Anda di halaman 1dari 15

Modifikasi Isolasi Astaxanthin

Dari Kulit Udang Vanname


(Litopanaeus vanname, Boone)
Oleh:
 
Saepul Rohmat A 151 052
Tiara Yollanda Herman A 151 046
Hera Nur Yuwaffa A 151 071
Zenith Virgina Ababiel A 151 080

SEKOLAH TINGGI FARMASI


INDONESIA
YAYASAN HAZANAH
BANDUNG
Pendahuluan

Astaxanthin adalah karotenoid terapeutik


yang memiliki banyak manfaat untuk
Latar belakang kesehatan, diantaranya yaitu sebagai
antioksidan kuat yang dapat mencegah
oksidasi lipoprotein dengan menetralisir
radikal bebas melalui sistem limfatik.

Astaxanthin dapat ditemukan di mikroalga, ragi, salmon,


ikan air tawar, udang kecil, udang, udang karang,
krustasea, dan bulu burung (Ushakumari, 2013). Ambati
(2014) menyebutkan bahwa kandungan Astaxanthin
bebas pada udang kecil sebanyak 5%, udang laut
sebanyak 20%, cangkang kepiting sebanyak 60%, alga
sebanyak 5%, ragi merah sebanyak 100%.
Identifikasi masalah Tujuan penelitian

Identifikasi masalah dalam penelitian ini


adalah : Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimana cara meningTujuan penelitian 1. Mendapatkan Astaxanthin murni
katkan randemen astaxanthin. 2. Mendapatkan metode isolasi yang
2. Langkah apa saja yang akan dilakukan efisien
untuk mendapatkan astaxanthin.

Kegunaan penelitian Waktu dan tempat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan


sebagai : Penelitian akan dilaksanakan pada Bulan
Januari hingga Bulan Maret 2018 di
1. Bahan baku obat yang dapat Laboratorium Kimia, Sekolah Tinggi
diaplikasikan didalam bidang kesehatan, Farmasi Indonesia (STFI), Jl. Soekarno –
pendidikan dan penelitian. Hatta (Parakan Resik), Bandung, Jawa
2. Karya tulis ilmiah yang dapat menjadi Barat, 40266.
referensi bagi peneliti lain.
 
TINJAUAN PUSTAKA

• Udang Vanname
Udang vanname (Litopenaeus vannamei, Boone)
merupakan organisme akuatik asli pantai Pasifik
Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Udang
vanname dapat tumbuh hingga 230 mm, menyukai
dasar yang berpasir dengan kedalaman sekitar 72 m dari
permukaan laut (Ayudiarti, 2011: 10).
Filum : Anthropoda
Subfilum : Crustacea
Kelas : Malacostraca
Subkelas :Eumalacostraca
Ordo : Decapoda
Subordo : Dendrobanchiata
Famili : Penaeidae
Genus : Litopenaeus
Spesies : Litopenaeus vannamei
TATA KERJA
• Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Blender Maspion MT 1215, oven, Spektrofotometri
Shimadzu UV 1800, HPLC Water 1525, FTIR
Prestige-21 dan alat gelas.
• Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah standar astaxanthin, kulit udang, n-
heksan, aseton, silika gel, NaOH, asetonitril,
metanol, dan diklorometana.
Preparasi Sampel
Metod e Peneli tia n
Metod e Peneli tia n

Kulit udang
dibersihkan
dibawah air
mengalir

ditiriskan dan
dikeringkan
dalam oven pada
suhu 500C selama
24 jam

Kulit udang yang


kering ditimbang.
Ekstraksi
Ekstraksi Astaxanthin
Astaxanthin

Sampel kering
Campuran
digiling bersama n-
dimaserasi hingga disaring dan
heksan : aseton (3:
pelarut sudah tidak diperoleh filtrat.
1) menggunakan
berwarna
blender

filtrat disaponifikasi disentrifugasi hingga Supernatan tersebut


dengan direndam didapatkan diuapkan hingga
dalam 0,2% NaOH. supernatan. mengental.
Fraksinasi

ekstrak kental Setiap fraksi


dielusi oleh n- ditampung
heksan pada berdasarkan waktu
kolom silika ge yang ditentukan
Analisis Panjang Gelombang pada Spektrofotometri UV-Vis

ditentukan
Standar dibuat panjang
Ekstraksi dan
larutan induk gelombangnya
dibuat kurva fraksi yang
kemudian pada panjang
kalibrasi diperoleh di
dilakukan gelombang
analisi
pengenceran maksimal 482
nm.
Analisis HPLC

