Anda di halaman 1dari 15

“Asuhan Keperawatan

Pada Lansia dengan


Perubahan Fisiologis
(Gangguan Tidur)”

KELOMPOK 11
KONSEP DASAR GANGGUAN
TIDUR PADA LANSIA
Gangguan tidur muncul dalam berbagai bentuk
diagnosis namun hasil akhirnya cenderung sama. Lansia
memiliki masalah sulit jatuh tertidur dan merasa lelah
ketika terbangun. Seseorang individu yang tidak
mendapat tidur cukup akan menjadi mudah marah, dan
pada lansia akan menyebabkan timbulnya kebingungan
Pengertian

Gangguan tidur (insomnia) adalah kesulitan untuk


tidur atau kesulitan untuk tetap tertidur, atau
gangguan tidur yang membuat penderita merasa
belum cukup tidur pada saat terbangun.
Penyebab Gangguan Tidur pada Lansia

Beberapa faktor penyebab gangguan tidur antar lain:


– Gangguan tidur primer
– Perubahan irama sirkadian
– Penyakit-penyakit fisik (hipertiroid, arthritis)
– Penyakit-penyakit jiwa (depresi, gangguan ansietas)
– Polifarmasi, alcohol, kafein
– Demensia
– Kebiasaan hygiene tidur yang tidak baik
Penatalaksanaan Menyeluruh
Gangguan Tidur pada Lansia
Beberapa hal dapat diterapkan secara umum pada
semua jenis gangguan tidur pada lansia, yaitu edukasi
tidur, mengubah gaya hidup, psikoterapi, dan
medikamentosa. Terapi konservatif meliputi posisi tidur
miring, terapi hidung tersumbat, menghentikan
konsumsi alcohol dan obat-obatan sedative, serta
menurunkan berat badan
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN
TIDUR PADA LANSIA
Pengkajian

Menurut Aspiani (2014), dijelaskan hal-hal yang perlu dikaji pada


klien dengan gangguan tidur, yaitu:
– Identitas Klien
– Keluhan Utama
– Riwayat Kesehatan Sekarang
– Riwayat Kesehatan Dahulu
– Riwayat Kesehatan Keluarga
– Pemeriksaan Fisik
– Pola Fungsi Kesehatan
Diagnosis Keperawatan

Menurut NANDA (2015), diagnosis keperawatan yang


mungkin muncul pada lansia dengan gangguan tidur adalah
insomnia, deprivasi tidur, gangguan pola tidur dan kesiapan
peningkatan tidur. Diantara keempat diagnosis
keperawatan tersebut, gangguan pola tidur adalah
diagnosis keperawatan yang sama dengan diagnosis
keperawatan menurut PPNI (2017).
Perencanaan Keperawatan
•Perencanaan Keperawatan Lansia dengan Insomnia
Tujuan Intervensi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama1. Dorong klien untuk membentuk pola tidur rutin dan
… x 24 jam diharapkan klien menunjukkan teratur
peningkatan kualitas tidur dengan kriteria 2. Anjurkan klien untuk menghindari kafein, nikotin
1. 1. Pola tidur sesuai dengan kebutuhan (6 dan alkohol.
jam / hari) 3. Bantu klien mengidentifikasi cara untuk menghilangkan
2. 2. Tidak sering terbangun di malam hari stres (misalnya membaca novel, mendengarkan musik)
4. Berikan terapi non farmakologis seperti masase,
relaksasi, musik.
Perencanaan Keperawatan Lansia dengan Deprivasi Tidur

