Anda di halaman 1dari 96

ANATOMI

9/20/04 1
ANATOMI SISTEM REPRODUKSI WANITA

1 Genitalia
Eksterna
ANATOMI
SISTEM
REPRODU
KSI
WANITA
GENETALIA EKSTERNA
1. Tundun (Mons
veneris)
Bagian yang menonjol meliputi simfisis yang
terdiri dari jaringan dan lemak, area ini mulai
ditumbuhi bulu (pubis hair) pada masa
pubertas. Bagian yang dilapisi lemak, terletak di
atas simfisis pubis.
GENETALIA EKSTERNA
2. Labia Mayora
Merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk
lonjong. Kedua bibir ini bertemu di bagian bawah dan
membentuk perineum. Labia mayora bagian luar tertutup
rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut pada
mons veneris. Labia mayora bagian dalam tanpa rambut,
merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea
(lemak). Ukuran labia mayora pada wanita dewasa 
panjang 7- 8 cm, lebar 2 – 3 cm, tebal 1 – 1,5 cm. Pada anak-
anak kedua labia mayora sangat berdekatan.
GENETALIA EKSTERNA
3. Labia Minora
Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir
besar (labia mayora), tanpa rambut. Setiap labia minora
terdiri dari suatu jaringan tipis yang lembab dan berwarna
kemerahan;Bagian atas labia minora akan bersatu
membentuk preputium dan frenulum clitoridis, sementara
bagian. Di Bibir kecil ini mengeliligi orifisium vagina
bawahnya akan bersatu membentuk fourchette.
GENETALIA EKSTERNA
4. Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang
bersifat erektil. Glans clitoridis mengandung banyak
pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat
sensitif. Analog dengan penis pada laki-laki. Terdiri dari
glans, corpus dan 2 buah crura, dengan panjang rata-rata
tidak melebihi 2 cm.
GENETALIA EKSTERNA
5. Vestibulum
(serambi)
Merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil
(labia minora). Pada vestibula terdapat 6 buah lubang,
yaitu orifisium urethra eksterna, introitus vagina, 2 buah
muara kelenjar Bartholini, dan 2 buah muara kelenjar
paraurethral. Kelenjar bartholini berfungsi untuk
mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi rangsangan
seksual. Kelenjar bartholini juga menghalangi masuknya
bakteri Neisseria gonorhoeae maupun bakteri-bakteri
patogen.
GENETALIA EKSTERNA
6. Himen (Selaput
Dara)
Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis
ini yang menutupi sabagian besar dari liang senggama, di
tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat
mengalir keluar. Bentuk dari himen dari masing-masing
wanita berbeda-beda, ada yang berbentuk seperti bulan
sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada lunak, lubangnya
ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari. Saat
melakukan koitus pertama sekali dapat terjadi robekan,
biasanya pada bagian posterior.
GENETALIA EKSTERNA
7. Perineum
(kerampang)
Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya
kurang lebih 4 cm. Dibatasi oleh otot-otot
muskulus levator ani dan muskulus coccygeus.
Otot-otot berfungsi untuk menjaga kerja dari
sphincter ani.
ANATOMI SISTEM REPRODUKSI WANITA

2
ANATOMI
SISTEM Genitalia
REPRODU Interna
KSI
WANITA
GENETALIA INTERNA
1. Vagina
Vagina merupakan saluran muskulo-membraneus yang
menghubungkan rahim dengan vulva.

Vagina terletak antara kandung kemih dan rektum.

Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan dinding


belakangnya sekitar 11 cm.

Bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut


portio.

Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang


menghasilkan asam susu dengan pH 4,5.

Keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi.


GENETALIA INTERNA

Fungsi utama vagina:


1) Saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah
menstruasi.
2) Alat hubungan seks.
3) Jalan lahir pada waktu persalinan.
GENETALIA INTERNA
2. Uterus
Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor
diantara kandung kemih dan rektum.

Dinding belakang dan depan dan bagian atas tertutup


peritonium, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan
kandung kemih.

Vaskularisasi uterus berasal dari arteri uterina yang


merupakan cabang utama dari arteri illiaka interna
(arterihipogastrika interna).

Bentuk uterus seperti bola lampu dan gepeng.


1) Korpus uteri : berbentuk segitiga
2) Serviks uteri : berbentuk silinder
3) Fundus uteri : bagian korpus uteri yang terletak diatas
kedua pangkal tuba.
GENETALIA INTERNA

Untuk mempertahankan posisinya, uterus disangga


beberapa ligamentum, jaringan ikat dan parametrium.
Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas.
Ukuran anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9
cm dan > 80 gram pada wanita hamil. Uterus dapat menahan
beban hingga 5 liter.

Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan :


a) Peritonium
Meliputi dinding rahim bagian luar. Menutupi bagian luar
uterus. Merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat dan
pembuluh darah limfe dan urat syaraf. Peritoneum meliputi
tuba dan mencapai dinding abdomen.
GENETALIA INTERNA

b) Lapisan otot
Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan
luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam. Pada lapisan tengah
membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot rahim.
Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh darah arteri dan
vena. Lengkungan serabut otot ini membentuk angka
delapan sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh darah
terjepit rapat, dengan demikian pendarahan dapat terhenti.
Makin kearah serviks, otot rahim makin berkurang, dan
jaringan ikatnya bertambah. Bagian rahim yang terletak
antara osteum uteri internum anatomikum, yang merupakan
batas dari kavum uteri dan kanalis servikalis dengan osteum
uteri histologikum (dimana terjadi perubahan selaput lendir
kavum uteri menjadi selaput lendir serviks) disebut isthmus.
Isthmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim dan
meregang saat persalinan.
GENETALIA INTERNA

c) Endometrium
Pada endometrium terdapat lubang kecil yang merupakan
muara dari kelenjar endometrium. Variasi tebal, tipisnya,
dan fase pengeluaran lendir endometrium ditentukan oleh
perubahan hormonal dalam siklus menstruasi.
Pada saat konsepsi endometrium mengalami perubahan
menjadi desidua, sehingga memungkinkan terjadi implantasi
(nidasi).
Lapisan epitel serviks berbentuk silindris, dan bersifat
mengeluarakan cairan secara terus-menerus, sehingga dapat
membasahi vagina.
Kedudukan uterus dalam tulang panggul ditentukan oleh
tonus otot rahim sendiri, tonus ligamentum yang
menyangga, tonus otot-otot panggul.
GENETALIA INTERNA

Ligamentum yang menyangga uterus adalah:

1) Ligamentum latum
2) Ligamentum rotundum (teres uteri)
3) Ligamentum infundibulopelvikum
4) Ligamentum kardinale Machenrod
5) Ligamentum sacro-uterinum
6) Ligamentum vesiko-uterinum
GENETALIA INTERNA
3. Tuba Falopii
Tuba fallopii merupakan tubulo-muskuler, dengan panjang
12 cm dan diameternya antara 3 sampai 8 mm.

Fungsi tuba sangat penting, yaitu untuk menangkap ovum


yang di lepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari
spermatozoa ovum dan hasil konsepsi, tempat terjadinya
konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkembangan
hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula yang siap
melakukan implantasi.
GENETALIA INTERNA

Tuba ini dibagi 4 bagian :


1. Pars interstisialis (intramuralis)
Bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus mulai
dari ostium tuba.
2. Pars ismika
Bagian tuba setelah keluar dari dinding uterusa,
merupakan bagian tuba yang lurus dan sempit.
3. Pars ampullaris
Bagian tuba antara pars ismika dan infundibulum
merupakan bagian tuba yang paling lebar dan
berbentuk S, disini biasanya terjadi konsepsi.
4. Infundibulum
Merupakan ujung dari tuba dengan umbai-umbai yang
disebut fimbriae, lubangnya disebut ostium abdominale
tuba.
GENETALIA INTERNA
4. Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan
kanan uterus di bawah tuba uterina dan terikat di sebelah
belakang oleh ligamentum latum uterus.

Ovulasi adalah pematangan folikel de graaf dan


mengeluarkan ovum.

Ketika dilahirkan, wanita memiliki cadangan ovum


sebanyak 100.000 buah di dalam ovariumnya, bila habis
menopause.

Ovarium yang disebut juga indung telur, mempunyai 3


fungsi:
a. Memproduksi ovum
b. Memproduksi hormone estrogen
c. Memproduksi progesteron
GENETALIA INTERNA

Memasuki pubertas yaitu sekitar usia 13-16 tahun dimulai


pertumbuhan folikel primordial ovarium yang mengeluarkan
hormon estrogen.
Estrogen merupakan hormone terpenting pada wanita.
Pengeluaran hormone ini menumbuhkan tanda seks sekunder
pada wanita (pembesaran payudara, pertumbuhan rambut
pubis, pertumbuhan rambut ketiak, dan terjadi pengeluaran
darah menstruasi pertama yang disebut menarche).
Awal-awal menstruasi sering tidak teratur karena folikel graaf
belum melepaskan ovum yang disebut ovulasi. Hal ini terjadi
karena memberikan kesempatan pada estrogen untuk
menumbuhkan tanda-tanda seks sekunder.
Pada usia 17-18 tahun menstruasi sudah teratur dengan
interval 28-30 hari yang berlangsung kurang lebih 2-3 hari
disertai dengan ovulasi, sebagai kematangan organ reproduksi
wanita.
GENETALIA INTERNA
ANATOMI SISTEM REPRODUKSI WANITA

ANATOMI
SISTEM 3
REPRODU
KSI Pangg
WANITA ul
PANGGUL

Bagian-bagian
Panggul
PANGGUL

Setiap wanita mempunyai anatomi panggul yang unik dan


berbeda satu sama lain.
Panggul terdiri atas bagian keras panggul (dibentuk
oleh tulang) dan bagian lunak panggul (dibentuk otot,
jaringan dan ligamen).
Fungsi bagian keras panggul wanita adalah sebagai
berikut:
• Panggul besar untuk menyangga isi abdomen
• Panggul kecil untuk membentuk jalan lahir dan tempat
alat genetalia
Sedangkan fungsi bagian lunak panggul wanita adalah
sebagai berikut:
• Membentuk lapisan dalan jalan lahir
• Menyangga alat genetalia agar tetap dalam
posisi normal saat hamil maupun nifas
• Saat persalinan, berperan dalam proses kelahiran
PANGGUL

Ruang panggul terbagi menjadi dua yaitu:


• Panggul besar (pelvis mayor)
adalah bagian panggul yang terletak di atas linea
terminalis (false pelvis).
berfungsi mendukung isi perut dan menggambarkan
keadaan panggul kecil.

• Panggul kecil (pelvis minor)
adalah bagian panggul yang terletak di bawah linea
terminalis (true pelvis). Panggul kecil ini merupakan
wadah alat kandungan dan menentukan bentuk jalan
lahir serta penting dalam persalinan.

Panggul terdiri dari bagian yang keras dibentuk


oleh tulang dan bagian yang lunak dibentuk oleh otot-otot
dan ligamen.
PANGGUL BESAR
(PELVIS MAYOR)
BAGIAN PANGGUL YANG KERAS

Bagian keras dari panggul wanita terbentuk oleh tulang


panggul.
Tulang panggul merupakan sebuah corong, bagian atas yang
lebar disebut panggul besar, sedangkan bagian bawah untuk
menentukan bentuk jalan lahir.
Tulang panggul terdiri atas:
• Tulang pangkal paha (os coccae)
• Tulang kelangkang (os sacrum)
• Tulang tungging (os coxcigys)
BAGIAN PANGGUL YANG KERAS
1. Tulang pangkal
paha (os coccae)
Tulang pangkal paha terdiri dari 3 buah tulang yang
berhubungan dengan yang lainnya pada acetabulum.

Tulang tersebut adalah:


• Tulang usus (os ilium)
• Tulang duduk (os ischium)
• Tulang kemaluan (os pubis).
1. TULANG PANGKAL PAHA (OS COCCAE)
1. Tulang usus (os
ilium)
Tulang usus merupakan tulang terbesar panggul yang
membentuk bagian atas dan belakang panggul.
Batas atas yang tebal disebut crista illiaka.
Ujung depan maupun belakang dari crista illiaka menonjol
disebut spina iliaka anterior superior dan spina iliaka
posterior superior.
Tonjolan tulang di bawah spina illiaka anterior superior
disebut spina illiaka anterior inferior dan sebelah bawah
spina illiaka posterior superior terdapat spina illiaka
posterior inferior.
Di bawah spina illiaka posterior inferior terdapat tekik atau
cekungan yang disebut incisura iskhiadika major.
Garis yang membatasi panggul besar dan panggul kecil
disebut linea inominata atau linea terminalis.
2. Tulang duduk (os
ischium)
Tulang duduk terletak di sebelah bawah tulang usus, pinggir
belakangnya berduri disebut spina iskhiadika.
Di bawah spina iskhiadika terdapat incisura ischiadika
minor.
Bagian pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, yang dapat
mendukung berat badan pada saat duduk, disebut tuber
iskhiadikum. Tuber iskhiadikum merupakan ukuran
melintang dari pintu atas panggul.
3. Tulang kemaluan (os
pubis)
Tulang kemaluan terletak di sebelah bawah dan depan
dari tulang usus yang disebut dengan tulang duduk.
Tulang ini membatasi sebuah lubang yang terdapat
dalam tulang panggul, lubang ini disebut foramen
obtoratorium.
Ramus superior ossis pubis merupakan tulang  kemaluan
yang berhubungan dengan tulang usus.
Sedang yang berhubungan dengan tulang duduk disebut
ramus inferior ossis pubis.
Ramus inferior kiri dan kanan membentuk arkus pubis.
Arkus pubis normal akan membentuk sudut 90-100 derajat.
BAGIAN PANGGUL YANG KERAS
2. Tulang kelangkang (os
sacrum) ada 1 buah.
Tulang kelangkang
Tulang kelangkang merupakan tulang yang berbentuk segitiga
yang melebar di atas dan meruncing ke bawah.
Tulang kelangkang terletak di sebelah belakang antara kedua
tulang pangkal paha. Tulang kelangkang terdiri dari 5
ruas tulang senyawa.
Kiri dan kanan dari garis tampak 5 buah lubang yang
disebut foramen sacralia anterior.
Crista sacralis merupakan deretan cuat-cuat duri yang
terdapat di garis tengah tulang kelangkang.
Bagian atas dari sakrum yang berhubungan dengan 5
ruas tulang pinggang dan menonjol ke depan
disebut promontorium.
Jarak antara promontorium dan pinggir atas simfisis
merupakan ukuran muka belakang dari pintu atas panggul.
BAGIAN PANGGUL YANG KERAS
3. Tulang tungging (os
coxcigis) ada 1 buah.
Tulang tungging
Tulang tungging berbentuk segitiga dan terdiri dari 3-5
ruas, tulang yang bersatu.
Pada saat persalinan, ujung tulang tungging dapat ditolak
sedikit ke belakang, sehingga ukuran pintu bawah
panggul bertambah besar.
PANGGUL KECIL
(PELVIS MINOR)
Panggul kecil dalam ilmu kebidanan mempunyai arti penting
karena merupakan tempat alat reproduksi wanita dan membentuk
jalan lahir.
Jalan lahir berbentuk corong dengan luas bidang yang berbeda-
beda sehingga dapat menentukan posisi dan letak terendah janin
yang melalui jalan lahir itu.
Jalan lahir mempunyai sifat sebagai berikut :
- Jalan lahir depan panjangnya 4,5 cm
- Jalan lahir belakang panjangnya 12,5 cm
- Pintu atas panggul menjadi pintu bawah panggul seolah
berputar 90°
- Bidang putar pintu atas panggul menjadi pintu bawah panggul
terjadi pada bidang tersempit
- Pintu bawah panggul bukan merupakan satu bidang, tetapi 2
segitiga dengan dasar pada :
• Segitiga belakang pangkal (dasar) pada tuber ossis ischii
dan ujung belakangnya os sacrum.
• Segitiga depannya dengan ujung (puncak) pada
symphisis pubis.
CIRI-CIRI KHAS JALAN LAHIR
1. Pintu atas
panggul
Pintu atas panggul merupakan bulatan oval dengan
panjang ke samping dan di batasi oleh:
¨ Promontorium
¨ Sayap os sacrum
¨ Linea terminalis kanan kiri
¨ Pinggir atas symphisis pubis
 
Pada pintu atas panggul (PAP) ditentukan 3 ukuran
penting, yaitu ukuran muka belakang (konjugata vera),
ukuran melintang (diameter transversa), dan ukuran
serong (diameter obliqua).
Ukuran Muka Belakang (Konjugata Vera)
Panjang sekitar 11 cm, tidak dapat diukur secara
langsung, tetapi ukurannya dapat diperhitungkan melalui
pengukuran konjugata diagonalis.
Panjang konjugata diagonalis antara promontorium dan
tepi bawah symphisis pubis.
Konjugata vera (CV) = CD-1,5 cm.
 
Ukuran Melintang (Diameter Transversa)
Jarak antara kedua linea terminalis diambil tegak lurus
pada konjugata vera, ukurannya12,5 cm - 13,5 cm.
 
Ukuran Serong (Diameter Obliqua)
Jarak antara artikulasio sacro-iliaca menuju tuberkulum
pubikum yang bertentangan. Kedua ukuran ini tidak
dapat diukur pada wanita yang masih hidup. Ukuran
normalnya ±13 cm.
2. Bidang terluas
panggul
Merupakan bidang dengan ukuran-ukuran terbesar.

Bidang ini terbentang antara pertengahan symphisis,


pertengahan asetabulum, dan pertemuan antara ruas
kedua dan ketiga tulang kelangkang.

Ukuran muka belakang 11,75 cm, ukuran melintang


12,5 cm.
3. Bidang sempit
panggul
Bidang ini mempunyai ukuran-ukuran terkecil jalan
lahir.

Membentang setinggi tepi bawah symphisis menuju


kedua spina ischiadika dan memotong tulang
kelangkang setinggi 1-2 cm diatas ujungnya.
Ukuran muka belakang 11,5 cm dan ukuran
melintangnya 10 cm.
Bidang ini merupakan titik putar dari PAP menjadi
PBP.

Kesempitan PBP biasanya disertai kesempitan bidang


sempit panggul.
4. Pintu bawah panggul
PBP terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama.
- Segitiga depan: dasarnya tuber ossis ischiadica
dengan dibatasi arcus pubis
- Segitiga belakang: dasarnya tuber ossis ischiadica
dengan dibatasi oleh ligamentum sacrotuberosum
kanan dan kiri.

Ukuran muka belakang 11,5 cm (tepi bawah simfisis


menuju ujung tulang kelangkang).
Ukuran melintang 10,5 cm jarak antara kedua tuber
ossis ischiadica kanan kiri, diameter sagitalis posterior
7,5 cm (ujung tulang kelangkang ke pertengahan
ukuran melintang).
Cara mengukur (Konjugata Diagonalis)
UKURAN-UKURAN PANGGUL
1. Distantia
Spinarum
Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan
kiri, ukuran normal 23-26 cm.

2. Distantia
Kristarum
Jarak yang terjauh antar krista iliaka kanan dan kiri 26-
29 cm.

3. Konjugata Eksterna
(Boudeloque)
Jarak antara pinggir atas symphisis dan ujung
processus spinosum ruas tulang lumbal ke V ± 18-20
cm.
4. Ukuran Lingkar
Panggul
Dari pinggir atas symphisis ke pertengahanantara
spina iliaka anterior superior dan trocanter
mayor
sepihak dan kembali melalui tempat yang sama, di
pihak yang lain ukurannya ± 80-90cm.
Inclinatio Pelvis
Adalah sudut antara PAP dengan bidang sejajar pada
wanita berdiri sudut ini sebesar 55°. Besar dan
kecilnya bisa berpengaruh pada proses persalinan.

Sumbu Panggul
Adalah garis yang menghubungkan pusat-pusat dari
beberapa bidang di dalam panggul berupa garis yang
lurus dibagian atas sampai suatu titik sedikit diatas
spina ischiadika dan kemudian melengkung ke depan
di daerah PBP.
BIDANG HODGE

Adalah bidang khayal untuk menentukan seberapa jauh


bagian depan anak turun ke dalm rongga panggul.

Hodge
samaI dengan PAP
Hodge
II
sejajar Hodge I
melalui pinggir bawah symphisis

Hodge
III
sejajar Hodge I
melalui spina ischiadika

Hodge
IV
sejajar Hodge I
melalui ujung os coccygis
BAGIAN PANGGUL YANG LUNAK

Bagian panggul yang lunak terdiri dari otot-otot dan ligamen


yang meliputi dinding panggul sebelah dalam dan yang
menutupi panggul sebelah bawah.
Bagian yang membentuk dasar panggul disebut diafragma
pelvis.
Diafragma pelvis terdiri dari:
• Pars Muskularis
• Pars Membranosa
• Regio Perineum

Ligamen-ligamen
yang penting adalah:
Ligamen sacro illiaka,
Ligamen sacro
spinosum, dan
Ligamen sacro
tuberosum.
BENTUK PANGGUL

Caldwell-Moloy mengemukakan 4 bentuk dasar panggul


yang didasarkan pada bentuk segmen posterior dan
anterior dari PAP yaitu :
ANATOMI SISTEM REPRODUKSI WANITA

ANATOMI
SISTEM
REPRODU
KSI
WANITA
4
Siklus
Hormonal
SIKLUS HORMONAL dan SIKLUS
MENSTRUASI
1. Hormon-Hormon
Reproduksi
1. Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium.
Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting untuk
reproduksi adalah estradiol.
Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan
seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh,
rambut kemaluan,dll.
Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan
membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan
kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk
penetrasi sperma.

2. Progesteron
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum.
Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga
dapat menerima implantasi zygot.
Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester awal
kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.
3. Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH)
GnRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus di
otak.
GnRH akan merangsang pelepasan FSH (folikel stimulating
hormone) di hipofisis.
Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan
umpan balik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi
rendah, begitupun sebaliknya.

4. FSH (folikel stimulating hormone) & LH (luteinizing


Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang
diproduksi oleh sel-sel kromofob hipofisis anterior akibat
rangsangan dari GNRH.
FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel.
Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum.
Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan
dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
5. LH (Luteinizing Hormone)/ICSH (Interstitial Cell Stimulating
Hormone)
Bersama FSH, LH berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel
teka dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya
ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal siklus,
LH meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum
pasca ovulasi dalam menghasilkan progesteron.
Pelepasannya juga periodik/pulsatif, kadarnya dalam darah
bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek
(sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan singkat.

6. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)


Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan
trofoblas (plasenta).
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus
luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada
masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi
imunologik.
Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda
kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).
7. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu/
meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar
payudara.
Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel
telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum. Pada
kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh plasenta (HPL /
Human Placental Lactogen).
Fungsi laktogenik/laktotropik prolaktin tampak terutama
pada masa laktasi/pascapersalinan.
Prolaktin juga memiliki efek inhibisi terhadap GnRH
hipotalamus, sehingga jika kadarnya berlebihan
(hiperprolaktinemia) dapat terjadi gangguan pematangan
follikel, gangguan ovulasi dan gangguan haid berupa
amenorhea.
2. Siklus
Menstruasi
Wanita yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan akan
mengeluarkan darah dari alat kandungannya.

Siklus menstruasi terbagi menjadi 4, antara lain :


1. Stadium menstruasi (desquamasi)
= sekitar hari ke 1-4
2. Stadium intermenstruum (proliferasi)
= sekitar hari ke 5-14
3. Stadium praemenstruum (sekresi)
= sekitar hari ke 14-28
4. Regresi (kurang lebih 3 hari)
DIAFRAGMA PELVIS

Pars Muskularis
Pars muskularis yaitu muskulus levator ani. Muskulus levator ani terletak agak ke belakang
dan merupakan suatu sekat yang ditembus oleh rektum. Muskulus levator ani kiri dan
kanan terdiri dari 3 bagian yaitu:
Muskulus pubokogsigis dari os pubis ke septum anokogsigeum
Muskulus illio kogsigeus dari arkus tendineus muskulus levator ani ke os kogsigis dan
septum anokogsigeum
Musculus ischio coccygis dari spina ischiadika ke pinggir os sacrum dan os coccygis
Pars Membranosa
Pars membranosa yaitu diafragma urogenital. Antara muskulus pubio kogsigeus kiri kanan
terdapat celah berbentuk segitiga yang disebut hiatus urigenitalis yang tertutup oleh sekat
yang disebut diafragmaurogenitalis. Sekat ini menutupi pintu bawah panggul disebelah
depan dan ditembus oleh uretra danvagina.
Regio Perineum
Regio perineum merupakan bagian permukaan dari pintu bawah panggul. Daerah ini
terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
Regio analis disebelah belakang – Pada regio analis terdapat muskulus spinter eksternus
yang mengelilingi anus dan liang senggama bagian bawah
Regio urogenitalis – Pada regio urogenitalis terdapat muskulus ischiokavernosus
dan muskulustransversus perinei superfisialis
VASCULARISASI VAGINA.
- Arteri yang mensuplai bagian superior vagina berasal dari arteri uterina - Arteri
yang mensuplai bagian medial dan inferior vagina berasal dari arteri vaginalis dan
arteri pudendalis interna
- Vena membentuk vaginal venous plexuses di sepanjang vagina dan dalam mukosa
vaginal.
Vena-vena ini berhubungan dengan uterine venous plexus dalam bentuk uterovaginal
plexus dan bermuara ke internal iliac veins melalui uterine vein.

9/20/04 59
VASKULARISASI UTERUS
Vaskularisasi uterus berasal dari
- arteri uterina, dengan suplai kolateral dari arteri ovarica
- vena uterina yang berjalan pada broad ligament, bermuara di uterine venous plexus
yang dibentuk pada masing-masing sisi uterus and vagina.
Vena dari plexus ini bermuara ke internal iliac veins.

9/20/04 60
VASCULARISASI OVARIUM DAN TUBA UTERINA
- Arteri ovarica berasal dari abdominal aorta dan berjalan menuruni dinding posterior
abdomen.
Pada pelvic brim, arteri ini melewati pembuluh darah iliaca external dan memasuki
suspensory ligaments.
Arteri ovarica memberikan cabang melalui mesovarium menuju ovarium dan
melewati mesosalpinx untuk memberikan suplai darah pada uterine tube.

9/20/04 61
Cabang ascending arteri uterine (cabang internal iliac arteries) melewati aspectus lateral uterus
sampai ke aspectus medial ovarium dan tuba.
- Arteri ovarica dan ascending uterine arteries berakhir dengan berrcabang dua menjadi
cabang ovarium dan tuba serta beranastomose satu sama lain memberikan sirkulasi kolateral
untuk abdominen dan pelvis.
- Ovarian veins membentuk pampiniform plexus of veins dalam broad ligament di dekat
ovarium dan tuba uterine.
- right ovarian vein memasuki inferior vena cava - left ovarian vein bermuara ke left renal vein
- tubal veins bermuara ke ovarian veins dan uterine (uterovaginal) venous plexus.
- Pembuluh limfe dari ovarium bergabung dengan yang berasal dari uterine tubes dan fundus
uterus dan bersama-sama menuju right and left (caval/aortic) lumbar lymph nodes.

9/20/04 62
9/20/04 63
HISTOLOGI
9/20/04 64
GENITAL WANITA
 ORGANA GENITALIA INTERNA
 OVARIUM
 TRACTUS GENITALIS
• TUBA UTERINA FALLOPII
• UTERUS
• VAGINA
 ORGANA GENITALIA EXTERNA
 MONS VENERIS
 LABIA MAJORA
 LABIA MINORA
 CLITORIS
 GLANDULAE GENITALES ACCESSORIAE
 GLANDULA VESTIBULARIS MAJOR
 GLANDULA VESTIBULARIS MINOR
 GLANDULA MAMMAE

65
STRUKTUR DINDING VAGINA
MEMBRANA MUCOSA:
 EPITEL GEPENG BERLAPIS (TEBAL 150 - 200  m),
 SEL-SEL EPITEL SEDIKIT MENGANDUNG BUTIR2 KERATOHIALIN
 LAMINA PROPRIA ,
 JARINGAN PENGIKAT LONGGAR BANYAK SERABUT ELASTIS
 ANYAMAN PEMBULUH DARAH

TUNICA MUSCULARIS:
 STRATUM LONGITUDINALE,
 OTOT POLOS YANG MEMANJANG TERUTAMA MEMBENTUK LAPISAN
LUAR
 STRATUM CIRCULARE
 LAPISAN DALAM, LEBIH TIPIS

TUNICA ADVENTITIA:
 JARINGAN PENGIKAT PADAT TIPIS
 MENGANDUNG BANYAK ANYAMAN PEMBULUH VENA, SER. ELAS.
 SERABUT SARAF

66
STRUKTUR DINDING VAGINA

TUNICA MUSCULARIS
MEMBRANA MUCOSA

67
UTERUS
BENTUK: SEBAGAI BUAH PEER
KEDUDUKAN:
 ANTEFLEXIO/ RETROFLEXIO

UKURAN:
 TERGANTUNG HAMIL ATAU TIDAK HAMIL
 7 - 8 cm X 24 - 30 mm X 43 - 50 mm (TIDAK HAMIL)

LETAK:
 DALAM CAVUM PELVIS
 FACIES VESICALIS, DATAR, DIBELAKANG VESICA URINARIA
 FACIES RECTALIS, KONVEKS, DI DEPAN RECTUM

BAGIAN-BAGIAN:
 FUNDUS UTERI
 CORPUS UTERI
 CERVIX UTERI : 3 cm
 PORTIO VAGINALIS UTERI

FUNGSI:
 MENUMBUHKAN EMBRIO HASIL FERTILISASI
68
DINDING UTERUS
LAPISAN DARI DALAM KE LUAR:
 ENDOMETRIUM
 MERUPAKAN MEMBRANA MUCOSA
 MENGANDUNG GLANDULA UTERINA
 KETEBALAN DAN STRUKTUR TERGANTUNG:
 DAERAH YANG DILAPISI
 PERIODE YANG TERKAIT DENGAN SIKLUS MENSTRUASI
 LAPISAN:
 STRATUM FUNCTIONALE
 STRATUM BASALE
 MYOMETRIUM
 MERUPAKAN LAPISAN DINDING YANG PALING TEBAL
 OTOT POLOS
 BERUBAH APABILA DALAM KEADAAN HAMIL
 PERIMETRIUM
 DAERAH FUNDUS : DITUTUPI OLEH PERITONEUM VISCERALE
SEHINGGA MERUPAKAN TUNICA SEROSA
 DAERAH LAIN : MERUPAKAN TUNICA ADVENTITIA

69
BAGIAN-BAGIAN UTERUS
CORPUS UTERI:
 CAVUM UTERI
 PALING LEBAR, TERUTAMA DI ANTARA MUARA 2 TUBA UTERINA
 KEARAH BAWAH: UKURAN MAKIN MENYEMPIT

ISTHMUS
 BATAS CORPUS UTERI DAN CERVIX UTERI
 ORIFICIUM INTERNUM UTERI

CERVIX UTERI
 CANALIS CERVICIS

PORTIO VAGINALIS UTERI


 CANALIS CERVICIS BERAKHIR SEBAGAI ORIFICIUM
EXTERNUM UTERI = ORIFICIUM EXTERNUM CANALIS
CERVICIS
 BERMUARA DALAM VAGINA

70
STRUKTUR ENDOMETRIUM
CORPUS UTERI
STRATUM BASALE
STRATUM FUNCTIONALE (DILEPASKAN SAAT MENSTRUASI)
 FUNGSI:
 MEMPERSIAPKAN INPLANTASI HASIL FERTILISASI
 DALAM KEADAAN TIDAK HAMIL MENGALAMI PERUBAHAN
STRUKTUR DAN FUNGSI SECARA PERIODIK:
 SIKLUS MENSTRUASI (HAID)
 EPITEL SILINDRIS SELAPIS
 SEL BERSILIA
 SEL SEKRETORI
 LAMINA PROPRIA
 JARINGAN PENGIKAT
 MENYERUPAI JARINGAN MESENKHIM
 BANYAK MENGANDUNG SEL DAN SUBSTANSI AMORF
 MENGANDUNG GLANDULA UTERINA YANG BERBENTUK TUBULER
KADANG-KADANG BERCABANG

71
CERVIX UTERI

BAGIAN-BAGIAN:
 DILUAR VAGINA
 BAGIAN YANG TERDAPAT DALAM
VAGINA
 PORTIO VAGINALIS UTERI

RUANGAN:
 CANALIS CERVICIS UTERI
 LANJUTAN CAVUM UTERI
 BATAS ATAS:
 ORIFICIUM INTERNUM UTERI
 BATAS BAWAH :
 ORIFICIUM EXTERNUM UTERI

72
STRUKTUR DINDING CERVIX UTERI
MEMBRANA MUCOSA
 BERBEDA DENGAN DAERAH LAIN DARI UTERUS
 LIPATAN-LIPATAN BERCABANG = PLICAE PALMATAE
 TIPIS: 3 mm
 TIDAK DILEPASKAN SAAT MENSTRUASI
 EPITEL SILINDRIS SELAPIS
 BEBERAPA SEL BERSILIA
 SEL SEKRETORIS
 EPITEL GEPENG BERLAPIS
 PADA PERMUKAAN LUAR PORTIO VAGINALIS:
 LAMINA PROPRIA
 JARINGAN PENGIKAT PADAT BANYAK SERABUT KOLAGEN
 15 % SEL-SEL OTOT POLOS
 MENGANDUNG KELENJAR BESAR: GLANDULA CERVICALIS UTERI YANG
BERSIFAT MUKOSA
 MENGALAMI SEDIKIT PERUBAHAN SELAMA SIKLUS MENSTRUASI

73
TUBA UTERINA FALLOPII
DUA PIPA SALURAN MENGANDUNG OTOT POLOS YANG
BERPANGKAL PADA UTERUS DAN BERAKHIR TERBUKA
SEBAGAI INFUNDIBULUM DALAM CAVUM PERITONEI
 RUANGANNYA BERMUARA DALAM CAVUM UTERI

PANJANG: 14 - 20 cm
DIAMETER: TIDAK SAMA
PENGGAL:
 INFUNDIBULUM
 TERBUKA SEBAGAI CORONG YANG DIKELILINGI JUMBAI-
JUMBAI = FIMBRIAE, YANG MENCAPAI OVARIUM: FIMBRIA
OVARICA
 AMPULLA
 BAGIAN DEKAT INFUNDIBULUM YANG MELEBAR
 ISTHMUS
 1/3 BAGIAN TENGAH YANG MENYEMPIT
 PARS INTERSTITIALIS
 BAGIAN YANG MENEMBUS DINDING UTERUS

74
STRUKTUR DINDING TUBA UTERINA
• MEMBRANA MUCOSA
– KETEBALAN:
• PALING TEBAL DAERAH AMPULLA, BENTUK LUMEN SEPERTI
LABIRIN
– LIPATAN-LIPATAN MEMANJANG BERCABANG
• MULA-MULA PANJANG, MAKIN MENDEKATI UTERUS MEMENDEK
– EPITEL
• EPITEL KOLUMNER SELAPIS PALING TINGGI DAERAH AMPULLA
• MENDEKAT UTERUS MAKIN PENDEK
– SEL SILINDRIS BERSILIA (PALING BANYAK: FIMBRIA DAN AMPULLA)
– SEL SEKRETORI TANPA SILIA
– LAMINA PROPRIA
• JARINGAN PENGIKAT TANPA KELENJAR
• TUNICA MUSCULARIS (OTOT POLOS)
– STRATUM CIRCULARE (SEBELAH DALAM)
– STRATUM LONGITUDINALE
• TUNICA SEROSA
– LANJUTAN DARI PERITONEUM VISCERALE

75
STRUKTUR MEMBRANA MUCOSA DINDING TUBA UTERINA

76
DINDING AMPULLA TUBA UTERINA FALLOPII

77
OVARIUM
BENTUK DAN UKURAN:
 SEPASANG, OVOID, 25-50 mm X 13-30 mm X 5 - 15 mm
 2 PINGGIRAN:
 MARGO LIBER (TEPI BEBAS)
 MARGO MESOVARICUS (TEPI PERLEKATAN MESOVARIUM)
 LOKASI HILUS OVARII
 DISELUBUNGI OLEH PERITONEUM VISCERALE

LOKASI:
 PADA LEKUKAN DINDING CAVUM PELVIS = FOSSA OVARICA
 MENEMPEL BELAKANG PLICA LATA UTERI

TAMPILAN PADA BELAHAN (DARI PERMUKAAN):


 EPITHELIUM OVARII
 TUNICA ALBUGINEA
 ZONA PARENCHYMATOSA
 ZONA VASCULOSA
 HILUS OVARII

78
STRUKTUR HISTOLOGIS OVARIUM

TUNICA ALBUGINEA

CORTEX

HILUS

MEDULLA

9/20/04 79
CORTEX OVARII
EPITEL

TUNICA ALBUGINEA

FOLIKEL PRIMORDIA

9/20/04 80
FOLIKEL OVARII
BANGUNAN BULAT DALAM STROMA CORTEX OVARII YANG
MENGANDUNG OOCYT
JUMLAH:
 PADA WANITA UMUR MUDA, MEMENUHI CORTEX
 WANITA DEWASA DALAM 2 OVARIUM: 400 000 BUAH
 MAKIN TUA UMURNYA, MAKIN KURANG JUMLAHNYA
 DARI JUMLAH INI HANYA DILEPASKAN < 500 OOCYT SELAMA
HIDUP

UKURAN
 BERVARIASI, TERGANTUNG PADA TAHAP PERTUMBUHAN-NYA

DALAM SETIAP SIKLUS HAID:


 5 SAMPAI 15 FOLIKEL MENGALAMI PERTUMBUHAN
 DARI PERTUMBUHAN TERSEBUT HANYA 1 OOCYT LEPAS
 SISANYA MENGALAMI DEGENERASI: ATRESIA FOLIKULER
 PELEPASAN OVUM DISEBUT OVULASI

81
PERTUMBUHAN FOLIKEL OVARIUM
WAKTU:
 BERLANSUNG SEJAK BAYI SAMPAI MENOPAUSE

KETERLIBATAN KOMPONEN OVARIUM:


 STROMA, SEL-SEL FOLIKEL DAN OOSIT

PERUBAHAN SELAMA PERTUMBUHAN:


 UKURAN SEMAKIN BESAR
 TERLETAK SEMAKIN MENDALAM DI CORTEX

3 JENIS FOLIKEL SELAMA PERTUMBUHAN :


 FOLIKEL PRIMORDIA
 SEJAK LAHIR SAMPAI SEBELUM AKIL BALIK
 SEBUAH OOSIT DISELUBUNGI OLEH SELAPIS SEL FOLIKEL GEPENG
 OOSIT BERUKURAN 40 m, INTI TERLETAK EKSENTRIK
 FOLIKEL SEDANG TUMBUH
 FOLIKEL PRIMER
 FOLIKEL SEKUNDER
 FOLIKEL TERTIER/VESIKULER
 FOLIKEL MATANG

82
FOLIKEL PRIMER
PERUBAHAN SEL MULAI DARI FOLIKEL PRIMORDIAL
 OOSIT :
 MEMBESAR: 80 m,
 MIKROVILI PADA PERMUKAAN SEL YANG TERPERANGKAP DALAM
ZONA PELLUCIDA
 ORGANELA BERGERAK MENYEBAR
 ENDOPLASMIC RETICULUM MAKIN BERKEMBANG
 KOMPLEKS GOLGI BERLIPAT JUMLAHNYA
 MITOKHONDRIA MAKIN BANYAK
 SEL-SEL GRANULOSA :
 MENJADI KUBOID/KOLUMNER PENDEK
 SELAPIS SEL GRANULOSA
 MULAI MENGHASILKAN ZONA PELLUCIDA YANG MEMISAHKAN
DENGAN OOSIT
 SEL STROMA OVARII
 SEL STROMA BERBENTUK SEPERTI FIBROBLAS SEKELILING
FOLIKEL TERATUR KONSENTRIS

83
PERTUMBUHAN FOLIKEL PRIMER

9/20/04 84
FOLIKEL SEKUNDER
CIRI-CIRI:
 DIAMETER MENCAPAI 0,2 mm, BERBENTUK OVOID
 OOSIT
 MEMBESAR, BERUKURAN: 125  m - 150  m ,
 INTI BERKEDUDUKAN EKSENTRIK,
 SEL-SEL FOLIKEL = SEL GRANULOSA:
 MULTILAMELER,
 BERLAPIS: 6 - 12
 BERTUMPU PADA MEMBRANA LIMITANS EXTERNA
 ZONA PELLUCIDA MULAI TAMPAK KETIKA OOSIT BERDIAMETER 80  m
 MIKROVILI OOSIT TERPENDAM DALAM ZONA PELLUCIDA
 SEL STROMA
 BERDIFERENSIASI MENJADI THECA FOLLICULI
 THECA INTERNA: MULA-MULA FUSIFORM MENJADI KUBOID YANG
BERFUNGSI SEBAGAI SEL ENDOKRIN, BANYAK ANYAMAN PEMBULUH
DARAH
 THECA EXTERNA: JARINGAN PENGIKAT

85
FOLIKEL TERTIER/VESIKULER

CIRI-CIRI:
 OOSIT
 APABILA TELAH MULAI TERBENTUK ANTRUM, OOSIT TIDAK
MEMBESAR LAGI
 SEL-SEL GRANULOSA:
 CELAH-CELAH TAK TERATUR ANTARA SEL GRANULOSA
 LIQUOR FOLLICULI MENGISI CELAH-CELAH
 TERBENTUK ANTRUM FOLLICULI
 PENYATUAN CELAH-CELAH
 ANTRUM DIBATASI OLEH SEL-SEL GRANULOSA BERLAPIS
 TERBENTUK CALL EXNER BODY
 CORONA RADIATA :
 SEL-SEL GRANULOSA KUBOID SEKELILING OOSIT
 CUMULUS OOPHORUS:
 PENEBALAN SETEMPAT LAPISAN SEL-SEL GRANULOSA
 SEL STROMA
 THECA INTERNA DAN THECA EXTERNA MAKIN JELAS PERBEDAANNYA