Standar dibuat
larutan induk Ekstraksi dan fraksi
dibuat kurva
kemudian yang diperoleh di
kalibrasi.
dilakukan analisis
pengenceran

dipantau pada
Ditentukan
panjang gelombang Kondisi isokratis
kemurniannya
480 nm dilakukan pada laju
dengan metode NP-
(astaxanthin), 450 alir 1 ml/menit
HPLC
(B-karoten)

Identitas puncak dan


panjang gelombang
senyawa dikonfirmasi
pada waktu retensi
terkait.
Analisis Fourier Transform Infra Red (FTIR)

Setelah spektrum
muncul dicatat
Pelet ditempatkan nilai
pada plat sampel. absorbansinya
Analisis dibuat pada masing-
Pengukuran masing puncak.
menggunakan pada bilangan
instrumen gelombang 450-
spektrofotometer 4000 cm-1
FTIR Prestige-21
metode pelet KBr.
TERIMAKASIH
DAFTAR PUSTAKA

• Alminda, dkk. 2018. Teknik Isolasi dan Identifikasi Senyawa Karotenoid. Jurnal
Farmaka: Suplemen Vol. 16 Nomor 2.
• Ambati, Ranga, et al. 2014. Astaxanthin: Sources, Extraction, Stability, Biological
Activities and Its Comercial Applications. Jurnal Bahari. www.mdpi.com. Diakses
pada tanggal 11 Agustus 2018.
• Badan Pusat Statistik. 2015. Data Eskpor Udang Menurut Negara Tujuan Utama
2000-2015. http://BPS.go.id. Diakses pada tanggal 5 November 2018.
• Bi, Wenato, dkk. 2010. Task Specific Ionic Liquid Assisted Extraction and
Separation of Astaxanthin from Shrimp Waste. Korea: Elsevier. Hendayana, Sumar.
2010. Kiia Pemisahan. Bandung: PT. Remaja Posdakarya. Cetakan ke-10. Hal 69.
• Hanani, Endang. 2015. Analisis Fitokimia. Jakarta: EGC.
• Kyoto Encyclopedia of Genes and Genom. 2018. Litopanaeus vanname, Boone.
https://www.kegg.jp/. Diakses pada tanggal 8 November 2018.
• Liu, Hongchao, dkk. 2012. Extraction and Purification of Astaxanthin from Shrimp
Shell with Alkaline-organic-solvent Method. China: Elsevier.
• Ngginak, et al. 2013. Komponen Senyawa Aktif pada Udang Serta Aplikasinya
dalam Pangan. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.
• Pu, Jianing, dkk. 2010. Extraction of shrimp astaxanthin with flaxseed oil: Effects
on lipid oxidation and astaxanthin degradation rates. US: Elsevier.
• Senthamil, L dan kumaresan, R. 2015. Extraction and identification astaxanthin
from shrimp waste. India: Biotechnology Department University of Periyar
Mabiannai.
• Sowmya P. R. R., dkk. 2017. Astaxanthin from shrimp efficiently modulates
oxidative stress and allied cell death progression in MCF-7 cells treated
synergistically with β-carotene and lutein from greens. India: Elsevier.
• Ushakumari, uma dan ramanujana, ravi. 2013. Isolation of Astaxanthin from Shrimo
Metapenaeus dobsoni and Study Pharmacology Activity. India: Research Scholar,
Karpagam University.
• Wonorahardjo, Surjani. 2016. Metode-metode Pemisahan Kimia. Jakarta: PT.
Indeks.

Anda mungkin juga menyukai