisi jari kaki dan lipatan dalam
 Adanya entry lesions
 Kulit teraba hangat
 Rambut pada lokasi bengkak
 Kemerahan pada kulit

 Ada pitting oedema


Clinical diagnosis

• Daerah endemik

• Pembengkakan anggota tubuh dalam waktu yang lama


(kecuali kasus awal)

• Asimetris

• Reversible dan pitting oedema (stadium awal)

• Persistent, non-pitting (stadium lanjut)


Clinical diagnosis (cont’d)

• Penebalan kulit - lipatan, nodul, lesi berkutil

• Episode akut berulang

• Kelenjar getah bening regional


Differential diagnosis for lymphoedema

 Primary lymphoedema
 congenital, absence of valves in lymphatics, Milroy’s disease (oedema)

 Secondary lymphoedema
 pembedahan, iradiasi, keganasan, jaringan parut, podoconiosis, kusta, leishmaniasis

 Associated with generalized oedema


 gagal jantung, penyakit ginjal, penyakit vena, penyakit hati, malnutrisi
Staging of lymphoedema

 Stadium limfedema
 Dreyer, 7 stadium untuk tenaga kesehatan
 Simplified, 3 stadium untuk kader

 No linear progression through stages

 Membantu memantau perkembangan penyakit dan


menentukan manajemen terbaik untuk pasien
Stage 1

• Pembengkakan Reversible :
• hilang setelah bangun tidur
Stage 2

• Pembengkakan Irreversible:
• Tidak hilang setelah bangun tidur
Stage 3

• Timbul lipatan dangkal:


• Dasar lipatan terlihat saat pasien
menggerakkan kaki
Stage 4

• Timbul nodul (knobs)


Stage 5

• Ada lipatan dalam:


• Dasar lipatan tidak dapat
terlihat saat pasien
menggerakkan kaki
Stage 6

• Adanya mossy lesions


Mossy lesions
Stage 7

• Incapacitated (mobilitas terbatas):


• Tidak dapat melakukan aktifitas
sehari-hari
• Pembengkakan dibawah lutut
How to Stage lymphoedema

 Jangan melakukan penilaian ekstremitas saat serangan akut


tunggu sampai serangan akut telah selesai

 Minta pasien berdiri saat mengevaluasi anggota badan


karena tidak semua lipatan atau lipatan terlihat saat pasien duduk

 Rasakan dengan lembut kaki pasien untuk lesi berlumut

 Tanda paling parah/berat menentukan stadium pasien

 Penilaian dilakukan pada masing-masing bagian yang mengalami


kelainan/pembengkakan
Summary of stages
Simplified staging

1‒2

4‒7
Other objective measurements for
lymphoedema
 Limb circumference

 Volume displacement
What is the most feasible intervention follow-up
schedule?
Example
What reporting tools will be used to monitor
lymphoedema activities?
Example
Summary

 Riwayat medis dan pemeriksaan fisik yang menyeluruh


dapat membantu membedakan hidrokel dan limfedema
dari penyebab potensial lainnya
 Hydrocele adalah pembengkakan skrotum atraumatic,
progresif, tidak menyakitkan yang terjadi pada pria setelah
pubertas
Hydrocele dapat dinilai dalam 6 stadium
Review: Learning objectives

 Limfedema filaria biasanya unilateral

 pembengkakan kronis pada tungkai yang biasanya dimulai di


kaki dan berhubungan dengan perubahan kulit

 Ada dua sistem klasifikasi untuk limfedema dengan


karakteristik kunci yang menentukan setiap tahap: Sistem 7
tahap untuk petugas kesehatan Sistem 3 tahap untuk petugas
kesehatan masyarakat/kader

 Stadium limfedema penting untuk memantau perkembangan


penyakit dan memilih manajemen kasus yang tepat
Review: Learning objectives

 Setelah menyelesaikan modul, peserta harus memahami:

 tanda dan gejala hidrokel, limfedema, dan serangan akut


 bagaimana membedakan lymphoedema dan hidrokel dari penyakit
lain (diagnosis banding)
 riwayat medis yang diperlukan dan unsur pemeriksaan fisik pasien
dengan hidrokel dan limfedema
 sistem klasifikasi untuk hidrokel dan limfedema (petugas kesehatan
dan petugas kesehatan masyarakat/kader)
Thank you!
Questions

Anda mungkin juga menyukai