9/20/04 86
FOLIKEL TERTIER/VESIKULER

THECA INTERNA DAN


THECA EXTERNA

ZONA GRANULOSA

9/20/04 87
FOLIKEL DE GRAAF

DICAPAI SETELAH 10 - 14 HARI


 UKURAN DIAMETER: 1 cm
 MENEMPATI CORTEX MENONJOLKAN PERMUKAAN
OVARIUM

OOCYT
 BERHENTI TUMBUH

SEL GRANULOSA
 PROLIFERASI TIDAK SEIMBANG DENGAN PERTAMBAHAN LIQUOR FOLLICULI
 HINGGA LAPISAN SEL-SEL GRANULOSA MENIPIS
 CUMULUS OOPHORUS : HUBUNGAN LAPISAN SEL GRANULOSA DGN OOCYT
MERENGGANG
 CORONA RADIATA : LAPISAN SEL GRANULOSA SEKITAR OOCYT

SEL STROMA
 THECA INTRERNA: SEL-SEL MEMBESAR/POLIHEDRAL
 BANYAK ANYAMAN PEMBULUH DARAH
 THECA EXTERNA: SEL-SEL FUSIFORM DAN SERABUT KONSENTRIS

88
OVULASI

 OOCYT BERSAMA CORONA RADIATA MELEPASKAN DIRI DARI


DINDING FOLIKEL
 OOCYT BERSAMA CORONA RADIATA TERAPUNG-APUNG
 FOLIKEL MATANG SOBEK
 KARENA TEKANAN FOLIKEL, CORTEX OVARII ISCHEMIA
 BAGIAN CORTEX ANTARA PERMUKAAN DAN FOLIKEL MENJADI LEMAH
 LIQUOR FOLLICULI TUMPAH
 PELEPASAN OOCYT DARI OVARIUM
 OOCYT BERSAMA CORONA RADIATA TERLEPAS DARI OVARIUM
 HARI KE 14 SIKLUS HAID
 CORPUS RUBRUM:
 TERBENTUK OLEH PECAHNYA PEMBULUH DARAH, SEHINGGA SISA-SISA
FOLIKEL TERISI OLEH BEKUAN DARAH

9/20/04 89
PERUBAHAN FOLIKEL SETELAH OVULASI

CORPUS LUTEUM
 PERKEMBANGAN DARI CORPUS RUBRUM  PADA CORTEKS
 JARINGAN SEL-SEL LUTEIN MENGELILINGI JARINGAN PENGIKAT
LONGGAR DITENGAHNYA
 FUNGSI:
 KELENJAR D AN ESTROGEN
 PROSES:
 JARINGAN PENGIKAT DARI STROMA OVARII MENGISI BEKUAN
DARAH (KEBANYAKAN MENEMPATI BAGIAN TENGAH)
 SEL GRANULOSA BERTAMBAH BESAR, BERHENTI MITOSIS
 BERUBAH MENJADI SEL LUTEIN GRANULOSA, SEL
ENDOKRIN PENGHASIL STEROID
 SITOPLASMA MENGANDUNG LIPID DAN BUTIR-BUTIR
LIPOKROM
 SEL THECA INTERNA:
 BERUBAH MENJADI SEL LUTEIN THECA  ENDOKRIN

90
PERUBAHAN FOLIKEL SETELAH OVULASI

PROSES OVULASI
91
SEL LUTEIN THECA

CORPUS LUTEUM

CORPUS ALBICANS

92
PERUBAHAN CORPUS LUTEUM
PROSES:
 UMUR CORPUS LUTEUM:
 10 - 14 HARI, TIDAK ADA FERTILISASI: CORPUS LUTEUM SPURIUM
 SELAMA KEHAMILAN: CORPUS LUTEUM GRAVIDARUM
 DIAMETER 5 cm, LEBIH BESAR D/P CORPUS LUTEUM SPURIUM
 TERBENTUK CORPUS ALBICANS MELALUI DEGENERASI SEL-SEL
CORPUS LUTEUM
 AUTOLISIS, SEL-SEL LUTEIN MENGHILANG
 SISA-SISA SEL DIFAGOSITOSIS OLEH SEL MAKROFAG
 TERBENTUK JARINGAN PARUT:
 JARINGAN PENGIKAT

PERUBAHAN CORPUS ALBICANS :


 LETAKNYA BERGESER KE DALAM OVARIUM
 PROSES
 ABSORBSI JARINGAN PENGIKAT
 DIGANTI OLEH STROMA OVARII
 BERLNGSUNG SELAMA BULANAN SAMPAI TAHUNAN

93
ATRESIA FOLLICULI

DIFINISI:
 PROSES DEGENERASI JARINGAN FOLIKEL DALAM OVARIUM YANG
DIDAHULUI OLEH BERHENTINYA MITOSIS SEL-SEL GRANULOSA
DAN MATINYA OOCYT

WAKTU:
 BERLANGSUNG SEJAK LAHIR SAMPAI BEBERAPA SAAT SETELAH
MENOPAUSE
 PALING BANYAK APABILA TERJADI PERUBAHAN HORMONAL:
 SETELAH LAHIR (PERUBAHAN HORMON MATERNAL)
 99 % OOCYT PADA WAKTU LAHIR SUDAH DEGENERASI
 UMUR AKIL BALIK
 KEHAMILAN

FOLIKEL YANG MENGALAMI ATRESIA:


 SETIAP TAHAP PERKEMBANGAN FOLIKEL, MULAI FOLIKEL
PRIMORDIA, FOLIKEL SEDANG BERKEMBANG SAMPAI FOLIKEL
MATANG, DAPAT MENGALAMI ATRESIA

94
BERBAGAI BENTUK ATRESIA FOLLICULI

GLASSY MEMBRANE

9/20/04 95
JARINGAN INTERSTITIAL OVARIUM

CORTEX OVARII
 STROMA TERDIRI ATAS:
 SEL-SEL BERBENTUK SEBAGAI
KUMPARAN (FUSIFORM)
 SEL MIRIP OTOT POLOS TANPA
MIOFILAMEN
 ANYAMAN SERABUT RETIKULER

MEDULLA DAN HILUS OVARII


 JARINGAN PENGIKAT LONGGAR:
 SEL FIBROBLAS
 SEL-SEL OTOT POLOS
 SERABUT KOLAGEN

96

Anda mungkin juga menyukai