Tujuan Intervensi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … x 241. Kaji adanya deprivasi tidur seperti konfusi akut,
jam diharapkan klien menunjukkan tidur yang adekuat ansietas, agitasi.
dengan kriteria: 2. Ajarkan klien tentang faktor- faktor yang
1. Melaporkan sembuh dari gejala deprivasi tidur memengaruhi tidur, misalnya stres, gaya hidup,
2. Mengidentifikasidan menggunakan tindakan yang pergantian tugas kerja, suhu ruangan.
dapat meningkatkan tidur 3. Berikan terapi non farmakologis seperti masase,
musik.
4. Tinjau kembali program pengobatan yang
berhubungan dengan masalah tidur
Perencanaan Keperawatan Lansia dengan Gangguan Pola Tidur
Tujuan Intervensi
Setelah dilakukan tindakan keperawata n selama … x 24 jamPeningkatan tidur (sleep enhancement) :
diharapkan klien 1. Tentukan aktivitas dan pola tidur klien.
menunjuk tidur yang adekuat dengan kriteria: 2. Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat.
1. Klien menunjukkan jam tidur tidak terganggu. 3. Pantau dan catat pola tidur serta jumlah jam tidur klien.
2. Klien melaporkan tidak ada masalah dengan pola, kualitas dan4. Pantau adanya gangguan fisik yang dapat mengganggu tidur.
rutinitas tidur atau istirahat. 5. Atur lingkungan yang dapat meningkatkan tidur.
3. Klien menunjukkan perasaan segar setelah tidur. 6. Bantu klien menghilangkan situasi stres yang dapat mengganggu tidur.
4. Klien melaporkan terjaga dengan waktu yang sesuai. 7. Anjurkan klien untuk menggunakan teknik non farmakologi: relaksasi otot, terapi musik,
5. Klien engidentifikasi tindakan yang dapat meningkatkan tidur/ dll.
istirahat. 8. Tingkatkan kenyamanan dengan mengatur posisi, masase dan sentuhan.
6. Klien menunjukkan kenyamanan fisik dan psikologis. 9. Identifikasi penggunaan obat tidur.
 
Manajemen Lingkungan (Environmental Enhancement) :
10. Ciptakan lingkungan yang aman bagi klien.
11. Identifikasi keamanan yang dibutuhkan klien.
12. Ciptakan lingkungan yang bersih dan tempat tidur yang nyaman.
13. Siapkan linen yang bersih dan nyaman.
Perencanaan Keperawatan Lansia dengan Kesiapan Meningkatkan Tidur

Tujuan Intervensi
Setelah dilakukan tindakan1. Tentukan pola tidur klien.
keperawatan selama … x 24 jam2. Monitor partisipasi dalam kegiatan yang
diharapkan klien menunjukkan tidur melelahkan selama terjaga
yang adekuat dengan kriteria: 3. Sesuaikan lingkungan untuk meningkatkan
1. Jam tidur sesuai dengan tidur.
kebutuhan 4. Bantu klien untuk menghilangkan stres sebelum
2. Tidak terbangun di malam hari tidur.
3. Mengidentifikasi hal-hal untuk5. Anjurkan klien untuk menghindari makan sebelum
meningkatkan tidur tidur.
Implementasi Keperawatan

Menurut Kholifah (2016) tindakan keperawatan gerontik adalah


realisasi rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Perawat harus mengetahui bahaya-bahaya fisik dan
perlindungan pada lansia, teknik komunikasi, kemampuan dalam
prosedur tindakan, pemahaman tentang hak-hak dari lansia dan
memahami tingkat perkembangan lansia. Pelaksanaan tindakan
keperawatan diarahkan untuk mengoptimalkan kondisi agar
lansia mampu mandiri dan produktif.
Evaluasi Keperawatan

Kholifah (2016) menjelaskan bahwa evaluasi keperawatan gerontik adalah


penilaian keberhasilan rencana dan pelaksanaan keperawatan gerontik untuk
memenuhi kebutuhan lansia. Beberapa kegiatan dalam evaluasi keperawatan
antara lain:
– Mengkaji ulang tujuan kriteria hasil yang telah ditetapkan,
– Mengumpulkan data yang berhubungan dengan hasil yang diharapkan.
– Mengukur pencapaian tujuan,
– Mencatat keputusan atau hasil pencapaian tujuan,
– Melakukan revisi atau modifikasi rencana keperawatan bila perlu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai